PENDAHULUAN
adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit.
droplet yang berisikan organisme basil tuberkel dari seseorang yang terinfeksi.2
Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul didalam paru akan berkembang biak
menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah) dan
dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab
paru,otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain,
meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru.1
baru yang jumlahnya paling sedikit 5000 kuman dalam satu mililiter dahak.
memiliki hasil sputum BTA (-). Oleh karena itu, apabila diagnosis TB paru
1
ditegakkan semata-mata berdasarkan pemeriksaan BTA (+), akan banyak
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
sistemik sehingga dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi
B. EPIDEMIOLOGI
setelah India dan Cina dengan jumlah kasus baru sekitar 539.000 dan jumlah
dunia, TB masih tetap menjadi problem kesehatan dunia yang utama. Walaupun
sudah lebih dari seabad sejak penyebabnya ditemukan oleh ilmuwan Jerman,
Robert Koch, pada tahun 1882, TB belum dapat diberantas bahkan terus berkembang.2
Peningkatan jumlah kasus TB di berbagai tempat pada saat ini diduga disebabkan
oleh berbagai hal, yaitu (1) diagnosis yang tidak tepat, (2) pengobatan yang tidak
adekuat, (3) program penanggulangan tidak dilaksanakan dengan tepat, (4) infeksi
3
endemik human immuno-deficiency virus (HIV), (5) migrasi penduduk,
C. PATOFISIOLOGI
Penyakit TB dapat berkembang pada seseorang melalui dua cara. Yang pertama
dapat terjadi pada seseorang yang telah beberapa tahun terinfeksi TB dan telah
sembuh sempurna, kedua ketika kuman TB pertama kali masuk ke dalam tubuh
melalui inhalasi, tetapi tubuhnya tidak mampu membunuh kuman tersebut. Ketika
kesehatannya menurun karena penyakit lain seperti AIDS atau diabetes, atau
terhadap kesehatan, infeksi TB dapat menjadi penyakit TB. Pada cara ini,
seseorang dapat menjadi sakit beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun setelah
mereka menghirup kuman TB. Cara yang lain terjadi jauh lebih cepat. Terkadang
ketika seseorang pertama kali menghirup kuman TB, tubuhnya tidak mampu
menjadi penyakit TB aktif dalam beberapa minggu. Seseorang dengan TB aktif akan
4
.
Kuman TB dalam droplet nuclei yang terhirup dapat mencapai alveolus. Masuknya kuman
hancur. Akan tetapi, pada sebagian kecil kasus, makrofag tidak mampu
Dari fokus primer, kuman TB menyebar melalui saluran limfe menuju kelenjar
(limfangitis) dandi kelenjar limfe (limfadenitis) yang terkena. Jika fokus primer
terletak di lobus bawah atau tengah, kelenjar limfe yang terlibat adalah kelenjar
limfe parahilus, sedangkan jika focus primer terletak di apeks paru, yang akan
5
terlibat adalah kelenjar paratrakeal. Kompleks primer merupakan gabungan antara
fokus primer, kelenjar limfe regional yang membesar (limfadenitis), dan saluran
D. DIAGNOSIS
penunjang lainnya.
1. Gejala Klinis
- Demam
- Sesak nafas
- Nyeri dada
- Malaise
2. Pemeriksaan Fisik
Tempat kelainan TB paru yang paling dicurigai adalah bagian apeks paru. Bila
dicuragai adanya infiltrate yang agak luas, maka didapatkan perkusi redup dan
auskultasi suara nafas bronkial. Akan didapatkan juga suara nafas tambahan
berupa ronki basah, kasar dan nyaring, tetapi bila infitrat ini diliputi oleh
penebalan pleura, suara nafasnya menjadi vesikuler yang melemah (redup). Dalam
6
penampilan klinis, TB sering asimtomatis dan penyakit baru dicurigai dengan
Kelainan pada foto toraks bisa sebagai usul tetapi bukan sebagai diagnosa utama
TB paru pada orang-orang yang dengan hasil tes tuberkulin (+) dan tanpa
menunjukkan gejala.1
2. Bila klinis ada dugaan terhadap penyakit tuberkulosis paru, tetapi pada
foto roentgen tidak terlihat kelainan, maka ini merupakan tanda yang kuat
bukan tuberkulosis.
3. Sebaliknya, bila tidak ada kelainan pada foto toraks belum berarti tidak
ada tuberkulosis, sebab kelainan pertama pada foto toraks baru terlihat
tersebut aktif.
6. Dari bentuk kelainan pada foto roentgen memang dapat diperoleh kesan
7
7. Pemeriksaan roentgen penting untuk dokumentasi, menentukan lokalisasi,
9. Pemeriksaan roentgen tuberkulosis paru saja tidak cukup dan dewasa ini
roentgen adalah suatu keharusan, yaitu foto posterior anterior (PA), bila
Pada posisi PA, pengambilan foto dilakukan pada saat pasien dalam posisi
berdiri, tahan nafas pada akhir inspirasi dalam. Bila terlihat suatu kelainan
2. Proyeksi Lateral.
kepala. Pengambilan foto dilakukan pada saat pasien tahan napas dan akhir
inspirasi dalam.
8
3. Proyeksi Top Lordotik.
adanya kelainan pada daerah apeks kedua paru. Proyeksi tambahan ini
hendaknya dibuat setelah foto rutin diperiksa dan bila terdapat kesulitan
dilakukan pada posisi berdiri dengan arah sinar menyudut 35-45 derajat
klavikula.
E. Gambaran Radiologis TB
1. Tuberkulosis Primer8
Hampir semua infeksi TB primer tidak disertai gejala klinis, sehingga paling
sering didiagnosis dengan tuberkulin test. Pada umumnya menyerang anak, tetapi
bisa terjadi pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang lemah. Pasien
dengan TB primer sering menunjukkan gambaran foto normal. Pada 15% kasus
pada foto toraks. Lokasi kelainan biasanya terdapat pada satu lobus, dan paru
kanan lebih sering terkena, terutama di daerah lobus bawah, tengah dan lingula
serta segmen anterior lobus atas. Kelainan foto toraks pada tuberculosis primer ini
pleura. Pada paru bisa dijumpai infiltrat dan kavitas. Salah satu komplikasi yang
9
pleura melalui penyebaran hematogen. Komplikasi lain adalah atelectasis akibat
primer tersembunyi dibelakangnya. Bercak infiltrat yang terlihat pada foto roentgen
biasanya di lapangan atas dan segmen apical lobi bawah. Kadang-kadang juga
terdapat di bagian basal paru yang biasanya disertai oleh pleuritis. Pembesaran
Association ( ATA ).
daerah yangdibatasi oleh garis median, apeks dan iga 2 depan, sarang-
sarang soliter dapat berada dimana saja. Tidak ditemukan adanya kavitas.
sarang sarang yang berupa bercak infiltrat tidak melebihi luas satu paru.
yang dihinggapi sarang-sarang lebih dari 1 paru atau bila ada lubang -
10
Ada beberapa bentuk kelainan yang dapat dilihat pada foto roentgen, antara
lain :
2. Sarang produktif, berbentuk butir-butir bulat kecil yang batasnya tegas dan
densitasnya sedang.
11
Gambar 3. TB paru primer
12
Left upper lobe cavity
13
Gambar 7. TB Milier
14
BAB III
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
: 852-64
research),
Available:http://www.Cureresearch.com/Tuberculosis/Prevalence.htm
16
8. Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi 2. Balai Penerbit
17