ABSTRAK
Pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam merupakan kombinasi yang efektif sebagai alternatif pengganti
pelat, komponen non-struktural dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan lentur
satu arah dan kekuatan lentur dua arah pada pelat dan menganalisis kekuatan pelat dengan penambahan agregat
kasar pada campuran spesinya. Penelitian ini dilakukan dengan dua analisis, yaitu analisis teoritis dan
eksperimen. Pada pengujian eksperimen dibuat masing-masing 10 benda uji untuk uji kuat lentur satu arah dan
uji kuat lentur dua arah. Ukuran benda uji (40x80x5)cm. Variabel penelitian adalah campuran spesi 1
(1semen:4pasir) dan spesi 2 (1semen:3pasir:1kerikil). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan
agregat kasar (spesi 2) menambah kekuatan lentur satu arah (47,78%) dan kekuatan lentur dua arah (66,92%)
dari kekuatan pelat campuran spesi 1.
Kata kunci : kuat lentur, lapis styrofoam, pelat lapis, tulangan bambu.
Beban (kg)
450
400
Dari grafik pada Gambar 5 dapat 350
300
diketahui rata-rata pelat kontrol dapat 250
200
menahan beban maksimum dan memiliki 150
100
lendutan lebih besar daripada pelat lapis 50
0
styrofoam. Tetapi pada salah satu benda uji 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
Lendutan (mm)
lapis styrofoam (S-J1) memiliki beban dan S-H1 Titik 1 S-H1 Titik 2 S-H2 Titik 1
lendutan lebih besar dari pelat kontrol. S-H2 Titik 2 S-H3 Titik 1 S-H3 Titik 2
TS-B2 Titik 1 TS-B2 Titik 2 TS-B3 Titik 1
Sedangkan dari grafik pada Gambar TS-B3 Titik 2
6 dapat diketahui rata-rata pelat kontrol Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam
dapat menahan beban maksimum dan
Gambar 6. Grafik hubungan lendutan dan
memiliki lendutan lebih besar daripada pelat
beban pelat campuran spesi 2
lapis styrofoam. Tetapi pada salah satu pengujian lentur satu arah
benda uji lapis styrofoam (S-H1) memiliki
lendutan lebih besar dari pelat kontrol.
Dari grafik-grafik tersebut dapat Tabel 1. Tabel Hasil Uji Kuat Lentur Satu Arah
diketahui beban maksimum dan lendutan Eksperimen Beban Maksimum Rata-
pada retak pertama dan retak ultimit. Rata dan Lendutan Maksimum Rata-
Beban rata-rata dan lendutan Rata
maksimum rata-rata pada hasil eksperimen Retak Pertama Retak Ultimite
pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam Spesi Benda Uji Pcr cr Pu u
(kg) (mm) (kg) (mm)
dan tanpa styrofoam sebagai pelat kontrol
Pelat Lapis 376.7
dapat dilihat pada Tabel 1. Spesi
styrofoam 270.06 1.31 3 13.15
1
504.5
(1:4) Pelat Kontrol
230.06 1.09 6 19.85
600
550 Spesi Pelat Lapis 556.7
500 2 styrofoam 446.73 1.73 3 18.69
450 (1:3:1 660.0
Pelat Kontrol
400 ) 430.06 1.24 6 18.32
Beban (kg)
350
300
250 4.1.3. Pembahasan Perbandingan
200
150 Kekuatan Lentur Satu Arah
100
50
Teoritis dan Eksperimen
0 Dari hasil perhitungan teoritis
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Lendutan (mm)
dihasilkan besar beban maksimum pada
S-J2 Titik 1 S-J2 Titik 2 S-G3 Titik 1 campuran spesi 1 dan spesi 2 berturut-turut
S-G3 Titik 2 S-J1 Titik 1 S-J1 Titik 2
TS-F1 Titik 1 TS-F1 Titik 2 TS-K3 Titik 1
adalah 393,4 kg dan 394,1 kg. Sedangkan
TS-K3 Titik 2 pada eksperimen dihasilkan beban maksi-
Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam mum yang ditahan pelat lapis styrofoam
Gambar 5. Grafik hubungan lendutan dan pada campuran spesi 1 dan spesi 2 berturut-
beban pelat campuran spesi 1 turut adalah 376,73 kg dan 556,73 kg. Pada
pengujian lentur satu arah pelat kontrol besar beban maksimum yang
dapat ditahan pada campuran spesi 1 dan
spesi 2 adalah 504,56 kg dan 660,06 kg.
2600
2400
2200
2000
1800
1600
Beban (kg)
1400
1200
1000
Gambar 8. Garis leleh pada pelat akibat 800
600
pengujian lentur satu arah 400
200
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
4.2. Kekuatan Lentur Dua Arah
Lendutan (mm)
Dalam penelitian ini juga dilakukan S-K1 Titik 1 S-K1 Titik 2 S-K2 Titik 1
pengujian kuat lentur dua arah dengan S-K2 Titik 2 S-J3 Titik 1 S-J3 Titik 2
TS-D1 Titik 1 TS-D1 Titik 2 TS-D2 Titik 1
tumpuan pada keempat sisinya dan dibebani TS-D2 Titik 2
dengan beban merata berupa pelat baja Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam
ukuran (45x20x3,3) cm pada tengah
Gambar 9. Grafik hubungan lendutan dan
bentang. Perhitungan kuat lentur dua arah beban campuran spesi 1 pengujian
pada penelitian ini dilakukan dengan 2 lentur dua arah
metode, yaitu perhitungan secara teoritis
dan eksperimen. Benda uji yang digunakan Dari grafik pada Gambar 9 dapat
berupa pelat dengan ukuran 80 x 40 x 5 cm. diketahui rata-rata pelat kontrol dapat
Jumlah benda uji adalah 5 pelat untuk setiap menahan beban maksimum dan memiliki
variasi spesi yaitu spesi 1 (1:4) dan spesi 2 lendutan lebih besar daripada pelat lapis
(1:3:1), dengan rincian 3 pelat beton styrofoam. Pada pelat lapis styrofoam