Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

DISUSUN OLEH :

TATIK SUHARSINI, S.Kep

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XIX

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINAWAN

JAKARTA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Masalah : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka post operasi

Pokok Bahasan : Nyeri

Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

Sasaran : Klien dan Keluarga

Waktu : 30 menit

Hari / Tanggal : Senin, 11 September 2017

Tempat : Ruang Cempaka RSUD Pasar Rebo

Pelaksana : Tatik Suharsini, S.Kep

I. Tujuan Intruksional Umum ( T I U )


Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien mampu memahami
tentang manajemen nyeri dan mengetahui cara mengurangi nyeri.

II. Tujuan Intruksional Khusus ( T I K )


Setelah diberi penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian nyeri
2. Menyebutkan macam macam manajemen nyeri
3. Mendemonstrasikan salah satu teknik untuk mengurangi nyeri

III. Materi Penyuluhan


1. Pengertian nyeri
2. Distraksi
3. Relaksasi
IV. Kegiatan Pembelajaran
a. Metode : ceramah, diskusi dan demonstrasi
b. Langkah langkah kegiatan :
No Kegiatan Waktu
1. Pra pembelajaran
a. Mempersiapkan materi, media dan tempat
2 menit
b. Memberi salam dan perkenalan
c. Kontrak waktu
2. Membuka pembelajaran
a. Menjelaskan pokok bahasan yang akan
disampaikan
2 menit
b. Menjelaskan tujuan
c. Apersepsi

3. Inti pembelajaran
a. Penyuluh menyampaikan materi
b. Sasaran menyimak materi
20 menit
c. Sasaran mengajukan pertanyaan
d. Penyuluh menjawab pertanyaan
e. Penyuluh menyimpulkan jawaban
4. Penutup
a. Evaluasi
b. Sasaran menjawab pertanyaan 6 Menit
c. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
d. Memberi salam
V. Media dan Sumber
1. Media : Leaflet dan lembar balik
2. Sumber :

Alimul, A., A,. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba
Medika.

http://qittun.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-nyeri.html diakses tanggal 8


September 2017 pukul 15.30 wib

http://yohazuwka.wordpress.com/2011/06/28/tugas-satuan-acara-penyuluhan-
management-nyeri/ diakses tanggal 8 September 2017 pukul 15.30 wib

Pedoman Terapy manajemen nyeri, Mary Courtney Moore; 1997.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2010). Buku ajar fundamental keperawatan:


Konsep,proses,dan praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner


& Suddarth (Edisi 8). Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2010). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63

VI. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 3 soal
Lisan :
a. Pengertian nyeri
b. Macam-macam manajemen nyeri
c. Demonstrasikan salah satu teknik untuk mengatasi nyeri

VII. Materi
(terlampir)
MATERI PENYULUHAN

I. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau tertekan.

II. MANAJEMEN NYERI


1. Distraksi
Tehnik distraksi adalah pengalihan dari fokus perhatian terhadap nyeri ke stimulus
yang lain. Tehnik distraksi dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori bahwa aktivasi
retikuler menghambat stimulus nyeri. Jika seseorang menerima input sensori yang
berlebihan dapat menyebabkan terhambatnya impuls nyeri ke otak (nyeri berkurang atau
tidak dirasakan oleh klien). Stimulus yang menyenangkan dari luar juga dapat
merangsang sekresi endorfin, sehingga stimulus nyeri yang dirasakan oleh klien menjadi
berkurang. Peredaan nyeri secara umum berhubungan langsung dengan partisipasi aktif
individu, banyaknya modalitas sensori yang digunakan dan minat individu dalam
stimulasi, oleh karena itu, stimulasi penglihatan, pendengaran dan sentuhan mungkin
akan lebih efektif dalam menurunkan nyeri dibanding stimulasi satu indera saja (Tamsuri,
2010).

a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, video, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.

b. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik
air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti
musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. Berbincang-bincang dengan orang lain juga merupakan
tehnik distraksi yang baik (Tamsuri, 2010).

c. Distraksi Pernapasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek atau
memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan
satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,
lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan
ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.

d. Distraksi Intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran
(di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita, mewarnai,
menggambar.

2. Teknik Relaksasi
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat
tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi,
puncaknya adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu,
relaksali melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus
dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan
otot-otot rangka,

a. Hal penting dalam teknik relaksasi :


1) Posisi yang tepat
2) Pikiran beristirahat
3) Lingkungan yang tenang
b. Langkah relaksasi
Tarik nafas dalam melalui mulut tahan 4 sampai 5 detik kemudian hembuskan
melalui mulut, dan lakukan beberapa kali sambal memejamkan mata dan
mengistirahatkan pikiran.

c. Manfaat Relaksasi :
1) Mengurangi nyeri
2) Ketenangan batin bagi individu
3) Mengurangi rasa cemas, khawatir
4) Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa
5) Mengurangi tekanan darah, detak jantung
6) Jadi lebih rendah dan tidur menjadi nyenyak
7) Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit
8) Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik
9) Meningkatkan daya berfikir logis
10) Kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan
11) Bermanfaat jika perasaan lelah dan tidak enak badan
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

http://qittun.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-nyeri.html diakses tanggal 8 September 2017


pukul 15.30 wib

http://yohazuwka.wordpress.com/2011/06/28/tugas-satuan-acara-penyuluhan-management-nyeri/
diakses tanggal 8 September 2017 pukul 15.30 wib

Pedoman Terapy manajemen nyeri, Mary Courtney Moore; 1997.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2010). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.

Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.

Tamsuri, A. (2010). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63

Anda mungkin juga menyukai