Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PERCOBAAN PINTU SORONG
A. Pendahuluan
Sejak dahulu diketahui bahwa air merupakan kebutuhan pokok manusia.
Pemanfaatannya untuk menunjang kehidupan manusia dirasa makin hari makin
berkembang. Mulai dari makan minum dan sanitasi sampai pada produksi
barang industri, penerangan dan irigasi. Semua dari hal tersebut tentu banyak
mengandalkan potensi sumber air, diantaranya air sungai, air tanah, dan
sebagainya. Sehubungan dengan pemanfaatan air untuk irigasi dan kebutuhan
yang lain, seringkali dibuatlah bangunan air seperti waduk, saluran, pintu air,
terjunan, bendung dan lain sebagainya guna mengatur dan mengendalikan air
tersebut. Untuk menyalurkan air ke berbagai tempat guna keperluan irigasi,
drainase, air bersih dan sebagainya sering dibuat saluran dengan menggunakan
saluran terbuka. Pada pengoperasiannya untuk membagi air, mengatur debit
dan sebagainya kadang-kadang diperlukan suatu alat yang disebut pintu air.
Banyak macam dan jenis pintu air dan salah satu diantaranya adalah pintu
sorong (sluice gate).
Untuk itulah maka dirasa perlu untuk mempelajari bagaimana sebuah
pintu sorong berpengaruh dalam sebuah aliran air pada saluran air terbuka.
D. Prosedur Percobaan
1. Kedudukan saluran diatur hingga dasar horizontal.
2. Pintu sorong dipasang hingga tetap vertikal.
3. Bukaan Yg diatur antara 10 35 mm, kemudian debit ditentukan dengan
mengukur Y0,Y1, dan H pada manometer.
4. Dengan harga debit yang sama dengan nomor 3, pintu sorong diatur
sehingga besar Y0 antara 50 -250 mm, kemudian diukur Yg, Y1, H.
5. Debit diubah dengan mengatur katup pompa dan pintu sorong sehingga
Y0, sama dengan harga Y0 pada nomor 4 diatas, kemudian diukur Yg, Y1,
H (dalam pengaturan pintu sorong perlu kesabaran dan hati-hati).
6. Dengan debit yang masih sama, pintu sorong diatur sehingga harga Y0
dan Y1 sama seperti nomor 3 diatas.
7. Percobaan diulangi untuk debit yang berbeda
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 2.1 Profil Aliran pada Pintu Sorong dan Air Loncat
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
Y0 V12/2g
V0
Fh/F0 Fg
Yg Y1 F1
2 2
P/ V P/ V
Ho / Yo / 0 Y1 1 H1
.g 2g .g 2g
2 2
VO V
YO Y1 1 ... (1)
2g 2g
Q2 Q2
YO 2
Y1 2
2g.b 2 .YO 2g.b 2 .Y1
maka, didapat:
Cv.b.Y1. 2g.YO
Q ... (3)
Y1
1
Yo
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
Harga Cv berkisar antara 0,95 dan 1,00 (0,95 < Cv <1), tergantung pada
bentuk pola aliran (dinyatakan oleh perbandingan Yg/Yo) dan gesekan.
Kedalaman hilir (Y1) dapat dinyatakan sebagai bagian daripada
ketinggian lubang pintu sorong:
Y1 = Cc.Yg
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
Garis Energi
1 2
2 2 2
2
Garis Tekanan
1
2
d1 d2
Z1
Z2
H
Persamaan Bernoulli
E1 = E2 (Hukum Kekekalan Energi)
2 2
P1 V1 P V2
Z1 2 Z2
air 2g air 2g
Karena saluran horizontal, maka Z1 = Z2
P1 P2 V2 V1
2 2
... (1)
air 2g
Hukum Kontinuitas
A1.V1 = A2.V2
A 2 .V2
V1
A1
0,25.3,14.d .V 2
0,25.3,14.d
2 2
2
1
4 2
d .V
V 2 42
2
1 ... (2)
d1
Substitusikan persamaan (2) ke dalam persamaan (1) :
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
4 2
d 2 .V2
V2
2
P1 P2
4
d1
air 2g
2
4
d
V2 1 2 4
P1 P2 .d1
...(3)
air 2g
P1 P Hg
H 2 H
air air air
P1 P Hg H
2 - H
air air air
P1 P2 ( Hg - air )H
air air
P1 P2
H( Hg air ) ; dimana Hg = 13,6 ; air = 1
air
P1 - P2
12,6 H ... (4)
air
Persamaan (4) disubstitusikan ke dalam persamaan (3) :
2
4
d
V2 1 2 4
12,6H d1
2g
d24
12,6H.2g V2 1 4
2
d1
25,2H .g
V2
2
d24
1 4
d1
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
Q = A2 . V2
0,25. 3,14 . d 2 . (25,2 . H . g) 12
2
Q = ... (5)
1 d 2
4
/d 1
4
1
2
Qact = 253,773
Energi pada tampang lintang saluran, yang dihitung terhadap dasar saluran,
disebut dengan energi spesifik atau tinggi spesifik. Jadi energi spesifik adalah
jumlah dara energi tekanan dan energi kecepatan disuatu titik yang diberikan
oleh bentuk berikut:
= +
Penurunan Rumus Gaya Dorong Pada Sekat
Komponen gaya horisontal pada saluran :
a. Gaya distribusi hidrostatik dihulu sekat (F0).
b. Gaya distribusi hidrostatik di hilir sekat (F1).
c. Gaya geser pada dasar saluran.
d. Gaya yang bekerja pada sekat (Fg).
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II
Aliran Melalui Pintu Sorong
Untuk mencari gaya teoritis yang bekerja pada sekat, Fg diabaikan karena
disini pengamatan hanya dilakukan pada jarak yang relatif pendek sehingga
dasar saluran dapat dianggap licin sempurna.
Keseimbangan gaya :
F = F0 F1 Fg
F = 0,5..g (Y0/Y1 1 ) Fg (5)
Akibat gaya-gaya ini pada air maka momentum aliran sekat bertambah.
(Fathurrazie Shadiq, 2008)
Prinsip momentum :
F = m.dv
F = q.v1 q.v0
Dimana :
q = debit per satuan lebar
q=Q/b ...(6)
Hukum Kontinuitas :
A0.V0 = A1.V1
b.Y0.V0 = b.Y1.V1
V1 = Y0.V0 / Y1 (7)
Persamaan (6) dan (7) disubtitusikan ke persamaan (5) menjadi :
Q 2 . Y
F .1 1
b .Y1 Yo ...11
2
Fg = 0,5.g..(Yg)
Menghitung gaya tekan yang bekerja pada pintu sorong untuk distribusi
tekanan hidrostatik.
= , . ( )
PRAKTIKUM HIDROLIKA
KELOMPOK II