Anda di halaman 1dari 21

BAB I

HEAT EXCHANGER
1.1. Tujuan Percobaan
Mempelajari salah satu jenis alat Heat Exchanger yang beroperasi secara co-
current dan counter current flow dimana alat tersebut ingin diketahui individual heat
transfer coefficient (hi) berdasarkan hukum Nusselt. Dengan demikian kita dapat
mengetahui harga factor pengotoran atau Fauling Factor (Rd) dari alat tersebut.
1.2. Tinjauan Pustaka
Heat Exchanger (HE) adalah alat pemindah panas yang terkandung dalam suatu
fluida ke fluida yang lain yang membutuhkan panas. Alat pemindah panas sangat
dibutuhkan sekali dalam suatu proses produksi di dalam suatu pabrik yang banyak
menggunakan panas (Kusnarjo, 2010).
Alat penukar panas (Heat Exchanger) dibedakan menjadi:
1. Penukar panas pipa ganda (double pipe heat exchanger)
Penukar paling sederhana adalah pipa ganda atau pipa penukar konsentris. Dimana
arus satu cairan di dalam satu pipa dan cairan lainnya dalam ruang anular antara dua
pipa. Cairan dapat searah atau aliran berlawanan. Exchanger dapat dibuat dari
sepasang panjang tunggal pipa dengan fitting di ujung atau dari sejumlah pipa yang
saling berhubungan secara seri. Jenis alat penukar ini berguna terutama untuk laju
aliran kecil.
2. Penukar panas tipe shell dan tube (shell and tube heat exchanger)
Jika arus yang lebih besar yang terlibat, penukar panas shell dan tube digunakan,
yang merupakan jenis yang paling penting dari penukar panas yang digunakan di
industri. Penukar panas ini menggunakan arus yang kontinyu. Banyak tabung secara
paralel digunakan di mana satu cairan mengalir di dalam tabung tersebut. Tabung
diatur dalam sebuah kemasan, yang menyertakan di shell tunggal dan aliran fluida
lain di luar tabung di sisi shell (Geankoplis, 1993).

1
2

Gambar 1.1. Shell and tube heat exchanger


1. Penukar panas jenis pelat
Penukar panas jenis pelat adalah alat yang digunakan untuk mempertukarkan panas
secara kontinu dari suatu medium ke medium lainnya dengan membawa energi
panas.

Gambar 1.3. Heat Exchanger tipe pelat


(Egeten Harlan dkk, 2014)
Berdasarkan aliran fluida, Heat Exchanger dapat dibedakan menjadi:
1. Heat Exchanger dengan aliran searah (co-current/parallel flow)
Pertukaran panas jenis ini, kedua fluida (dingin dan panas) masuk pada sisi Heat
Exchanger yang sama, mengalir dengan arah yang sama, dan keluar pada sisi yang
sama. Karakter Heat Exchanger jenis ini, temperatur fluida dingin yang keluar dari
3

Heat Exchanger tidak dapat melebihi temperature fluida panas yang keluar,
sehingga dipelukan media pendingin atau media pemanas yang banyak.

Gambar 1.2. Sketsa Heat Exchanger parallel flow atau co-current flow
2. Heat Exchanger dengan aliran berlawanan arah (counter-current flow)
Heat Exchanger jenis ini memiliki karakteristik; (panas dan dingin) masuk ke Heat
Exchanger dengan arah berlawanan, mengalir dengan arah berlawanan dan keluar
Heat Exchanger pada sisi yang berlawanan.

Gambar 1.3. Sketsa Heat Exchanger conter current flow


( Fahrudin Ridwan, 2010)
Ada tiga bentuk perpindahan panas yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi, radiasi.
1. Perpindahan kalor secara konduksi
Konduksi adalah proses dengan mana panas mengalir dari daerah yang
bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu lebih rendah di dalam satu medium (padat,
cair atau gas) atau antara medium - medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung. Dalam aliran panas konduksi, perpindahan
energi terjadi karena hubungan molekul secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yang cukup besar. Konduksi adalah satu - satunya
4

mekanisme dengan mana panas dapat mengalir dalam zat padat yang tidak
tembus cahaya.
2. Perpindahan kalor secara konveksi
Konveksi adalah proses transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi
panas, penyimpanan dan gerakan mencampur. Konveksi sangat penting sebagai
mekanisme perpindahan energi antara permukaan benda padat dan cairan atau gas.
3. Perpindahan kalor secara radiasi
Radiasi adalah proses dengan mana panas mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah bila benda - benda itu terpisah di lama
ruang, bahkan bila terdapat ruang hampa di antara benda - benda tersebut.
Alat penukar kalor merupakan suatu peralatan dimana terjadi perpindahan panas
dari suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi kepada fluida yang temperaturnya
lebih rendah.Proses perpindahan panas tersebut dapat dilakukan secara langsung atau
tidak. Maksudnya ialah :
1. Alat penukar kalor yang langsung, ialah dimana fluida yang panas akan bercampur
secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana
atau ruangan tertentu.
2. Alat penukar kalor yang tidak langsung, ialah dimana fluida panas tidak
berhubungan langsung (indirect contact) dengan fluida dingin. Jadi proses
perpindahan panasnya itu mempunyai media perantara, seperti pipa, pelat atau
peralatan jenis lainnya
Faktor pengotoran atau Fouling Factor (Rd) adalah peristiwa terakumulasinya
padatan yang tidak dikehendaki di permukaan Heat Exchanger yang berkontak dengan
fluida kerja, termasuk permukaan heat transfer. Peristiwa tersebut adalah pengendapan,
pengerakan, korosi, polimerisasi dan proses biologi. Disebut juga angka yang
menunjukkan hambatan akibat adanya kotoran yang terbawa fluida yang mengalir di
dalam HE. Penyebab terjadinya fouling:
- Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi atau coke
keras.
- Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi kerak
keras.
Akibat fouling:
5

- Mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga meningkatkan biaya, baik


investasi, operasi maupun perawatan.
- Ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi meningkat, waktu
shutdown lebih panjang dan biaya perawatan meningkat.
Variabel operasi yang berpengaruh terhadap fouling:
a. Kecepatan Linier Fluida (Velocity) yaitu semakin tinggi kecepatan linier fluida,
semakin rendah kemungkinan terjadinya fouling. Sebagai batasan dalam rancangan
dapat digunakan nilai-nilai berikut:
- Kecepatan fluida proses di dalam tube adalah 3 6 ft/s
- Kecepatan fluida pendingin di dalam tube adalah 5 8 ft/s
- Kecepatan fluida tube maksimum untuk menghambat terjadinya fouling adalah 10
15 ft/s
- Kecepatan fluida shell adalah 1 3 ft/s.
b. Temperatur permukaan dan temperatur fluida yaitu kecepatan terbentuknya fouling
akan meningkat dengan meningkatnya temperatur (Wibawa Indra, 2012).
Langkah-langkah menghitung Faktor pengotoran atau Fouling Factor (Rd)
1. Menentukan Temperatur Rata-rata
o
F = 1,8 (oC) + 32..............(1.1)
- Untuk temperatur air dingin
t1 t 2
Trata-rata = .....(1.2)
2
Dari nilai yang didapatkan dan Appendiks A.2-11 Geankoplis hal. 862, maka
akan diperoleh nilai c (lbm/ft3), Cpc(Btu/lbm.oF) , kc (Btu/jam.ft.oF), c
(lbm/jam.ft).
- Untuk temperatur air panas
T1 T2
Trata-rata .......................................... (1.3)
2
Dari nilai yang didapatkan dan Appendiks A.2-11 Geankoplis hal. 862, maka
akan diperoleh nilai c (lbm/ft3), Cpc(Btu/lbm.oF) , kc (Btu/jam.ft.oF), c
(lbm/jam.ft).
2. Menghitung Laju Alir

- Untuk Air Dingin


c :
6

c= V
...(1.4)
t

- Untuk Air Panas ( h ):


c c Cp c (t 2 t 1 )
h = ...(1.5)
h Cp h (T1 T2 )
Dimana:
vc = kecepatan aliran pada shell
vc = kecepatan aliran pada tube
Cpc = koefisien transfer panas pada shell
Cph = koefisien transfer panas pada tube
c = densitas fluida pada shell
h = densitas fluida pada tube
t1 = suhu inlet pada shell
t2 = suhu outlet pada shell
T1 = suhu inlet pada tube
T2 = suhu outlet pada tube
3. Menghitung TLMTD
Untuk aliran co-current:
T2 - T1 (T1 t 1 ) (T2 t 2 )
TLMTD = =
T2 (T t )
ln ln 1 1
T1 (T2 t 2 )
..........(1.6)
Untuk aliran counter-current:
t 2 - t 1 (T1 t 2 ) (T2 t 2 )
TLMTD = =
t 2 (T t )
ln ln 1 2
t 1 (T2 t 2 )

.......(1.7)
Mencari Ft dengan rumus:
T1 T2
R=
t 2 t1

...(1.8)
7

t 2 t1
S=
T1 t 1

.......(1.9)
Dengan Grafik 8.1 pada Kern hal. 828 maka akan diperoleh nilai Ft.
Tm = TLMTD Ft
......(1.10)
4. Menghitung Suhu Caloric (Tc dan tc)
T1 T2
Tc =
2
..(1.11)
t 2 t1
tc =
2
...(1.12)
5. Menghitung Koefisien Perpindahan Panas Menyeluruh
a. Menghitung Uc
h io h o
Uc =
h io h o

.......(1.13)

b. Menghitung Ud
Q
Ud =
A o TLMTD
......(1.14)
Dimana:
Ao = a L Nt
(1.15)
h. Cp h h T
Ud=
A o Tm

...........(1.16)
8

c. Menghitung Faktor Kekotoran (Rd)


Uc Ud
Rd = ...(1.17)
Uc Ud
(Sugiyanto, 2006)
1.3. Variabel Percobaan
1. Variabel tetap
- Suhu air panas : 40C.
2. Variabel berubah
- Arah aliran : co-current dan counter courrent.
- Waktu operasi : 3, 5, 7 dan 9 detik.
1.4. Alat dan Bahan
1. Alat-alat yang digunakan
- Seperangkat alat shell and tube exchanger
- Stopwatch
2. Bahan-bahan yang digunakan
- Air panas
- Air dingin
1.5. Prosedur Percobaan
A. Tahap kalibrasi
- Mengalirkan pompa aliran air dingin dengan jalan membuka valve no 6 selama
3 detik sehingga diperoleh laju alir yang diinginkan
- Mencatat volume pada flowmeter
- Mengulangi langkah percobaan di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan
yaitu 3, 5, 7 dan 9 detik
B. Tahap Persiapan
- Mengisi tangki pemanas dengan air
- Menyalakan heater untuk memanaskan air sehingga suhunya mencapai 40 C
- Menyalakan pompa aliran air panas untuk mengalirkan air panas ke seluruh
rangkaian Heat exchanger
- Apabila suhu yang sudah ditentukan tercapai selanjutnya percobaan dapat
dilaksanakan.
-
9

C. Tahap percobaan
Secara co-current
- Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 6
- Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan membuka
valve 2, 4, dan 3
- Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan selama 3 detik
- Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas dan fluida
dingin
- Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan yaitu 3, 5, 7
dan 9 detik
Secara counter current
- Mengalirkan air panas ke dalam tube dengan cara membuka valve 6
- Mengalirkan air dingin dari tangki supply dalam shell dengan jalan membuka
valve 1, 4 dan 8
- Menjalankan pompa air panas dan air dingin secara bersamaan selama 3 detik
- Mencatat suhu yang masuk dan suhu yang keluar pada fluida panas dan fluida
dingin
- Mengulangi langkah di atas sesuai dengan run yang telah ditentukan yaitu 3, 5, 7
dan 9 detik.
10

6. Gambar Peralatan

Gambar 1.3. Instrument Heat Exchanger tipe shell and tube


Keterangan Gambar:
1 : Shell and tube heat Exchanger
2 : Tangki pemanas (heater)
3 : Tangki penampng air dingin
4 : Tangki supply
5 : Pompa air dingin
6 : Pompa air panas
7,8,9,10,12,13,14,15,16 : Globe Valve
11 : Gate valve
17, 18, 19, 20, 23 : Termometer
21, 22 : Flowmeter
11

1.7. Data Pengamatan


Tabel 1.1 Data pengamatan hasil kalibrasi air dingin
Waktu (detik) Volume (Liter) Vrata-rata (Liter)
1.9
3 1.75 L
1.6
2.8
5 2.7 L
2.6
3.6
7 3.55 L
3.5
9 4.22
4.31 L
4.4
12

Tabel 1.2. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melaluitube pada
aliran co current pada suhu 40C
Run Waktu (detik) T1 (C) T2 (C) t1 (C) t2 (C)

1 41 38 26 34
3
2 41 37.5 24 34

1 42 36 24 34
5
2 42.5 37 24 34

1 44 39 24 34
7
2 44 39 24 32

1 44 39 24 31
9
2 42 39 26 30

Tabel 1.3. Data pengamatan air dingin melalui shell dan air panas melalui tube pada
aliran counter current pada suhu 40C

Run Waktu (detik) T1 (C) T2 (C) t1 (C) t2 (C)

1 42 39 30 33
3
2 42 39 30 32

1 43 39 30 31
5
2 43 39.5 30.5 32

1 42.5 39 30.5 33
7
2 42.5 39 30.5 33

1 42.5 38.5 30.5 33


9
2 42.5 38 30.5 34
13

1.8. Hasil Perhitungan


Tabel 1.8.1 Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melalui shell (t) dan air panas melalui tube (T) pada aliran secara co-
Current
T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata
T LMTD
(oC) (oF) (oF) (oF)
41 38 26 34 105.8 100.4 78.8 93.2 103.1 86 14.9801
41 37.5 24 34 105.8 99.5 75.2 93.2 102.65 84.2 15.3754
42 36 24 34 107.6 96.8 75.2 93.2 102.2 84.2 13.1074
42.5 37 24 34 108.5 98.6 75.2 93.2 103.55 84.2 15.3368
44 39 24 34 111.2 102.2 75.2 93.2 106.7 84.2 19.4764
44 39 24 32 111.2 102.2 75.2 89.6 106.7 82.4 22.2895
44 39 24 31 111.2 102.2 75.2 87.8 106.7 81.5 23.5733
42 39 26 30 107.6 102.2 78.8 86 104.9 82.4 21.8992
14

Tabel 1.5. Hasil perhitungan suhu rata-rata pada air dingin melalui shell (t) dan air panas melalui tube (T) pada aliran secara Counter
current

Waktu T1 T2 t1 t2 T1 T2 t1 t2 T rata-rata t rata-rata


Run T LMTD
(detik) (oC) (oF) (oF) (oF)
1 42 39 30 33 107.6 102.2 86 82.4 104.9 84.2 20.6869
3
2 42 39 30 32 107.6 102.2 86 86 104.9 86 18.7707
1 43 39 30 31 109.4 102.2 86 87.8 105.8 86.9 18.5373
5
2 43 39.5 30.5 32 109.4 103.1 86.9 89.6 106.25 88.25 17.6185
1 42.5 39 30.5 33 108.5 102.2 86.9 91.4 105.35 89.15 15.5811
7
2 42.5 39 30.5 33 108.5 102.2 86.9 91.4 105.35 89.15 15.5811
1 42.5 38.5 30.5 33 108.5 101.3 86.9 91.4 104.9 89.15 14.9970
9
2 42.5 38 30.5 34 108.5 100.4 86.9 93.2 104.45 90.05 13.1074
15

1.8.2. Hasil perhitungan laju alir pada air panas ( h ) melalui tube dan air dingin ( c ) melalui shell pada aliran co - current

Run
Waktu Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) (lbm/jam.ft) k(Btu/jam.lbm.oF) Q (ft3/jam)
(detik) (L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1 62.7000 62.8504 1.9990 0.9981 2.52000 2.2433 1245.6000 1239.1200 77.2500 411.5906
3 1.75
2 62.2790 62.8576 0.9990 0.9981 2.42280 2.2212 1242.3600 1238.7600 77.2500 218.8798
1 62.2790 62.8648 0.9990 0.9980 2.42280 2.2284 1242.3600 1238.0400 68.0714 112.5078
5 2.7
2 62.2790 62.8432 0.9990 0.9981 2.42280 2.2104 1242.3600 1239.8400 68.0714 122.7657
1 62.2790 62.7928 0.9990 0.9981 2.42280 2.1708 1242.3600 1244.5200 66.0000 131.0380
7 3.55
2 62.2880 62.7928 0.9990 0.9981 2.46240 2.1708 1239.1200 1244.5200 66.0000 104.8455
1 62.2925 62.7928 0.9990 0.9981 2.48040 2.1708 1237.6800 1244.5200 60.8800 84.6292
9 4.31
2 62.2280 62.8216 0.9990 0.9981 2.48040 2.1960 1239.1200 1242.0000 60.8800 80.4788
1.8.4. Hasil perhitungan laju alir pada air panas ( h ) melalui tube dan air dingin ( c ) melalui shell pada aliran counter - current

Run
Waktu Volume (lbm/ft3) cp (Btu/lbm.oF) (lbm/jam.ft) k(Btu/jam.lbm.oF) Q (ft3/jam)
(detik) (L) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1 62.2790 62.8216 0.9990 0.9981 2.4228 2.1960 124.2360 1242.0000 77.2500 76.6518
3 1.75
2 62.2700 62.8216 0.9990 0.9981 2.2320 2.1960 124.5600 1242.0000 77.2500 51.0938
1 62.2655 62.8072 0.9990 0.9981 2.3652 2.1852 124.7400 1243.0800 68.0714 16.8863
5 2.7
2 62.2588 62.8000 0.9990 0.9981 2.3364 2.1780 124.9560 1243.8000 68.0714 28.9481
1 62.2543 62.8144 0.9990 0.9981 2.3148 2.1888 125.1360 1242.3600 66.0000 46.7646
7 3.55
2 62.2543 62.8144 0.9990 0.9981 2.3148 2.1888 125.1360 1242.3600 66.0000 46.7646
1 62.2543 62.8216 0.9990 0.9981 2.3148 2.1960 125.1360 1242.0000 60.8800 37.7404
9 4.31
2 62.2498 62.8288 0.9990 0.9981 2.2968 2.1996 125.2800 1241.2800 60.8800 46.9570
16

Waktu Q (ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu


Run JH
(detik) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1 77.2500 411.5906 3459696.4286 64671585.5125 59001.5990 297815.4557 0.1006 0.0018 8.3695 78.7358 17.9941
30
2 77.2500 218.8798 3436466.2500 34395649.5717 48354.0773 159970.7178 0.0019 0.0018 2.1031 47.7369 16.8392
1 68.0714 112.5078 3028157.5000 17681951.7347 42608.8171 81971.2756 0.0019 0.0018 2.0163 27.9956 16.1440
60
2 68.0714 122.7657 3028157.5000 19287469.2803 42608.8171 160.7068 0.0019 0.0018 2.0163 0.1904 16.1440
1 66.0000 131.0380 2936010.0000 20570602.0739 41312.2214 97893.0439 0.0019 0.0017 1.9956 31.9322 15.9785
90
2 66.0000 104.8455 2936434.2857 16458859.8016 40653.7176 78325.7524 0.0020 0.0017 1.9975 26.7148 15.8932
1 60.8800 84.6292 2708833.8571 13285254.5978 37230.5309 63222.9435 0.0020 0.0017 1.9452 22.5075 15.4339
120
2 60.8800 80.4788 2706029.0286 12639522.4238 37191.9810 59459.7353 0.0020 0.0018 1.9438 21.5264 15.4286

Waktu Q (ft3/jam) G (lbm/jam.ft3) NRe NPr NNu


Run JH
(detik) Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube Shell Tube
1 77.2500 76.6518 3436466.2500 12038477.3501 48354.0773 56632.2566 0.0195 0.0018 4.5311 20.7035 16.8392
3
2 77.2500 51.0938 3435969.6429 8024491.7719 52479.9860 37749.3817 0.0179 0.0018 4.5269 14.9665 17.3051
1 68.0714 16.8863 3027501.0969 2651452.1555 43637.0136 12534.7953 0.0189 0.0018 4.3378 6.1837 16.2728
5
2 68.0714 28.9481 3027175.3265 4544857.4560 44170.1587 21556.9361 0.0187 0.0017 4.3352 9.5293 16.3388
1 66.0000 46.7646 2934845.5714 7343729.9015 43222.5478 34660.5347 0.0185 0.0018 4.2886 13.9618 16.2211
7
2 66.0000 46.7646 2934845.5714 7343729.9015 43222.5478 34660.5347 0.0185 0.0018 4.2886 13.9618 16.2211
1 60.8800 37.7404 2707172.7029 5927280.1796 39869.5259 27883.5306 0.0185 0.0018 4.1747 11.7455 15.7903
9
2 60.8800 46.9570 2706977.0171 7375637.7098 40179.0785 34640.2093 0.0183 0.0018 4.1730 13.9823 15.8311
17

Waktu Q (ft3/jam) ho hi hio Uc Ud Rd


Run
(detik) Shell Tube (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu)
1 77.2500 411.5906 43284.6805 3902522.7555 260168.1837 37110.5303 767.8652 0.0013
3
2 77.2500 218.8798 31670.8560 2365383.1896 157692.2126 26373.9250 468.9912 0.0021
1 68.0714 112.5078 30363.2737 1386385.8756 92425.7250 22855.0409 474.9796 0.0021
5
2 68.0714 122.7657 30363.2737 9441.5484 629.4366 616.6532 405.9376 0.0008
1 66.0000 131.0380 30052.1087 1589611.8739 105974.1249 23412.7333 313.0927 0.0032
7
2 66.0000 104.8455 30001.2816 1329882.5650 88658.8377 22415.9454 218.8940 0.0045
1 60.8800 84.6292 29182.5904 1120442.0539 74696.1369 20984.3423 165.3768 0.0060
9
2 60.8800 80.4788 29195.1378 1069429.0911 71295.2727 20713.1735 101.6200 0.0098

Waktu Q (ft3/jam) ho hi hio Uc Ud Rd


Run
(detik) Shell Tube 2o
(Btu/h.ft . F) 2o 2o 2o 2o 2o
(Btu/h.ft . F) (Btu/h.ft . F) (Btu/h.ft . F) (Btu/h.ft . F) (h.ft . F/Btu)
1 77.2500 76.6518 6823.2791 1028548.3457 68569.8897 6205.7545 136.0347 0.0072
3
2 77.2500 51.0938 6834.8078 743535.1271 49569.0085 6006.5908 84.6130 0.0117
1 68.0714 16.8863 6558.7750 307471.8450 20498.1230 4968.8836 33.5778 0.0296
5
2 68.0714 28.9481 6566.1087 474101.2073 31606.7472 5436.6731 52.9875 0.0187
1 66.0000 46.7646 6504.9016 693825.5903 46255.0394 5702.8964 98.8109 0.0099
7
2 66.0000 46.7646 6504.9016 693825.5903 46255.0394 5702.8964 99.8402 0.0098
1 60.8800 37.7404 6332.1467 583514.7349 38900.9823 5445.7149 93.7296 0.0105
9
2 60.8800 46.9570 6336.8509 694236.2004 46282.4134 5573.7144 150.1268 0.0065
18

Waktu NNu Rata-rata NNu hi Rata-rata hi Ud Rata-rata Ud Rd Rata-rata Rd


Run
(detik) Shell Tube Shell Tube (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu) (h.ft2.oF/Btu)
1 8.3695 78.7358 3902522.7555 767.8652 0.0013
3 5.2363 63.2363 3133952.9726 618.4282 618.4282
2 2.1031 47.7369 2365383.1896 468.9912 0.0021
1 2.0163 27.9956 1386385.8756 474.9796 0.0021
5 2.0163 14.0930 697913.7120 440.4586 440.4586
2 2.0163 0.1904 9441.5484 405.9376 0.0008
1 1.9956 31.9322 1589611.8739 313.0927 0.0032
7 1.9966 29.3235 1459747.2195 265.9933 265.9933
2 1.9975 26.7148 1329882.5650 218.8940 0.0045
1 1.9452 22.5075 1120442.0539 165.3768 0.0060
9 1.9445 22.0169 1094935.5725 133.4984 133.4984
2 1.9438 21.5264 1069429.0911 101.6200 0.0098

Waktu NNu Rata-rata NNu hi Rata-rata hi Ud Rata-rata Ud Rd Rata-rata Rd


Run
(detik) Shell Tube Shell Tube (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (Btu/h.ft2.oF) (h.ft2.oF/Btu) (h.ft2.oF/Btu)
1 4.5311 20.7035 1028548.3457 136.0347 0.0072
3 4.5290 17.8350 886041.7364 110.3238 0.0094
2 4.5269 14.9665 743535.1271 84.6130 0.0117
1 4.3378 6.1837 307471.8450 33.5778 0.0296
5 4.3365 7.8565 390786.5262 43.2827 0.0241
2 4.3352 9.5293 474101.2073 52.9875 0.0187
1 4.2886 13.9618 693825.5903 98.8109 0.0099
7 4.2886 13.9618 693825.5903 99.3256 0.0099
2 4.2886 13.9618 693825.5903 99.8402 0.0098
1 4.1747 11.7455 583514.7349 93.7296 0.0105
9 4.1738 12.8639 638875.4676 121.9282 0.0085
2 4.1730 13.9823 694236.2004 150.1268 0.0065
19

1.9. Pembahasan
1. Hubungan antara NNu dengan hi
Hubungan antara bilangan Nusselt (NNu) dengan koefisien perpindahan panas individual dalam tube (hi) secara teori adalah berbanding
lurus. Hal ini sesuai dengan rumus:
k
h i N Nu
di
2. Hubungan antara Ud dengan Rd
Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktor kekotoran (Rd) secara teori adalah berbanding terbalik. Hal ini
sesuai dengan rumus:
Uc Ud
Rd
Uc Ud
3. Faktor Kekotoran dari Heat Exchanger
Dari percobaan co-current didapatkan data sebagai berikut:
Rd hitung pada 3 detik sebesar : 0.0017Btu/h.ft2.F
Rd hitung pada 5 detik sebesar : 0.0015 Btu/h.ft2.F
Rd hitung pada 7 detik sebesar : 0.0038 Btu/h.ft2.F
Rd hitung pada 9 detik sebesar : 0.0079 Btu/h.ft2.F
Dari percobaan counter current didapatkan data sebagai berikut :
Rd hitung pada 3 detik sebesar : 0.0094 Btu/h.ft2.F
Rd hitung pada 5 detik sebesar : 0.0241 Btu/h.ft2.F
20

Rd hitung pada 7 detik sebesar : 0.0099 Btu/h.ft2.F


Rd hitung pada 9 detik sebesar : 0.0085 Btu/h.ft2.F
Dari percobaan pada proses co-current dan counter-current didapatkan nilai Rd co current lbih besar dari Rd counter current. Hal ini
disebabkan oleh:
- Panjang pipa yang terlalu kecil, sehingga diperoleh luas penampang pipa yang kecil juga.
- Terjadi perpindahan panas yang kurang sempurna karena tangki dan pipa yang digunakan memiliki tingkat korosi yang cukup tinggi.
- Isolasi panas yang kurang sempurna pada shell.
1.10. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hubungan antara koefisien perpindahan panas individual dalam tube (hi) dengan bilangan Nusselt (NNu) adalah berbanding lurus,
yaitu semakin besar bilangan Nusselt (NNu) maka koefisien perpindahan panas individual dalam tube (hi) semakin besar pula.
2. Hubungan antara koefisien pepindahan panas total (Ud) dengan faktor kekotoran (Rd) adalah berbanding terbalik, yaitu semakin
besar koefisien pepindahan panas total (Ud) maka faktor kekotoran (Rd) semakin kecil.
21

Anda mungkin juga menyukai