Anda di halaman 1dari 4

6.

DIAGNOSA BANDING NYERI PADA TENGKUK


Hypertensi
Gejala Hipertensi : Nyeri pada tengkuk, Cephalgia, bisa menyebabkan epistaksis
dan insomnia.
Myalgia
Gejala Myalgia : Nyeri pada tengkuk yang menyebar hingga ke bagian tubuh yang
terdapat insersi otot dan ligamen, Nyeri dan kaku pada pagi hari, Fatique, nyeri
menyebabkan Insomnia. Myalgia biasanya terjadi karena faktor psikologis (stress)

7. KELAINAN-KELAINAN YANG DITEMUKAN PADA PEMERIKSAAN


FISIK PADA PENDERITA HIPERTENSI

Dalam pemeriksaan fisik dilakukan pengukuran Tekanan Darah dua kali atau lebih
dengan jarak 2 menit, kemudian diperiksa ulang pada lengan kontralateral. Dikaji
perbandingan berat badan dan tinggi pasien. Kemudian dilakukan pemeriksaan pada:

Mata
Dilakukan pemeriksaan funduskopi untuk mengetahui adanya Retinopati
Hipertensif.
Leher
Untuk mencari bising Karotid, pembesaran vena, atau kelenjar Tiroid.
Jantung
Dapat juga dicari tanda-tanda gangguan irama dan denyut jantung, pembesaran
ukuran, bising, derap, dan bunyi jantung ketiga dan keempat.
Paru-paru
Paru diperiksa untuk mencari ronki dan bronkospasme.
Abdomen
Dilakukan untuk mencari adanya massa, pembesaran ginjal, dan pulsasi aorta yang
abnormal.
Ekstremitas
Dapat ditemukan pulsasi ateri perifer yang menghilang, edema, dan bising.
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis untuk darah dan protein, elektrolit dan kreatinindarah.
Dapat menunjukkan penyakit ginjal baik sebagai penyebab atau disebabkan oleh
hipertensi atau dapat dianggap hipertensi adrenal (sekunder).
Glukosa darah.
Untuk menyingkirkan diabetes atau intoleransi glukosa.
Kolesterol HDL dankolesterol total serum
Membantu memperkirakan resiko kardiovaskular di masa depan.
EKG
Untuk menetapkan adanya hipertrofi ventrikel kiri.

9. PENATALAKSANAAN
Pengobatan Hipertensi tersiri dari Non-Farmakologi dan Farmakologi. Terapi Non-
Farmakologi harus dilaksanakan oleh semua pasien hipertensi dengan tujuan
menurunkan tekanan darah dan mengendalikan faktor-faktor serta penyakit penyerta
lainnya.
Terapi Non-Farmakologi terdiri dari:
Menghentikan Merokok
Menurunkan Berat Badan Berlebih
Menurunkan Konsumsi Alkoohol yang Berlebih
Latihan Fisik
Menurunkan Asupan Garam
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak

Jenis-jenis obat antiHipertensi untuk terapi farmakologis hipertensi yang dianjurkan


oleh JNC7:

Diuretika, terutama jenis Thiazide (Thiaz) atau Aldosterone Antagoinist (Aldo Ant)
Beta Blocker (BB)
Calcium Channel Blocker atau Calcium antagonist (CCB)
Angiotensin Converting Enzym Inhibitor (ACEI)
Angiotensin II Receptor Blocker atau AT, receptor antagonist/blocker (ARB)
Kombinasi yang telah terbukti efektif dan dapat di toleransi pasien adalah:

Diuretika dan ACEI atau ARB


CCB dan BB
CCB dan ACEI atau ARB
CCB dan Diuretika
AB dan BB
Kadang diperlukan tiga atau empat kombinasi obat

Terapi Obat Awal


Klasifikasi
TDS TDD Perbaikan Dengan
Tekanan Tanpa Indikasi
(mmHg) (mmHg) Pola Hidup Indikasi yang
Darah yang Memaksa
Memaksa
Normal <120 Dan <80 Dianjurkan Tidak Indikasi Obat-obat
Prehipertensi 120-139 atau Ya Obat untuk Indikasi
80-89 yang Memaksa
Hipertensi 140-159 atau Ya Diuretika jenis Obat-obatan
Derajat 1 90-99 Thiazide untuk untuk indiikasi
sebagian besar yang memaksa
kasus, dapat obat
dipertimbangkan antihipertensi
ACEI, ARB, lain (Diuretika,
BB, CCB atau ACEI, ARB,
kombinasi. BB, CCB)
Hipertensi 160 atau Ya Kombinasi 2 Sesuai
derajat 2 100 obat untuk Kebutuhan
sebagian besar
kasus umumnya
diuretika jenis
Thiazide dan
ACEI atau ARB
atau BB atau
CCB
Tabel: Tatalaksana Hipertensi Menurut JNC 7

Anda mungkin juga menyukai