Soal pemasangan papan nama proyek dalam Permen PU 29/2006 disebutkan salah satunya
terkait persyaratan penampilan bangunan gedung, yang salah satunya memperhatikan aspek
tapak bangunan. Pada daerah/lingkungan tertentu dapat ditetapkan ketentuan khusus tentang
pemagaran suatu pekarangan kosong atau sedang dibangun, pemasangan nama proyek dan
sejenisnya dengan memperhatikan keamanan, keselamatan, keindahan dan keserasian
lingkungan.[1]
Masih soal pemasangan papan nama proyek, dalam proyek pembangunan sistem drainase
perkotaan misalnya, pemasangan papan nama proyek ini termasuk pekerjaan persiapan (Pre-
Construction). Pekerjaan Persiapan (Pre-Construction) salah satunya adalahpemasangan
papan nama proyek sebanyak yang diperlukan, minimal 2 (dua) buah, dengan ukuran dan
penempatan yang ditunjuk oleh Direksi Teknik.[2] Cara pengerjaan yang harus dilakukan
berkaitan dengan persiapan lapangan ini adalah tentukan lokasipemasangan papan nama
proyek yang strategis, mudah dibaca, dan aman terhadap gangguan.[3]
(1) Sebelum dan selama kegiatan membangun dilaksanakan harus dipasang papan
proyek yang mencantumkan nama proyek, nama pemilik, lokasi, tanggal izin,
pemborong, dan Direksi Pengawas dengan cara pemasangan yang rapi dan kuat
serta ditempatkan pada lokasi yang mudah dilihat.
(2) Dalam hal proyek cukup besar, atau berada pada pekarangan yang luas maka
papan proyek tersebut harus dipasang pada beberapa tempat yang mudah dilihat.
(3) Bentuk ukuran dan warna papan proyek sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
akan ditetapkan kemudian.
Pergub 107/2012 mengatur mengenai beberapa jenis papan terkait dengan pembangunan
gedung, yaitu:[4]
1. Papan IMB adalah papan nama proyek yang berisi informasi tentang nomor dan
tanggal IMB, lokasi kegiatan pembangunan, jenis kegiatan, data teknis bangunan,
identitas pemilik, perencana, pengawas dan pelaksana pembangunan.
2. Papan Izin Pendahuluan adalah papan nama proyek yang berisi informasi tentang
nomor dan tanggal Izin Pendahuluan (IP Pondasi dan/atau IP Struktur dan/atau IP
Menyeluruh), lokasi kegiatan pembangunan, jenis kegiatan, data teknis bangunan,
identitas pemilik, perencana, pengawas dan pelaksana pembangunan.
3. Papan Persetujuan Rencana Teknis Bongkar adalah papan yang berisi informasi
tentang nomor dan tanggal persetujuan bongkar, lokasi kegiatan pembongkaran,
identitas pemilik, penanggung jawab, pelaksana dan waktu pembongkaran.
4. Papan Pengumuman dan Peringatan adalah papan yang berisi informasi kepada
masyarakat yang merupakan salah satu upaya memberi sosialisasi tentang Petunjuk
Teknis Membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kegiatan
membangun dan pemanfaatan bangunan sesuai ketentuan.
Guna menyederhanakan jawaban kami, kami menjelaskan salah satu jenis papan nama
proyek, yaitu Papan IMB. Papan IMB ini diklasifikasikan menjadi antara lain:[5]
a. papan nama proyek bangunan rumah tinggal ruang lingkup tugas Kecamatan;
b. papan nama proyek bangunan rumah tinggal pelestarian ruang lingkup tugas
Kecamatan;
c. papan nama proyek bangunan rumah tinggal ruang lingkup tugas Suku Dinas Kota
Administrasi;
d. papan nama proyek bangunan rumah tinggal pelestarian ruang lingkup tugas Suku
Dinas Kota Administrasi;
e. papan nama proyek bangunan bukan rumah tinggal ruang lingkup tugas Suku Dinas
Kota Administrasi;
f. papan nama proyek bangunan bukan rumah tinggal pelestarian ruang lingkup tugas
Suku Dinas Kota Administrasi: dan
g. papan nama proyek bangunan bukan rumah tinggal ruang Iingkup Dinas.
Kewajiban pemasangan papan IMB ini tercantum dalam Pasal 10 Pergub DKI Jakarta
107/2012 yang mengatur:
Sebagai contoh ketentuan teknis pemasangan Papan IMB, kami akan ambil salah satu jenis
Papan IMB, yakni Papan IMB proyek bangunan rumah tinggal dalam lingkup tugas
kecamatan, yang diatur sebagai berikut:[6]
Warna dasar papan : kuning
Jenis huruf/angka : arial hitam kapital
Ukuran : 120 cm x 72 cm
Warna garis : hitam
Bahan papan proyek : bahan yang tahan terhadap cuaca
Tinggi pemasangan : 3 meter (terhitung dari permukaan tanah s/d Puncak papan)
Letak pemasangan : bagian depan bangunan dan/atau di sisi jalan utama
Oleh karena itu, kami sarankan agar Anda memeriksa kembali peraturan atau keputusan
gubernur setempat terkait ketentuan pemasangan papan nama proyek.
Dasar Hukum:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan;
3. Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 72 Tahun 2002 tentang Ketentuan
Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Membangun di Propinsi DKI Jakarta;
4. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 107 Tahun 2012
tentang Papan Penyelenggaraan Bangunan Gedung.