MIKROBIOLOGI
MIKROBIOLOGI
Sistem imun adalah sistem pertahanan yang ada pada tubuh manusia yang berfungsi
untuk menjaga manusia dari benda-benda yang asing bagi tubuh manusia. Pada sistem imun
ada istilah yang disebut Imunitas. Imunitas sendiri adalah ketahanan tubuh kita atau
resistensi tubuh kita terhadap suatu penyakit. Jadi sistem imun pada tubuh kita mempunyai
imunitas terhadap berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita.
Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem
hormon pada manusia. Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:
Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang
dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh.
Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja
dengan baik.
Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel
yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak
normal.
C. Jenis-jenis antibodi
Antibodi disebut juga immunoglobin (Ig) atau serum protein globulin, karane berfungsi
untuk melindungi tubuh melalui proses kekebalan (immune). Ada lima macam
immunoglobin yaitu, lima jenis Antibodi dalam tubuh yaitu IgA, IgE, IgD, IgG, dan IgM.
D. Mekanis antibodi melawan mikroba
Berdasarkan responnya terhadap suatu jenis penyakit, sistem imun dibagi menjadi 2 macam,
yaitu Sistem Imun Non-Spesifik dan Sistem Imun Spesifik.
b. Pertahanan Biokimia
Pertahanan biokimia ini adalah pertahanan yang berupa zat-zat kimia yang akan menangani
mikroba yang lolos dari pertahanan fisik. Pertahanan ini dapat berupa pH asam yang
dikeluarkan oleh kelenjar keringat, asam lambung yang diproduksi oleh lambung, air susu,
dan saliva.
c. Pertahanan Humoral
Pertahanan ini disebut humoral karena melibatkan molekul-molekul yang larut unutk
melawan mikroba. Biasanya molekul yang bekerja adalah molekul yang berada di sekitar
daerah yang dilalui oleh mikroba. Contoh molekul larut yang bekerja pada pertahanan ini
adalah Interferon (IFN), Defensin, Kateisidin, dan Sistem Komplemen.
d. Pertahanan Selular
Pertahanan ini melibatkan sel-sel sistem imun dalam melawan mikroba. Sel-sel tersebut ada
yang ditemukan pada sirkulasi darah dan ada juga yang di jaringan. Neutrofil, Basofil,
Eusinofil, Monosit, dan sel NK adalah sel sistem imun non-spesifik yang biasa ditemukan
pada sirkulasi darah. Sedangkan sel yang biasa ditemukan pada jaringan adalah sel Mast,
Makrofag dan sel NK.
1. Immunoglobulin A (IgA)
Terdapat pada beberapa bagian tubuh yang dilapisi oleh selaput lendir, misalnya hidung,
mata,paru-paru, dan usus. Immunoglobulin A (IgA) juga ditemukan di dalam darah dan
cairan tubuh lainnya, seperti air mata, air liur, ASI, getah lambung, dan sekresi usus.
Jenis antibodi ini juga melindungi janin dalam kandungan dari berbagai penyakit. IgA yang
terdapat dalam ASI akan melindungi sistem pencernaan bayi terhadap mikroba karena tidak
terdapat dalam tubuh bayi yang baru lahir.
2. Immunoglobulin D (IgD)
Jenis antibodi Immunoglobulin D atau IgD merupakan antibodi yang jumlahnya yang sangat
sedikit terdapat dalam darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Fungsi IgD adalah
untuk mengaktifkan sel B. IgD ini bertindak dengan menempelkan dirinya pada permukaan
sel T dan membantu menangkap antigen.
3. Immunoglobulin E (IgE)
Immunglobulin E atau IgE merupakan jenis antibodi dalam tubuh yang beredar dalam
aliran darah dan terlibat dalam mempertahankan tubuh terhadap parasit dan alergen. Jenis
antibodi ini kadang juga menimbulkan reaksi alergi akut pada tubuh. Oleh karena itu, tubuh
seorang yang sedang mengalami alergi biasanya memiliki kadar IgE yang tinggi. IgE penting
melawan infeksi parasit.
4. Immunoglobulin G (IgG)
Jenis antibodi IgG beredar dalam tubuh dan banyak terdapat pada darah, sistem getah
bening, dan usus. IgG terbentuk 2-3 bulan setelah infeksi, kemudian kadarnya meninggi
dalam satu bulan, menurun perlahan-lahan, dan terdapat selama bertahun-tahun dengan kadar
yang rendah. Senyawa ini akan terbawa aliran darah langsung menuju tempat antigen berada
dan menghambatnya begitu terdeteksi.
Jenis antibodi dalam tubuh ini memiliki efek kuat sebagai antibakteri maupun virus, serta
menetralkan racun. IgG juga mampu menyelinap diantara sel-sel dan menyingkirkan
mikroorganisme yang masuk ke dalam sel-sel dan kulit.
Jenis antibodi dalam tubuh IgG merupakan satu-satunya antibodi yang dapat dipindahkan
melalui plasenta dari ibu hamil ke janin dalam kandungannya untuk melindungi janin dari
kemungkinannya infeksi yang menyebabkan kematian bayi sebelum lahir. Selanjutnya
immunoglobulin dalam kolostrum (air susu ibu atau ASI yang pertama kali keluar),
memberikan perlindungan kepada bayi terhadap infeksi sampai sistem kekebalan bayi dapat
menghasilkan antibodi sendiri.
5. Immunoglobulin M (IgM)
Antibodi ini terdapat pada darah, getah bening, dan pada permukaan sel-sel B. Pada saat
antigen masuk ke dalam tubuh, Immunoglobulin M (IgM) merupakan antibodi pertama yang
dihasilkan tubuh untuk melawan antigen tersebut. IgM terbentuk segera setelah terjadi infeksi
dan menetap selama 1-3 bulan, kemudian menghilang.
Janin dalam kandungan mampu memproduksi IgM pada umur kehamilan enam bulan. Jika
janin terinfeksi kuman penyakit, produksi IgM janin akan meningkat. Jenis antibodi IgM
banyak terdapat di dalam darah, tetapi dalam keadaan normal tidak ditemukan dalam organ
maupun jaringan. Untuk mengetahui apakah janin telah terinfeksi atau tidak, dapat diketahui
dari kadar IgM dalam darah.
Beberapa orang mengalami sistem antibodi dalam tubuh yang dimiliki keliru mengenali
jaringan tubuh sendiri yang sehat sebagai zat berbahaya dan menghasilkan antibodi sebagai
respon. Sehingga menjadi sejumlah gangguan autoimun seperti penyakit lupus eritematosus,
penyakit Grave, dan tiroiditis Hashimoto, dan penyakit lainnya.
F. Peran bidan terhadap antibodi
Peran bidan terhadap antibody sebagai berikut: