Anda di halaman 1dari 8

KDPPlKS (Kerangka Dasar Penyusunan dan

Penyajian Laporan Keuangan Syariah)


Struktur Catatan Atas Laporan Keuangan
Entitas Syariah
Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Neraca,
Laporan Laba Rugi dan Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana Zakat, Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan, harus berkaitan
dengan informasi yang terdapat dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas laporan keuangan mengungkapkan: (a) informasi tentang dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi yang dipilih dan diterapkan terhadap peristiwa dan transaksi
yang penting; (b) informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
tetapi tidak disajikan di Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan
Ekuitas; Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; dan Laporan Penggunaan Dana
Kebajikan; (c) informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi
diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah yang tertera
dalam Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas dan Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, dan Laporan Penggunaan Dana Kebajikan, serta informasi
tambahan seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen. Catatan atas Laporan Keuangan juga
mencakup informasi yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta
pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.

Dalam rangka membantu pengguna laporan memahami laporan keuangan dan


membandingkannya dengan laporan keuangan entitas syariah lain, catatan atas laporan keuangan
umumnya disajikan dengan urutan sebagai berikut: (a) pengungkapan mengenai dasar
pengukuran dan kebijakan akuntansi yang diterapkan; (b) informasi pendukung pos-pos laporan
keuangan sesuai urutan sebagaimana pos-pos tersebut disajikan dalam laporan keuangan dan
urutan penyajian komponen laporan keuangan; (c) pengungkapan lain termasuk kontinjensi,
komitmen dan pengungkapan keuangan lainnya serta pengungkapan yang bersifat nonkeuangan.

Sistematika struktur dalam Catatan atas Laporan Keuangan agar tetap dipertahankan sepanjang
hal tersebut praktis untuk dilaksanakan.
March 27, 2017 By gogo Leave a Comment

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLK Syariah)
merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan atas transaksi syariah.

Berbeda dengan Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) pada SAK umum yang
mengacu kepada transaksi konvensional, KDPPLK Syariah memberikan konsep dasar
paradigma, asas transaksi syariah, dan karakteristik transaksi syariah.

[Sejarah KDPPLK Syariah]

KDPPLK ini pertama kali disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni 2007 dan masih berlaku hingga saat ini.

Berdasarkan surat Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/XI/2013 maka
seluruh produk akuntansi syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan
kewenangannya kepada Dewan Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.

[Paradigma Transaksi Syariah]

Transaksi syariah berlandaskan pada paradigma dasar bahwa alam semesta dicipta oleh Tuhan
sebagai amanah (kepercayaan ilahi) dan sarana kebahagiaan hidup bagi seluruh umat manusia
untuk mencapai kesejahteraan hakiki secara material dan spiritual (al-falah).

Paradigma dasar ini menekankan setiap aktivitas umat manusia memiliki akuntabilitas dan nilai
illahiah yang menempatkan perangkat syariah dan akhlak sebagai parameter baik dan buruk,
benar dan salahnya aktivitas usaha. Paradigma ini akan membentuk integritas yang membantu
terbentuknya karakter tata kelola yang baik (good governance) dan disiplin pasar (market
discipline) yang baik

Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi
perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun
interaksi horizontal dengan sesama makhluk. Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan
muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas
yang melakukan transaksi syariah. Akhlak merupakan norma dan etika yang berisi nilai-nilai
moral dalam interaksi sesama makhluk agar hubungan tersebut menjadi saling menguntungkan,
sinergis dan harmonis.
[Asas Transaksi Syariah]

Berdasarkan KDPPLK Syariah, transaksi syariah berdasarkan pada prinsip:

a. Persaudaraan (ukhuwah) esensinya merupakan nilai universal yang menata interaksi sosial
dan harmonisasi kepentingan para pihak untuk kemanfaatan secara umum dengan semangat
saling tolong menolong. Transaksi syariah menjunjung tinggi nilai kebersamaan dalam
memperoleh manfaat (sharing economics) sehingga seseorang tidak boleh mendapat keuntungan
di atas kerugian orang lain. Ukhuwah dalam transaksi syariah berdasarkan prinsip saling
mengenal (taaruf), saling memahami (tafahum), saling menolong (taawun), saling menjamin
(takaful), saling bersinergi dan beraliansi (tahaluf).

b. Keadilan (adalah) esensinya menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan memberikan
sesuatu hanya pada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai posisinya. Implementasi
keadilan dalam kegiatan usaha berupa aturan prinsip muamalah yang melarang adanya unsur:

1) riba (unsur bunga dalam segala bentuk dan jenisnya, baik riba nasiah maupun fadhl);

2) kezaliman (unsur yang merugikan diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan);

3) maysir (unsur judi dan sikap spekulatif);

4) gharar (unsur ketidakjelasan); dan

5) haram (unsur haram baik dalam barang maupun jasa serta aktivitas operasional yang terkait).

c. Kemaslahatan (maslahah) esensinya merupakan segala bentuk kebaikan dan manfaat yang
berdimensi duniawi dan ukhrawi, material dan spiritual, serta
individual dan kolektif.

d. Keseimbangan (tawazun) esensinya meliputi keseimbangan aspek material dan spiritual,


aspek privat dan publik, sektor keuangan dan sektor riil, bisnis dan sosial, dan keseimbangan
aspek pemanfaatan dan pelestarian. Transaksi syariah tidak hanya menekankan pada
maksimalisasi keuntungan perusahaan semata untuk kepentingan pemilik (shareholder).
Sehingga manfaat yang didapatkan tidak hanya difokuskan pada pemegang saham, akan tetapi
pada semua pihak yang dapat merasakan manfaat adanya suatu kegiatan ekonomi.

e. Universalisme (syumuliyah) esensinya dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk semua pihak
yang berkepentingan (stakeholder) tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, sesuai
dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).
[Karakteristik Transaksi Syariah]

Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigm dan asas transaksi syariah harus memenuhi
karakteristik dan persyaratan sebagai berikut:

1. transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;
2. prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
3. uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan sebagai
komoditas;
4. tidak mengandung unsur riba;
5. tidak mengandung unsur kezaliman;
6. tidak mengandung unsur maysir;
7. tidak mengandung unsur gharar;
8. tidak mengandung unsur haram;
9. tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money) karena keuntungan
yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan
usaha tersebut sesuai dengan prinsip al ghunmu bil ghurmi (no gain without
accompanying risk);
10. transaksi dilakukan berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk
keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain sehingga tidak diperkenankan
menggunakan standar ganda harga untuk satu akad serta tidak menggunakan dua
transaksi bersamaan yang berkaitan (taalluq) dalam satu akad;
11. tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
penawaran (ihtikar); dan
12. tidak mengandung unsur kolusi dengan suap menyuap (risywah).

[Tujuan dan Peranan]

Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan bagi para penggunanya. Tujuan kerangka dasar ini adalah untuk digunakan
sebagai acuan bagi:

1. penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan tugasnya;


2. penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi syariah yang
belum diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah;
3. auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum; dan
4. para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah.
Meliputi: investor, pemilik dana qardh, pemilik dana syirkah temporer, pemilik dana
titipan, pembayar dan penerima ZIS &wakaf, pengawas syariah, karyawan, pemasok,
pelanggan, pemerintah, masyarakat
[Bentuk Laporan Keuangan]

1. Posisi Keuangan Entitas Syariah (dalam Neraca)


2. Informasi Kinerja Entitas Syariah (dalam Laporan Laba-Rugi)
3. Informasi perubahan posisi keuangan entitas syariah
4. Informasi lain
5. Catatan dan Skedul Tambahan

[Asumsi Dasar]

1. Dasar Akrual

Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau
setara kas diterima atau dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta dilaporkan
dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

2. Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah dan
akan melanjutkan usahanya di masa depan.

[Karakteristik Kulaitatif Laporan Keuangan]

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai.Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu:

1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan
[Unsur-Unsur Laporan Keuangan]

Sesuai karakteristik maka laporan keuangan entitas syariah antara lain meliputi:

1. komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan


komersial:
2. laporan posisi keuangan;
3. laporan laba rugi;
4. laporan arus kas; dan
5. laporan perubahan ekuitas.
6. komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan
sosial:
7. laporan sumber dan penggunaan dana zakat; dan
8. laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan.
9. komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas syariah tersebut.

[Pengukuran Unsur Laporan Keuangan]

1. Biaya Historis
2. Biaya Kini
3. Nilai Realisasi/penyelesaian

Dasar pengukuran yang lazimnya digunakan entitas syariah dalam penyusunan laporan keuangan
adalah biaya historis. Ini biasanya digabungkan dengan dasar pengukuran yang lain. Misalnya,
persediaan biasanya dinyatakan sebesarnilai terendah dari biaya historis atau nilai realisasi bersih
(lower of cost or net realizable value), atau akuntansi dana pensiun menilai aset tertentu
berdasarkan nilai wajar (fair value).

Sumber

Berikut adalah sumber yang dijadikan rujukan dalam menyusun materi mengenai KDPPlKS:

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/tentang-6-kerangka-dasar-sak-syariah

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sas-efektif-10-sak-efektif-per-1-januari-
2017
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan IAI, 2007

Post Views: 2,238

Filed Under: Akuntansi Syariah, Artikel, Kultweet Tagged With: #KDPPLKSyariah

Reader Interactions
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment

Name *

Email *

Website

Primary Sidebar
Pencarian

Search this website

Posting Terbaru

BEPS ACTION 2 October 15, 2017


Akuntan VS Artificial Intelligence October 15, 2017
FUN FACT TAX September 30, 2017
E-MONEY SYARIAH September 30, 2017
Theory Of Constraints September 30, 2017
STRUKTUR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAERAH September 30, 2017
KJA: Ladang Amal yang Lukratif September 26, 2017
Kabar Munas V September 26, 2017
Time Value of Money August 22, 2017
ED Standar Pengendalian Mutu 1: Pengendalian mutu bagi KJA yang melaksanakan
perikatan selain perikatan asurans August 21, 2017

Langganan Konten

Daftarkan Alamat Email:

Anda mungkin juga menyukai