DISUSUN OLEH :
JAKARTA
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Masalah : Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan luka post operasi
Waktu : 30 menit
3. Inti pembelajaran
a. Penyuluh menyampaikan materi
b. Sasaran menyimak materi
20 menit
c. Sasaran mengajukan pertanyaan
d. Penyuluh menjawab pertanyaan
e. Penyuluh menyimpulkan jawaban
4. Penutup
a. Evaluasi
b. Sasaran menjawab pertanyaan 6 Menit
c. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi
d. Memberi salam
V. Media dan Sumber
1. Media : Leaflet dan lembar balik
2. Sumber :
Alimul, A., A,. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba
Medika.
http://yohazuwka.wordpress.com/2011/06/28/tugas-satuan-acara-penyuluhan-
management-nyeri/ diakses tanggal 8 September 2017 pukul 15.30 wib
Tamsuri, A. (2010). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63
VI. Evaluasi
1. Prosedur : Post test
2. Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
3. Butir soal : 3 soal
Lisan :
a. Pengertian nyeri
b. Macam-macam manajemen nyeri
c. Demonstrasikan salah satu teknik untuk mengatasi nyeri
VII. Materi
(terlampir)
MATERI PENYULUHAN
I. PENGERTIAN NYERI
Nyeri adalah sensasi tidak menyenangkan yang terjadi bila kita mengalami cedera
atau kerusakan pada tubuh kita. Nyeri dapat terasa sakit, panas, gemetar, kesemutan seperti
terbakar, tertusuk, atau tertekan.
a. Distraksi visual
Melihat pertandingan, menonton televisi, video, membaca koran, melihat
pemandangan dan gambar termasuk distraksi visual.
b. Distraksi pendengaran
Diantaranya mendengarkan musik yang disukai atau suara burung serta gemercik
air, individu dianjurkan untuk memilih musik yang disukai dan musik tenang seperti
musik klasik, dan diminta untuk berkosentrasi pada lirik dan irama lagu. Klien juga
diperbolehkan untuk menggerakkan tubuh mengikuti irama lagu seperti bergoyang,
mengetukkan jari atau kaki. Berbincang-bincang dengan orang lain juga merupakan
tehnik distraksi yang baik (Tamsuri, 2010).
c. Distraksi Pernapasan
Bernafas ritmik, anjurkan klien untuk memandang fokus pada satu objek atau
memejamkan mata dan melakukan inhalasi perlahan melalui hidung dengan hitungan
satu sampai empat dan kemudian menghembuskan nafas melalui mulut secara
perlahan dengan menghitung satu sampai empat (dalam hati). Anjurkan klien untuk
berkosentrasi pada sensasi pernafasan dan terhadap gambar yang memberi ketenangan,
lanjutkan tehnik ini hingga terbentuk pola pernafasan ritmik.
Bernafas ritmik dan massase, instruksi kan klien untuk melakukan pernafasan
ritmik dan pada saat yang bersamaan lakukan massase pada bagaian tubuh yang
mengalami nyeri dengan melakukan pijatan atau gerakan memutar di area nyeri.
d. Distraksi Intelektual
Antara lain dengan mengisi teka-teki silang, bermain kartu, melakukan kegemaran
(di tempat tidur) seperti mengumpulkan perangko, menulis cerita, mewarnai,
menggambar.
2. Teknik Relaksasi
Relaksasi adalah kegiatan yang memadukan otak dan otot. Otak yang "lelah" dibuat
tenang dan otot yang tegang dibuat relaks. Jika seseorang melakukan relaksasi,
puncaknya adalah fisik yang segar dan otak yang siap menyala kembali. Oleh karena itu,
relaksali melibatkan komponen-komponen penting tubuh yang secara terus menerus
dipakai, misalnya pancaindra, pernapasan, aliran darah, (sistem kardiovaskuler), otak dan
otot-otot rangka,
c. Manfaat Relaksasi :
1) Mengurangi nyeri
2) Ketenangan batin bagi individu
3) Mengurangi rasa cemas, khawatir
4) Mengurangi tekanan dan ketegangan jiwa
5) Mengurangi tekanan darah, detak jantung
6) Jadi lebih rendah dan tidur menjadi nyenyak
7) Memberikan ketahanan yang lebih kuat terhadap penyakit
8) Kesehatan mental dan daya ingat menjadi lebih baik
9) Meningkatkan daya berfikir logis
10) Kreativitas dan rasa optimis atau keyakinan
11) Bermanfaat jika perasaan lelah dan tidak enak badan
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A., A,. A. (2008). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.
http://yohazuwka.wordpress.com/2011/06/28/tugas-satuan-acara-penyuluhan-management-nyeri/
diakses tanggal 8 September 2017 pukul 15.30 wib
Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2010). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan praktik
(edisi 4) Jakarta : EGC.
Smeltzer, S. C. & Bare, B. G. (2013). Buku ajar keperawatan medikal-bedah Brunner & Suddarth
(Edisi 8). Jakarta: EGC.
Tamsuri, A. (2010). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC. Hlm 1-63