METODE PENELITIAN
Kelompok Intervensi O1 X O2
Kelompok Kontrol O1 - O2
Keterangan :
pestisida
pestisida
Waktu penelitian bulan November 2010 sampai bulan Februari tahun 2011.
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang bekerja
sampel yang mempunyai suatu tujuan atau dilakukan dengan sengaja. Penggunaan
teknik ini berdasarkan kepada pengetahuan tentang ciri-ciri tertentu yang telah
didapat sebelumnya (Mardalis, 1995). Adapun ciri-ciri atau kriteria yang ditentukan
Kabupaten Karo.
Dari kriteria di atas di peroleh sampel sebanyak 40 kk. Sampel untuk kelompok
intervensi 20 kk dan sampel untuk kelompok kontrol 20 kk. Menurut Gay dalam
Hasan (2002), ukuran minimal sampel yang dapat diterima berdasarkan metode
responden.
kelompok kontrol.
post-test.
cara disemprot.
pestisida).
pestisida).
jeruk) tentang cara menggunakan pestisida dan efek negatif dari penggunaan
8. Sikap adalah respon atau tanggapan petani terhadap pestisida dan efek negatif
dari pertanyaan yang diajukan, dimana jika menjawab a diberi skor 0 dan
ada.
2. Nilai sedang, apabila responden mendapat nilai 40%-75% dari seluruh skor
yang ada.
3. Nilai kurang, apabila responden mendapat nilai <40% dari seluruh skor yang
ada.
1. Pengetahuan
Jumlah pertanyaan 20 buah dengan total skor 20. Jadi kriteria pengukuran
2. Sikap
Jumlah pertanyaan 20 buah dengan total skor 20. Jadi kriteria pengukuran sikap
responden adalah:
skor < 8.
kode tertentu.
3. Entri data
Data di analisis dengan menggunakan uji statistik yaitu Paired Sample T-test
untuk melihat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan. Penarikan kesimpulan yang
Analisis hasil juga dilakukan dengan cara distribusi frekuensi, tabel dan grafik
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Desa Serdang memiliki luas wilayah adalah 728 Ha, dimana Desa Serdang
A. Jumlah Penduduk
laki-laki sebanyak 431 jiwa (50 %) dan jenis kelamin perempuan sebanyak 431 jiwa
(50 %).
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa penduduk Desa Serdang paling
banyak bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 457 jiwa (53,0%) dan penduduk yang
paling sedikit adalah yang memiliki pekerjaan lainnya seperti supir atau pekerjaan
Distribusi penduduk Desa Serdang berdasarkan agama dapat dilihat pada table
4.3 berikut:
banyak adalah menganut agama Protestan sebanyak 509 jiwa (59 %) dan penduduk
yang paling sedikit adalah menganut agama Islam yaitu sebanyak 40 jiwa (4,6 %).
Kecamatan Barusjahe memiliki 5 jenis suku yaitu suku Karo, Jawa, Batak, Nias, dan
Mandailing. Penduduk yang paling banyak adalah suku Karo yaitu sebanyak 848 jiwa
( 98,4 %), sedangkan penduduk yang paling sedikit adalah suku Mandailing sebanyak
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa responden pada penelitian ini
lebih banyak berjenis kelamin laki-laki dari pada berjenis kelamin perempuan yaitu
jenis kelamin laki-laki sebanyak 19 orang (95%) pada kelompok intervensi dan 18
orang (90%) pada kelompok kontrol. Sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 1
orang (5%) pada kelompok intervensi dan 2 orang (10%) pada kelompok kontrol.
yang berjenis kelamin laki-laki dan 3 orang (7,5%) jenis kelamin perempuan.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa responden yang terbanyak pada
kelompok intervensi ada pada kelompok umur 30-39 dengan jumlah 8 orang (40%)
dan pada kelompok kontrol ada pada kelompok umur 40-49 dengan jumlah 9 orang
(45%). Sedangkan paling sedikit pada kelompok intervensi adalah pada kelompok
umur 50-59 dan 60-69 dengan jumlah masing-masing 1 orang (5%) serta pada
kelompok kontrol adalah pada kelompok umur 50-59 dengan jumlah 2 orang (10%).
kelompok umur 40-49 dengan jumlah 16 orang (40%) dan yang paling sedikit pada
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak
memiliki tingkat pendidikan SLTA pada kelompok intervensi yaitu 8 orang (40%)
dan pada kelompok kontrol dengan tingkat pendidikan SLTP dan SLTA yang
pendidikan SLTP sebanyak 5 orang (25%) pada kelompok intervensi dan pendidikan
memiliki pendidikan SLTA yaitu sebanyak 15 orang (37,5%) dan paling sedikit
Berdasarkan tabel 4.8 maka dapat diketahui bahwa responden yang terbanyak
pada kelompok intervensi sebanyak 11 orang (55%) dengan lama bekerja dalam hal
kelompok kontrol responden yang terbanyak yaitu 10 orang (50%) dengan lama
bekerja dalam hal penggunaan pestisida adalah dari 1 tahun sampai 10 tahun.
Responden pada kelompok intervensi yang paling sedikit berjumlah 3 orang (15%)
dan kelompok kontrol dengan jumlah 2 orang (10%) dengan lama bekerja dalam
Untuk keseluruhan responden yang terdiri dari 40 orang paling banyak yaitu
sebanyak 19 orang (47,5%) dengan lama bekerja 11tahun sampai 20 tahun dan yang
paling sedikit yaitu sebanyak 5 orang (15,5%) dengan lama bekerja 21 tahun sampai
30 tahun.
4.3. Analisa Data
4.3.1.1. Pengetahuan
tentang pestisida yang dapat digunakan yaitu pestisida yang terdaftar dan mendapat
izin dari dinas pertanian, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol
tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok intervensi
responden yang menjawab benar meningkat dari 55% menjadi 100%. Hal ini
atau penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang sumber pestisida yang
dapat digunakan.
dengan wadah asli dan jauh dari jangkauan anak-anak, responden yang menjawab
benar pada kelompok kontrol tidak berubah pada saat pre-test dan post-test.
dari 85% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan
responden pada kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang
makanan atau bahan makanan, responden yang menjawab benar pada kelompok
kontrol meningkat dari 85% menjadi 95%. Sedangkan pada kelompok intervensi,
responden yang menjawab benar meningkat dari 80% menjadi 95%. Hal ini
maupun pada kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang menjadi
makanan.
Pertanyaan keempat tentang alat pelindung diri yang harus dipakai saat
sepatu boot dan pakaian kerja, responden yang menjawab benar pada kelompok
kontrol tetap 100%. Sedangkan pada kelompok intervensi responden yang menjawab
benar meningkat dari 85% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan
responden yang menjadi tahu tentang alat pelindung diri yang harus dipakai.
Pada pertanyaan kelima tentang alat pelindung diri harus dipakai saat
pada kelompok kontrol tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan
pada kelompok intervensi, responden yang menjawab benar meningkat dari 65%
menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan responden pada
kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang
alat pelindung diri harus dipakai saat mencampur, menyemprot dan mencuci
peralatan.
anjuran yang ada pada kemasan pestisida, responden yang menjawab benar pada
kelompok kontrol tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada
kelompok intervensi, responden yang menjawab benar meningkat dari 70% menjadi
kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang
pencampuran pestisida harus sesuai dengan anjuran yang ada pada kemasan pestisida.
benar pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi tidak berubah pada saat pre-
test dan post-test. Hal ini menunjukkan tidak terjadi perubahan pengetahuan
harus dengan alat khusus, responden yang menjawab benar meningkat dari 95%
menjadi 100% dan pada kelompok intervensi responden yang menjawab benar tetap
100%.
08.00-11.00 WIB atau sore jam 15.00-18.00 WIB, responden yang menjawab benar
pada kelompok kontrol meningkat dari 45% menjadi 70% dan pada kelompok
intervensi, responden yang menjawab benar meningkat dari 55% menjadi 100%. Hal
kontrol maupun pada kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang
menjadi tahu tentang waktu penyemprotan sebaiknya pagi jam 08.00-11.00 WIB atau
responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol tidak berubah pada saat pre-
test dan post-test. Sedangkan pada kelompok intervensi responden yang menjawab
benar meningkat dari 70% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan
responden yang menjadi tahu tentang tanaman jeruk bisa keracunan pestisida.
kontrol tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok
intervensi responden yang menjawab benar meningkat dari 55% menjadi 100%. Hal
atau penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang tujuan penyemprotan.
menjawab benar pada kelompok kontrol meningkat dari 65% menjadi 70%.
dari 60% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan
responden baik pada kelompok kontrol maupun pada kelompok intervensi atau
penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang sisa pencampuran pestisida
harus dikubur.
Selanjutnya pada pertanyaan ketiga belas tentang setelah penyemprotan harus
mandi, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan tidak
tentang penyemprotan tidak dapat dilakukan pada saat cuaca hujan dan matahari
terik, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol tetap 100%.
dari 80% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan pengetahuan
menjadi tahu tentang penyemprotan tidak dapat dilakukan pada saat cuaca hujan dan
matahari terik.
kontrol tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok
intervensi responden yang menjawab benar meningkat dari 95% menjadi 100%. Hal
atau penambahan jumlah responden yang menjadi tahu tentang pakaian langsung
keracunan pada manusia, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol
tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok intervensi
responden yang menjawab benar meningkat dari 95% menjadi 100%. Hal ini
keracunan, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol tidak berubah
pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok intervensi responden yang
menjawab benar meningkat dari 95% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi
kelompok kontrol meningkat dari 80% menjadi 95%. Sedangkan pada kelompok
intervensi, responden yang menjawab benar meningkat dari 90% menjadi 100%. Hal
kontrol maupun pada kelompok intervensi atau penambahan jumlah responden yang
tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Sedangkan pada kelompok intervensi
responden yang menjawab benar meningkat dari 95% menjadi 100%. Hal ini
pernafasan, responden yang menjawab benar pada kelompok kontrol dan kelompok
intervensi tidak berubah pada saat pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan tidak
sebelum dan setelah penyuluhan digambarkan maka dapat dilihat pada gambar 4.1.
pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan pada kelompok kontrol dapat dilihat
pengetahuan sebelum dan setelah penyuluhan pada kelompok intervensi dapat dilihat
4.3.1.1. Sikap
responden yang menyatakan setuju pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang
tidak diberi perlakuan maupun kelompok intervensi yaitu kelompok yang diberi
perlakuan (penyuluhan) tidak berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%.
Hal ini menunjukkan tidak ada perubahan sikap responden. Sedangkan pada
pernyataan kedua yang menyatakan pestisida yang dapat digunakan harus pestisida
yang terdaftar atau memiliki ijin dari dinas pertanian, responden yang menyatakan
setuju pada kelompok kontrol meningkat dari 50% menjadi 60% dan pada kelompok
intervensi meningkat dari 50% menjadi 95%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan
paling tinggi pada kelompok intervensi, sikap responden yang menjadi lebih baik
tempat khusus dan tidak mudah dijangkau anak-anak serta harus disimpan di wadah
aslinya, responden yang menyatakan setuju baik pada kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi tidak berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%. Hal
ini menunjukkan tidak ada perubahan sikap responden. Sedangkan pada pernyataan
makanan atau bahan makanan, responden yang menyatakan setuju pada kelompok
kontrol menurun dari 90% menjadi 85% tetapi pada kelompok intervensi meningkat
dari 75% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan terjadi perubahan sikap responden
pada kelompok intervensi yang menjadi lebih baik tentang pestisida berbahaya jika
tidak dibenarkan jika tidak ada anjuran yang tertulis pada kemasan pestisida,
responden yang setuju pada kelompok kontrol menurun dari 75% menjadi 70% tetapi
pada kelompok intervensi meningkat dari 50% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan
yang menjadi lebih baik sikapnya tentang pencampuran satu jenis pestisida tidak
dibenarkan jika tidak ada anjuran yang tertulis pada kemasan pestisida.
pengeceran atau pencampuran pestisida harus dilakukan di tempat terbuka atau di luar
ruangan, responden yang menyatakan setuju pada kelompok kontrol meningkat dari
95% menjadi 100% dan pada kelompok intervensi sikap responden tidak berubah
yaitu tetap 100% setuju. Sedangkan pada pernyataan ketujuh yang menyatakan anak-
anak tidak diijinkan berada di sekitar tempat penyemprotan pestisida, responden yang
menyatakan setuju baik pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi
harus sesuai dengan petunjuk pemakaian, responden yang menyatakan setuju pada
kelompok kontrol tidak berubah saat pre-test dan post-test yaitu 65% tetapi
responden yang menyatakan setuju pada kelompok intervensi meningkat dari 65%
menjadi 100%. Hal ini menunjukkan perubahan sikap responden pada kelompok
intervensi setelah diberikan penyuluhan yang menjadi lebih baik sikapnya tentang
dosis pestisida yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk pemakaian. Sedangkan
sebaiknya menggunakan alat pelindung diri, responden yang menyatakan setuju baik
pada kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi perlakuan maupun
berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%. Hal ini menunjukkan tidak ada
Pernyataan kesepuluh yang menyatakan jenis alat pelindung diri yang cocok
digunakan adalah masker, penutup kepala, dan penutup seluruh badan, responden
yang menyatakan setuju baik pada kelompok kontrol maupun kelompok intervensi
tidak berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%. Hal ini menunjukkan tidak
menyatakan pada saat penyemprotan sebaiknya tidak makan, minum, dan merokok,
responden yang menyatakan setuju pada kelompok kontrol meningkat dari 95%
menjadi 100% dan pada kelompok intervensi meningkat dari 85% menjadi 100%. Hal
ini menunjukkan terjadi perubahan paling tinggi pada kelompok intervensi, sikap
responden yang menjadi lebih baik tentang saat penyemprotan sebaiknya tidak
makan, minum, dan merokok. Sedangkan pada pernyataan kedua belas yang
menyatakan setuju pada kelompok kontrol menurun dari 90% menjadi 85% tetapi
pada kelompok intervensi meningkat dari 95% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan
penyuluhan menjadi lebih baik tentang menyemprot sebaiknya mengikuti arah angin.
saat hujan, responden yang tidak setuju baik pada kelompok kontrol maupun
kelompok intervensi tidak berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%. Hal
ini menunjukkan tidak ada perubahan sikap responden. Sedangkan pada pernyataan
keempat belas yang menyatakan menyemprot sebaiknya pada saat terik matahari,
responden yang tidak setuju pada kelompok kontrol meningkat dari 50% menjadi
60% dan pada kelompok intervensi meningkat dari 50% menjadi 100%. Hal ini
responden menjadi lebih baik tentang menyemprot pada saat terik matahari.
sebaiknya pada saat angin kencang, responden yang menyatakan setuju baik pada
kelompok kontrol maupun kelompok intervensi tidak berubah pada saat pre-test dan
post-test yaitu 100%. Hal ini menunjukkan tidak ada perubahan sikap responden. Dan
menggunakan kayu, responden yang menyatakan setuju pada kelompok kontrol tidak
berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 95% dan pada kelompok intervensi
tidak berubah pada saat pre-test dan post-test yaitu 100%. Hal ini menunjukkan tidak
responden yang menyatakan setuju pada kelompok kontrol tidak berubah saat pre-
test dan post-test yaitu 100% tetapi responden yang menyatakan setuju pada
kelompok intervensi meningkat dari 75% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan
menyatakan setuju pada kelompok kontrol meningkat dari 70% menjadi 80% dan
pada kelompok intervensi meningkat dari 75% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan
terjadi perubahan paling tinggi pada kelompok intervensi, sikap responden yang
menjadi lebih baik sikapnya tentang pakaian yang dipakai sewaktu penyemprotan
pestisida yang tidak baik dapat menyebabkan gangguan kesehatan, responden yang
menyatakan setuju pada kelompok kontrol tidak berubah saat pre-test dan post-test
yaitu 95% tetapi responden yang menyatakan setuju pada kelompok intervensi
meningkat dari 85% menjadi 100%. Hal ini menunjukkan perubahan sikap responden
pada kelompok intervensi setelah diberikan penyuluhan yang menjadi lebih baik
menyatakan setuju pada kelompok kontrol menurun dari 100% menjadi 95% tetapi
pada kelompok intervensi tidak berubah yaitu 100% setuju. Hal ini menunjukkan
sudah baik.
dan setelah penyuluhan digambarkan maka dapat dilihat pada gambar 4.3. dan
gambar 4.4. Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap variabel sikap sebelum
dan setelah penyuluhan pada kelompok kontrol dapat dilihat pada gambar 4.3.
berikut:
Gambar 4.3. Grafik Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Pada Kelompok
Kontrol di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun
2011
Distribusi frekuensi jawaban responden terhadap variabel sikap sebelum dan
setelah penyuluhan pada kelompok intervensi dapat dilihat pada gambar 4.4. berikut :
Gambar 4.4. Grafik Sikap Responden Sebelum dan Sesudah Pada Kelompok
Intervensi di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo
Tahun 2011
Hasil analisa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13. Perbandingan pre-test dan post-test Pengetahuan Petani Jeruk Dalam
Menyemprot Pestisida Pada Kelompok Kontrol di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011
Variabel Mean p
Sebelum 15,70
Pengetahuan 0,107
Sesudah 16,15
test dapat dilihat pada tabel 4.13diperoleh nilai rata-rata pengetahuan responden pada
pre-test sebesar 15,70 dan sesudah seminggu dilakukan post-test tanpa diberi
perlakuan diperoleh nilai rata-rata pengetahuan responden sebesar 16,15. Selain itu
diperoleh nilai probabilitas (p=0,107), maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
kontrol.
pengetahuan responden pada kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel 4.14
berikut :
Tabel 4.14. Perbandingan pre-test dan post-test Pengetahuan Petani Jeruk Dalam
Menyemprot Pestisida Pada Kelompok Intervensi di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011
Variabel Mean p
Sebelum 16,25
Pengetahuan 0,000
Sesudah 19,90
Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat pada tabel 4.14 diperoleh nilai
sesudah diberikan penyuluhan meningkat menjadi 19,90. Selain itu, diperoleh nilai
antara sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Sehingga dapat diartikan bahwa ada
pestisida.
Hasil analisa pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut :
Tabel 4.15. Perbandingan pre-test dan post-test Sikap Petani Jeruk Dalam
Menyemprot Pestisida Pada Kelompok Kontrol di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011
Variabel Mean p
Sebelum 17,70
Sikap 0,287
Sesudah 17,95
test dapat dilihat pada tabel 4.15 dimana diperoleh nilai rata-rata sikap responden
pada pre-test sebesar 17,70 dan sesudah seminggu dilakukan post-test tanpa diberi
perlakuan diperoleh nilai rata-rata sikap responden sebesar 17,95. Selain itu diperoleh
nilai probabilitas (p=0,287), oleh karena p>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan pengetahuan responden antara pre-test dan post-test pada kelompok
kontrol.
responden pada kelompok intervensi dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16. Perbandingan pre-test dan post-test Sikap Petani Jeruk Dalam
Menyemprot Pestisida Pada Kelompok Intervensi di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo Tahun 2011
Variabel Mean p
Sebelum 17,25
Sikap 0,000
Sesudah 19,95
Berdasarkan hasil analisa yang dapat dilihat pada tabel 4.16 diperoleh nilai
rata-rata sikap responden sebelum diberikan penyuluhan sebesar 17,25 dan sesudah
probabilitas (p=0,000), maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sikap antara
sebelum dan sesudah diberi penyuluhan. Sehingga dapat diartikan bahwa ada
hanya dilakukan oleh laki-laki saja tetapi juga oleh sebagian perempuan yang menjadi
kepala rumah tangga meskipun pada umumnya dilakukan oleh laki-laki. Sedangkan
umur responden berdasarkan hasil penelitian paling banyak adalah 40-49 tahun
(40%), 30-39 tahun (35%), 20-29 tahun (15%), 50-59 tahun (7,5%), dan yang paling
sedikit adalah umur 60-69 tahun (2,5%). Hal ini menunjukkan ada petani yang
berusia lanjut mengaplikasikan pestisida. Usia lanjut merupakan usia yang rentan
kemudian tamat SLTP (30%), tamat SD (30,%), dan yang paling sedikit tamat
PT/Akademi (2,5%). Hal ini menunjukkan semua responden sudah bisa baca dan tulis
sikap, dan tindakan) petani jeruk dalam menyemprot pestisida di Desa Serdang
Kecamatan Barusjahe.
paling banyak adalah 11 tahun sampai 20 tahun (47,5%), kemudian 1 tahun sampai
10 tahun (40%), dan yang paling sedikit 21 tahun sampai 30 tahun (15,5%). Dari hal
ini dapat dilihat bahwa banyak petani menggunakan pestisida dalam jangka waktu
yang lama. Hal ini karena dengan penggunaan pestisida, hama-hama yang merusak
penyemprot yang terpapar berulang kali dan berlangsung lama dapat menimbulkan
keracunan kronik.
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia,
yakni indera penglihatan, pendenganran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar
memiliki tindakan yang baik juga dalam penyemprotan pestisida. Hal ini seperti
keseluruhan pengetahuan responden pada saat pre-test yang paling rendah adalah
penyemprotan bertujuan mencegah hama datang, hal ini menunjukkan petani terus-
tanamannya. Selain mengakibatkan petani semakin sering terpapar pestisida hal ini
juga mengakibatkan resistensi hama pada pestisida. Dalam Djojosumarto (2004)
akan mengakibatkan jumlah individu yang resisten dalam suatu populasi serangga.
Dengan demikian, dalam jangka lama hama yang tahan terhadap insektisida akan
kelompok kontrol sebagian besar sudah memiliki pengetahuan yang baik (65%) dan
yang memiliki pengetahuan sedang (35%). Dengan nilai rata-rata pengetahuan pada
kelompok kontrol adalah 15,7 dan nilai rata-rata pengetahuan pada kelompok
petani tidak memiliki pengetahuan atau informasi yang akurat dan jujur tentang
pestisida, resiko penggunaan, dan teknik aplikasi pestisida yang benar dan bijaksana
(Djojosumarto, 2004).
yang hampir sama. Ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2005) yang mengemukakan
kelompok responden dalam kondisi yang sama sehingga paparan tentang hasil akhir
kelompok baik kelompok intervensi mau pun kelompok kontrol. Dari hasil penelitian
didapat hasil bahwa tidak terjadi peningkatan pengetahuan antara pre-test dan post-
test yaitu 65% memiliki pengetahuan baik. Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh
pengetahuan responden pada saat pre-test pada kelompok kontrol sebesar 15,7 dan
pada saat post-test sebesar 16,15 dengan nilai probabilitas (p=0,107), maka dapat
diartikan bahwa tidak ada perbedaan pengetahuan responden antara pre-test dan
meningkat menjadi 19,90. Selain itu, nilai probabilitas (p=0,000), maka dapat
sebagian besar tamat SLTA dan minimal tamat SD dimana responden sudah memiliki
kemampuam untuk baca dan tulis sehingga responden lebih mudah memahami materi
penyuluhan.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Pulungan (2008), bahwa metode
oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari sesorang
terhadap stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau
aktivitas, akan tetapi merupakan predesposisi tindakan suatu perilaku. Sikap masih
merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku
(Notoatmodjo, 2003).
jeruk baik kelompok intervensi mau pun kelompok kontrol memiliki sikap yang baik
(85%) dan sikap sedang (15%) tentang penyemprotan pestisida. Ini menunjukkan
sikap petani jeruk sudah cukup baik dalam penyemprotan pestisida. Dengan nilai
rata-rata sikap pada kelompok kontrol adalah 17,70 dan nilai rata-rata sikap pada
pengetahuan dan sikap tentang kesehatan agar memudahkan terjadinya perilaku sehat
(Notoatmodjo, 2005).
sikap responden pada kelompok kontrol yang tidak diberikan penyuluhan pada saat
pre-test sebesar 85% memiliki sikap baik dan pada saat post-test meningkat sedikit
menjadi 90%. Dari hal ini dapat dilihat bahwa responden pada kelompok intervensi
yang diberi penyuluhan memiliki sikap baik meningkat sebesar 15%, responden pada
kelompok kontrol memiliki sikap baik meningkat 5%. Dapat dilihat peningkatan yang
terjadi lebih tinggi pada responden yang diberikan penyuluhan. Hal ini menunjukkan
ada pengaruh penyuluhan terhadap sikap petani jeruk dalam menyemprot pestisida.
responden kelompok kontrol saat pre-test pada kelompok kontrol sebesar 17,70 dan
pada saat post-test sebesar 17,95 dengan nilai probabilitas (p=0,287), artinya tidak
ada perbedaan sikap responden antara pre-test dan post-test. Sedangkan pada
kelompok intervensi yaitu kelompok yang diberikan perlakuan (penyuluhan)
diperoleh rata-rata sikap sebelum penyuluhan (pre-test) sebesar 17,25 dan sesudah
penyuluhan (post-test) sebesar 19,95. Selain itu, nilai probabilitas (p=0,000), maka
dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sikap antara sebelum dan sesudah diberikan
pengetahuan tetapi juga dapat meningkatkan sikap seseorang terhadap suatu objek.
Hasil penelitian Emilia (2008) tentang pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap
selanjutnya akan menilai terhadap stimulus tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk
negate akan mempengaruhi seseorang akan memberi respon yang negatif atau positif.
Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan
terhadap objek (Notoatmodjo, 2003). Hal ini sejalan dengan pendapat Ban dan
Hawkins (2005) yang menyatakan sikap dapat mempengaruhi banyak perilaku, sikap
inovasi.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
6.2. Saran
pestisida dapat dilakukan dengan salah satu metode penyuluhan yaitu metode