Anda di halaman 1dari 14

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah gambaran dari suatu keadaan agar dapat

disampaikan atau digambarkan dan membentuk suatu pandangan yang

dapat menjelaskan keterkaitan antar variabel. Kerangka konsep akan

membantu peneliti menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang ada

(Nursalam, 2014:49).

Penatalaksanaan gagal ginjal kronik:


1. Perawatan kulit yang baik
2. Jaga kebersihan oral
3. Beri dukungan nutrisi
4. Pantau adanya hiperkalemia
5. Atasi hiperfosfatemia dan hipokalsemia
6. Kaji status hidrasi
7. Control tekanan darah
8. Pantau ada/ tidaknya komplikasi pada
tulang dan sendi
9. Latih pasien nafas dalam dan batuk
efektif
10. Observasi adanya tanda-tanda
perdarahan
11. Observasi adanya gejala neurologi
Atasi komplikasi dari penyakit
Tatalaksana dialysis

Penyakit sekunder (secondary


illnes), penyebab yang paling
Skor Tingkat Kecemasan sering adalah diabetes mellitus
Faktor Faktor yang
Skor <14 = tidak ada dan hipertensi. mempengaruhi tingkat
kecemasan kecemasan
Umur
Skor 14-20 = kecemasan Keadaan Fisik
Gagal Ginjal Kronik
ringan Sosial Budaya
Skor 21-27 = kecemasan Tingkat
sedang Pendidikan
Hemodialisa Tingkat
Skor 28-41 = kecemasan Pengetahuan
berat
Tingkat Kecemasan
Skor 42-56 = panik /
50

Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
: Mempengaruhi
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Sumber: Sumber : Suwitra (2014), Robinson dalam Prabowo, Andi (2014), Andi (2014), Lestari (2015),
Cahyaningsih (2011), Friedman (2010), Brunner & Suddarth (2013), Suhardjono (2014)

B. Desain Penelitian
51

Rancangan penelitian adalah suatu yang sangat penting dalam

penelitian, rancangan penelitian diharapkan dapat mengendalikan setiap

faktor eksternalyang dapat memberikan pengaruh pada suatu hasil sebuah

penelitian. Rancangan penelitian memiliki dua fungsi; pertama, rancangan

penelitian adalah suatu teknik penelitian untuk mengidentifikasi masalah

sebelum perencanaan akhir; dan kedua, rancangan penelitian dapat

digunakan untuk mengidentifikasi bentuk penelitian yang akan

dilaksanakan (Nursalam, 2014:157).


Penelitian ini menggunakan desain korelasional yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara dua

variabel atau lebih variabel penelitian. Rancangan atau pendekatan yang

digunakan adalah cross sectional , yaitu jenis penelitian yang menekankan

waktu pengukuran / observasi data variabel independen dan dependen

hanya satu kali pada suatu saat (Nursalam, 2014). Desain penelitian yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

Skema 3.2 penelitian deskriptif korelasional

Variabel 1 Deskripsi variabel

Interpretasi
Uji hipotesis
makna/arti
Variabel 2 Deskripsi variabel

C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian (Nursalam, 2014:50). Hipotesis yang dapat

dirumuskan antara lain:


1. Hipotesis Alternatif (Ha)
52

Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis penelitian. Hipotesis

ini menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan

antara dua atau lebih variabel (Nursalam, 2014:53). Ha: Ada hubungan

antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Gagal

Ginjal Kronis di Instalasi Hemodialisa RSUD Kabupaten Buleleng.


2. Hipotesis Nol (H0)
Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang dipakai untuk

interpretasi hasil statistik. Hipotesis nol dapat sederhana atau kompleks

dan bersifat sebab atau akibat (Nursalam, 2014:53). H0: Tidak ada

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien

Gagal Ginjal Kronis di Instalasi Hemodialisa RSUD Kabupaten Buleleng

D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variable secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Hidayat, 2009: 79).

Adapun rumusan variabel dari definisi operasional penelitian ini adalah:

Tabel 3.2 Definisi Operasional Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat


Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Instalasi Hemodialisa
RSUD Kabupaten Buleleng

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Skor


Operasional Ukur
Variabel Dukungan Diukur Kuesioner Ordinal Kurang (12-
bebas : keluarga adalah dengan cara dukungan 20)
suatu bentuk pemberian keluarga Cukup (21-
Dukungan hubungan kuesioner
29)
keluarga interpersonal yang
yang meliputi dilakukan Baik (30-
sikap, tindakan satu kali 36)
dan penerimaan dengan
53

terhadap kriteria Sumber:


anggota kurang dan Hidayat
keluarga, baik (2009)
sehingga
anggota
keluarga merasa
ada yang
memperhatikan.
Variabel Kecemasan Diukur Kuesioner Ordinal Tidak ada
terikat : merupakan dengan cara HARS kecemasan
keadaan pemberian (<14)
Tingkat emosional yang kuesioner Kecemasan
kecemasan tidak yang ringan (14-
menyenangkan dilakukan 20)
yang muncul satu kali Kecemasan
dari dalam, dengan sedang (21-
bersifat kriteria 27)
meningkatkan, kurang dan Kecemasan
mengelisahkan baik berat (28-
dan menakutkan 41)
yang Panik (42-
dihubungan 56)
dengan sesuatu
yang
mengancam
bahaya yang
belum diketahui
asalnya oleh
individu.

E. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia;

klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam,

2014:169). Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal

kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kabupaten Buleleng.

Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 34 orang.


2. Sampel
54

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel,

kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative/mewakili (Sugiyono, 2013:62). Kriteria sampel antara

lain:
a. Besar Sampel
Menurut Sugiyono (2013:68), sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai

sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.

Dimana semua populasi dijadikan sampel. Besar sampel penelitian

ini adalah 38 orang.


b. Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga

jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada

(Hidayat, 2009:72). Dalam penelitian ini pengambilan sampel yang

digunakan adalah Nonprobality Sampling dengan teknik sampling

jenuh yaitu teknik penetapan sampel dengan cara mengambil

semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini dilakukan karena

jumlah populasinya kurang dari 50 orang.

F. Tempat Penelitian
55

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di Instalasi

Hemodialisa RSUD kabupaten Buleleng.

G. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai

dengan bulan Januari 2018.

H. Etika Peneltian
Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku

untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti,

pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan masyarakat yang akan

memperoleh dampak hasil penelitian tersebut. Etika penelitian ini

mencakup juga perilaku peneliti atau perlakuan peneliti terhadap subjek

penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat.

Pengertian peneliti di sini adalah seseorang yang karena pendidikan dan

kewenangannya memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi ilmiah

dalam suatu bidang keilmuan tertentu, dan keilmuan yang bersifat lintas

disiplin. Sedangkan subjek yang diteliti adalah orang yang menjadi sumber

informasi, baik masyarakat awam atau professional berbagai bidang,

utamanya professional bidang kesehatan (Notoatmodjo, 2012:202). Etika

penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam melaksanakan

penelitiannya adalah sebagai berikut:


1. Informed Consent
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian


56

dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden. Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti

maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya (Hidayat,

2009:83). Peneliti membagikan lembar persetujuan kepada pasien.

Pasien diberikan hak untuk menandatangani atau tidak

menandatangani lembar persetujuan yang dibagikan. Jika bersedia

menjadi responden, maka pasien menandatangani lembar persetujuan.

Jika tidak bersedia menjadi responden, maka peneliti menghormati

keputusan dan hak-hak pasien.

2. Anonimity (Tanpa Nama)


Peneliti tidak akan memberikan atau mencantumkan nama

responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada

lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan

untuk menjaga kerahasiaan responden (Hidayat, 2009:83). Peneliti

tidak mencantumkan identitas responden pada lembar observasi.

Peneliti hanya mencantumkan kode responden dan umur responden.

Contohnya memasukkan nama responden menggunakan inisial seperti

DC dan sebagainya.
3. Confidentiality
Kerahasiaan informasi pasien dijamin oleh peneliti. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada

hasil penelitian (Hidayat, 2009:83). Peneliti menjaga kerahasiaan

tentang jawaban yang telah ditulis oleh responden pada lembar

observasi, dan tidak memberitahu kepada siapapun tentang jawaban


57

responden tersebut karena sudah disimpan dalam dokumen yang

hanya diketahui oleh peneliti saja. Contohnya peneliti tidak

memberitahukan kepada orang lain mengenai informasi yang

didapatkan dari responden, tetapi peneliti hanya menggunakan

informasi yang didapat tersebut untuk kepentingan atau mencapai

tujuan penelitian.

4. Beneficence
Peneliti selalu berupaya agar segala tindakan keperawatan

yang diberikan kepada klien mengandung prinsip kebaikan (promote

good). Prinsip berbuat yang baik bagi klien tentu saja dalam batas-

batas hubungan terapeutik antara peneliti dan klien (Notoatmodjo,

2012:204). Peneliti dalam memberikan tindakan pada penelitian yang

dilakukan berusaha untuk memberikan manfaat yang optimal dan

meminimalkan dampak yang merugikan bagi responden. Contohnya

dalam penelitian ini, peneliti ingin memberikan informasi bahwa

dukungan keluarga berperan dalam mengatasi kecemasan dalam

menjalani hemodialisa.
5. Justice
Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama

dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya

diskriminasi (Nursalam, 2014:195). Peneliti menjaga prinsip keadilan

dengan memperlakukan responden sesuai dengan haknya dan

mendapat perlakuan yang sama, serta tidak membeda-bedakan

responden dari segi umur, agama yang satu dengan yang lainnya.

Contoh responden A memiliki agama yang sama dengan peneliti,


58

sedangkan responden B memiliki agama yang berbeda. Peneliti tetap

memberikan perlakuan yang sama terhadap responden A maupun

responden B.

I. Alat Pengumpulan Data


Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner tingkat kecemasan.


1. Variabel Bebas (Independent)
Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner

dukungan keluarga. Penggunaan kuesioner adalah dengan mengisi

lembar pertanyaan yang telah disediakan. Responden diminta untuk

mengisi kuisioner sesuai dengan keadaan dan dengan jujur.


2. Variabel Terikat (Dependent)

Pada penelitian ini menggunakan kuesioner HARS (Hamilton

Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran

kecemasan yang didasarkan pada munculnya sompton pada individu

yang mengalami kecemasan

J. Prosedur Pengumpulan Data


1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah

menggunakan data primer yaitu data hasil kuesioner dukungan keluarga

dan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).


2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subyek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2014:191). Cara pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner dukungan


59

keluarga dan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale).

Langkah-langkah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung

oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


a. Tahap Persiapan
1) Mengajukan surat permohonan penelitian kepada Ketua

Jurusan Keperawatan STIKES Buleleng.


2) Pengambilan data jumlah
3) Melaksanakan konsultasi dengan pembimbing.
b. Tahap Pelaksanaan Penelitian
1) Mengurus surat izin untuk melaksanakan penelitian di RSUD

Kabupaten Buleleng.
2) Menentukan jumlah sampel penelitian.
3) Meminta responden untuk menandatangani surat persetujuan

sebagai responden penelitian.


4) Mengumpulkan data umum responden.
5) Mengumpulkan data primer yaitu hasil penilaian kuesioner

dukungan keluarga dan kuesioner HARS (Hamilton Anxiety

Rating Scale).
6) Menganalisis data yang yang telah diolah.
7) Membuat laporan penelitian.
Penelitian dilakukan setelah ujian proposal, dimana dalam

penelitian peneliti telah mengumpulkan data, mengolah data, dan

menganalisis data yang kemudian dipaparkan dalam seminar hasil

penelitian.

K. Validitas dan Reabilitas


1. Prinsip Validitas
Prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang

berarti prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data.

Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur

(Nursalam, 2014:184).Ada dua hal penting yang harus dipenuhi dalam


60

menentukan validitas pengukuran, yaitu instrument harus (1) relevan

(2) relevan cara dan sasaran.


a. Relevan isi instrument
Isi instrument harus disesuaikan dengan tujuan penelitian

(tujuan khusus) agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Isi

tersebut biasanya dapat dijabarkan dalam definisi operasional.


b. Relevan sasaran subjek dan cara pengukuran
Instrument yang disusun harus dapat memberikan gambaran

terhadap perbedaan subjek penelitian. Misalnya, peneliti ingin

meneliti harapansubjek yang baru menikah dibandingkan dengan

harapan subjek pascapercobaan bunuh diri(tentamen suicide).


2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan

bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali

dalam waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati

sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu yang

bersamaan (Nursalam, 2014:184).

Dari penjelasan diatas dapat disumpulkan bahwa kuesioner

dukungan keluarga untuk mengukur tingkat dukungan keluarga

responden yang menjalani hemodialisa dan kuesioner HARS (Hamilton

Anxiety Rating Scale) yang berfungsi untuk mengukur tingkat

kecemasan responden sudah baku dan tidak perlu dilakukan uji validitas

dan reabilitas.

L. Pengolahan Data

Tehnik pengolahan data antara lain:

1. Editing
61

Editing adalah merupakan suatu kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuisioner (Notoatmodjo, 2012:176).


2. Coding (Pemberian kode)
Memberikan kode atau sering disebut dengan coding adalah

mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden atau klien, biasanya

klasifikasi dilakukan dengan cara memberikan kode angka pada

masing-masing jawaban. Pemberian kode dalam penelitian ini

dilakukan sebagai berikut:


a. Jenis Kelamin
1. Laki-Laki
2. Perempuan
b. Dukungan keluarga
1. Kurang
2. Cukup
3. Baik
c. Tingkat Kecemasan
1. Tidak ada kecemasan (Skor <14)
2. Kecemasan ringan (Skor 14-20)
3. Kecemasan sedang (Skor 21-27)
4. Kecemasan berat (Skor 28-41)
5. Panik / kecemasan sangat berat (Skor 42-56)
3. Entry atau Processing
Data, yakni jawaban-jaaban dari masing-masing responden yang

dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program

atau software komputer (Notoatmodjo, 2012:177).


4. Pembersihan Data (Clening)
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk dilihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya, kemudian dilakukan pembentukan atau koreksi

(Notoatmodjo, 2012:177).

5. Tabulating
62

Tabulating merupakan tahapan kegiatan pengorganisasian data

sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun, dan ditata

untuk disajikan dan dianalisis (Lapau, 2015).

M. Analisis Data
1. Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan frekuensi dan

presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012:182). Analisis

univariat dalam penelitian ini dilakukan terhadap data demografi.

Kemudian dapat disajikan dalam bentuk table dan gambar.


2. Analisis Bivariat
Analisis biavariat adalah analisis yang dilakukan pada dua

variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisis bivariat

yaitu menganalisis data yang dapat membuktikan hipotesa

(Notoatmodjo, 2012:183). Dalam penelitian ini data yang dianalisa

adalah data ordinal dan ordinal, uji yang digunakan adalah uji Rank

Spearman. Semua proses analisa data dilakukan dengan menggunakan

program komputer. Penelitian ini menggunakan tingkat kepercayaan

95% atau kesalahan 5% (0,05), jika nilai p 0,05maka Ho ditolak

yang berarti ada Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat

Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di Instalasi Hemodialisa RSUD

Kabupaten Buleleng.

Anda mungkin juga menyukai