Anda di halaman 1dari 19

1.

ANATOMI PEMBULUH DARAH DAN PERSARAFAN SIMPATIK


DAN PARASIMPATIK
a. Anatomi Pembuluh Darah

b. Persarafan Simpatik dan Parasimpatik

SSP (Sistem Saraf Pusat)


1) Otak
Diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
terdiri dari 3 lapisan :
a. Lapisan durameter yaitu lapisan yang terdapat di paling luar dari otak dan
bersifat tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak.
Berfungsi untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula
spinalis.
b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari
lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut
dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan
serebrospinal. Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla
spinalis dari guncangan.
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan
melekat langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah.
Berfungsi untuk melindungi otak secara langsung.

Otak dibagi menjadi beberapa bagian :


a. Cerebrum/Otak besar
a) Merupakan bagian otak yang memenuhi sebagian besar dari otak kita
yaitu 7/8 dari otak.
b) Mempunyai 2 bagian belahan otak yaitu otak besar belahan kiri yang
berfungsi mengatur kegaiatan organ tubuh bagian kanan. Kemudian otak
besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh
bagian kiri.
c) Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung
badan sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang banyak
mengandung dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area
yaitu area sensorik yang menerjemahkan impuls menjadi sensasi. Kedua
adalah area motorik yang berfungsi mengendalikan koordinasi kegiatan
otot rangka. Ketiga adalah area asosiasi yang berkaitasn dengan ingatan,
memori, kecedasan, nalar/logika, kemauan.
d) Mempunyai 4 macam lobus yaitu :
Lobus frontal berfungsi sebagai pusat penciuman, indera peraba.
Lobus temporal berungsi sebagai pusat pendengaran
Lobus oksipetal berfungsi sebagai pusat pengliihatan.
Lobus parietal berfungsi sebagai pusat ingatan, kecerdasan, memori,
kemauan, nalar, sikap.

b. Mesencephalon/Otak tengah
a) Merupakan bagian otak yang terletak di depan cerebellum dan jembatan
varol.
b) Berfungsi sebagai pusat pengaturanan refleks mata, refleks penyempitan
pupil mata dan pendengaran.
c. Diencephalon/Otak depan
a) Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di
depan mesencephalon.
b) Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls
yang sampai di otak dan medulla spinalis.
c) Bagian yang kedua adalah hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat
pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa
lapar, daya sexualitas, watak, emosi.
d. Cerebellum
a) Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar.
Berfungsi sebagai pusat pengaturan koordinasi gerakan yang disadari dan
keseimbangan tubuh serta posisi tubuh.
b) Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan
belahan cerebellum bagian kanan yang dihubungkan dengan jembatan
varoli/ponds varoli yang berfungsi untuk menghantarkan impuls dari
kedua bagian cerebellum. Jadi ponds varoli berfungsi sebagai penghantar
impuls dari otot-otot kiri dan kanan tubuh.
2) Medula
a. Medulla oblongata
a) Disebut juga dengan sumsum lanjutan atau penghubung atau batang otak.
b) Terletak langsung setelah otak dan menghubungkana dengan medulla
spinalis, di depan cerebellum.
c) Susunan kortexmya terdiri dari neeurit dan dendrite dengan warna putih dan
bagian medulla terdiri dari bdan sel saraf dengan warna kelabu.
d) Berfungsi sebagai pusat pengaturan ritme respirasi, denyut jantung,
penyempitan dan pelebaran pembuluh darah, tekanan darah, gerak alat
pencernaan, menelan, batuk, bersin,sendawa.
b. Medulla spinalis
a) Disebut juga dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-ruas
tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampai dengan tulang pinggang yang
kedua.
b) Berfungsi sebagai pusat gerak refleks dan menghantarkan impuls dari organ
ke otak dan dari otak ke organ tubuh.

SST (Susunan Saraf Tepi/Perifer)


Merupakan sistem saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh dengan sistem
saraf pusat.

1) Sistem saraf sadar/somatic


Merupakan sistem saraf yang kerjanya berlangsung secara sadar/diperintah oleh
otak. Dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Sistem saraf pada otak
Merupakan sistem saraf yang berpusat pada otak dan dibedakan menjadi 12
pasang saraf
b. Sistem saraf sumsum spinalis
Merupakan sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis (sumsum tulang
belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula
spinalis
2) Sistem saraf Otonom
a. Merupakan sistem saraf yang cara kerjanya secara tidak sadar/diluar
kehendak/tanpa perintah oleh otak.
b. Sistem saraf yang mensarafi seluruh otot polos, otot jantung, kelenjar endokrin
dan kelenjar eksokrin.
c. Dibedakan menjadi 2 bagian yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik yang
keduanya bekerja secara antagonis/berlawanan.
a) Sistem saraf simpatik
Merupakan 25 pasang simpul saraf (ganglion) yang terdapat di medulal
spinalis.
Disebut juga dengan sistem saraf thorakolumbar karena saraf ini keluar
dari vertebrae thorak ke-1 sampai ke-12 dan vertebrae kolumbar ke-1
sampai dengan ke-3.
Beberapa fungsi sistem saraf simpatik yaitu :
- Mempercepat denyut jantung
- Memperlebar pembuluh darah
- Menghambat pengeluaran air mata
- Memperluas/memperlebar pupil
- Menghambat sekresi air ludah
- Memperbesar bronkus
- Mengurangi aktivitas kerja usus
- Menghambat pembentukan urine
b) Sistem saraf parasimpatik
Merupakan sistem saraf yang keluar dari daerah otak.
Terdiri dari 4 saraf otak yaitu saraf nomor III (okulomotorik), nomor VII
(Facial), nomor IX (glosofaring), nomor X (vagus).
Disebut juga dengan sistem saraf craniosakral karena saraf ini keluar dari
daerah cranial dan juga dearah sakral.
Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik yaitu :
- Memperlambat denyut jantung
- Mempersempit pembuluh darah
- Memperlancar pengeluaran air mata
- Memperkecil pupil
- Memperlancar sekresi air ludah
- Menyempitkan bronkus
- Menambah aktivitas kerja usus
- Merangsang pembentukan urine

2. HISTOLOGI PEMBULUH DARAH

Kata kardiovaskular berasal dari awalan cardi(o) yaitu bentuk gabung yang menunjukkan
hubungan dengan jantung atau dengan orificium cardiac atau bagian lambung dan kata
vascular yang berarti berkenaan dengan pembuluh, khususnya pembuluh darah; disebut
juga vassal, atau berarti yang mempunyai pasokan darah yang kaya.

Sistem kardiovaskuler sering disebut sebagai sistem vaskuler darah. Sistem vaskuler
darah ini berfungsi untuk menyebarkan oksigen, bahan nutrisi, antibody dan hormon ke
seluruh jaringan tubuh serta mengumpulkan karbon dioksida dan produk limbah
metabolik lain untuk dikeluarkan melalui organ ekskretoris.

Sistem vaskuler darah terdiri dari jantung (cor) sebagai pompa berotot dan dua sistem
pembuluh. Sistem pembuluh ini terdiri dari sirkulasi pulmoner, membawa darah ke dan
dari paru-paru; dan sirkulasi sistemik (sirkulasi perifer), membagi darah ke jaringan dan
organ tubuh yang lain. Pada keduanya, darah yang dipompa dari jantung berturut-turut
melalui arteri besar, arteri dengan diameter makin kecil, sampai pada jaringan kapiler,
kemudian kembali ke jantung melalui vena kecil, kemudian ke vena dengan diameter
makin besar.

Pada beberapa organ tubuh anyaman kapiler darah debarengi oleh anyaman kapiler
limfe. Peredaran limfe melalui pembuluh limfe yang menampung limfe dari celah-celah
jaringan kemudian diangkut menuju jantung.

a. ARTERI

Darah diangkut dari jantung ke kapiler dalam jaringan oleh arteri. Susunan dasar
dinding semua arteri serupa karena memiliki tiga lapis konsentris yaitu:
Tunica intima, lapis dalam, berupa tabung endotel terdiri atas sel-sel gepeng dengan
sumbu panjang teroriantasi memanjang.

Tunica media, lapis tengah, terutama terdiri atas sel-sel otot polos yang teroriantasi
melingkar. Tunica media merupakan lapisan yang paling tebal sehingga menentukan
karakter arteri.
Tunica adventitia, lapis luar, terdiri atas fibroblas dan serat kolagen terkait, yang
sebagian besar terorientasi memanjang. Tunica adventitia berangsur menyatu dengan
jaringan ikat longgar sekitar pembuluh.

Antara tunica intima dan tunica media dibatasi oleh membrana elastica interna
(lamina elastica interna) yang terutama berkembang baik pada arteri sedang.
Sedangkan antara tunica media dan tunica adventitia dibatasi oleh membrana
elastica externa (lamina elastica externa) yang lebih tipis.

Dalam perjalanannya arteri bercabang-cabang dan ukurannya semakin kecil.


Berdasarkan ukurannya, komponen pembentuk dinding dan fungsi arteri dibedakan
menjadi:

Arteri besar, arteri elastis, arteri konduksi, atau arteri penghubung. Arteri sedang,
arteri muscular, atau arteri distribusi. Arteri kecil atau arteriol.

a) Arteri Besar. Arteri besar contohnya yaitu arteri pulmoner dan aorta,
brakiosefalik, arteri subclavia, arteri carotis communis, dan iliaca communis.
Arteri besar memiliki dinding dengan banyak lapis elastin berfenestra
(bertingkap) pada tunica medianya. Dindingnya tampak kuning dalam keadaan
segar akibat banyanya elastin. Pembuluh konduksi utama ini direnggangkan
selama jantung berkontraksi (sistol), dan penguncupan akibat kelenturan
dindingnya selama diastol berfungsi sebagai pompa tambahan untuk
mempertahankan aliran agar tetap meskipun jantung berhenti berdenyut sesaat.
Dindingnya sangat kuat, tetapi kalau dibandingkan dengan besarnya relatif lebih
tipis dari arteri sedang.

Tunica intima

Pada orang dewasa tebalnya sekitar 127 mikron. Tunica intima ini terdiri atas
endotel yang berbentuk polygonal, dengan panjang 25-50 mm dan lebar 10-
15 mm, sumbu panjangnya terorientasi memanjang. Di bawah sel-sel endotel
ini terdapat anyaman serabut-serabut kolagen dengan sel-sel otot polos
berbentuk kumparan. Lebih ke dalam, terdapat banyak serabut-serabut elastis
yang bercabang saling berhubungan. Di antaranya terdapat beberapa serabut
kolagen, fibroblas, dan berkas-berkas kecil otot polos.

Tunica media

Terdiri atas banyak serabut elastin konsentris dengan fenestra yang


berselang-seling dengan lapis tipis terdiri atas sel-sel otot polos terorientasi
melingkar, dan serat-serat kolagen elastin dalam proteoglikan matriks
ekstrasel. Ketebalannya sekitar 2-5m. Karena banyaknya elastin dalam arteri
besar, maka otot polos relatif sedikit pada tunica media.

Tunica adventitia

Relatif tipis dan terdiri atas fibroblas, berkas memanjang serat kolagen, dan
anyaman longgar serat elastin halus.

Dinding arteri besar terlalu tebal sehingga memiliki microvaskulator sendiri


yang disebut vasa vasorum, untuk mendapat nutrisi dari lumen. Vasa vasorum
tersebar di permukaan pembuluh membentuk anyaman dalam tunica adventitia
dari mana kapiler-kapiler menerobos sampai ke dalam tunica media. Untuk
lapisan dalam yang tidak tercakup oleh kapiler tersebut, nutrisi diterima
langsung secara difusi dari lumen. Akibat kondisi-kondisi tersebut maka dinding
arteri lebih mudah mengalami degenerasi dibandingkan jaringan lain dalam
tubuh.

b) Arteri Sedang

Arteri sedang ini merupakan arteri yang paling banyak dari sistem arteri.
Mencakup arteri branchial, arteri femoral, arteri radial, dan arteri poplitea dan
cabang-cabangnya. Ukuran cabangnya sampai sekecil 0,5 mm. Bersifat kurang
elastin dan lebih banyak otot polosnya.

Tunica intima

Tunica intimanya lebih tipis daripada arteri besar namun sama susunannya.
Umumnya dikatakan endotel menempel langsung pada membrana elastica
interna. Pada percabangan arteri coronaria terdapat penebalan tunica intima
yang disebut musculo elastic cushion. Dalam tunica intima terdapat
monosit yang dapat berubah menjadi fibroblas atau makrofag.

Tunica media

Membrana elastica interna tampak berkelok-kelok karena kontraksinya otot-


otot polos di tunica media sebelum pembuatan sediaan. Terdiri atas lapisan
otot polos yang tersusun konsentris. Di sebelah luar terdapat membrana
elastica eksterna yang lebih tipis dari membrana elastica interna.

Tunica adventitia

Terkadang lebih tebal dari tunica media dan mengandung fibroblas, berkas-
berkas kolagen yang tersusun memanjang.

c) Arteri kecil

Arteri kecil atau arteriol merupakan segmen sirkulasi yang secara fisiologis
penting karena merupakan unsure utama tahanan perifer terhadap aliran yang
mengatur tekanan darah. Mempunyai diameter antara 200 mm sampai 40 mm.

Tunica intima

Terdiri atas endotel utuh yang menempel langsung pada membrana elastica
interna dan lapis subendotel ysng sangat tipis terdiri atas serat retikuler dan
elastin.

Tunica media

Terdiri atas susunan sel-sel otot polos yang konsentris. Pada arteriol yang
besar kadang-kadang terdapat membrana elastica eksterna tipis.

Tunica adventitia

Merupakan lapisan yang sangat tipis. Tersusun dari serat kolagen dan sedikit
fibroblas. Pada pembuluh daerah peralihan antara arteriol dan kapiler disebut
metarteriol, otot polos tidak membentuk lapis utuh, namun sel-sel otot polos,
yang melingkari tabung endotel seluruhnya, terpisah satu dari lainnya.

Bentuk peralihan dan tipe khusus arteri

- Arteri sedang dengan struktur dinding arteri besar

Arteri poplitea: lanjutan ke distal dari arteri femoralis


Arteri tibialis

- Arteri besar dengan struktur arteri tipe muscular (sedang)

Arteri iliaca externa

- Daerah peralihan antara arteri elastis dan muscular kadang-kadang disebut


arteri tipe campuran

Arteri carotis eksterna


Arteri axillaries
Arteri iliaca communis

- Arteri tipe elastis atau arteri tipe campuran yang tiba-tiba menjadi arteri tipe
muscular dan terjadilah daerah peralihan pendek. Daerah ini disebut arteri tipe
hybrid. Dindingnya memiliki tunica media yang terdiri atas dua lapisan,
sebelah dalam muscular dan sebelah luar elastis.

Arteri visceralis yang mulai dari aorta abdominalis. Arteri yang terdapat
pada tengkorak, mempunyai membrana elastica interna tebal
Arteri umbilicalis, tunica intima hanya terdiri dari endotel sedangkan
membrana elastica interna tidak ada. Tunica media mengandung sadikit
serabut elastis dan dua lapisan tebal serabut-serabut otot polos. Lapisan
dalam otot berjalan longitudinal dan lapisan luar berjalan sirkuler.

b. VENA
Setelah melalui anyaman kapiler, darah akan menuju jantung melalui vena. Semakin
mendekati jantung, pembuluhnya akan semakin membesar. Dinding vena lebih tipis
dan kurang elastis dari pada arteri yang didampinginya sehingga pada sediaan selalu
terdapat kolaps atau memipih.

Berdasarkan ukurannya, vena dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

a) Vena besar
b) Vena sedang
c) Vena kecil atau venula

a) Vena besar

Golongan vena ini adalah: v. Cava inferior, v. Linealis, v. Portae, v. Messentrica


superior, v. Iliaca externa, v. Renalis, dan v. Azygos.

- Tunica Intima

Seperti pembuluh darah lainnya, pada sebelah dalamnya dilapisi oleh sel-sel
endotel. Dalam tunica intima terdapat jaringan pengikat dengan serabut-
serabut elastis. Di bagian luar serabut-serabut elastis tersebut membentuk
anyaman.

- Tunica media

Biasanya sangat tipis, kadang tidak ada sama sekali. Kalau ada terdiri atas
serabut-serabut otot polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen
yang memanjang.

- Tunica adventitia

Merupakan jaringan utama dari dinding vena dan tebalnya beberapa kali lipat
dari tunica medianya. Terdiri atas berkas serabut-serabut otot polos yang
memanjang dengan anyaman serabut elastis. Selain itu juga mengandung
jaringan pengikat dengan serabut-serabut kolagen dan elastis yang
memanjang.

b) Vena sedang

Pada umumnya vena ini berukuran 2 9 mm. Yang termasuk vena ini misalnya:
v. Subcutanea, v. Visceralis, dan sebagainya.

- Tunica intima

Sangat tipis, kalau ada strukturnya sama dengan vena besar Dengan tunica
media dibatasi oleh anyaman serabut elastis.

- Tunica media

Lebih tipis dibandingkan arteri yang didampinginya. Terdiri atas serabut otot
polos sirkuler yang dipisahkan oleh serabut kolagen yang memanjang dan
beberapa fibroblas.

- Tunica adventitia

Lebih tebal dari tunica medianya dan merupakan jaringan pengikat longgar
dengan berkas-berkas serabut kolagen dan anyaman serabut elastis. Kadang
terdapat serabut otot polos yang longitudinal pada perbatasan dengan tunica
medianya.

c) Venula

Beberapa kapiler yang bermuara dalam sebuah pembuluh dengan ukuran 15


20 mikron yang disebut venula. Dindingnya terdiri atas selapis sel endotil yang
diperkuat oleh anyaman serabut retikuler dan fibroblas. Venula juga berperan
dalam pertukaran zat.

Tipe Khusus Vena


Pada beberapa vena seperti : v. Iliaca, v. Femoralis, v. Poplitea, v. Saphena, v.
Cephalica, v. Basalaris, dan v. Umbicalis terdapat serabut-serabut otot polos sirkuler
atau longitudinal dalam jaringan pengikat subendotelial.

Pada beberapa bagian dari v. Cava inferior tidak memiliki tunica media tetapi
serabut-serabut otot polos longitudinal pada tunica adventitia sangat berkembang.

V. Pulmonalis memiliki otot polos sirkuler dalam tunica medianya sehingga


menyerupai struktur arteri.

Valvula vena

Pada manusia biasanya terdapat sepasang katup yang saling berhadapan. Di antara
valvula dan dinding vena terdapat ruangan yang disebut : sinus valvulae. Valvula ini
merupakan jaringan pengikat tipis yang ditutupi pada kedua sisinya oleh endotil
sebagai lanjutan dinding vena.

Endotel yang menutup sisi yang menghadap lumen teratur memanjang sedang pada
sisi yang menghadap dinding teratur melintang.

Ada beberapa hubungan antara arteri dan vena diantaranya:

Melalui kapiler, yang terdapat paling banyak ialah setelah arteriola bercabang-
cabang menjadi kapiler kemudian ditampung dalam venula yang selanjutnya
menjadi vena.

Melalui sistim portal, anyaman kapiler yang kemudian ditampung dalam pembuluh
yang strukturnya seperti vena kemudian menjadi kapiler lagi sebelum ditampung
dalam venula.

Anastomisis arterovenosa, ujung arteriola dihubungkan langsung dengan vena tanpa


melalui anyaman kapiler. Dinding anastomosis ini biasanya tebal dan muskuler
dengan banyak syaraf vasomotoris.
Glomus, terdapat di ujung-ujung jari dan telinga. Terdapat anastomisis arterovenosa
yang bercabang-cabang dan berkelok-kelok dengan sel-sel otot polos yang tersusun
epiteloid. Banyak mengandung syaraf simpatis.

Carotid body dan aortic body

Carotid body merupakan bangunan kecil yang pipih, terdapat pada percabangan a.
Carotis communis. Bangunan ini merupakan khemoreseptor yang terangsang oleh
penurunan kadar O2 atau kenaikan kadar CO2 hingga dapat untuk pengaturan
pernafasan. Bangunan ini sangat vaskuler, terdiri atas susunan sel epiteloid yang
pucat ditembusi oleh kapiler dengan endotil yang berlubang.

Aortic body mempunyai struktur mirip carotid body dan terdapat antara a. Subclavia
dextra dan a. Carotis dextra dan yang di sebelah kiri dekat pangkal a. Subclavia
sinistra.

c. JANTUNG

Jantung merupakan bangunan yang berongga berdinding muskuler tebal. Dinding


jantung baik atrium dan ventrikulus terdiri atas 3 lapisan utama yaitu :

Endocardium
Myocardium
Epicardium

a) Endocardium

Selain melapisi atrium dan ventriculus, endocardium juga melapisi struktur-


struktur yang terdapat dalam jantung seperti valvula, chorda tendinae, dan m.
pipillaris. Ketebalan endocardium berbanding terbalik dengan ketebalan
myocardium yang dilapisi.
Endocardium terdiri atas 3 lapis yaitu: Lapisan dalam, ditutupi oleh endotel,
terdiri atas jaringan pengikat halus dan malanjutkan diri pada tunica intima
pembuluh darah yang meninggalkan jantung. Lapisan tengah, merupakan
lapisan yang paling tebal, terdiri atas jaringan pengikat padat yang mengandung
banyak serabut elastis dan kadang-kadang serabut kolagen yang sejajar dengan
permukaan.

Lapisan luar, jaringan pengikat yang tidak teratur mengandung pembuluh darah
Terdapat serabut-serabut otot jantung khusus yang disebut serabut Purkinye
yang termasuk sistim konduksi.

b) Myocardium

Myocardium atrium lebih tipis dari ventriculus. Berkas-berkas serabut otot


jantung yang merupakan sisa-sisa semasa embrio diketemukan sebagai tonjolan-
tonjolan di permukaan dalam sebagai trabeculae carneae. Serabut elastis di
antara serabut otot jantung terdapat di dinding ventriculus, sedang di dinding
atrium terdapat lebih banyak serabut elastisnya. Jaringan pengikat di antara
berkas-berkas otot jantung banyak mengandung serabut retikuler.

c) Epicardium

Jantung terdapat dalam sebuah kantung lembaran jaringan pengikat yang


disebut pericardium. Pericardium tersebut terdiri atas 2 bagian yaitu :
Lamina visceralis yang langsung menempel pada myocardium disebut pula
epicardium. Pada permukaan bebasnya ditutupi oleh sel-sel mesotil dan
dibawahnya terdapat jaringan pengikat tipis yang mengandung serabut elastis,
pembuluh darah dan serabut saraf.

Lamina parietalis, berbentuk sebagai membrana serosa yang terdiri atas jaringan
pengikat tipis mengandung serabut elastis, kolagen, fibroblas dan makrofag.
Kedua lembaran pericardium ini saling berhubungan membatasi ruangan yang
sempit disebut cavum pericardii.

Rangka Jantung

Untuk tempat pelekatan valvula dan otot-otot jantung terdapat bangunan jaringan
pengikat padat yang disebut rangka jantung.

Bagian-bagian utama : trigonum, fibrosum, annulus, fibrosus yang melingkari


lubang antara atrium dan ventriculus, dan septum memranaceum.

Katup Jantung

Tiap valvula atrioventricularis merupakan lembaran jaringan pengikat yang


berpangkal pada annulus fibrosus. Pada kedua permukaan katup dilapisi oleh
endocardium.

Pada tepi valvula banyak sekali perlekatan berkas serabut-serabut kolagen yang
ditutup oleh endocardium tipis dan berpangkal pada ujung m. pipillaris yang
dinamakan chordar endinea

Sistem Konduksi Jantung

Impuls yang berpangkal dari nodus sino auricularis (merupakan pace maker jantung)
akan menggiatkan otot atrium kemudian disebarkan sampai nodus atrioventricularis.
Lalu diteruskan oleh berkas-berkas otot jantung khusus ke otot-otot jantung di
ventrikulus dan menyebar ke seluruh bagian ventriculus.

Serabut otot jantung khusus ini merupakan suatu sistim konduksi dan disebut serabut
Purkinje yang terlihat mirip otot jantung dengan inti di tengah dan terlihat adanya
garis-garis melintang. Perbadaannya adalah pada serabut Purkinje yang lebih besar
dan myofibril terdesak ke tepi. Bagian tengah diisi oleh glikogen dan terlihat pula
desmosom dan tight junction di antara sel-sel yang berdekatan.

d. PEMBULUH LIMFE
Pembuluh limfe yang terkecil disebut kapiler limfe yang dimulai dengan ujung
buntu untuk menampung cairan limfe dari selah-selah jaringan. Kapiler-kapiler ini
bersatu menjadi pembuluh yang lebih besar dan akhirnya pembuluh yang terbesar
akan bermuara di vena. Aliran limfe tidak merupakan peredaran tertutup.
Berhubungan dengan sistim peredaran limfe ini ialah: ruangan-ruangan serosa,
celah-celah di sekitar selaput otak, ruangan dalam mata, spatium Tenoni di sekitar
bola mata, ruangan auris interna, ventriculi, dan canalis dalam SSP.

Kapiler Limfe

Kapiler limfe berdinding tipis dengan kapiler lebih besar dari kapiler darah.
Biasanya anyaman kapiler limfe berada bersama dengan anyaman kapiker darah.
Kapiler limfe mulai dengan ujung buntu yang berbentuk bulat. Terlihat dalam
membrana mucosa intestinum sebagai central lacteal yang terdapat di villus
intestinalis.
Dinding kapiler limfe dibentuk oleh selapis sel endotil. Kapiler limfe tidak diperkuat
oeh sel lain seperti perisit pada kapiler darah.

Pembuluh Limfe

Beberapa kapiler limfe akan berkumpul dalam pembuluh limfe yang lebih besar
dengan dinding yang lebih tebal.

- Tunica intima

Terdiri atas el-sel endotel dengan di bawahnya selapis tipis anyaman serabut
elastis yang berjalan longitudinal.

- Tunica media

Terdiri atas sel-sel otot polos yang berjalan sirkuler dengan beberapa serabut
elastis.

- Tunica adventitia

Merupakan lapisan dinding yang paing tebal, terdiri atas anyaman serabut-
serabut kolagen dan elastis dan berkas-berkas otot polos.
Ductus thoracicus dan pembuluh limfe besar

Semakin mendekati jantung, pembuluh limfe akan bertambah besar begitu pula
dindingnya. Kesemua pembuluh limfeakan bermuara dalam 2 buah pembuluh
limfe utama ialah : ductus lymphaticus dexter dan ductus thoracicus

Ductus lymphaticus dexter lebih kecil dan menampung limfe dari bagian atas
tubuh sebelah kanan dan biasanya bermuara pada vena anonyoma dextra pada
persatuan v. Jugularis interna dan v. subclavia dextra.

Ductus thoracicus akan menampung limfe dari bagian tubuh yang belum
tertampung oleh ductus lymphaticus dexter. Pembuluh tersebut bermuara pada
pertemuan v. jugularis interna sinistra dan v. subclavia sinistra.

- Tunica intima

Dilapisi sel-sel endotil terdiri atas beberapa lapis serabut kolagen dan
elastis. Tampak kondensasi serabut elastis membentuk batas mirip
membrana elastica interna.

- Tunica media

Tebal dengan serabut-serabut otot polosnya dan lapisan-lapisan dinding


yang tidak begitu jelas.

- Tunica adventitia

Tersusun oleh serabut-serabut kolagen dan elastis yang memanjang dengan


beberapa serabut otot polos yang memanjang pula. Dinding pembuluh limfe
besar dilengkapi dengan pembuluh darah seperti vasa vasorum pembuluh
darah besar.

Anda mungkin juga menyukai