Anda di halaman 1dari 5

Korosi pada suatu Material

Penentuan Laju Korosi pada Suatu Material


Sarasati Istiqomah (081211332011), Vina Puji Lestari (081211331006), Imroatul Maghfioh
(081211331125), Ihfadni Nazwa (081211331126), Faridhatul Khasanah (081211331134),
Darmawan (081211331139), Ika Wahyuni (081211332003), Novitasari (081211332023),
Dewi Karmila Sari (081211333003), Nurul Kusnia (081211333015)

Dosen Pembimbing : Drs. Djoni Izak Rudyardjo

Laboratorium Material, Fakultas Sains dan Teknologi


Universitas Airlangga

Abstrak

Korosi akan terjadi pada semua logam baik ferro maupun non-ferro. Butuh pemilihan bahan logam yang
tepat sebelum bahan itu dipergunakan, salah satu caranya adalah mengetahui laju korosi pada bahan
tersebut. Bahan yang akan diuji ketahanan korosi dan laju korosinya pada praktikum ini adalah
Aluminium. Metode yang digunakan untuk mengetahui laju korosi aluminium adalah immersion
corrosion yaitu metode pencelupan bahan uji pada pada suatu bejana berisi larutan cair pengkorosi
(pada hal ini adalah HCL 4%) yang sebelumnya telah dipanaskan dengan suhu tinggi (550C). Setelah
diberi perlakuan maka akan terjadi pengurangan massa karena aluminium telah bereaksi dengan HCl.
Kemudian akan dapat dihitung laju korosi aluminium yaitu sebesar 268,432 13,787 /
yang termasuk dalam kategori ketahanan terhadap korosi relatif jelek sekali akibat adanya perlakuan
(bukan korosi normal).
Kata kunci : korosi, laju korosi, aluminium, immersion corrosion

PENDAHULUAN mengakibatkan berkurangnya kekuatan /


ketangguhan, robohnya suatu konstruksi,
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
meledaknya suatu pipa / bejana bertekanan
teknologi, menuntut penggunaan suatu
dan mungkin juga akan membuat
material secara tepat. Untuk dapat
pencemaran pada suatu produk.
menggunakan material dengan tepat maka
Berkaitan dengan hal tersebut, maka
harus dikenali dengan baik sifat sifat
diperlukan suatu cara bagaimana menentukan
material yang mungkin akan dipilih untuk
nilai laju korosi suatu material. Sehingga dari
dipergunakan. Sifat sifat ini tentunya
nilai laju korosi yang diperoleh kita dapat
sangat banyak macamnya, karena sifat ini
mengetahui apakah suatu material tersebut
dapat ditinjau dari berbagai segi / bidang
mempunyai daya tahan yang unggul terhadap
keilmuan.
korosi (resistan terhadap korosi).
Salah satu sifat penting yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan material
adalah sifat tahan korosi. Korosi merupakan DASAR TEORI
merupakan masalah yang sangat serius dalam Korosi dalam kehidupan sehari hari
dunia material, karena dapat mengakibatkan sering disebut dengan pengkaratan pada
kerugian kerugian yang sangat besar, antara suatu logam. Korosi sejatinya merupakan
lain : bisa menimbulkan kebocoran, perusakan suatu material (terutama logam)

Sha Ra .IQ/ Universitas Airlangga Page 1


Korosi pada suatu Material

karena bereaksi dengan lingkungannya. METODE PRAKTIKUM


Karena bereaksi dengan lingkungannya ini
Pada praktikum ini menggunakan
sebagian logam akan bereaksi dengan
bahan silinder aluminium dan larutan HCl
oksigen dan menjadi oksida, sulfida atau
serta peralatan Furnace dan gelas ukur
hasil reaksi lain yang dapat larut dalam
dengan prosedur percobaan seperti berikut :
lingkungannya. Korosi logam melibatkan
1. Mula mula disiapkan larutan HCl
proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi
dengan konsentrasi 4% dan silinder
ion dengan melepaskan elektron ke
aluminium ditimbang massanya sebagai
permukaan logam dan proses katodik yang
mo
mengkonsumsi elektron tersebut dengan laju
2. Silinder aluminium dipanaskan di dalam
yang sama.
Furnace dengan temperatur 550 C dan
Untuk memperkirakan laju korosi suatu
ditahan selama 20 menit
suatu material dalam lingkungan korosif,
3. Kemudian didinginkan dengan cepat
dapat dipergunakan beberapa metode
dengan medium quenching air. Proses
pengukuran. Salah satu diantaranya adalah
ini dinamakan dengan perlakuan panas
proses pengujian immersion corrosion yang
pelarutan
dilakukan dengan cara mencelupkan benda
4. Setelah itu silinder aluminium
uji ke dalam suatu bejana yang berisi larutan
dicelupkan pada larutan HCl selama 10
cair pengkorosi. Laju korosi dapat dihitung
menit, catat waktu ini sebagai t
dengan menggunakan persamaan (Nace,
5. Timbang massa akhir silinder setelah
1979) :
terjadi korosi, catat sebagai m1
=

dengan : DATA PENGAMATAN
Vk = laju korosi ( ) Diamater silinder (d) = 2,55 cm =25,5 mm
A = luas permukaan mula-mula (mm) Tinggi silinder (l) = 0,62 cm = 6,2 mm
t = lama waktu pengujian korosi (sekon) Massa sebelum (mo) = 8,36 gram
D = berat jenis mula- mula ( ) Massa sesudah korosi (m1) = 8,34 gram
M = pengurangan berat akibat korosi (gram) Waktu pencelupan = 10 menit = 600 sekon
K = konstanta perubahan satuan mm/s
menjadi mm/tahun (32258064,52) HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai laju korosi ini dapat menunjukkan Semua benda logam baik ferro maupun
ketahanan relatif (mampu korosi) dengan non-ferro bisa mengalami korosi. Korosi
tabel sebagai berikut : adalah proses perusakan logam, dimana
Ketahanan korosi Kecepatan korosi logam akan mengalami penurunan mutu
relatif (mm / tahun) (degradation) karena bereaksi dengan
Luar biasa < 0,02 lingkungan baik secara kimia maupun elektro
Baik sekali 0,02 0,15 kimia.
Baik 0,15 0,5 Untuk mengetahui seberapa tahannya
Cukup 0,5 1,25 bahan terhadap korosi maka harus dihitung
Jelek 1,25 5 nilai laju korosinya. Seperti pada praktikum
Jelek sekali >5
Sha Ra .IQ/ Universitas Airlangga Page 2
Korosi pada suatu Material

ini akan dihitung laju korosi dari aluminium. awal yang menyebutkan bahwa aluminium
Aluminium umumnya mempunyai sifat termasuk bahan yang tahan terhadap korosi.
ketahanan terhadap korosi yang tinggi Jadi hasil ini tidak dapat dijadikan acuan,
sehingga sulit terkorosi. Aluminium karena nilai ketahanan korosi pada tabel
mempunyai lapisan Al2O3 yang bisa diperoleh dalam keadaan normal, sedang
melindungi logam terhadap pengkorosi pada pada praktikum ini aluminium diberikan
pH antara 4 s/d 9, diluar itu aluminium bisa perlakuan agar cepat terjadi korosi, akibatnya
terkorosi baik pada suasana asam maupun korosi yang terjadi bukan dalam keadaan
basa. alami (normal).
Tahap pertama praktikum adalah
solution heat treatment yaitu dengan KESIMPULAN
memanaskan aluminium pada Furnace
dengan temperatur 550 C. Pada proses ini Berdasarkan eksperimen yang telah
terjadi perubahan struktur atom yang tidak dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
tertata sehingga struktur aluminium tidak 1. Nilai laju korosi dari silinder aluminium
seimbang lagi. Kemudian dilakukan proses pada larutan korosif HCl sebesar
quenching air yaitu dengan mendinginkan 268,432 13,787 /.
pada medium air secara cepat yang berfungsi 2. Berdasarkan nilai laju korosi jika
agar hasil yang di dapat pada proses sheat dibandingkan dengan tabel ketahanan
treatment tetap pada tempatnya. Pada tahap korosi, aluminium memiliki ketahanan
ini akan menghasilakan larutan padat lewat korosi relatif jelek sekali, karena
jenuh yang merupakan fasa tidak stabil pada aluminium telah diberi perlakuan yang
temperatur biasa atau ruang. ekstrim, bukan normal.
Pada pencelupan dalam zat korosif
yaitu HCl, reaksi kimia terjadi dalam suasana DAFTAR PUSTAKA
asam dengan reaksi sebagai berikut : 1. Davis J.R., ASM Specialty Handbook,
2Al (s) + 6HCl (aq) _ 2AlCl3 (aq) + 3H2 (g) Aluminium and Aluminium alloys, Ohio :
ASM. Ohio (1993) 290 390
Reaksi diatas menunjukkan bahwa saat
aluminimum dicelupkan pada HCl akan 2. Nace, 1979, Corrosion Hand Book
terbentuk gelembung- gelembung gas H2. ASTMG 31th, Nineth Edition, Metal Park,
Dari hasil analisis data didapatkan nilai Ohio
laju korosi pada silinder logam sebesar
268,432 13,787 / . Jika 3. Trethewey, KR., Chamberlain J., 1991,
dilihat dari tabel ketahanan korosi, hasil ini Korosi untuk Mahasisawa dan
menunjukkan bahwa aluminium yang Rekayasawan, PT. Gramedia Pustaka
diguunakan pada praktikum ini relatif jelek Utama, Jakarta.
sekali karena kecepatan korosinya > 5
mm/tahun. Hal ini menyalahi penjelasan

Sha Ra .IQ/ Universitas Airlangga Page 3


Korosi pada suatu Material

LAMPIRAN

Perhitungan data

a. Luas permukaan silinder aluminium

= 2 +

= 2 2 + 2

= 2 3,14 (12,75)2 + 2 3,14 12,75 (6,2)

= 1020,8925 + 496,434

= 1517, 3265 2


= 2 +

= 2 2 + 0,025 + 0,025

= 2 25,5 + 6,2 0,025 + 12,75 0,025

= 6,28 0,7925 + 0,31875

= 6,978 2

b. Berat jenis silinder aluminium

8,36 8,36
= = 2 = 2
= 2,64 103
3,14 (12,75) (6,2) 3

1
= + +

1 1
= 0,01 + 2 0,025 + 0,025
2 3 2 2
1 1 8,36 8,36
= 0,01 + 2 0,025 + 0,025
3,14 12.75 2 6,2 12,75 3 6,2 12,75 2 6,2 2

= 0,318 105 0,9922 + 3,25 + 3,345

= 0,024 103 / 3

Sha Ra .IQ/ Universitas Airlangga Page 4


Korosi pada suatu Material

c. Laju Korosi


=

32258064,52 8,36 8,34
=
1517, 3265 600 2,64 103

645161,29
=
2403,4452

= 268,432 /


= + + +

1 1
= 0,01 + 2 6,978 + 2
+ 0,024 103
60 2

= 32258064,52 105 0,0416 + 0,0038 + 0,000023 + 0,0076

= 322,58 0,0427423

= 13,787

Maka = , , /

Sha Ra .IQ/ Universitas Airlangga Page 5

Anda mungkin juga menyukai