Skenario 5 Print
Skenario 5 Print
SKENARIO 5
STEP 1
STEP 2
STEP 3
1. Penyebab
Zat karsinogen :
a. Kimiawi
b. Agen biologi
c. Radiasi
d. Pola hidup
2
e. Virus onkogen
2. Patomekanisme terjadinya keluhan dan hasil pemeriksaan fisik
a. Hipermutasi pada sistem limfatik
b. Proliferasi sel yang tak terkendali mengakibatkan ATP dibutuhkan
berlebih untuk memenuhi kebutugan metabolisme yang meningkat
sehingga berat badan bisa penurunan
c. Hipermitasi sel B dan sel T untuk sel B bisa berubah bentuk menjadi
Reed Sternberg (Sel besar dengan inti 2)
d. Perosesnya melibatkan induksi, infiltrasi lalu penyebaran
3. Jenis-jenis tumor
a. Benigna (jinak)
b. Maligna (Ganas)
c. Intermediet
4. Cara menentukan derajat tumor
a. Tentukan TNM untuk menetukan metastasis tumor.
b. Dilihat secara makroskopis dilihat mitosis dan diferensiasi
c. Staging untuk prognosis tumor
5. Pemeriksaan penunjang
a. Teknik histokomia
b. Potongan beku
c. Histopatologi
d. IHC
e. Tumor Marker
f. Tumor imaging
g. Flow atometri
h. MRI
i. Bone marrow test
j. Pungsi lumbal
6. Diagnosa Banding
a. Limfoma non hodgkin
b. Limfoma hodgkin
c. Limfadenopati
d. Metastasis Ca mamae
e. Abses axila
7. Kemoterapi dan steroid, terapi bedah, terapi radiasi
STEP 4
1. Zat karsinogen
a. kimiawi (benzopiren(pada makanan yang dibakar) menyebabkan
kanker usus)
3
Tiap tiap indeks angka dan huruf mempunyai arti klinis sendiri
sendiri untuk setiap jenis atau tipe tumor padat. Jadi arti indeks untuk
karsinoma payudara tidak sama dengan karinoma nasofaring, dsb. Pada
umumnya arti sistem TNM tersebut adalah sebagai berikut :
MIND MAP
Penatalaksanaan
Etiologi dan Faktor Resiko
Staging
NEOPLASMA
STEP 5
STEP 6
Belajar Mandiri
STEP 7
a) Karsinogen (5)
Karsinogen adalah substansi yang dikenal
menyebabkan kanker atau setidaknya menghasilkan peningkatan
insidens kanker pada hewan atau populasi manusia.
1) Onkogen kemikal
Onkogen kemikal contohnya adalah hidrokarbon polisiklik,
tembakau, aflatoksin, nitrosamine, agen kemoterapi, asbestos,
metal berat, vinyl chloride,dll.
2) Onkogen radiasi
Contohnya adalah radiasi oleh ultraviolet, X ray, radioisotope
dan bom nuklir.
3) Onkogen viral
Contohnya adalah onkogen oleh virus RNA (retrovirus)
seperti HIV, dan onkogen oleh virus DNA (seperti papilloma
virus, Molluscum contangiosum, herpes simpleks, EBV,
Avian, hepatitis B, CMV, dsb).
4) Onkogen hormonal
Contohnya : estrogen, diethylstilbestrol (DES), steroid .
5) Onkogen genetik
b) Mekanisme Karsinogenesis
7
h) Invasi Lokal
Hampir semua tumor jinak tumbuh sebagai massa sel yang
kohesif dan ekspansif pada tempat asalnya dan tidak mempunyai
14
B. Staging
Staging yang biasanya dilakukan adalah dengan menggunakan
prinsip TNM. TNM didasari oleh 3 komponen, yaitu T (tumor
primer), N (ada atau tidanya metastasis yang berkaitan dengan getah
(3)
bening), dan M (jarak metastasis dari tumor primer) . Klasifikasi T
adalah sebagai berikut:
a. Tx : tumor masih belum bisa digolongkan
b. T0 : tidak ditemukan tumor primer
c. Tis : carcinoma in situ
d. T1 : tumor primer berukuran <2cm
e. T2 : tumor primer berukuran 2-5 cm
f. T3 : tumor primer berukuran >5cm (4)
D. Diagnosis Molekular
Sepanjang perkembangan ilmu pengetahuan para ilmuan
selalu berusaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitan atau masalah-
masalah yang telah dihadapi oleh ilmuan sebelumnya. Sejak
ditetapkannya postulat Koch maka berarti bahwa suatu agent
penyebab suatu penyakit infeksi harus dapat diisolasi pada suatu
biakan murni, harus dapat diidentifikasi, menimbulkan suatu penyakit
yang sama pada hewan percobaan, dan dapat diisolasi kembali pada
suatu biakan murni. Selanjutnya perkembangan didalam menentukan
penyebab penyakit infeksi diawali dengan mengambil bahan
pemeriksaan klinik melalui prosedur-prosedur pewarnaan, isolasi
dengan menggunakan medium pembenihan, melakukan reaksi-reaksi
24
f. Terapi
Terapi pengobatan Hodgkin adalah radioterapi ditambah
kemoterapi, bergantung dari staging dan faktor resiko.(1)
Radioterapi meliputi Extended Field Radiotherapy (EFRT),
Involved Field Radiotherapy (IFRT) dan radioterapi (RT) pada
Limfoma Residual atau Bulky Disease.(1)
Dalam guideline yang dikeluarga oleh National Comprehensive
Cancer Network (2004) kemoterapi yang direkomendasikan
adalah ABVD dan Standford V sebagai kemoterapi terpilih.(1)
Faktor resiko untuk terapi menurut German Hodgkins Lymphoma
Study Group (GHSH) meliputi (1) :
a) Massa mediastinal yang besar
b) Ekstranodal
c) Peningkatan Laju Endap Darah, 50 untuk pasien tanpa gejala
atau 30 untuk dengan gejala .
d) Tiga atau lebih regio yang terkena
29
B. Limfoma Non-Hodgkin
Limfoma non-Hodgkin (LNH) atau non-Hodgkin lymphomas
(NHL) merupakan penyakit yang sangat heterogen dilihat dari segi
patologi dan klinisnya. Penyebarannya juga tidak seteratur penyakit
Hodgkin serta bentuk ekstra-nodal jauh lebih sering dijumpai. (1)
a. Insiden
LNH merupakan neoplasma ganas padat yang cukup sering
dijumpai dengan frekuensi 3% dari seluruh kanker. Di Indonesia
frekuensi relatif LNH jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
limfoma Hodgkin. Di negara barat limfoma dari sel B jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan limfoma dari sel T. Akan tetapi, di
Jepang limfoma sel T didapatkan dalam frekuensi yang cukup
tinggi. (1)
b. Klasifikasi Histopatologik
Klasifikasi histopatologik merupakan topik yang paling
membingungkan dalam studi limfoma maligna karena
perkembangan klasifikasi ini demikian cepat dan dijumpai berbagai
jenis klasifikasi yang satu sama lain tidak kompatibel. Limfoma
nonhodgkin dianggap mutasi ganas dari salah satu tingkat
perkembangan limfosit. Diketahui bahwa sebagian sel limfoma
berasal dari follicular center cell (FCC), dapat berkembang
menjadi bentuk difus atau noduler. Demikian juga perkembangan
petanda imunologik, biologi molekuler, serta pengertian tentang
30
f. Pemeriksaan Lain
Beberapa pemeriksaan lain sangat diperlukan dalam diagnosis
LNH.
a) Pemeriksaan petanda imunologik (immunological marker)
untuk melihat ekspresi antigen pada permukaan sel sangat
penting untuk menentukan jenis sel (sel B atau sel T) serta
tingkat perkembangannya.
i. COP-Blam (cyclophosphamide,
mechlorethamine, vincristine, prednison,
bleomycine, doxorubicine, procarbazine)
ii. Pro-MACE-MOPP (prednisone, methatrexate
with leucovorin rescue, doxorubicine,
cyclophosphamide, etoposide, mechlorethamine,
vincristine, prednisone procarbazine)
iii. M-BACOD (methotrexate with leucovorin
resale, bleomycine, doxorubicine,
cyclophosphamide, vincristine, dexamethasone).
III. Kemoterapi kombinasi generasi III terdiri atas:
i. COPBLAM III (cyclophosphamide, infusional
vincristine, prednison, infusional bleomycine,
doxorubicine, procarbazine)
ii. ProMACE-CytaBOM (prednison, methotrexate
with leucovorin rescue, doxorubicine,
cyclophosphamide, etoposide, cytarabine,
bleomycine, vincristine, methotrexate with
leucovorin rescue). (1)
c) Bentuk Sediaan
Kemoterapi tersedia dalam berbagai bentuk diantaranya :
1) Dalam bentuk tablet atau kapsul yang harus diminum
beberapa kali sehari. Keuntungan kemoterapi oral
semacam ini adalah: bisa dilakukan di rumah.
2) Dalam bentuk suntikan atau injeksi. Bisa dilakukan di
ruang praktek dokter, rumah sakit, klinik, bahkan di
rumah.
3) Dalam bentuk infus. Dilakukan di rumah sakit, klinik, atau
di rumah (oleh paramedis yang terlatih). (2)
d) Dosis
35
DAFTAR PUSTAKA
9
41
1
0
1
0