Alasan mempunyai sistem zona pada bangunan ruang operasi rumah sakit adalah untuk
meminimalisir risiko penyebaran infeksi (infection control) oleh micro-organisme dari rumah
sakit (area kotor) sampai pada kompleks ruang operasi.
Konsep zona dapat menimbulkan perbedaan solusi sistem air conditioning pada setiap zona,
Ini berarti bahwa staf dan pengunjung datang dari koridor kotor mengikuti ketentuan pakaian
dan ketentuan tingkah laku yang diterapkan pada zona.
III.
Bilamana terjadi gangguan pada suatu jalur, untuk keamanan ruang-ruang lain, sebuah
lampu indikator pada panel akan menyala dan alarm bel berbunyi, pasokan oksigen dan
nitrous oksida dapat ditutup alirannya dari panel-panel yang berada di koridor-koridor,
Bel dapat dimatikan, tetapi lampu indikator yang memonitor gangguan/ kerusakan yang
terjadi tetap menyala sampai gangguan/kerusakan teratasi.
h. Pintu
Pintu masuk dan keluar pasien harus berbeda
Pintu masuk dan keluar petugas tersendiri.
Setiap pintu menggunakan door closer ( bila memungkinkan )
Setiap pintu diberi kaca pengintai untuk melihat kegiatan kamar tanpa
membuka pintu
i. Pembagian area
Ada batas tegas antara area bebas terbatas, semi ketat dan area ketat.
Ada ruangan persiapan untuk serah terima pasien dari perawat ruangan
kepada perawat kamar operasi.
j. Air bersih
Air bersih harus memenuhi persyaratan:
Tidak berwarna, berbau dan berasa.
Tidak mengandung kuman pathogen.
Tidak mengandung zat kimia.
Tidak mengandung zat beracun
k. Pembersihan Kamar Operasi
Pemeliharan kamar operasi merupakan proses pembersihan ruang berserta alat-
alat standar yang ada dikamar operasi yang dilakukan teratur sesuai jadwal
tujuannya untuk mencegah infeksi silang dari atau kepada pasien serta
mempertahankan sterilitas. Cara pembersihan kamar operasi:
Cara pembersihan rutin atau harian
Pembersihan rutin yaitu pembersihan sebelum dan sesudah penggunaan
kamar operasi agar siap pakai dengan ketentuan sebagai berikut :
o Semua permukaan peralatan yang terdapat didalam kamar operasi
harus dibersihkan dengan menggunakan desinfektan atau dapat
juga menggunakan air sabun.
o Permukaan meja operasi dan matras harus diperiksa dan
dibersihakan
o Ember tempat sampah harus dibersihkan setiap selesai dipakai
kemudian pasang plastik yang baru.
o Semua peralatan yang digunakan untuk pembedahan dibersihkan.
o Noda-noda yang ada pada dinding harus dibersihkan.
o Lantai dibersihkan kemudian dipel dengan menggunakan cairan
desinfektan.
o Lubang angin kaca jendela dan kosen harus dibersihkan
o Alat tenun bekas pasien dikeluarkan dari kamar operasi jika alat
tenun tersebut bekas pasien infeksi maka penanganannya sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
o Lampu operasi harus dibersihkan setiap hari pada waktu
membersihakan lampu harus dalam keadaan dingin.
o Alas kaki ( sandal ) khusus kamar operasi harus dibersihkan setiap
hari
Pembersihan mingguan
o Dilakukan secara teratur setiap seminggu sekali.
o Semua peralatan yang ada dalam kamar bedah dikeluarkan dan
diletakkan di koridor atau didepan kamar bedah.
o Peralatan kamar bedah harus dibersihkan atau dicuci dengan
memakai cairan desinfektan atau cairan sabun . perhatian harus
ditunjukan pada bagian peralatan yang dapat menjadi tempat
berakumulasinya sisa organis seperti bagian dari meja operasi
dibawah matras
o Permukaan dinding dicuci dengan menggunakan air mengalir
o Lantai disemprot dengan menggunakan detergen kemudian
permukaan lantai disikat setelah bersih dikeringkan.
o Setelah lantai bersih dan kering peralatan yang sudah dibersihkan
dapat dipindah kembali dan diatur dalam kamar operasi.
Pembersihan sewaktu
Pembersihan sewaktu dilakukan bila kamar operasi digunakan untuk
tindakan pembedahan pada kasus infeksi dengan ketentuan sbb:
o Pembersihan kamar operasi secara menyeluruh meliputi dinding
meja operasi, meja instrument dan semua peralatan yang ada
dikamar operasi.
o Intrumen dan alat bekas pakai harus dipindahkan atau tidak boleh
campur dengan alat yang lain sebelum didesinfektan.
o Pemakaian kamar operasi untuk pasien berikutnya di ijinkan
setelah pembersihan secara menyeluruh dan sterilisasi selesai.
VI. Penanganan Limbah Kamar Operasi
a) Limbah cair dibuang ditempat khusus yang berisi larutan desinfektan yang
selanjutnya mengalir ke tempat pengelolaan limbah cair rumah sakit
b) Limbah padat atau anggota tubuh ditempatkan dalam kantong atau tempat tertutup
yang selanjutnya dibakar atau di kubur dirumah sakit sesuai ketentuan yanag
berlaku atau diserahterimakan kepada keluarga pasien bila memungkinkan.
c) Limbah non infeksi yang kering dan basah ditempatkan pada tempat yang tertutup
serta tidak mudah bertebaran dan selanjutnya dibuang ketempat pembuangan
rumah sakit.
d) Limbah infeksi ditempatkan pada tempat yang tertutup dan tidak mudah bocor
serta diberi label warna merah untuk dimusnahkan.
Referensi :
Berman, A.J., & Snyder, S.J. (2012). Kozier & Erbs Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, and Practice, 9th ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.
DeLaune, S.C., & Ladner, P.K. (2011). Fundamentals of Nursing: Standards & Practice, 4th ed.
USA: Delmar Cengage Learning.
Potter, P.A., & Perry, A.G. (2009). Fundamentals of Nursing, 7th ed. Singapore: Elsevier.