Anda di halaman 1dari 5

PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PABRIK PAKAN SKALA KECIL DITINJAU DARI

FAKTOR SOSIAL EKONOMI DI KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

(Perception of Farmers Towards Small Scale Feed Mill in Terms of Socio-economic Factors in
Sindenreng Rappang Regency)

St. Rohani1 , Irmasusanti S2, dan A. R. Siregar1


1
Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro
2
Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Sulawesi Barat
Email : irmasusanti227@gmail.com

ABSTRACT

The aim of the study was to analyze farmers perception towards small scale feed mill in terms
of socio-economic factors. The study was conducted with purposive sampling. Data were analyzed
descriptively and likert scale analysis. The results showed that the perception of farmer laying on
the socio-economic factors of the small scale feed mill is quite good and positive to support the
sustainability of small and medium scale enterprise
Key words: perseption, farmer, social economic, small scale feed mill

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi peternak mengenai pabrik pakan skala kecil
ditinjau dari factor social ekonomi. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data
yang diperoleh dianalisis deskriptif dan menggunakan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Persepsi peternak ayam petelur mengenai faktor sosial ekonomi terhadap pabrik skala
kecil cukup baik dan positif untuk menunjang kelangsungan usaha peternakan skala kecil dan
menengah.
Kata kunci: persepsi, peternak, sosial ekonomi, pabrik pakan skala kecil

PENDAHULUAN bahan makanan terbentuk berdasarkan


kekuatan pasar. Peluang industri pakan lokal
Pengembangan usaha peternakan mengacu skala kecil masih sangat prospektif seiring
pada pemanfaatan sumberdaya lokal yang dengan meningkatnya permintaan kebutuhan
memiliki keunggulan komparatif sehingga pakan ternak ayam petelur. Industri pakan
dapat mendorong terlaksananya usahatani dengan menggunakan bahan baku lokal serta
ternak yang lebih efisien dan berdaya saing. penerapan teknologi pengolahan pakan sangat
Pengembangan agribisnis ayam ras petelur mendukung pertumbuhan industri pakan
dapat menunjang usaha peningkatan nilai (Destiana, 2010).
tambah dan memiliki kegiatan yang berjalan Perusahaan sebagai salah satu pelaku
dalam satu sistem. Sistem ini mempunyai kaitan dalam pembangunan ekonomi nasional, sudah
ke belakang (backward linkage) berupa industri selayaknya tidak hanya bertujuan memperoleh
hulu yang mencakup pengadaan sapronak keuntungan finansial namun juga perlu
seperti Day Old Chick (DOC), pakan, peralatan, berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan
vaksinasi, dan obat-obatan. Juga kaitan ke di sekitarnya. Tanggung jawab perusahaan
depan (forward linkage) berupa industri hilir kepada pemangku kepentingan untuk
yaitu perlakuan pascapanen, pengolahan hasil berlaku etis, meminimalkan dampak negatif
panen, dan pemasarannya. dan memaksimalkan dampak positif yang
Pakan ternak berkaitan dengan pasar mencakup aspek ekonomi dan sosial. Persepsi
yang melibatkan banyak penjual atau penyalur masyarakat sebenarnya merupakan kumpulan
bahan-bahan makanan unggas, harganya relatif persepsi dari individu-individu. Adapun
murah sama dengan banyak pembeli bahan- persepsi individu tersebut dipengaruhi oleh
bahan makanan dan tiap pembeli mengetahui faktor dari dalam dirinya (faktor individu)
informasi tentang bahan makanan itu, harga

85
JITP Vol. 4 No. 2, Juli 2015

dan faktor yang berasal dari luar dirinya atau Persepsi peternak terhadap pakan produksi
lingkungannya (faktor lingkungan). Penilaian pabrik skala kecil cukup beragam ditinjau dari
tingkat persepsi dibuat ke dalam tiga kelompok beberapa faktor. Distribusi frekuensi jawaban
persepsi, yaitu: positif, netral dan negatif. responden peternak yang telah dikelompokkan,
Rakhmat (2005) persepsi adalah diperoleh gambaran yang jelas mengenai
pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau tanggapan peternak responden terhadap
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan variabel-variabel penelitian ini yaitu: faktor
menyimpulkan informasi dan menafsirkan ekonomi yang diukur dengan tiga indikator,
pesan. Persepsi berasal dari lingkungan faktor sosial diukur dengan dua indikator.
yang diterima oleh panca indera manusia
kemudian diproses dalam pikiran dipengaruhi Persepsi peternak tentang faktor sosial
oleh sensasi, atensi, ekspektuasi, motivasi
Faktor sosial merupakan salah satu faktor
dan memori sehingga menghasilkan sebuah
yang menentukan keberlanjutan hubungan
kesimpulan dari informasi yang diperoleh.
antara peternak dengan pabrik pakan skala
Kabupaten Sidenreng Rappang merupakan
kecil di daerah penelitian. Faktor sosial diukur
daerah pengembangan agribisnis ayam ras
dengan dua variabel yaitu dengan kemudahan
petelur dan terdapat beberapa unit pabrik
komunikasi dan kualitas hubungan peternak
pakan skala kecil yang menggunakan bahan
dengan pabrik pakan. Interaksi dinilai
baku lokal. Berdasarkan latar belakang tersebut,
berdasarkan persepsi peternak terhadap
perlu dilakukan kajian tentang persepsi peternak
aktivitas komunikasi yang dilakukan secara
terhadap pabrik pakan skala kecil ditinjau dari
terus menerus pada pabrik pakan untuk
faktor sosial ekonomi. Penelitian ini bertujuan
menginformasikan segala aktivitas produksi.
memberikan gambaran persepsi peternak
Komunikasi berperan penting dalam
tentang pabrik pakan skala kecil.
memberikan pemahaman mengenai
keinginan dan kapabilitas mitra pertukaran
METODE PENELITIAN sehingga hubungan dapat terjalin dengan
baik. Komunikasi adalah prasyarat dalam
Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten membangun kepercayaan peternak dengan
Sidrap sebagai daerah sentra produksi dan pabrik pakan skala kecil. Proses komunikasi
pengembangan peternakan ayam petelur yang terjadi menimbulkan pemahaman serta
di Sulawesi Selatan. Pengambilan sampel mendapatkan informasi tentang manfaat dan
dilakukan secara purposive sampling. Data yang penggunaan produk. Komunikasi memberikan
diperoleh di analisis deskriptif dan analisis skala informasi kepada pihak-pihak yang terlibat
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur untuk mengembangkan suatu hubungan.
sikap maupun persepsi peternak. Kemudahan komunikasi menggunakan
indikator pemberian informasi kepada peternak
HASIL DAN PEMBAHASAN oleh pabrik pakan, pabrik pakan berinisiatif
menghubungi peternak, dan peternak mudah
Persepsi ditentukan oleh faktor personal menghubungi pabrik pakan sesuai Tabel 1.
dan faktor situasional (Rakhmat 2005). Faktor Sebagian besar responden menganggap
fungsional berasal dari kebutuhan, pengala- mudah berkomunikasi dengan pabrik pakan.
man masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk Jika peternak membutuhkan informasi tentang
dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak di- pakan, pabrik pakan bersedia melayani
tentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi kebutuhan peternak langganannya. Kemudahan
karakteristik orang yang memberikan respon
pada stimuli tersebut. Faktor struktural berasal
dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang Tabel 1. Distribusi frekuensi mengenai
ditimbulkannya pada sistem saraf individu. kemudahan komunikasi
Terdapat pengaruh lingkungan terhadap cara Kemudahan Persen
Frekuensi Persen
Komunikasi kumulatif
individu melihat dunia yang dapat dikatakan
sebagai tekanan-tekanan sosial. Kebutuhan in- Sangat mudah 8 5,41 5,41
Mudah 76 51,35 56,76
dividu merupakan salah satu faktor penting
Cukup mudah 60 40,54 97,30
yang dapat mempengaruhi persepsi individu Susah 4 2,70 100,0
tersebut terhadap suatu obyek.
Total 148 100,0

86
St. Rohani, dkk

yang dirasakan peternak dalam berkomunikasi juga ada kemungkinan mempunyai persepsi
dengan pabrik pakan menyebabkan jalinan sosial yang berbeda tentang stimulus yang ada
hubungan yang berkelanjutan. Palupi dilingkungannya. Hal ini disebabkan antara lain
dalam Haryanto dan Soemarjati (2009), citra oleh pengaruh sosial budaya dari lingkungan
dapat terbentuk melalui dua faktor, yaitu individu, objek yang dipersepsi, motif individu,
faktor komunikasi dan faktor pengalaman dan kepribadian individu. Persepsi sosial juga
konsumen selama mengkonsumsi barang sangat tergantung pada komunikasi (Fajar, 2009).
atau jasa. Komunikasi antara suatu organisasi Komunikasi bukan hanya sebatas komunikasi
dengan publik dapat mempengaruhi persepsi verbal melainkan juga komunikasi non-verbal
konsumen terhadap organisasi tersebut. yang terjadi antara keduanya, seperti gerak
Konsumen yang memperoleh pengalaman tubuh, ekspresi wajah dan lain sebagainya.
bagus, maka niat berperilaku mereka adalah
positif seperti keinginan untuk melakukan Persepsi peternak tentang faktor ekonomi
pembelian ulang pada satu toko dibanding
Manfaat yang diperoleh peternak sebagai
toko lainnya, meningkatkan pembelian, dan
pengguna dari barang yang digunakan berupa
merekomendasikannya kepada orang lain.
pakan ternak salah satunya dari faktor ekonomi.
Kualitas hubungan peternak dengan pabrik
Hubungan timbal balik terjadi karena adanya
pakan diukur dengan menggunakan indikator
interaksi antara pelanggan dan perusahaan
tanggungjawab pabrik pakan, penghargaan
memiliki konsekuensi ekonomi yang melebihi
ke peternak dan hubungan yang erat dengan
transfer produk. Kondisi tersebut mengikat
pabrik pakan. Gambaran distribusi frekuensi
pelanggan dengan perusahaan terutama melalui
tentang kualitas hubungan peternak dengan
insentif keuangan dan harga yang lebih rendah
pabrik pakan dapat dilihat pada Tabel 2.
untuk volume pembelian yang lebih besar atau
Sebagian besar peternak memiliki
harga yang lebih rendah untuk pelanggan
hubungan baik dengan pabrik pakan (>70%).
yang telah lama menjalin hubungan dengan
Selama berlangganan, peternak merasa pabrik
pelanggan.
pakan bertanggung jawab kepada peternak.
Proses keputusan membeli dipengaruhi
Pemilik pabrik pakan menghargai peternak
oleh a) psikologis yang terdiri dari motivasi,
langganannya sehingga terjalin hubungan
persepsi, sikap, belajar, psikograpik, b) bauran
yang sangat erat. Kedekatan hubungan ini
pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
ditunjukkan oleh frekuensi kunjungan oleh
promosi, distribusi, c) sosial budaya yang
peternak ke pabrik pakan maupun sebaliknya.
terdirti dari kelompok referensi, keluarga, kelas
Kedekatan hubungan antara peternak dengan
sosial, budaya, sub budaya, d) situasional yang
pemilik pabrik pakan karena kadekatan lokasi,
terdiri dari lingkungan sosial, lingkungan fisik,
adanya kedekatan kekerabatan, serta kedekatan
efek sementara, keadaan sebelumnya (Assael,
emosional karena pemilik pabrik pakan
2001).
merupakan tokoh masyarakat. Persepsi yang
Gambaran persepsi peternak tentang faktor
baik terhadap sesuatu hal merupakan dasar
ekonomi, berikut ini akan ditampilkan distribusi
dukungan dan motivasi positif untuk berperan
frekuensi jawaban responden yang telah
serta, begitu pula sebaliknya persepsi yang
dikelompokkan untuk pengukuran terhadap
buruk merupakan penghambat bagi seseorang
variabel observe harga pakan dilakukan dengan
atau kelompok orang untuk berperan serta
pertanyaan yang berkaitan dengan harga pakan
dalam pelaksanaan kegiatan.
sesuai dengan kuesioner penelitian tahap
Sarwono (2002) bahwa individu dapat
pertama. Frekuensi Persepsi peternak mengenai
mempunyai persepsi sosial yang sama dan
faktor ekonomi dapat dilhat pada Tabel 3.

Tabel 2. Distribusi frekuensi tanggapan Tabel 3. Distribusi frekuensi jawaban


peternak tentang kualitas hubungan responden mengenai harga pakan
dengan pabrik pakan skala kecil Harga Persen
Kualitas Persen Frekuensi Persen
Frekuensi Persen Pakan kumulatif
Hubungan kumulatif
Mahal 29 19,59 19,59
Sangat baik 7 4,73 4,73 Murah 101 68,24 87,83
Baik 98 66,22 70,95 Cukup murah 15 10,14 97,97
Cukup baik 43 29,05 100,00 Sangat murah 3 2,03 100,00
Total 148 100,0 Total 148 100,0

87
JITP Vol. 4 No. 2, Juli 2015

Tabel 3 menunjukkan persepsi peternak Tabel 5. Distribusi frekuensi persepsi


terhadap harga pakan yang diberlakukan peternak tentang biaya pakan
pabrik pakan skala kecil murah. Berdasarkan
Biaya Persen
hasil wawancara diketahui bahwa harga Pakan
Frekuensi Persen
kumulatif
pakan yang diberlakukan pabrik pakan selama
Sangat sesuai 5 3,38 3,38
penelitian cukup bervariasi mulai Rp. 145.000,00 Sesuai 89 60,13 63,51
sampai Rp. 200.000,00 per zak (50kg). Peternak Cukup sesuai 49 33,11 96,62
terdorong untuk menggunakan pakan produk Kurang sesuai 5 3,38 100,00
pabrik skala kecil karena harganya murah. Total 148 100,0
Umumnya peternak menganggap harga pakan
yang digunakan lebih rendah daripada harga
pakan produksi industri besar. Penggunaan dikeluarkan peternak ayam petelur untuk
pakan ini dimaksudkan untuk menopang pakan. Melalui peningkatan produktivitas
perekonomian daerah. ayam diharapkan pendapatan yang diperoleh
Persepsi peternak tentang kesesuaian harga peternak dari hasil penjualan telur dapat
pakan dengan produksi telur yang dihasilkan meningkat.
menganggap harga pakan yang digunakan Persepsi peternak dari segi biaya usaha
saat ini sesuai dengan produksi ayam berupa peternakan. Pengukurannya dilakukan dengan
telur. Penggunaan produksi pakan skala kecil pertanyaan yang berkaitan dengan biaya,
yang menjadi langganan peternak mampu dapat dilihat pada Tabel 5. pada umumnya
meningkatkan produktivitas ayam petelur biaya yang dikeluarkan peternak ayam petelur
sehingga peternak memiliki kepercayaan sesuai harga pakan yang diperoleh karena
terhadap industri pakan skala kecil yang ada di biaya usaha peternakan ayam yang dikeluarkan
daerah ini. Produksi telur yang dihasilkan pada peternak hampir 80% untuk pakan. Penggunaan
saat penelitian beratnya berkisar antara 42,9 pakan saat ini memungkinkan peternak
sampai 50,2 gram per butir. Cara pembayaran menghemat biaya, yaitu biaya pemesanan dan
yang diberlakukan pabrik pakan skala kecil tenaga kerja. Pemesanan pakan dari pabrik
dianggap peternak mudah. Sistem pembayaran pakan skala kecil cukup mudah dengan cara
ditentukan oleh masing-masing pabrik pakan. menelpon, memberikan alamat dan jumlah
Pabrik pakan skala kecil menerapkan sistem pakan yang dibutuhkan, maka pabrik pakan
pembayaran tunai maupun kredit, sehingga akan mengantarkan pakan sesuai pesanan.
kedua sistem pembayaran tersebut dianggap Pemesanan juga dapat dilakukan dengan cara
sangat memudahkan peternak langganannya. peternak datang langsung ke pabrik pakan.
Persepsi peternak yang menggunakan
produk pabrik pakan skala kecil dari segi KESIMPULAN
pendapatan usaha merupakan penilaian
peternak mengenai pendapatan serta Persepsi peternak ayam petelur mengenai
keuntungan yang diperoleh. Tabel 4 faktor ekonomi sosial pakan produksi pabrik
menunjukkan bahwa persepsi peternak tentang skala kecil cukup baik dan positif untuk
pendapatan yang diterima sudah sesuai dengan menunjang kelangsungan usaha peternakan
harga pakan yang berlaku saat ini. Salah satu skala kecil dan menengah.
tujuan peternak menggunakan pakan produksi
pabrik pakan skala kecil adalah efisiensi biaya
pakan karena sebagian besar biaya yang DAFTAR PUSTAKA

Achoja, F.O., A. U. Ofuoku, and R. N. Okoh. 2006.


Tabel 4. Distribusi frekuensi kesesuaian
Linkages between socio-economic variables and
pendapatan yang diperoleh the efficient marketing of poutry feeds in delta
peternak State, Nigeria: Implication for extension services.
Persen Worlds Poult. Sci., 62 (4): 709-716.
Pendapatan Frekuensi Persen
kumulatif Akinola, L.A.F and A. Assien. 2011. Relevance of rural
Sangat sesuai 9 6,08 6,08 poultry production in developing countries with
Sesuai 82 55,40 61,48 special reference to Africa. Worlds Poult. Sci., 67
Cukup sesuai 56 37,84 99,32 (4): 697-705.
Kurang sesuai 1 0,68 100,00
Assael, H. 2001. Consumer behavior and Marketing
Total 148 100,0 Action. 6th Ed., New York, Thompson Learning.

88
St. Rohani, dkk

Daymon, C dan I. Holloway. 2008. Riset Kualitatif dalam Haryanto, B dan Soemarjati. 2009. Pengaruh relationship
Public Relation dan Marketing Communications. marketing, trust, commitment, citra, dan fasilitas
Diterjemahkan dari Qualitative Research pada customer loyalty. Jurnal Manajemen Teori
Methods in Public Relations and Marketing dan Terapan, 2(3): 199-209.
Communications. Terjemahan : C Wiatama. Mizan
Irmasusanti dan A. R. Siregar. 2012. Analisis ekonomi
Media Utama, Bandung.
usaha peternakan ayam petelur skala menengah
Destiana, M. 2010. Prospek industri pakan nasional. di Kabupaten Sidrap. Prosiding Seminar Nasional
Economic Review. 219 Maret 2010, p. 1-10. Peternakan Berkelanjutan 4, Inovasi Agribisnis
Peternakan Untuk Ketahanan Pangan, Universitas
Ekunwe, P. A and G. O. Alufohai. 2009. Economics of
Padjajaran, Bandung, Komoditas Unggas, p. 6-10.
poultry egg marketing in Benin City, Edo State,
Nigeria. Int. J. Poult. Sci., 8(2): 166-169 Mihart, C. 2012. Impact of integrated marketing
communication on consumer behaviour: effects on
Emam, A.A and A.M. Hassan. 2010. Economics of
consumer decision making process. International
egg poultry production in Khartoum State with
Journal of Marketing Studies, 4 (2): 121-129.
emphasis on the open-system- Sudan. African J.
Agric. Res., 5(18): 2491-2496. Mulyana, D. 2007. Ilmu Komunikasi. PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Engel, James, F. Roger, D. Blackwell dan P. W. Miniard.
1994. Perilaku Konsumen. Edisi Keenam. Binarupa Rakhmat J. 2005. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja
Aksara, Jakarta. Rosdakarya, Bandung.
Fajar, M. 2009. Ilmu Komunikasi. Graha Ilmu, Sarwono. 2002. Teori Psikologi Sosial. PT. Raja Grafindo
Yogyakarta. Persada, Jakarta..
Febriyanti. 2003. Analisis Perilaku Konsumen Pakan
Unggas di Propinsi Lampung (Studi Kasus di
Kabupaten Lampung Timur dan Lampung
Selatan). Tesis, Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor, Bogor.

89

Anda mungkin juga menyukai