Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH TAXANE

Kemoterapi golongan taxane merupakan sitostastika yang berasal dari produk natural.2
Yang pertama kali diidentifi kasi sebagai kemoterapi adalah paclitaxel. Seorang ahli tanaman,
Arthur S. Barclay mengumpulkan batang, ranting, dan daun pohon pinus pasifi k (Taxus
brevifolia) pada tahun 1962 sebagai bagian dari program National Cancer Institute.2 Pada
sekitar tahun 1971, paclitaxel ditemukan memiliki efek sitotoksik terhadap tumor padat dan sel
leukemik.2 Kemudian Schiff dkk. menemukan mekanisme kerja paclitaxel pada tahun 1979 dan
peran paclitaxel mulai diperhitungkan dalam pengobatan kanker.3 Pada tahun 1992, produk
inovator paclitaxel disetujui oleh US FDA untuk terapi kanker payudara, ovarium, dan sarcoma
Kaposi terkait AIDS. Selain itu, paclitaxel kombinasi dengan cisplatin digunakan untuk terapi
kanker ovarium dan NSCLC stadium lanjut. Selain produk inovator, pada tahun 1989
dikembangkan paclitaxel yang berasal dari Taxus chinensis dengan teknologi plant cell culture.4
Teknologi ini memungkinkan dihasilkannya paclitaxel dengan kemurnian tinggi, biaya purifi
kasi rendah, hasil yang konstan, dan tidak mengganggu lingkungan.4 Karena adanya kekuatiran
bahwa paclitaxel berasal dari sumber yang dapat habis, maka dikembangkan analog paclitaxel
yaitu docetaxel.2 Docetaxel berasal dari pohon pinus Eropa (Taxus baccata) dan dikembangkan
dengan teknologi semi-sintetik. Obat ini disintesis pada tahun 1981 oleh Pierre Potier dan pada
tahun 1992, seorang ahli kimia, Robert A. Holton memperbaiki formulasinya. Docetaxel
disetujui oleh US FDA untuk terapi kanker payudara, kepala & leher, prostat, gaster, dan
NSCLC.
Paclitaxel dan docetaxel merupakan obat kemoterapi golongan taxane yang telah
digunakan sejak 2 dekade terakhir sebagai anti-tumor yang efektif untuk berbagai keganasan,
misalnya kanker ovarium, paru, payudara, kepala dan leher, dan sebagainya.

MEKANISME KERJA TAXANE


Kemoterapi golongan taxane bekerja dengan berikatan pada tubulin subunit ,
menginduksi polimerisasi tubulin dan menstabilkan mikrotubulus. Mikrotubulus yang dihasilkan
dengan kemoterapi golongan taxane resisten terhadap penguraian. Hal ini mengakibatkan
gangguan proses mitosis dan akhirnya mengakibatkan apoptosis atau kematian sel1. Kemoterapi
golongan taxane bekerja pada siklus sel fase G2-M. Walaupun kedua golongan taxane ini
berikatan pada tubulin subunit , docetaxel memiliki afi nitas lebih tinggi (1,9 kali) dibandingkan
paclitaxel dan menginduksi polimerisasi tubulin pada konsentrasi yang lebih rendah (2,1 kali).
Docetaxel juga tertahan lebih lama di dalam sel dibandingkan paclitaxel, hal ini yang
menjelaskan bahwa docetaxel lebih poten dibandingkan paclitaxel dalam menginduksi
sitotoksisitas secara in vitro dan pada tumor xenograft. Selain berikatan dengan tubulin,
kemoterapi golongan taxane juga memiliki aktivitas fosforilasi onkoprotein yang menghambat
apoptosis yaitu bcl-2.7 Diperkirakan bahwa fosforilasi bcl-2 menginaktivasi onkoprotein dan
memicu terjadinya apoptosis.

PACLITAXEL

Indikasi hewan

pada hewan kesayangan atau peliharaan yang rentang terkena tumor kelenjar mammae
pada betina dan tumor kelenjar prostat pada jantan misalnya anjing dan kucing.

Mekanisme kerja
Paclitaxel tidak larut dalam air, oleh karena itu, paclitaxel diformulasikan dalam
polyoxyethylated castor oil (cremophor) 50% dan ethanol 50%. Komponen cremophor ini
maka dalam pemberian paclitaxel, set infuse yang digunakan adalah yang non-PVC. Obat ini
diberikan setiap 3 minggu dengan dosis 175 mg/m2 atau setiap minggu dengan dosis 80 mg/m2.

Bentuk sediaan
Cairan yang diformulasikan dalam pelarut infus set
Dosis
175 mg/m2 setiap 3 minggu
80 mg/m2 setiap minggu

Indikasi
Paclitaxel telah menunjukkan aktivitas yang baik pada berbagai keganasan.

Efek Samping
Efek samping yang predominan pada pemberian paclitaxel adalah efek sampinghematologi
(neutropenia atau leukopenia) dan neuropati perifer.8 Efek samping lain antara lain mialgia dan
artralgia, alopesia, diare, mukositis, dan beberapa abnormalitas jantung. Jika terjadi neutropenia
berat atau neuropati perifer berat, dosis paclitaxel diturunkan 20% pada siklus berikutnya.
DOCETAXEL
Sama seperti paclitaxel yang tidak larut air, docetaxel diformulasikan dalam polysorbate 80
(Tween 80). Komponen ini dilaporkan berpotensi menimbulkan retensi cairan.

Indikasi hewan

pada hewan kesayangan atau peliharaan yang rentang terkena tumor kelenjar mammae
pada betina dan tumor kelenjar prostat pada jantan misalnya anjing dan kucing.

Mekanisme Kerja
Docetaxel diberikan dengan dosis 75-100 mg/m2 setiap 3 minggu atau 40 mg/m2 setiap minggu.
Dengan pemberian setiap minggu, profi l keamanan docetaxel (toksisitas hematologi) lebih baik
dibandingkan setiap 3 minggu. Kontak konsentrat docetaxel dengan plastic PVC tidak
direkomendasikan dan untuk meminimalkan pajanan dengan plastic PVC, digunakan set infus
non-PVC.

Bentuk sediaan
Cairan yang diformulasikan dalam pelarut infus set

Dosis
75-100 mg/m2 setiap 3 minggu
40 mg/m2 setiap minggu
Indikasi
Docetaxel telah banyak diteliti pada berbagai keganasan1. Pada kanker payudara, regimen
menggunakan docetaxel sebagai kemoterapi adjuvan/ neoadjuvan yang direkomendasikan yaitu
TC (docetaxel dan cyclophosphamide), FEC diikuti docetaxel, atau TAC (docetaxel/doxorubicin/
cyclophosphamide).

Efek Samping
Efek samping yang sering dijumpai yaitu mielosupresi, reaksi hipersensitivitas, dan
mungkin dijumpai antara lain toksisitas kulit, perubahan pada kuku, neuropati perifer, mialgia,
stomatitis, muntah, dan diare. Efek toksisitas utama docetaxel yaitu neutropenia bersifat
reversibel, nonkumulatif.6 Efek samping ini dilaporkan pada > 90% pasien yang mendapat
docetaxel 100 mg/m2 setiap 3 minggu. Neutropenia terjadi dalam 5-12 hari setelah pemberian
lamanya rerata 7-8 hari

SIMPULAN
Obat kemoterapi golongan taxane, paclitaxel dan docetaxel memiliki aktivitas yang baik
untuk berbagai keganasan. Kemoterapi golongan taxane, dalam kombinasi dengan kemoterapi
lain juga telah direkomendasikan untuk berbagai keganasan. Kedua obat kemoterapi ini tidak
larut dalam air sehingga memerlukan pelarut khusus. Premedikasi diberikan sebelum pemberian
paclitaxel untuk mengurangi insidens dan tingkat keparahan reaksi hipersensitivitas karena
pelarutnya, sedangkan pada docetaxel diberikan untuk mengurangi insidens dan tingkat
keparahan reaksi hipersensitivitas dan retensi cairan karena pelarutnya. Masing-masing
kemoterapi golongan taxane memiliki efek samping dominan tertentu, maka pemberian
kemoterapi golongan taxane sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pasien dan keganasan yang
dijumpai.

Anda mungkin juga menyukai