Anda di halaman 1dari 7

Struktur dan konstruksi perumahan termasuk dalam struktur konstruksi bangunan sederhana satu

atau dua lantai. Sekecil apapun bangunannya, ada aturan yang mengatur tentang besaran pondasi,
sloof, kolom, balok dan atap. Ada batas minimal yang harus dipenuhi. Dan batas ini sudah melalui
proses penelitian panjang oleh para pakar di bidang struktur konstruksi, sehingga dijamin
keabsahannya oleh negara.

Tapi pada kenyataannya, banyak dari bangunan perumahan ini yang tidak sesuai dengan kaidah
struktur dan konstruksi bangunan terkait. Banyak faktor yang mempengaruhi hal ini, mulai dari
fluktuasi rupiah, tekanan laba, atau ketidaktahuan mengenai aturan bangunan.

Pengembang dalam membuat perumahan dibantu oleh kontraktor yang bertugas untuk
melaksanakan pembangunan. Kontraktor dari pengembang rata-rata adalah kontraktor lepas yang
tidak satu badan dengan pengembangnya. Beberapa pengembang sudah mempunyai langganan
kontraktor untuk pembangunan perumahan mereka.

Sistem hubungan kerja kontraktor dengan pengembang dapat berupa borongan pekerjaan. Misal;
satu unit rumah diborong oleh kontraktor seharga sekian rupiah. Sehingga selisih harga dengan
harga jual itulah keuntungan pengembang. Tentu jumlah selisih tersebut dikurangi dengan biaya
lain seperti biaya beli lahan, biaya marketing, biaya pembebasan lahan, biaya pembangunan jalan
(apabila di dalam kompleks perumahan terdapat jalan baru), pemasangan infrastruktur, dan biaya
lain-lain yang ada atau tidaknya tergantung dari masing-masing kompleks dan pengembang.

Terkadang dengan tekanan biaya-biaya diatas ditambah dengan keuntungan yang ditargetkan,
harga borongan kepada kontraktor menjadi kecil dibawah harga standar yang sudah dihitung
sebelumnya. Hal ini menyebabkan kontraktor mencari cara agar harga tersebut cukup untuk
membuat bangunan berdiri. Yang terjadi kemudian biasanya adalah penurunan spek bahan
material yang digunakan. Mulai dari penurunan besaran diameter besi tulangan, pengurangan
campuran adukan semen, hingga penggunaan kayu kusen yang kurang bagus mutunya. Dan dari
pengalaman yang saya lihat, yang paling banyak dimainkan adalah pengurangan material yang
tidak bisa terlihat ketika nanti bangunan sudah jadi seperti besi dan campuran semen.
Struktur sloof kolom : besi tulangan yang salah baik pemasangan maupun dimensinya.

Pondasi telapak yang seharusnya ketemu tanah keras di kedalaman sekian meter, hanya diletakkan
diatas permukaan tanah yang jelas bukan tanah keras.
Pengurangan tersebut sepertinya sepele, namun sangat berbahaya. Karena beban yang ditahan oleh
bangunan berbeda-beda tiap bentuk dan lokasi. Bentuk yang rumit dengan banyak tempelan dan
dinding yang tinggi membutuhkan struktur beton yang lebih kuat.Jenis bahan dan besarannya pun
membuat beban menjadi berbeda-beda tiap bangunan. Lokasi yang menjadi daerah rawan gempa
akan membutuhkan struktur yang berbeda dengan daerah aman gempa.

Untuk lubang angin, jendela dan pintu, dibutuhkan balok penopang bernama balok latiu. Dan pada
gambar diatas, balok itu tidak ada.

Permasalahan kadang terjadi ketika harga yang terangkum menjadi sangat besar. Diskusi dengan
klien sangat perlu dan harus intensif untuk membahas hal tersebut. Terkadang klien meminta untuk
menekan harga agar bangunan menjadi lebih murah biayanya. Pada saat tersebut, saya akan
menyarankan untuk mengganti atau menurunkan spek yang non struktural. Sehingga aspek
struktural tidak terganggu dan tetap pada standarnya.

Saran untuk calon pembeli yang ingin membeli rumah di perumahan, usahakan untuk mengetahui
struktur dari rumah yang dijual. Usahakan datang pada saat pembangunan. Cek mengenai
kedalaman pondasi, besaran pondasi, besaran besi tulangan beton, besaran sloof, kolom, balok
ring, juga struktur lain-lain yang merupakan elemen vital dalam bangunan. Tanyakan ke pihak
pengembang mengenai kondisi tanah, drainase (sumur peresapan, septictank, dll). Kalau perlu cek
secara mendetail gambar kerja pelaksanaan (gambar IMB juga bisa), karena di dalam gambar
tersebut memuat spesifikasi teknis bangunan terkait. Apabila pelaksanaan tidak sesuai, anda bisa
komplain kepada pihak pengembang.
PEKERJAAN STRUKTUR PADA RUMAH TINGGAL

Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa fungsi utama rumah adalah sebagai tempat tinggal
sekaligus tempat berlindung dari panas, hujan, angin, dan gangguan alam lainnya seperti gempa
bumi. Oleh karena itu rumah tinggal selain harus rapi, indah dipandang, juga yang lebih penting
lagi haruslah kokoh dan kuat. Rumah yang kokoh dan kuat perlu dirancang dengan struktur
bangunan yang menggunakan bahan bangunan serta campuran adukan yang dianjurkan, seperti
pada AHS-SNI mengenai pekerjaan pondasi, dan pekerjaan beton bertulang untuk struktur.

Yang termasuk pekerjaan struktur dalam bangunan rumah tinggal adalah sebagai berikut :

Pondasi
Beton Kolom
Beton Sloof (tiang)
Ring Balok (balok di atas tembok)
Pondasi

Pondasi merupakan struktur yang sangat menentukan kekuatan dan kekokohan sebuah rumah.
Pondasi berfungsi memikul seluruh beban rumah mulai dari beban dinding, plapond, atap, atau
bangunan di atasnya jika bangunan berlantai 2 atau lebih.

Pondasi rumah umumnya menggunakan pasangan batu belah dengan perekat adukan semen dan
pasir. Untuk bangunan rumah 2 lantai, pasangan pondasi batu kali perlu dibantu dengan pondasi
plat beton pada setiap pojok atau pertemuan tembok (persis di bawah kolom). Pondasi plat beton
bias disebut orang Pondasi cakar Ayam.

Perbandingan semen pasir pada adukan perekat pasangan pondasi batu kali mulai dari adukan 1
semen : 3 pasir, 1semen : 4 pasir, dan paling rendah 1 semen : 5 pasir. Pasir yang digunakan
haruslah pasir pasang yang berkualitas dengan kandungan tanah yang sangat kecil. Batu pondasi
yang digunakan sebaiknya batu belah berkualitas, sebab kalau bukan batu belah biasanya
permukaannya tdak bagus terlapisi tanah yang mengeras sehingga kurang bersenyawa dengan
perekat adukan.

Beton Kolom

Beton kolom, adalah balok beton yang dipasang berdiri tegak pada setiap pojokan dan pertemuan
dinding. Beton kolom berfungsi sebagai tiang rumah, yang bertugas memikul beban yang ada di
atasnya. Selain memikul beban, kolom berfungsi mengikat pasangan dinding. Konstruksi beton
kolom harus dibuat dengan benar dengan tulangan yang sesuai. Untuk rumah 1 lantai standard
tulangan utama cukup menggunakan besi beton diameter 4 x besi beton diameter 10 mm, ring 8
mm dengan jarak antar ring 15 20 cm. Ukuran penampang beton kolom untuk rumah 1 lantai
mengikuti ketebalan bahan dinding yang akan dipasang. Ukuran 10 x 20 cm misalnya untuk
dinding bata merah, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu K-225, K-250, atau K-275.

Beton Sloof

Beton sloof adalah balok beton yang dipasang tepat di atas pondasi batu kali. Beton sloof berfungsi
mengikat dan memperkuat pondasi, dinding bagian bawah, sehingga apabila terjadi pergerakan
tanah yang mengakibatkan pecahnya pondasi.. dinding akan terlindungi oleh beton sloof. Ukuran
penampang beton sloof 15 x 20 cm dengan tulangan utama 6 besi diameter 10 mm dan ring
diameter 8 mm dengan jarak 15 cm antar ring, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu
K-225, K-250, atau K-275.

Ring Balok

Ring Balok adalah balok beton yang dipasang persis di atas pasangan dinding. Balok beton tersebut
berfungsi mengikat dinding bagian atas, membagi rata beban yang dipikulnya ke setiap ujung
beton kolom. Oleh karena itu ukuran penampang balok beton jangan dibuat pesegi, sebab apabila
ukuran penampang balok dibuat persegi, fungsi membagi bebannya akan berkurang, sehingga
dinding akan terkena beban tumpuan titik tertentu. Ukuran penampang beton sloof 10 x 20 cm
dengan tulangan utama 4 besi diameter 10 mm dan ring diameter 8 mm dengan jarak 15 cm antar
ring, adukan beton sebaiknya menggunakan beton mutu K-225, K-250, atau K-275.

Itulah selintas pengetahuan tentang mengenal pekerjaan struktur pada bangunan rumah, fungsi
dan kegunaan, serta bahan material yang digunakan. Semoga dengan uraian yang singkat tersebut
dapat menambah pengetahuan Anda, sehingga ketika akan membangun sebuah rumah dapat
memperhatikan bagian-bagian penting tersebut.

Anda mungkin juga menyukai