Anda di halaman 1dari 2

SAKSI PSIKIATER

Hakim : Tolong dijelaskan dampak konsumsi ciu terhadap peminumnya!


Saksi Psikiater: bahwa secara umum konsumsi alkohol dapat menyebabkan demensia otak. Yakni suatu
keadaan yang menyebabkan seseorang kehilangan ingatan secara temporer. Secara teori demensia
disebabkan karena organik maupun psikogenik.secara khusus minum ciu dengan kadar kadar alkohol
tinggi dapat memabukkan dan akan mengganggu kesehatan pada jangka waktu yang lama,
menghilangkan kesadaran dalam waktu yang lama pengaruhnya membuat pandangan kabur saat
berkendara, minuman ini sangat keras sehingga dapat menimbulkan efek spontan.
Hakim : apakah benar minum ciu bisa menyebabkan mabuk?
Saksi Psikiater:benar. Mabuk di sini maksudnya adalah hilangnya kontrol terhadap tubuh dan ingatan,
sperti tidak bisa berjalan lurus, tidak mengenali orang-orang dekat, tidak bisa mengontol emosi, dsb.
Bukan yang sebangsa dengan mabuk laut, mbauk cinta dan mabuk kepayang.
Hakim : apakah ada hubungannya dengan tingkat pengendalian diri?
Saksi Psikiater: benar. Level of contrability atau tingkat pengendalian diri juga terpengaruh oleh
konsumsi minuman ciu.
Hakim : tolong diperjelas!
Saksi Psikiater: jadi, setelah konsumsi ciu tiu maka peminumnya akan kehilangan kesadaran setelah
rentang waktu tertentu. Hal itu juga tergantung pada kadar alkoholnya.
Hakim : kadar alkohol ciu berapa?
Saksi Psikiater: ciu yang beredar di masyarakat umumnya berkisar antara 30%-60% kadar alkoholnya.
Kadar demikian dapat menyebabkan hilang kesadaran dengan cepat.
Hakim :mohon maaf saksi, pertanyaan agak kembali ke awal. Mohon saksi jelaskan bagaimana
bisa ciu berpengaruh terhadap sikap dan perilaku peminumnya?
Saksi Psikiater:ciu yang diminum akan ke lambung. Nah sebagian akan terserap dalam pembuluh darah
dan bercampur dengan cepat. Alkohol dalam darah inilah yang akan mengalir ke otak. Di otak terjadi
proses kimiawi alkohol yang menyebabkan kelainan klinis yang disebut intoksifikasi alkohol.
Hakim :
Saksi Psikiater:
Hakim :
Saksi Psikiater:

PH : bagaimana tanda-tanda seseorang dalam pengaruh ciu, atau yang saksi sebut tadi
sebagai intoksifikasi alkohol ?
Saksi Psikiater: Adapun tanda dan gejala dari intoksifikasi alkohol yaitu Berbicara lebih banyak dan
tanpa berpikir panjang, ataksia (koordinasi otot yang irregular mis. berjalan sempoyongan), sedasi,
nistagmus, ketidaksadaran, nausea, delirium dan kejang.
PH :Perubahan sikap seseorang setelah minum ciu dipengaruhi apa?
Saksi Psikiater:Perubahan sikap dan fisiologis agaknya dipengaruhi juga oleh toleransi masing-masing
individual. Toleransi dalam arti sehari-hari yaitu kemampuan untuk menahan efek dari minuman
alkoholnya. Toleransi berkembang sesuai waktu dan orang yang memiliki toleransi yang tinggi akan
lebih sedikit dipengaruhi dari jumlah alkohol yang sama banyak atau dengan kata lain akan lebih susah
mabuk. Toleransi itulah yang mengerem kendali alkohol dalam otak.
PH : terdakwa mengaku jarang minum ciu, apakah itu menyebabkan semakin cepat reaksi
memabukkannya?
Saksi Psikiater: tentu saja bahwa jarangnya dia minum ciu akan menyebabkan dia semakin gampang
mabuk beberapa menit setelah dia meneguk ciu bahkan hanya segelas. Berbeda dengan peminum
reguler.
PH : saudara saksi tadi menyebutkan efeknya adalah tindakan spontan,, apakah memukul itu
juga termasuk tindakan spontan itu?
Saksi Psikiater: benar. Tindakan spontan dapat berupa pemukulan.
PH : terdakwa adalah seorang instruktur karateka. Apakah tindakan spontan pemukulan akan
semakin kuat?
Saksi Psikiater: tentu. Insting dia sangat dipengaruhi oleh aktivitas fisik dan pikiran kesehariannya.
PH :ketika seseorang di bawah keadaan mabuk ciu seperti itu, apakah pukulan dia semakin
lemah, atau malah lebih kuat?
Saksi Psikiater:kecenderungannya semakin kuat, tetapi fokus serangannya kabur, tidak jelas, sehingga
serangannya cenderung membabibuta.

JPU :baik. seberapa cepat kandungan ciu mempengaruhi otak seseorang?


Saksi Psikiater: tergantung dosisnya dan toleransi tubuh seseorang. Misalnya orang yang tubuhnya
gemuk akan lebih toleran terhadap alkohol.
JPU : Kalau begitu bagaimana cara mengukur dosis alkohol?
Saksi Psikiater:Secara umum, dosis alkohol ditentukan dari BAC, Blood Alcohol Level, (gr alkohol
dalam darah/100ml darah). Setelah seseorang mulai minum alkohol, BAC mereka mulai naik. BAC
memerlukan waktu sekitar 30-60 menit setelah mereka berhenti minum untuk mencapai konsentrasi
tertingginya. Ini berarti meskipun seseorang sudah tidak minum selama lebih dari setengah jam
semenjak konsumsi terakhirnya, BAC mereka masih dapat naik
JPU : tingkat kesadaran peminum ciu akan kembali cepat atau tidak?
Saksi Psikiater: kesadaran akan tumbuh lagi dalam jangka waktu belasan jam. Dan akan kembali penuh
kesadarannya saat dia bangun tidur. Itupun masih dalam keadaaan nyeri kepalanya karena sisa reaksi
kimiawi alkohol dalam otak.

Anda mungkin juga menyukai