Anda di halaman 1dari 18

KONSEP DASAR EKONOMI TEKNIK

Filed under: UMUM Tinggalkan komentar


Oktober 3, 2011

I. PENGERTIAN

Wirausaha adalah orang yang mengorganisasikan dan mengelola sendiri


suatu kegiatan usaha dengan menanggung resiko atas usahanya itu. Ia
bertanggung jawab atas usahanya, resiko finansial, material dan sumber daya manusia yang
ada di dalam usahanya. Wirausaha biasanya bertindak selaku pemilik pimpinan atau manager
dan sekaligus sebagai operator dari kegiatan usahanya.

Pengertian wirausaha adalah berasal dari kata wira dan usaha. Wira berasal dari bahasa
sansekerta, yang berarti manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani, pendekar kemajuan, memiliki keagungan watak.
(Buchari, 1999). Sedangkan usaha adalah proses yang dilakukan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.

Ekonomi teknik adalah memuat tentang bagaimana membuat sebuah keputusan (decision
making) dimana dibatasi oleh ragam permasalahan yang berhubungan dengan seorang engineer
sehingga menghasilkan pilihan yang terbaik dari berbagai alternatif pilihan. Keputusan yang
diambil berdasarkan suatu proses analisa, teknik dan perhitungan ekonomi.

Engineering (rekayasa) adalah profesi/disiplin dimana pengetahuan tentang


matematika dan ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dengan studi,
pengalaman, dan praktek dipergunakan dengan bijaksana dalam mengembangkan cara-
cara untuk penggunaan secara ekonomis bahan-bahan dan sumber alam untuk kepentingan
umat manusia.

Dari definisi ini aspek-aspek ekonomi dari engineering (Engineering


Economic/ Ekonomi Teknik) dititik beratkan pada aspek-aspek fisik. Jelas,
bahwa pada dasarnya ekonomi merupakan bagian dari engineering yang dilaksanakan
dengan baik.

Alternatif-alternatif timbul karena adanya keterbatasan dari sumber daya (manusia, material,
uang, mesin, kesempatan,dll). Dengan berbagai alternatif yang ada tersebut maka diperlukan
sebuah perhitunganuntuk mendapatkan pilihan yang terbaik secara ekonomi, baik ketika
membandingkan berbagai alternative rancangan, membauat keputusan investasi modal,
mengevalusai kesempatan finansial dll.

Analisa ekonomi teknik melibatkan pembuatan keputusan terhadap berbagai penggunaan sumber
daya yang terbatas. Konsekuensi terhadap hasil keputusan biasanya berdampak jauh ke masa
yang akan datang, yang konsekuensinya itu tidak bisa diketahui secara pasti , merupakan
pengambilan keputusan dibawah ketidakpastian.
Sehingga penting mengetahui:

a. Prediksi kondisi masa yang akan datang

b. Perkembangan teknologi

c. Sinergi antara proyek-proyek yang didanai

Namun demikian keputusan-keputusan yang diambil (sekalipun dengan berbagai presikdi-


prediksi yang masuk akal) terkadang terdapat juga perbedaan terhadap kenyataannya, yang lebih
dikenal RISIKO. Dalan pengambilan keputusannya yang berdasar faktor-faktor (parameter)
tertentu yang tidak diketahui dengan pasti mengharuskan kita menganalisa sebesara besar
pengaruh faktor-faktor tersebut saling mempengaruhinya, yang dikenal analisis SENSITIVITAS

Sumber-sumber ketidakpastian:

1. Kemungkinan ketidakakuratan estimasi yang digunakan dalam analisis

2. Jenis bisnis yang berkaitan dengan kesehatan perekonomia masa depan

3. Jenis fisik bangunan dan peralatan yang digunakan

4. Lama (waktu) periode yang diasumsikan

II. SEJARAH PERKEMBANGAN EKONOMI TEKNIK

Pertimbangan dan perbandingan biaya merupakan aspek dasar dari pelaksanaan rekayasa.
Perintis dalam bidang ini adalah Arthur M. Wellington, pada akhir abad 19, seorang insinyur
sipil, bidang keahlian khususnya adalah
bangunan jalan kereta api di Amerika Serikat. Arthur mempertimbangkan kontribusi
ekonomi teknik dimana penekanan pada aspek keuangan secara matematik.

Pada tahun 1930, Eugene Grant menerbitkan edisi pertama dari buku
teksnya. Ini merupakan tonggak sejarah perkembangan ekonomi teknik
seperti kita ketahui saat ini. Ia menekankan pengembangan sebuah titik pandang ekonomi
dalam engineering. Pada tahun 1942 Woods dan De Garmo menulis edisi pertama dari buku
yang berjudul Engineering Economy.

III. SASARAN STUDI EKONOMI TEKNIK

Investasi merupakan modal/kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan/seseorang bersifat


jangka panjang. Keputusan dalam ekonomi teknik diantaranya adalah keputusan yang
berhubungan dengan investasi, bunga, depresiasi, serta nilai waktu dari uang. Beberapa
kasus yang berhubungan dengan kegiatan ekonomi teknik, diantaranya adalah sebagai berikut :

Pemilihan disain terbaik untuk tungku gas efisiensi tinggi.


Pemilih robot yang paling cocok untuk operasi pengelasan peralatan otomotif.

Rekomendasi apakah harus dibeli atau tidak pesawat terbang jet suatu operasi

Dari gambaran ini dapat dilihat ekonomi teknik melibatkan pertimbangan


yang sangat teknis. Jadi ekonomi teknik melibatkan analisis secara teknis,dengan menitik-
beratkan pada aspek ekonomi dan memiliki tujuan dalam membantu pengambilan
keputusan.

Oleh karena itu, dalam mengambil keputusan untuk melakukan seorang


wirausaha harus dapat mengambil keputusan yang tepat. Keputusan yang
tepat bukan keputusan yang tanpa pertimbangan. Tentunya, untuk
mengambil keputusan yang tepat, diperlukan dasar-dasar pertimbangan. Dasar-
dasar pertimbangan itulah yang disebut dengan alternatif-alternatif dalam mengambil
keputusan.

Sasaran mempelajari ekonomi teknik :

Mahasiswa memahami analisis ekonomi aset.

Mahasiswa memahami perhitungan bunga uang.

Mahasiswa memahami kriteria-kriteria pengambilan keputusan untuk memilih alternatif


terbaik.

IV. PROSES KEPUTUSAN

Dalam proses pengambilan keputusan, diantaranya diperlukan pemahaman mengenai aspek-


aspek perencanaan usaha. Aspek-aspek perencanaan usaha memilliki tahapan sebagai berikut:

1. Analisis situasi.

Pada tahapan ini perlu diketahui situasi dan kondisi pasar yang akan
dijadikan obyek usaha, baik yang menyangkut produk yang prospektif,
lokasi, karakteristik konsumen, segmen pasar yang akan dirujuk dan semua aspek yang
menyangkut kemungkinan usaha apa yang sebaiknya akan dibuat atau dikembangkan.
Sumber informasi yang dapat diperoleh untuk
mendapatkan gambaran situasi pasar potensial dari usaha yang akan dikembangkan
antara lain : Media massa (koran, majalah, televisi,
radio), internet, melihat langsung di lapangan (survey pasar) atau
informasi yang diperoleh dari teman (kolega) yang mengelola suatu usaha. Berdasarkan
informasi awal yang diperoleh maka usaha apa yang
akan dilakukan dapat segera dianalisis kemungkinan pelaksanaan dan
kelayakannya. Perkiraan target produksi produk dalam kaitan dengan
perencanaan usaha dapat ditentukan dengan menggunakan metode
peramalan (forecasting).

2. Pemahaman tentang organisasi dan tata laksana perusahaan.

Dalam tahapan ini seorang wirausaha perlu mengetahui dan menguasai beberapa aspek penting
dalam mengelola usaha seperti :

Bagaimana menentukan harga pokok dan harga jual produk,


penentuan volume produksi dan penentuan titik impas (Break Even Point), serta
sistem pembukuan keuangan.
Pengetahuan tentang konsep bunga uang (cara hitung bunga) yang
diperlukan dalam menentukan seberapa besar tingkat keuntungan perusahaan dapat
diperoleh dan untuk antisipasi kegiatan usaha yang
sistem keuangannya melibatkan perbankan (mis : modal diperoleh dari pinjaman
bank).
Kemampuan dalam menganalisis alternatif usaha yang paling
menguntungkan sehingga usaha yang dilakukan dapat berjalan
dengan baik dan dalam jangka waktu yang lama atau bisa dialih generasikan.

3. Studi kelayakan usaha

Sebagai tahapan akhir dari kegiatan perencanaan usaha adalah


menganalisis kelayakan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Bekal
pengetahuan dasar sebelumnya akan dapat menunjang dalam
melakukan analisis kelayakan ekonomi kegiatan usaha. Untuk
menganalisis kelayakan ekonomi dari suatu usaha diperlukan perkiraan
(estimasi) pendapatan dan pengeluaran biaya yang terjadi seandainya
usaha tersebut jadi dillaksanakan. Oleh karena pada tahapan ini baru
berupa perencanaan, amak dalam analisisnya diperlukan harga atau nilai-
nilai perkiraan (shadow price) yang dapat diperoleh dengan
pendekatan metode peramalan (forecasting). Data analisis yang dapat
digunakan diperoleh dari informasi pada tahap awal kegiatanperencanaan usaha. Secara u
mum kelayakan ekonomi suatu usaha didasarkan atas beberapa kriteria kelayakan, antara lain :

Nilai sekarang bersih dari keuntungan (Net Present Value)


Perbandingan antara nilai sekarang pendapatan hasil usaha dengan nilai sekarang biaya
yang dikeluarkan untuk menjalankan suatu usaha selama kurun waktu investasi tertentu
(Benefit Cost Ratio).
Nilai suku bunga yang dihasilkan oleh suatu usaha yang dilakukan dibandingkan
dengan suku bunga bank yang berlaku saat ini (Internal Rate of Return).

Apabila semua kriteria kelayakan ekonomi tersebut terpenuhi, maka kegiatan usaha dapat
dilakukan.Perkembangan, studi, dan aplikasi dari setiap disiplin ilmu dimulai dengan
pondasi dasar. Penentuan pondasi ekonomi teknik merupakan suatu kumpulan prinsip-
prinsip, atau konsep-konsep dasar, yang memberikan ajaran komprehensif dalam
mengembangkan metodologi. Ada 7 langkah dasar disiplin ilmu ini yaitu :
LANGKAH 1 : MEMBUAT ALTERNATIF-ALTERNATIF

Pemilihan keputusan diantara alternatif-alternatif. Alternatif-alternatif


tersebut perlu diidentifikasi dan kemudian dicari analisisnya secara berurutan

LANGKAH 2 : FOKUSKAN PADA PERBEDAAN-PERBEDAAN

Hanya perbedaan yang berarti dari hasil diantara alternatif-alternatif yang


relevan dengan perbandingan yang harus dipertimbangkan dalam keputusan itu.

LANGKAH 3 : GUNAKAN SUATU TITIK PANDANG YANG KONSISTEN

Hasil dari alternatif, aspek ekonomi dan lainnya harus dikembangkan secara konsisten dari
suatu titik pandang yang ditetapkan.

LANGKAH 4 : GUNAKAN SATUAN UKURAN UMUM

Menggunakan satuan yang umum dalam menghitung hasil untuk mempermudah analisis dan
perbandingan dari alternatif.

LANGKAH 5 : PERTIMBANGKAN SEMUA KRITERIA YANG RELEVAN

Pemilihan suatu alternatif yang dikehendaki (pengambilan keputusan)


memerlukan penggunaan suatu kriteria (atau beberapa kriteria). Proses
keputusan harus mempertimbangkan baik hasil dalam satuan moneter dan pernyataan lain.

LANGKAH 6 : MEMBUAT TEGAS SUATU KETIDAKPASTIAN

Ketidakpastian berkaitan dengan pemroyeksian (atau perkiraan) hasil-


hasil alternatif saat mendatang dan harus dikenal dalam analisis dan perbandingan mereka

LANGKAH 7 : TINJAU KEMBALI KEPUTUSAN SAUDARA

Perbaiki hasil keputusan terhadap hasil dari suatu proses penyesuaian diri (adaptive);
terhadap yang dapat dipraktekkan secara luas, hasil yang
diproyeksikan semula dari alternatif terpilih secara berturut-turut harus dibandingkan dengan
hasil sebenarnya yang dicapai.

V. PROSES PERANCANGAN EKONOMI TEKNIK

Suatu studi ekonomi teknik dilakukan dengan menggunakan suatu prosedur


terstruktur dan teknik-teknik pemodelan secara matematis. Hasil analisis
ekonomi kemudian digunakan dalam pengambilan keputusan yang
melibatkan dua alternatif atau lebih dan biasanya termasuk pengetahuan
analisis engineering.
Suatu prosedur analisis ekonomi teknik yang baik menggabungkan prinsip-prinsip dasar yang
terdiri dari 7 langkah. Prosedur 7 langkah juga digunakan untuk membantu pengambilan
keputusan dalam proses disain teknik.

Dalam hal ini, kegiatan proses disain membagi informasi untuk langkah-
langkah terkait dalam prosedur analisis ekonomi.

Hubungan umum antara kegiatan-kegiatan dalam proses disain dan langkah-langkah dari
prosedur analisis ekonomi diperlihatkan dalam tabel Berikut:

Proses Disain Teknik Prosedur Analisis Ekonomi Teknik


Aktivitas :- Perlu definisi masalah- Langkah:-
Perlu perumusan masalah dan evaluasi- Mengenal, merumuskan dan mengeval-uasi
Synthesis dari masalah dan alternatif- masalah- Membuat kelayakan dari alternatif-
alternatif alternatif-
Membuat aliran dana untuk setiap alternatif-
- Analisis, optimasi dan evaluasi alternatif

- Spesifikasi alternatif yang diinginkan - Penentuan criteria

- Komunikasi - Analisis dan perbandingan dari alternatif-


alternatif

- Pemilihan alternatif yang diharapkan

- Pemantauan unjuk kerja dan pasca evaluasi

VI. PENUTUP

Ekonomi teknik memberikan informasi tentang keputusan umum berkenaan


dengan pengoperasian suatu organisasi. Setelah dibuat keputusan untuk menanamkan modal
dalam sebuah proyek dan uang telah ditanamkan, maka
siapapun yang mengatur modal itu ingin mengetahui hasil-hasil
keuangannya. Sehingga, harus ditetapkan suatu prosedur akuntansi
sedemikian sehingga keuangan yang berkenaan dengan investasi itu dapat direkam dan
disimpulkan dan ditentukan unjuk kerja (performansi). Pada saat
yang sama, melalui penggunaan informasi keuangan yang baik, dapat
ditetapkan kontrol dan digunakan untuk mengarahkan operasi menuju sasaran-keuangan
yang diinginkan.

Sumber : http://irhabi-abdi.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
EKONOMI INDONESIA

Perencanaan dapat dikatakan sebagai: Teknik atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya serta telah dirumuskan oleh badan perencana pusat.
Jadi perencanaan ekonomi mengandung arti pengendalian dan pengaturan perekonomian dengan
sengaja oleh suatu penguasa pusat untuk mencapai suatu sasaran dan tujuan tertentu di dalam
jangka waktu tertentu pula. Perencanaan pembangunan ditandai dengan adanya usaha untuk
memenuhi berbagai ciri-ciri tertentu serta adanya tujuan yang bersifat pembangunan tertentu.
Inilah yang membedakan perencanaan pembangunan dengan perencanaan-perencanaan yang
lain.

Ciri-ciri dari suatu perencanaan pembangunan :

a. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang
mantap (steady social economic growth). Hal ini dicerminkan dalam usaha pertumbuhan
ekonomi yang positif.

b. Usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk meningkatkan pendapatan per kapita.

c. Usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi. Hal ini seringkali disebut sebagai
usaha diversifikasi ekonomi.

d. Usaha perluasan kesempatan kerja.

e. Usaha pemerataan pembangunan sering disebut sebagai distributive justice.

f. Usaha pembinaan lembaga-lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan-


kegiatan pembangunan.

g. Usaha secara terus menerus menjaga stabilitas ekonomi.

Setiap perencanaan pembangunan harus mengandung unsur-unsur pokok sbb :

a. Kebijaksanaan dasar atau strategi dasar rencana pembangunan. Unsur ini merupakan dasar dari
seluruh rencana, yang kemudian dituangkan dalam unsur-unsur pokok perencanaan
pembangunan lainnya.

b. Adanya kerangka rencana makro. Dalam kerangka ini dihubungkan berbagai variabel-variabel
pembangunan serta implikasi hubungan tersebut.
c. Perkiraan sumber-sumber pembangunan khususnya sumber-sumber pembiayaan
pembangunan. Sumber-sumber pembiayaan pembangunan merupakan keterbatasan yang
strategis, sehingga perlu diperkirakan dengan seksama.

d. Uraian tentang kerangka kebijaksanaan yang konsisten seperti misalnya kebijaksanaan fiskal,
penganggaran, moneter, harga serta kebijaksanaan sektoral lainnya. Berbagai kebijaksanaan itu
perlu dirumuskan dan kemudian dilaksanakan.

e. Perencanaan pembangunan adalah program investasi yang dilakukan secara sektoral.


Penyusunan program investasi secara sektoral ini dilakukan bersama-sama dengan penyusunan
rencana-rencana sasaran.

f. Perencanaan pembangunan adalah administrasi pembangunan yang mendukung usaha


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan tersebut.

Sedangkan dari sudut pandang ekonomi alasan perlunya perencanaan adalah :

1. Agar penggunaan alokasi sumber-sumber pembangunan yang terbatas bisa lebih efisien dan
efektif sehingga dapat dihindari adanya pemborosan-pemborosan.

2. Agar perkembangan ekonomi atau pertumbuhan ekonomi menjadi lebih mantap.

3. Agar tercapai stabilitas ekonomi dalam menghadapi siklus konjungtur.

Perencanaan Dalam Perekonomian Kapitalis

Perencanaan memainkan peranan yang sangat penting dalam proses ekonomi bahkan di dalam
perekonomian yang didominasi pihak swasta sekalipun, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan
Jepang di negara kapitalis walaupun secara tidak langsung. Dalam perekonomian tersebut,
perencanaan pada umumnya merupakan usaha yang dengan sadar dilakukan pemerintah
mencapai pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengerjaan yang tinggi dan harga-harga yang
stabil melalui berbagai instrumen kebijaksanaan fiskal dan moneter. Alat kebijaksanaan utama
yang digunakan adalah terutama kebijaksanaan di bidang moneter, perpajakan, dan hubungan
perdagangan luar negeri. Tingkat pengerjaan yang lebih besar dan pendapatan yang lebih tinggi
bagi penduduk yang semakin meningkat disebabkan oleh adanya kebijaksanaan ekspansi
moneter, peningkatan pengeluaran pemerintah, dan penyesuaian tarif pajak. Inflasi dan deflasi
diatasi melalui kebijaksanaan-kebijaksanaan fiskal, penyesuaian tingkat bunga, dan garis
pedoman mengenai harga upah. Gejolak neraca pembayaran dinetralisir melalui penyesuaian
tarif, pengendalian devisa, kuota impor serta perangsang pajak. Jadi, kalaupun tidak terdapat
rencana ekonomi yang terisi dikebanyakan perekonomian kapitalis dalam arti seperangkat
sasaran tertentu yang ditetapkan, tetapi perencanaan pemerintah dilaksanakan dengan dasar
analisis trend masa lalu dan proyeksi keadaan ekonomi di masa yang akan datang.
Perencanaan Dalam Perekonomian Sosialis

Perencanaan ekonomi dalam perekonomian sosialis di mana pemerintah secara aktif dan
langsung mengendalikan gerak perekonomian melalui suatu proses pengambilan keputusan yang
terpusat seperti yang dilakukan oleh perekonomian Uni Sovyet (sebelum negara uni ini bubar)
dan perekonomian ala Sovyet di Eropa Timur dan Asia (terutama RRC). Sumberdaya, baik
material maupun finansial, dialokasikan tidak atas dasar harga-harga pasar serta keadaan
penawaran dan permintaan sebagaimana dalam perekonomian kapitalis, melainkan dikaitkan
dengan kebutuhan akan material, tenaga kerja, dan modal dari rencana keseluruhan. Jadi,
perbedaan yang esensial antara perencanaan dalam perekonomian kapitalis dan dalam
perekonomian sosialis adalah rangsangan versus pengendalian (inducement versus control).
Peranan perencanaan dalam perekonomian sosialis bukan hanya menetapkan seperangkat sasaran
tertentu yang merupakan suatu rangkaian kemajuan ekonomi yang diinginkanakan tetapi juga
berusaha melaksanakan rencananya dengan mengendalikan secara langsung kegiatan dari hampir
seluruh unit-unit produksi dalam perekonomian secara keseluruhan.

Perencanaan Dalam Perekonomian Campuran

Perekonomian campuran bercirikan adanya suatu lingkungan kelembagaan di mana sebagian dari
sumberdaya produktif dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta, sedangkan sebagian lainnya
dimiliki oleh pemerintah. Besarnya proporsi yang tepat antara pemilikan pemerintah dan sector
swasta berbeda dari satu negara dengan negara lainnya. Namun demikian, tidak seperti
perekonomian kapitalis yang biasanya pemilikan pemerintah hanya kecil sekali, maka
perekonomian campuran dibedakan oleh adanya pengaruh pemerintah yang sangat besar.

Sektor swasta perekonomian campuran tersebut biasanya terdiri dari 3 bentuk pemilikan individu
yang berbeda yaitu:

(1) sektor tradisional yang subsisten yang terdiri dari pertanian swasta dalam skala kecil dan
industri kecil barang kerajinan yang menjual sebagian hasil produksinya ke pasar setempat.

(2) perusahaan-perusahaan kapitalis ukuran menengah di bidang pertanian, industri,


perdagangan, dan pengangkutan yang dimiliki dan dikelola oleh orang-orang pribumi.

(3) perusahaan asing dan perkebunan berskala besar yang terutama sekali melayani pasar luar
negeri. Modal bagi perusahaan-perusahaan ini biasanya datang dari luar negeri.

Oleh karena kebanyakan Negara sedang berkembang termasuk dalam jenis campuran, maka
para ahli ekonomi dunia terdorong untuk mengambil kesimpulan bahwa negara-negara tersebut
memerlukan suatu tingkat perencanaan tertentu untuk mengatasi masalah kemiskinan,
kebodohan, dan wabah penyakit.

PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA


Pembangunan ekonomi di Indonesia dilaksanakan dalam kerangka pembangunan nasional yang
menganut prinsip kesemestaan, artinya pembangunan bersifat komprehensif mencakup seluruh
segi kehidupan masyarakat. Pada masa Orde Baru, pembangunan nasional dilaksanakan secara
bertahap dalam jangka panjang yang dimulai sejak 1 April 1969. Program pembangunan jangka
panjang ini dibagi-bagi menjadi tahapan-tahapan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Jika tidak terjadi perubahan sistem pemerintahan, saat ini Indonesia berada dalam era
Pembangunan Jangka Panjang Tahap kedua, dalam kurun waktu 1994-2019.

Dari data-data statistik pertumbuhan ekonomi pada era PJPT I dapat dikatakan berhasil. Jika
pada awal PJPT I (tahun 1969), pendapatan perkapita penduduk Indonesia hanya US$ 70, maka
pada akhir PJPT I (tahun 1993) sudah mencapai U$ 700, bahkan pada tahun 1997 sebelum
terjadi krisis ekonomi sudah mencapai angka US$ 1300. Hal ini merupakan keberhasilan yang
cukup fantastis, sehingga Indonesia digolongkan negara High Performing Asian Economics ,
menyertai negara-negara lainnya di Asia seperti Jepang, China, Hongkong, Korea Selatan,
Singapura, Malaysia, Thailand. Kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut
adalah investasi yang tinggi melebihi investasi rata-rata negara di dunia. Selain investasi asing,
investasi dalam negeri ternyata lebih besar, berkat adanya kredit perbankan. Selain investasi
yang tinggi faktor yang turut menentukan keberhasilan pertumbuhan ekonomi selama PJPT I itu
meliputi:

(1) tersedianya prasarana fisik berkat pembangunan, jalan, jembatan, bendungan, irigasi
pengolahan lahan pertanian, pabrik-pabrik dan gedung-gedung yang mewadahi lembaga-
lembaga ekonomi

(2) meningkatnya mutu SDM karena pembangunan pendidikan. Sekalipun tidak menjadi
prioritas sejalan Pelita I sampai V, namun anggaran pendidikan berada dalam urutan 5 atau ke 4
dari besarnya anggaran sektoral.

Selain pendidikan formal, pendidikan non-formal pun turut menentukan peningkatan kualitas
SDM pada masa PJPT I. Berbagai latihan telah dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
pegawai negeri, manajer KUD, pengrajin, wanita dan pemuda, yang dilakukan oleh berbagai
departemen.

Selain itu ditumpukannya strategi pembangunan pada aspek pertumbuhan, bukanlah tanpa
alasan. Secara akademik, strategi pertumbuhan telah memiliki teori-teori yang mantap dalam
konsep pembangunan ekonomi. Sementara itu, gagasan-gagasan mengenai pemerataan masih
bersifat embrional, belum memiliki kerangka analisis yang mantapdan mapan seperti halnya
teori-teori pertumbuhan. Atas dasar itu, tidak mengherankan jika peran perencana pembangunan,
lebih memusatkan rancangan pembangunannya pada aspek pertumbuhan. pelaksanaan suatu
strategi pertumbuhan dan pemerataan (redistribusi) hanya akan efektif bilamana 2 syarat pokok
ini bisa dipenuhi :

1. Pembentukan administrasi pemerintahan yang bersih, efektif dan berdisiplin pada seluruh
tingkat birokrasi pemerintahan.
2. Restrukturisasi masyarakat Indonesia untuk menghilangkan struktur-struktur sosial yang
menghimpit massa rakyat.

Kedua syarat pokok tersebut sampai sekarang belum bisa dipenuhi, sehingga mengakibatkan program-

program pemerataan tidak efektif.

Log In
Sign Up

3 perencanaan

Uploaded by
Fatmawati Ali Zaid

693

Maret, 2014
HUMAN
RESOURCE
PLANNING
Fatmawati kelas A Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Undip 2014 10

masalah privasi, informasi karyawan dalam bank data dapat di buat kebijakan,
siapa saja yang dapat mengakses data mereka , misalanya dapat dilihat oleh
pimpinan . B.

Peramalan kebutuhan SDM dari luar jika tidak ada calon di dalam untuk mengisi
lowongan kerja, maka bisa memasok calon dari luar, melalui :

kondisi ekonomi umum, langkah pertam aadlaah dengan meramal kondisi ekonomi
umum dengan angka pengangguraan ummyang diperkirakan

kondisi pasar lokal,


kondisi pasar jabatan, meramalkna ketersediaan calon staf yang potential dalam
jabatan-jabatan spesifik

H.

Analisis teori perencanaan SDM dengan mengaplikasikannya di perpustakaan.

Saya akan menganalisis penerapan teori dalam makaalah ini di Perpustakaan


khusus Widya Mitra dengan perusahaan Gold Cafe.

1.

Perpustakaan Widya Mitra

Adalah perpustakaan yang berdiri pada tahun 1974 dengan nama Nederlandse
Bibliotheeken Leeszaal atau lebih dikenal dengan nama Perpustakaan Belanda dan

berubah menjadi perpustakaan Widya Mitra Semarang. Perpustakaan Widya


mitra saat sekarang memiliki 8 karyawan , namun semuanya tidak

ada yang berlatarbelakang pendidikan ilmu perpustakaan , sehingga dalam hal


pelayanan masih dianggap kurang baik dibanding dengan perpustakaan yang
memiliki standar pendidikan ilmu peprustakaan bagi SDM nya, bisa diambil
kesimpulan, perpustakaan ini belum memiliki perencanaan SDM yang matang,
atau bahkan hanya sekedar mengisi kekosongan SDM yang memang belum ada
yang berminat untuk bergabung dengan perpustakaan ini. Sehingga teori dari
beberapa para ahli tentang perencanaan SDM belum bisa diterpakan , karena
terhalang oleh beberapa faktor, misalnya ada kendala yang disebabkan oleh faktor
tunjangan dana, aturan yang berlaku, atauoun karena faktor belum terlalu butuh
pustakawan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

1.Peprustakaan WM Organisasi /lembaga yang dijual ialah jasa dari pustakawan 2.


Gold Caf Perusahaan yang dijual : barang karyawan
Maret, 2014 HUMAN RESOURCE PLANNING

Fatmawati kelas A Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Undip 2014 11

2.

Gold cafe

Adalah perusahaan yang bergerak dalam penjualan makanan dan minuman sehat
bagi member gold gym di mall- mall yang ada di Jakatra. Dalam perencanaan
SDM nya, pimpinan telah membuat rancangan jumlah karyawan yang dibutuhkan,
kriteria pekerja atau karyawan yang akan siap bekerjasama dalam proses mengolah
makanan dan minuman , pendistribusian sampai penjualan produk. Selain
penilaian melalui pengalaman, calon karyawan juga dinilai dari kesehatan fisik,
usia, kebersihan, berat badan, penampilan, tingkat pendidikan serta surat kontrak
kerja , kriteria mulai dari koki, pimpinan memilih koki yang berpengalaman dalam
hal mengolah makanan dan minuman yang sehat sesuai dengan kebutuhan member
dan menu yang akan dipasarkan. Begitupula dengan kriteria para distributor, sopir,
dan karyawan untuk bagian memasak serta karyawan penjaga caf, masing-masing
harus memenuhi kriteria yang dibutuhkan. Dari analisis diatas, Gold Caf telah
menjalankan teori-teori yang ada dalam makalah ini, misalnya pimpinan telah
merencanakan jumlah SDM yang dibutuhkan, kriteria karyawan yang diharapkan,
mampu menganalisis tantangan yang datang , baik dari dalam maupun dari
luar perusahaan.

Maret, 2014 HUMAN RESOURCE PLANNING

Fatmawati kelas A Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Undip 2014 12

PENUTUP Kesimpulan

Perencanaan SDM merupakan langkah awal dalam menentukan dan mengambil


kebijakan untuk menambah kuantitas serta kwalitas karyawan yang pada akhirnya
mampu mencapai target yang telah ditetapkan organisasi. perencanaan SDM
merupakan tindak lanjut dari analisis pekerjaan yang telah disusun sebelumnya,
tindakan selanjutnya adalah menentukan jumlah SDM dan mutu SDM yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi. Ada tiga faktor penyebab
permintaan SDM , yaitu faktor eksternal, organisasi, dan faktor angkatan kerja.
Agar dalam pelaksanaan perencanaan SDM bisa berhasil, sedikitnya terdapat
empat aspek perencanaan SDM yang harus diperhatikan/dilakukan yaitu: (1)
berapa proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (

forecasting of employees
), (2) melakukan identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (

human resource audit

), (3) melakukan ananlisis keseimbangan penawaran dan permintaan (

demand and suplay analysis

), serta (4) menjalankan program aksi (

action program

). Perencanaan sumber daya manusi difokuskan pada perencanaan kebutuhan


sumber daya manusia di masa depan serta cara pencapaian tujuannya dan
penerapan pada program-program, yang kemudian berkembang, melalui
pengumpulan data untuk mengevaluasi keefektifan program yang sedang berjalan
dan memberikan informasi kepada perencana bagi pemenuhan kebutuhan untuk
peramalan dan program saat diperlukan atau dibutuhkan. Selain itu juga perlu
dikaji tantangan yang ada didalam dan di luar organisasi , agar semua perencanaan
yang akan dilaksanakan tidak terlalu melenceng dari tujuan yang ingin dicapai.

Saran

Untuk membuat sebuah perencanaan, seharusnya dipertimbangkan segala hal yang


akan mempengaruhi rencana yang akan diterapkan dalam organisasi terlebih
dahulu, sebenarnya apa yang menjadi kebutuhan organisasi, mempertimbangkan
semua aspek yang ada , serta mengkaji tantangan-tantangan yang akan muncul jika
rencana yang dibuat akan dilaksanakan .tujuannya agar perencanaan yang akan
diterapkan akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Maret, 2014 HUMAN RESOURCE PLANNING


Fatmawati kelas A Jurusan S1 Ilmu Perpustakaan Undip 2014 13

Daftar Pustaka :

Dessler, Gary.1997..

Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi bahasa Indonesia. 7E, jilid 1.

Jakarta : PT Prenhalindo Dessler, Gary.2008.

Human Resource Mnagement

. Edisi 10, jilid 1.Jakarta : PT Indeks Riva

I Veithzai dan Ella Jauvani S.

2009.

Manajemen Sumber Daya Manusia untuk perusahaan : dari teori ke praktik.

Jakarta : Rajawali Pers Bangun, Wilson.2012.

Manajemen Sumber Daya Manusia

. Jakarta : Elangga http://www.slideshare.net/IneBunga/permintaan-dan-


penawaran-tenaga-kerja-serta-upah-teori-serta- beberapa-potretnya-di-
indonesia http://www.tugasku4u.com/2013/09/makalah-sumber-daya-
manusia.html
Job Board
About
Press
Blog
Stories
We're hiring!
Help
Terms
Privacy
Copyright
Send us Feedback
Academia 2014

Anda mungkin juga menyukai