Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG

BAMBU LAPIS STYROFOAM

Desinta Nur Lailasari*1, Sri Murni Dewi2, Devi Nuralinah2


1
Mahasiswa / Program Studi Magister / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya
2
Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT. Haryono No. 167 Malang, 65145, Jawa Timur
Korespondensi : desinta.nl@gmail.com

ABSTRAK

Pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam merupakan kombinasi yang efektif sebagai alternatif pengganti
pelat, komponen non-struktural dan sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan lentur
satu arah dan kekuatan lentur dua arah pada pelat dan menganalisis kekuatan pelat dengan penambahan agregat
kasar pada campuran spesinya. Penelitian ini dilakukan dengan dua analisis, yaitu analisis teoritis dan
eksperimen. Pada pengujian eksperimen dibuat masing-masing 10 benda uji untuk uji kuat lentur satu arah dan
uji kuat lentur dua arah. Ukuran benda uji (40x80x5)cm. Variabel penelitian adalah campuran spesi 1
(1semen:4pasir) dan spesi 2 (1semen:3pasir:1kerikil). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penambahan
agregat kasar (spesi 2) menambah kekuatan lentur satu arah (47,78%) dan kekuatan lentur dua arah (66,92%)
dari kekuatan pelat campuran spesi 1.

Kata kunci : kuat lentur, lapis styrofoam, pelat lapis, tulangan bambu.

1. PENDAHULUAN sebagai lapisan pada pelat beton bertulang


Kebutuhan akan tempat tinggal di bambu bertujuan agar beratnya menjadi
Indonesia semakin meningkat, namun tidak lebih ringan.
diikuti dengan pertumbuhan ekonomi yang Penelitian ini bertujuan untuk:
seimbang. Oleh sebab itu dicari suatu cara (1) Mengetahui besar kekuatan lentur satu
untuk membuat struktur ringan dan kuat, arah dan kekuatan lentur dua arah pada pelat
serta biaya yang murah. Pelat beton beton bertulang bambu lapis styrofoam
bertulang bambu lapis styrofoam merupakan (2) Mengetahui pengaruh penambahan
kombinasi yang efektif untuk mengatasi agregat kasar terhadap kekuatan lentur satu
permasalahan tersebut sebagai alternatif arah dan lentur dua arah pada pelat beton
pengganti pelat atau komponen non- bertulang bambu lapis styrofoam.
struktural dan sebagainya. Bambu
merupakan bahan yang mudah ditemukan di 2. TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia dan memiliki kuat tarik yang 2.1. Kuat Lentur
tinggi. Telah banyak dilakukan penelitian Tegangan lentur pada beton
mengenai potensi bambu sebagai tulangan diakibatkan oleh regangan yang timbul
pada beton. Jansen (1991), Ghavani (2004), karena adanya beban luar (MacGregor,
serta Moricso (1999) menyimpulkan bahwa 1997). Distribusi tegangan dan regangan
bambu dapat digunakan sebagai tulangan pada penampang beton dapat dilihat pada
beton pengganti baja. Styrofoam merupakan Gambar 1.
bahan plastik yang tersusun dari butiran
dengan kerapatan rendah dan mempunyai
berat yang ringan. Penambahan styrofoam

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 211


di mana :
= beban luar
= deformasi
= momen plastis
= sudut rotasi
Untuk pelat ortotropis memiliki
kapasitas momen yang tidak sama dalam
Gambar 1. Distribusi tegangan dan regangan dua arah tegak lurus. Kapasitas momen pada
pada beton
Sumber : Nawy (2008) arah sudut terhadap sumbu-x adalah (Dewi
S.M, 2009) :
Persamaan keseimbangan Gambar = cos 2 + sin2 . . (2-7)
2.4 dapat ditulis sebagai berikut : di mana :
= . . . . . . . . .. . . . . . . . . (2-1) = momen pada arah sudut terhadap
0,85 = ....... (2-2) sumbu-x
= momen pada arah sumbu-x
= ........... (2-3) = momen pada arah sumbu-y
0,85
Momen tahanan penampang yaitu kekuatan = sudut terhadap sumbu-x
nominal , dapat ditulis sebagai berikut :
= ( )

........ (2-4) 3. METODOLOGI
2 Penelitian ini dilakukan dengan dua
Karena C = T , maka persamaan momen analisis yaitu analisis secara teoritis dan
dapat ditulis sebagai berikut : analisis data eksperimen. Pada pengujian

= 0,85 ( ) . . . . (2-5) eksperimen dibuat 10 buah benda uji untuk
2
uji kuat lentur satu arah dan 10 buah benda
2.2. Teori Garis Leleh Metode Kerja uji untuk uji kuat lentur dua arah. Ukuran
Maya benda uji pelat (40x80x5) cm. ukuran
Pada metode ini perlu memperkirakan tulangan bambu yang digunakan
letak sendi plastisnya dengan mencoba (75x0,6x0,6) cm untuk tulangan memanjang
beberapa mekanisme yang mungkin terjadi, dan (75x0,6x0,6) cm untuk tulangan
beban runtuh yang dihasilkan akan sama melintang. Perlakuan khusus diberikan pada
ataupun lebih besar dari nilai yang tulangan bambu yaitu pemberian lapisan cat
sebenarnya. Inti dalam metode ini adalah dan pasir. Kemudian tulangan bambu dirakit
menentukan harga faktor beban yang paling dan diikat dengan bendrat. Ukuran
kecil atau kapasitas momen plastis yang styrofoam untuk lapisan (75x36x1) cm.
terbesar, agar tidak ada satupun momen luar Variabel penelitian pada uji eksperimen
yang melampaui kapasitas momen adalah campuran spesi. Dua variabel
plastisnya (Wahyudi L, 1992). campuran spesi adalah spesi 1 (1 semen : 4
Prinsip dari metode kerja maya adalah pasir) dan spesi 2 (1 semen : 3 pasir : 1
hukum kekekalan energi akibat suatu kerikil).
perpindahan maya. Berdasarkan hukum ini, Setelah menyiapkan semua material,
jumlah kerja beban akan sama dengan maka dapat dilakukan pengecoran benda uji.
jumlah kerja rotasi momen plastis akibat Kemudian dilakukan proses perawatan
perpindahan maya. Kondisi keseimbangan benda uji selama 14 hari. Pada saat beton
menghendaki kerja luar harus sama dengan mencapai umur 28 hari, dapat dilakukan
kerja dalam, sehingga menghasilkan pengujian terhadap benda uji tersebut.
persamaan (Wahyudi L, 1992) : Pengujian pembebanan pada pelat dilakukan
= ........... (2-6) seperti pada Gambar 2 dan Gambar 3.

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 212


Gambar 2. Setting Up Pengujian Kuat Lentur
Satu Arah

Gambar 4. Bagan alur penelitian

4.1.1. Kekuatan Lentur Satu Arah


Teoritis
Dalam menentukan perkiraan beban
maksimum yang akan diberikan dalam
eksperimen pengujian lentur satu arah, maka
Gambar 3. Setting Up Pengujian Kuat Lentur dilakukan perhitungan secara teoritis.
Dua Arah Perencanaan kuat tekan beton spesi 1 dan
spesi 2 adalah 18,15 MPa 23,41 MPa. Besar
Bagan alur penelitian diperlihatkan beban maksimum yang dihasilkan dari
pada Gambar 4. perhitungan teoritis berturut-turut pada
variasi campuran spesi 1 dan spesi 2 adalah
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 393,4 kg dan 394,1 kg. Pada pelat dengan
4.1. Kekuatan Lentur Satu Arah campuran spesi 2 memiliki beban
Dalam penelitian ini dilakukan maksimum lebih besar 0,7 kg atau 0,18%
pengujian kuat lentur satu arah dengan dari beban maksimum spesi 1. Sehingga
tumpuan sederhana dan dibebani dengan tidak terdapat perbedaan yang besar antara
beban garis pada titik 2 bentang. campuran spesi 1 dan spesi 2.
Perhitungan kuat lentur satu arah pada
penelitian ini dilakukan dengan 2 metode, 4.1.2. Kekuatan Lentur Satu Arah
yaitu perhitungan secara teoritis dan Eksperimen
eksperimen. Benda uji yang digunakan Pada pengujian kekuatan lentur satu
berupa pelat dengan ukuran 80 x 40 x 5 cm. arah dilakukan di Laboratorium Struktur
Jumlah benda uji adalah 5 pelat untuk setiap Teknik Sipil Universitas Brawijaya. Benda
variasi spesi yaitu spesi 1 (1:4) dan spesi 2 uji pelat diletakkan pada tumpuan
(1:3:1), dengan rincian 3 pelat beton sederhana, kemudian diberi beban garis
bertulang bambu lapis styrofoam, 2 pelat pada tengah bentang. Panjang bentang
beton bertulang bambu tanpa lapis adalah 75 cm. Lendutan pelat diperoleh dari
styrofoam untuk pelat kontrol. pembacaan LVDT titik 1 terletak pada jarak
2 cm dari bentang kanan dan LVDT titik 2

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 213


terletak pada jarak 20 cm dari bentang kanan 750
700
atau tepat titik 2 pelat. Dari pengujian 650
600
tersebut didapatkan hasil seperti pada 550
500
Gambar 5.

Beban (kg)
450
400
Dari grafik pada Gambar 5 dapat 350
300
diketahui rata-rata pelat kontrol dapat 250
200
menahan beban maksimum dan memiliki 150
100
lendutan lebih besar daripada pelat lapis 50
0
styrofoam. Tetapi pada salah satu benda uji 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34
Lendutan (mm)
lapis styrofoam (S-J1) memiliki beban dan S-H1 Titik 1 S-H1 Titik 2 S-H2 Titik 1
lendutan lebih besar dari pelat kontrol. S-H2 Titik 2 S-H3 Titik 1 S-H3 Titik 2
TS-B2 Titik 1 TS-B2 Titik 2 TS-B3 Titik 1
Sedangkan dari grafik pada Gambar TS-B3 Titik 2

6 dapat diketahui rata-rata pelat kontrol Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam
dapat menahan beban maksimum dan
Gambar 6. Grafik hubungan lendutan dan
memiliki lendutan lebih besar daripada pelat
beban pelat campuran spesi 2
lapis styrofoam. Tetapi pada salah satu pengujian lentur satu arah
benda uji lapis styrofoam (S-H1) memiliki
lendutan lebih besar dari pelat kontrol.
Dari grafik-grafik tersebut dapat Tabel 1. Tabel Hasil Uji Kuat Lentur Satu Arah
diketahui beban maksimum dan lendutan Eksperimen Beban Maksimum Rata-
pada retak pertama dan retak ultimit. Rata dan Lendutan Maksimum Rata-
Beban rata-rata dan lendutan Rata
maksimum rata-rata pada hasil eksperimen Retak Pertama Retak Ultimite
pelat beton bertulang bambu lapis styrofoam Spesi Benda Uji Pcr cr Pu u
(kg) (mm) (kg) (mm)
dan tanpa styrofoam sebagai pelat kontrol
Pelat Lapis 376.7
dapat dilihat pada Tabel 1. Spesi
styrofoam 270.06 1.31 3 13.15
1
504.5
(1:4) Pelat Kontrol
230.06 1.09 6 19.85
600
550 Spesi Pelat Lapis 556.7
500 2 styrofoam 446.73 1.73 3 18.69
450 (1:3:1 660.0
Pelat Kontrol
400 ) 430.06 1.24 6 18.32
Beban (kg)

350
300
250 4.1.3. Pembahasan Perbandingan
200
150 Kekuatan Lentur Satu Arah
100
50
Teoritis dan Eksperimen
0 Dari hasil perhitungan teoritis
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
Lendutan (mm)
dihasilkan besar beban maksimum pada
S-J2 Titik 1 S-J2 Titik 2 S-G3 Titik 1 campuran spesi 1 dan spesi 2 berturut-turut
S-G3 Titik 2 S-J1 Titik 1 S-J1 Titik 2
TS-F1 Titik 1 TS-F1 Titik 2 TS-K3 Titik 1
adalah 393,4 kg dan 394,1 kg. Sedangkan
TS-K3 Titik 2 pada eksperimen dihasilkan beban maksi-
Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam mum yang ditahan pelat lapis styrofoam
Gambar 5. Grafik hubungan lendutan dan pada campuran spesi 1 dan spesi 2 berturut-
beban pelat campuran spesi 1 turut adalah 376,73 kg dan 556,73 kg. Pada
pengujian lentur satu arah pelat kontrol besar beban maksimum yang
dapat ditahan pada campuran spesi 1 dan
spesi 2 adalah 504,56 kg dan 660,06 kg.

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 214


bertulang bambu lapis styrofoam, 2 pelat
556,73 660,06
800,00 394,10
393,40 504,56
beton bertulang bambu tanpa lapis
600,00 376,73
400,00 styrofoam untuk pelat kontrol.
200,00
0,00
Pu Teoritis 4.2.1. Kekuatan Lentur Dua Arah
Pu
Spesi 1
Eksperimen Pu
Eksperimen
Teoritis
Pelat Lapis Spesi 2
Styrofoam Pelat Kontrol Besar beban maksimum yang
dihasilkan dari perhitungan teoritis dengan
Gambar 7. Diagram beban maksimum rata- menggunakan metode kerja maya berturut-
rata hasil perhitungan teoritis dan turut pada variasi campuran spesi 1 dan
eksperimen pengujian lentur satu spesi 2 adalah 1571,3 kg dan 1573,9 kg.
arah Pada pelat dengan campuran spesi 2
memiliki beban maksimum lebih besar 2,6
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan kg atau 0,17% dari beban maksimum spesi
kuat lentur satu arah pada hasil eksperimen 1. Sehingga tidak terdapat perbedaan yang
lebih besar daripada hasil teoritis. Kuat besar antara campuran spesi 1 dan spesi 2.
lentur pada pelat tanpa lapis styrofoam lebih
besar daripada pelat lapis styrofoam. Agar 4.2.2. Kekuatan Lentur Dua Arah
kekuatan pelat lapis styrofoam meningkat, Eksperimen
maka ditambahkan agregat kasar pada spesi Pada pengujian kekuatan lentur dua
2, sehingga dihasilkan kuat lentur lebih arah pelat diletakkan pada tumpuan
besar 47,78% dari spesi 1. Begitu juga pada sederhana di keempat sisinya, kemudian
kekuatan lentur pada pelat kontrol spesi 2, diberi beban merata berupa pelat baja
lebih besar 30,82% dari spesi 1. ukuran (45x20x3,3) cm pada tengah
bentang. Hasil pengujian dapat dilihat pada
Gambar 9.

2600
2400
2200
2000
1800
1600
Beban (kg)

1400
1200
1000
Gambar 8. Garis leleh pada pelat akibat 800
600
pengujian lentur satu arah 400
200
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
4.2. Kekuatan Lentur Dua Arah
Lendutan (mm)
Dalam penelitian ini juga dilakukan S-K1 Titik 1 S-K1 Titik 2 S-K2 Titik 1
pengujian kuat lentur dua arah dengan S-K2 Titik 2 S-J3 Titik 1 S-J3 Titik 2
TS-D1 Titik 1 TS-D1 Titik 2 TS-D2 Titik 1
tumpuan pada keempat sisinya dan dibebani TS-D2 Titik 2
dengan beban merata berupa pelat baja Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis
styrofoam
ukuran (45x20x3,3) cm pada tengah
Gambar 9. Grafik hubungan lendutan dan
bentang. Perhitungan kuat lentur dua arah beban campuran spesi 1 pengujian
pada penelitian ini dilakukan dengan 2 lentur dua arah
metode, yaitu perhitungan secara teoritis
dan eksperimen. Benda uji yang digunakan Dari grafik pada Gambar 9 dapat
berupa pelat dengan ukuran 80 x 40 x 5 cm. diketahui rata-rata pelat kontrol dapat
Jumlah benda uji adalah 5 pelat untuk setiap menahan beban maksimum dan memiliki
variasi spesi yaitu spesi 1 (1:4) dan spesi 2 lendutan lebih besar daripada pelat lapis
(1:3:1), dengan rincian 3 pelat beton styrofoam. Pada pelat lapis styrofoam

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 215


mengalami kegagalan tumpuan pada sisi 4.2.3. Pembahasan Perbandingan
panjang. Sehingga mengakibatkan beban Kekuatan Lentur Dua Arah
yang mampu ditahan lebih kecil dari pelat Teoritis dan Eksperimen
tanpa styrofoam yang tidak mengalami Dari hasil perhitungan teoritis
kegagalan tumpuan. dihasilkan besar beban maksimum pada
campuran spesi 1 dan spesi 2 berturut-turut
2600 adalah 1571,3 kg dan 1573,9 kg. Sedangkan
2400
2200
pada eksperimen dihasilkan besar beban
2000 maksimum yang dapat ditahan pelat lapis
1800
styrofoam pada campuran spesi 1 dan spesi
1600
Beban (kg)

1400 2 pada pengujian lentur dua arah berturut-


1200 turut adalah 1046 kg dan 1746 kg. Pada pelat
1000
800 kontrol besar beban maksimum yang dapat
600 ditahan pada campuran spesi 1 dan spesi 2
400
200 adalah 2354,4 kg dan 2204,4 kg.
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55
Lendutan (mm)
3000,0 1573,9 1746,0 2204,4
S-I1 Titik 1 S-I1 Titik 2 S-I2 Titik 1 1571,3 2354,4
S-I2 Titik 2 S-I3 Titik 1 S-I3 Titik 2 2000,0 1046,0
TS-A3 Titik 1 TS-A3 Titik 2 TS-B1 Titik 1 1000,0
TS-B1 Titik 2 0,0
Keterangan : S = pelat lapis styrofoam, TS = pelat tanpa lapis Pu Teoritis
Pu Spesi 1
styrofoam Eksperimen Pu
Eksperimen Spesi 2
Gambar 10. Grafik hubungan lendutan dan Pelat Lapis
Styrofoam Pelat Kontrol
beban pelat \campuran spesi 2
pengujian lentur dua arah
Gambar 11 Diagram beban maksimum rata-
Sedangkan dari grafik pada Gambar rata hasil perhitungan teoritis dan
eksperimen pengujian lentur dua
10 dapat diketahui rata-rata pelat kontrol
arah
dapat menahan beban maksimum dan
memiliki lendutan lebih besar daripada pelat
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan
lapis styrofoam.
kuat lentur dua arah campuran spesi 2 pada
Berikut beban maksimum rata-rata
hasil eksperimen lebih besar daripada hasil
dan lendutan maksimum rata-rata pada hasil
teoritis. Sedangkan pada campuran spesi 1
eksperimen pelat beton bertulang bambu
hasil eksperimen pelat lapis styrofoam lebih
lapis styrofoam dan tanpa styrofoam
kecil 50,22% daripada hasil teoritis. hal ini
sebagai pelat kontrol :
disebabkan oleh keruntuhan tumpuan pada
pelat lapis styrofoam akibat slip antara beton
Tabel 2. Tabel Hasil Uji Kuat Lentur Dua Arah
Eksperimen Beban Maksimum Rata- dengan styrofoam. Sehingga kuat lentur
Rata dan Lendutan Maksimum Rata- eksperimen jauh lebih kecil dari perhitungan
Rata teoritis. Berbeda dengan kuat lentur dua arah
Retak Pertama Retak Ultimite campuran spesi 2 yang lebih besar 10,93%
Spesi Benda Uji Pcr cr Pu u dari hasil teoritis. Hal ini terjadi karena
(kg) (mm) (kg) (mm) kekuatan pelat lapis styrofoam bertambah
Spesi
Pelat Lapis
729.3 3.17
1046.
6.74 akibat penambahan agregat kasar pada
styrofoam 0
1
2354. campuran betonnya. Sehingga keruntuhan
(1:4) Pelat Kontrol 979.4 2.24 46.24
4 tumpuan masih bisa ditahan oleh pelat.
Spesi Pelat Lapis 1746.
779.3 1.63 12.90
2 styrofoam 0
(1:3:1 2204.
Pelat Kontrol 829.4 2.63 41.05
) 4

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 216


campuran tanpa agregat kasar.
Sedangkan pengaruh terhadap
kekuatan lentur dua arah lebih besar
66,92% dari campuran tanpa agregat
kasar. Sehingga dapat disimpukan
penambahan agregat kasar 20% dari
volume campuran dapat menambah
Gambar 12 Garis Leleh pada pelat akibat kekuatan lentur setengah kekuatan
pengujian lentur dua arah dari kekuatan lentur campuran awal
tanpa agregat.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian analisis Hasil penelitian dari analisis dan
dan eksperimen pelat beton bertulang eksperimen pelat beton bertulang bambu
bambu lapis styrofoam ini adalah : lapis styrofoam ini bagi perencana dapat
1. Pada penelitian ini dihasilkan dua dijadikan sebagai alternatif bahan bangunan
kekuatan lentur, yaitu kekuatan lentur yang murah dengan kualitas yang baik dan
satu arah dan kekuatan lentur dua cukup tersedia di pasaran. Namun pelat
arah. Berikut hasil yang di peroleh beton bertulang bambu lapis styrofoam ini
dari perhitungan teoritis dan hanya bisa digunakan pada komponen non-
eksperimen : struktural seperti pelat penutup saluran air,
a. Kekuatan lentur satu arah dan sebagainya. Karena kekuatannya tidak
hasil analisis teoritis pada pelat seperti beton bertulang baja pada umumnya.
beton bertulang bambu lapis Semoga analisis dan eksperimen pelat
styrofoam pada campuran spesi 1 beton bertulang bambu lapis styrofoam ini
dan spesi 2 adalah 393,4 kg dan dapat memberikan pengetahuan tentang
394,1 kg. Sedangkan hasil penggunaan bambu sebagai tulangan pada
eksperimen pada pelat lapis beton bertulang bagi masyarakat pada
styrofoam spesi 1 dan spesi 2 umumnya dan bagi mahasiswa dapat
adalah 376,73 kg dan 556,73 kg. dijadikan acuan dalam pengembangan
Pada pelat tanpa lapis styrofoam penelitian selanjutnya yaitu pada pelat beton
spesi 1 dan spesi 2 adalah 504,56 bertulang bambu lapis styrofoam dengan
kg dan 660,06 kg. jarak dan ukuran shear connector yang
b. Kekuatan lentur dua arah hasil berbeda, luas penampang dan jumlah
analisis teoritis pada pelat beton tulangan yang berbeda, variasi tebal pelat
bertulang bambu lapis styrofoam yang berbeda, dan mutu bahan yang
pada campuran spesi 1 dan spesi 2 berbeda.
adalah 1571,3 kg dan 1573,9 kg. Pada pengujian kuat lentur dua arah
Sedangkan eksperimen pada pelat agar menghasilkan besar kuat lentur teoritis
lapis styrofoam spesi 1 dan spesi 2 yang sama dengan hasil eksperimen,
adalah 1046 kg dan 1746 kg. Pada tumpuan yang digunakan pada eksperimen
pelat tanpa lapis styrofoam spesi 1 harus menyerupai dengan tumpuan pada
dan spesi 2 adalah 2354,4 kg dan teoritis, serta beban yang diberikan
2204,4 kg. sebaiknya menggunakan beban yang dapat
2. Pengaruh penambahan agregat kasar mengikuti bentuk lenturnya, sehingga hasil
20% dari volume campuran terhadap eksperimen yang diperoleh bisa mendekati
kekuatan lentur satu arah pada pelat hasil teoritis.
beton bertulang bambu lapis
styrofoam lebih besar 47,78% dari

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 217


6. DAFTAR PUSTAKA
Dewi, S. M., 2009. Pelat Dan Rangka Beton. Malang McCormac, J. C., 2003. Desain Beton Bertulang
: Media Bargie Media. Jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Dipohusodo, I., 1996. Struktur Beton Bertulang. Morisco, 1999. Rekayasa Bambu. Yogyakarta :
Jakarta : Penerbit PT. Gramedia Pustaka Penerbit Nafiri Offset.
Utama. Morisco, 2006. Pemberdayaan Bambu Untuk
Ghavami, K., 2004. Bamboo As Reinforcement In Kesejahteraan Rakyat dan Kelestarian
Structural Concrete Elements. Journal Scince Lingkungan. Yogyakarta : Universitas Gadjah
and Direct Elsevier 2005. Mada.
Janssen, J. J. A., 1991. Mechanical Properties Nawy, E.G., 2008. Beton Bertulang Suatu
Bamboo. Kluwer Academic Publisher. Pendekatan Dasar. Bandung : Penerbit PT.
Khare, L., 2005. Performance Evaluation Of Bamboo Refika Aditama.
Reinforced Concrete Beams. Arlington : The Park, R., Gamble, W.L., 2000. Reinforced Concrete
University Of Texas. Slabs, Canada : John Willey & Sons, Inc.
MacGregor, J. G., 1997. Reinforced Concrete : Wahyudi, L., Rahim, S.A., 1992. Metode Plastis,
Mechanics and Design 3rd Ed. Prentice- Hall Analisis Dan Desain. Jakarta : Gramedia
International, Inc. Pustaka Utama.

REKAYASA SIPIL / Volume 9, no.3 2015 ISSN 1978 - 5658 218

Anda mungkin juga menyukai