O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
Demokrasi Langsung
Setiap hal yang dibuat oleh manusia memiliki kelebihan dan kekurangan begitu
juga dengan demokrasi di Indonesia. Berikut adalah kelebihan dan
kekurangan demokrasi langsung dan perwakilan
1. Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Langsung
Kelebihan
Kekurangan
Kelebihan
Kekurangan
O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
Isi Ideologi.
Menurut LH. Garstin, (dalam Albert Widjaja, 1982) bahwa isi daripada suatu
ideologi umumnya memuat komponen-komponen antara lain
Suatu pola pemikiran atau falsafah tentang alam semesta, seperti kegaiban
hidup, pacuan sejarah dan nasib manusia
Suatu gagasan tentang makna hidup di dunia, atau analisis tentang kondisi
kehidupan manusia masa kini menurut pandangan falsafah tersebut.
Suatu pengharapan yang terumus pada tujuan hidup atau proyeksi tentang
masa depan.
Suatu minat tentang peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut;
atau suatu analisis tentang tindakan manusia yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang diprediksikan dan yang harus terjadi di masa yang
akan datang..
BESSE ELVIANI
O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
Berbicara mengenai sejarah HAM atau sejarah Hak Asasi Manusia, para pakar
HAM berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan lahirnya Magna Charta.
Piagam ini menyatakan bahwa raja yang semula memiliki kekuasaanabsolut (raja
yang menciptakan hukum, akan tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum),
kekuasaan raja tersebut dibatasi dan mulai dapat diminta pertanggungjawabannya
di muka hukum. Dari piagam tersebut kemudian lahir suatu doktrin bahwa raja
tidak kebal hukum lagi serta bertanggungjawab kepada hukum.
Sejak lahirnya piagam ini maka dimulailah babak baru bagi pelaksanaan HAM
yaitu jika raja melanggar hukum ia harus diadili dan mempertanggungjawabkan
kebijaksanaannya kepada parlemen. Hal ini menunjukkan bahwa sejak itu sudah
mulai dinyatakan bahwa raja terikat dengan hukum dan bertanggungjawab kepada
rakyat, namun kekuasaan membuat undang-undang pada masa itu lebih banyak
berada di tangannya.
Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh perkembangan yang lebih
konkrit dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris tahun 1689. Bersamaan dengan
peristiwa itu timbullah adagium yang intinya bahwa manusia sama di muka
hukum. Adagium ini selanjutnya memperkuat dorongan timbulnya supremasi
negara hukum dan demokrasi. Dengan hadirnya Bill of Rights telah menghasilkan
asas persamaan yang harus diwujudkan betapapun berat resiko yang akan
dihadapi, sebab hak kebebasan baru dapat diwujudkan kalau ada hak persamaan.
Sejarah Hak Asasi Manusia dimulai dari gagasan hak asasi manusia. Gagasan
hak asasi manusia muncul sebagai reaksi atas kesewenang-wenangan penguasa
yang memerintah secara otoriter. Munculnya penguasa yang otoriter mendorong
orang yang tertekan hak asasinya untuk berjuang menyatakan keberadaannya
sebagai makhluk bermartabat. Nah, Zona Siswa pada kesempatan kali ini akan
membahas mengenai Sejarah Hak Asasi Manusia (HAM). Semoga bermanfaat.
Sejarah hak asasi manusia berawal dari dunia Barat (Eropa). Seorang filsuf
Inggris pada abad ke-17, John Locke, merumuskan adanya hak alamiah (natural
rights) yang melekat pada setiap diri manusia, yaitu hak atas hidup, hak
kebebasan, dan hak milik. Pada waktu itu, hak masih terbatas pada bidang sipil
(pribadi) dan politik. Sejarah perkembangan hak asasi manusia ditandai adanya
tiga peristiwa penting di dunia Barat, yaitu Magna Charta, Revolusi Amerika, dan
Revolusi Prancis.
Pelanggaran HAM pada masa orde baru mencapai puncaknya. Ini terjadi terutama
karena HAM dianggap sebagai paham liberal (Barat) yang bertentangan dengan
budaya timur dan Pancasila. Karena itu, HAM hanya diakui secara sangat
minimal. Komisi Hak Asasi Manusia dibentuk pada tahun 1993. Namun, komisi
tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik karena kondisi politik. Berbagai
pelanggaran HAM terus terjadi, bahkan disinyalir terjadi pula berbagai
pelanggaran HAM berat. Hal itu akhirnya mendorong munculnya gerakan
reformasi untuk mengakhiri kekuasaan orde baru.
Masalah penegakan hak asasi manusia di Indonesia telah menjadi tekad dan
komitmen yang kuat dari segenap komponen bangsa terutama pada era reformasi
sekarang ini. Kemajuan itu ditandai dengan membaiknya iklim kebebasan dan
lahirnya berbagai dokumen HAM yang lebih baik. Dokumen itu meliputi UUD
1945 hasil amendemen, Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi
Manusia, UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan UU No. 26
tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen yang sangat penting
dalam penegakan HAM, yaitu Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi,
Sosial dan Budaya (ICESCR) menjadi Undang-Undang No. 11 tahun 2005, dan
Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik (ICCPR) menjadi
Undang-Undang No. 12 tahun 2005.
BESSE ELVIANI
O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat syarat
untuk menjadi warganegara. Terkait dengan syarat syarat menjadi warganegara
dalam ilmu tata negara dikenal adanya dua asas kewarganegaraan, yaitu asas ius-
sanguinis dan asas ius-soli.
Menurut hukum ini, orang yang menjadi Warga Negara Indonesia (WNI)
adalah :
1. Setiap orang yang sebelum berlakunya hukum (UU) Tersebut sudah
menjadi warga negara.
2. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari ayah dan ibu WNI.
3. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang ayah WNI
dan ibu warga Negara Asing (WNA), atau sebaliknya.
4. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang Ibu
WNI dan seorang Ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan hukum atau
negara asal Ayah tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak.
5. Seorang anak yang lahir dalam jangka waktu 300 hari setelah ayahnya
meninggal karena perkawinan yang sah, dan ayahnya adalah WNI
6. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah dari Ibu WNI.
7. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah dari ibu WNA diakui oleh
ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan nya dilakukan sebelum anak
berusia 18 tahun atau belum menikah.
8. Seorang anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia dan pada
saat lahir tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.
9. Seorang anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik
Indonesia selama Ayah dan Ibu yang tidak diketahui
10. Seorang anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila
ayah dan ibu tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui
keberadaannya.
11. Seorang anak yang lahir di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan
ibu WNI, yang karena ketentuan Negara di mana anak tersebut di lahirkan
memberikan kewarganegaraan kepada anakyang bersangkutan.
12. Seorang anak dari ayah atau ibu yang telah diberikan permohonan
kewarganegaraan, dan ayah atau ibu meninggal sebelum menyatakan
sumpah kesetiaan.
Selain itu, dikenal juga sebagai warga negara jika :
Seorang anak WNI lahir di luar pernikahan yang sah, namun 18 tahun dan
belum menikah, diakui secara sah oleh ayahnya yang merupakan warga
Negara asing.
Seorang anak WNI yang usianya kurang dari 5 tahun, yang ditunjuk secara
sah sebagai anak oleh orang asing yang didasarkan pada penentuan
pengadilan.
Anak-anak yang berusia di bawah 18 tahun atau belum menikah, terletak
dan berada di wilayah Republik Indonesia, yang ayah atau ibunya
memperoleh kewarganegaraan Indonesia.
Seorang anak WNA yang yang usianya belum ada 5 tahun dan diangkat
anak secara sah menurut perintah pengadilan sebagai anak oleh WNI.
O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
O11115012
KEDOKTERAN HEWAN
rule of law ?
(4) Apa yang harus dilakukan agar rule of law dapat berjalan efektif ?