Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya dan arah arusnya
selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC akan membentuk suatu
gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau lebih lengkapnya
sinusoida. Di Indonesia sendiri listrik bolak-balik (AC) dipelihara dan berada dibawah
naungan PLN, Indonesia menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang diterapkan di Indonesia untuk listrik bolak-balik 1 (satu) fasa
adalah 220 volt. Tegangan dan frekuensi ini terdapat pada rumah anda, kecuali jika
anda tidak berlangganan listrik PLN.
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada awalnya aliran
arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif.
Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan
bahwa pada arus searah merupakan arus yang alirannya dari negatif (elektron)
menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang
bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke negatif.
Perbedaan yang paling mendasar adalah bentuk gelombang dan polaritas sehingga
sifat dan karakteristik peralatan yang menggunakan sumber tegangan AC akan
sangat berbeda dengan peralatan yang menggunakan sumber tegangan DC.
ELEMEN LISTRIK
Elemen adalah sumber arus listrik searah yang berasal dari reaksi kimia. Ketika
digunakan elemen mengubah energi kimia menjadi energi listrik.
Berdasarkan sifat bahan yang digunakan elemen dibedakan menjadi :
1. Elemen primer adalah elemen yang reaksi kimia didalamnya tidak dapat
diperbaharui lagi. sehingga jika energi listriknya telah habis tidak dapat dimuati lagi
atau diisi lagi (sekali pakai).Contoh : elemen volta, elemen daniel, elemen kering
(baterai), elemen weston.
2. Elemen Daniell
Elemen ini dibuat oleh John Daniell pada
tahun 1835. untuk mencegah terjadinya
polarisasi, elektroda dilindungi oleh suatu
bahan kimia yang disebut depolarisator.
Pada elemen Daniell yang digunakan
adalah tembaga sulfat (CuSO4) yang
dipisahkan dengan elektrolit asam sulfat
encer oleh bejana berpori. Jadi, ion-ion
masih dapat pergi dari elektroda ke elektroda lain melalui depolarisator.
3. Elemen Leclanche basah dan kering (baterai)
Elemen basah ini ditemukan oleh Leclanche tahun 1886. Elemen ini terdiri dari bejana
kaa berisi karbon sebagai elektroda positif, batang seng sebagai elektroda negatif,
larutan ammonium klorida sebagai elektrolit, dan depolarisator mangan dioksida
bercampur dengan sebuk karbon dalam bejana berpori.
Ketika ion-ion seng masuk kedalam larutan ammonium klorida , batang seng akan
mejadi negative terhadap larutan logam. Ammonium klorida memberikan ion NH 4+
menembus bejana berpori menuju batang karbon dan memberikan muatan positifnya
pada batang karbon.
Pada perkembangannya, elemen Leclanche berubah menjadi elemen kering (baterai)
yang lebih mudah dipakai. Sebenarnya elemen kering diperoleh hanyadengan
mengganti elektrolit larutan ammonium klorida menjadi campuran pasta ammonium
klorida dengan serbuk kayu, tepung atau getah.
4. Elemen Weston
Elemen ini menggunakan air raksa sebagai anoda dan amalgama cadmium sebagai
katoda. Sebagai depolarisator digunakan campuran merkurosulfat dan kadmiumsulfat
berbentuk pasta. Sebagai elektrolit digunakan larutan jenuh cadmium sulfat. Hablur-
hablur kadmiumsulfat ditambahkan untuk menjaga supaya larutan tetap jenuh.
2. Elemen sekunder adalah elemen yang reaksi kimia di dalamnya dapat diperbaharui
sehingga jika energi listriknya telah habis dapat diisi ulang (dicharge). Contoh :
accumulator, sel Nicad.
1. Energi Surya
Energi surya atau matahari adalah sumber energi paling kuat dan paling besar
persediaanya. Sinar matahari dapat digunakan untuk pencahayaan, pembangkit
listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Matahari bisa digunakan untuk
menghasilkan listrik dengan bantuan panel surya yang dapat mengolah energi panas
matahari menjadi listrik. Tapi, energi listrik menjadi tergantung dengan keadaan
cuaca.
2. Energi Angin
Angin adalah gerakan udara yang terjadi ketika terdapat udara hangat dan udara
dingin. Energi angin telah digunakan selama berabad-abad untuk kapal layar dan
kincir angin untuk menggiling gandum. Saat ini, energi angin digunakan sebagai
pembangkit listrik dengan turbin angin. Energi angin sangat tergantung dengan
keadaan angin.
3. Hydropower
Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Energi hydropower sangat bergantung dengan
curah hujan. Seperti yang kita ketahui, panas matahari menyebabkan air di danau dan
lautan menguap dan membentuk awan. Air kemudian jatuh kembali ke bumi sebagai
hujan atau salju, dan mengalir ke sungai dan sungai yang mengalir kembali ke laut.
Air yang mengalir ini dapat digunakan untuk memutar turbin yang mendorong proses
mekanis untuk memutar generator yang dapat menghasilkan listrik.
4. Energi Biomassa
Kayu masih merupakan sumber yang paling umum dari energi biomassa, tetapi
sumber-sumber lain dari energi biomassa meliputi tanaman pangan, rumput,, limbah
pertanian dan kehutanan, residu, komponen organik dari limbah kota dan industri,
bahkan gas metana dari tempat pembuangan sampah. Biomassa dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik, sebagai bahan bakar untuk transportasi dll. Namun, tentu
biomassa akan menghasilkan energi listrik yang berbau tidak sedap.
Gas hidrogen memiliki potensi yang luar biasa sebagai sumber bahan bakar dan
energi, tetapi teknologi yang dibutuhkan untuk mewujudkan potensi ini masih dalam
tahap awal. Hidrogen adalah elemen paling umum di bumi. Air merupakan dua-pertiga
bagian dari hidrogen, tapi hidrogen di alam selalu ditemukan dalam kombinasi dengan
unsur lainnya. Setelah dipisahkan dari unsur-unsur lain, hidrogen dapat digunakan
untuk menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk pemanasan dan
memasak, dan untuk menghasilkan listrik. Hidrogen dapat dicampur dengan gas
alam dan menciptakan bahan bakar untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada
kendaraan yang menggunakan listrik sebagai bahan bakarnya. Walaupun begitu,
harga untuk penggunaan energi hidrogen relatif mahal.
6. Energi Panas Bumi
Panas di dalam bumi menghasilkan uap dan air panas yang dapat digunakan untuk
pembangkit listrik dan menghasilkan listrik atau untuk aplikasi lain, seperti pemanasan
rumah dan pembangkit listrik untuk industri. Energi panas bumi dapat ditarik dari
waduk bawah tanah dengan pengeboran, atau dari reservoir panas bumi yang terletak
lebih dekat ke permukaan. Tapi, tentu saja ini memelukan teknologi yang mahal.
Gas alam sudah banyak digunakan di berbagai negara yang biasanya untuk bidang
yang cukup besar seperti properti dan bisnis. Jika digunakan untuk kendaraan, polusi
yang dikeluarkan akan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan minyak. Akan
tetapi, efek rumah kaca yang dihasilkannya 21 kali lebih buruk, karena metana yang
dihasilkan energi gas alam tersebut.
10. Energi Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari pengolahan
gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak digunakan sebagai
bahan bakar. Propana menghasilkan polusi lebih sedikit dibandingkan bensin, namun
penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat yang dapat menyebabkan
meningkatny.
11. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak binatang.
Biodesel yang murni atau campuran dapat digunakan sebagai energi untuk
menggerakan kendaraan. Biodiesel mampu mengurangi polusi yang ada, akan tetapi
terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi masalah pada sumber energi ini.
13.P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan metyhltetrahydrofuran
(MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena oktan yang terkandung cukup
tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika ingin dicampurkan tanpa ada proses
dengan teknologi lain. Akan tetapi, hingga sekarang belum ada produsen kendaraan
yang menciptakan kendaraan dari teknologi ini.
14. Energi Piezoelektrik
Rangkaian jembatan yang paling sederhana dan paling umum adalah jembatan
d-c Wheatstone seperti diperlihatkan pada Gambar Jembatan DC Wheatstone.
Rangkaian ini digunakan dalam aplikasi pengkondisi sinyal dimana transduser
mengubah tahanan dengan perubahan variabel dinamik. Beberapa modifikasi dari
jembatan dasar ini juga dipakai untuk aplikasi spesifik lainnya. Pada Gambar
Jembatan DC Wheatstone, obyek yang diberi label D adalah detektor setimbang yang
digunakan untuk membandingkan potensial titik a dan b dari rangkaian. Dalam aplikasi
paling modern detektor setimbang adalah amplifier diferensial impedansi input sangat
tinggi. Dalam beberapa kasus, Galvanometer yang sensitif dengan impedansi yang
relatif rendah bisa digunakan, khususnya untuk kalibrasi atau instrumeninstrumen
pengukuran tunggal. Untuk analisis awal kita, anggap impedansi detektor setimbang
adalah tak hingga, yaitu rangkaian terbuka.
V = Va Vb
Dimana
Dengan cara yang sama Vb adalah tegangan yang terbagi diberikan oleh
Dimana
Jika sekarang kita kombinasikan Persamaan diatas, beda tegangan atau offset
tegangan, dapat ditulis :
R3R2 = R1R4