Anda di halaman 1dari 1

Ilham januari (151411045)

Pada praktikum kali ini, penggunaan inhibitor bertujuan untuk memperkecil laju korosi
dengan cara menambahkan zat kimia. Zat kimia yang ditambahkan tersebut akan mengubah
lingkungan elektrolit dari logam. Zat kimia yang ditambahkan sebagai inhibitor adalah asam
nitrit, boraks dan kalsium karbonat.
Hasil percobaan setelah 7 hari menunjukkan bahwa pada setiap larutan menghasilkan
kondisi lingkungan dan logam yang sama, yaitu logam terlapisi oleh produk korosi berupa
endapan berwarna kuning kecoklatan sehingga larutan pun berubah menjadi berwarna kuning
kecoklatan. Mekanismenya adalah sebagai berikut:
Anoda: 2+ + 2
Katoda: 22 + 2 2 + 2
Maka ion Fe2+ akan berkaitan dengan ion OH- dan membentuk logam hidroksida sesuai
reaksi berikut: 2+() + 2 () ()2 ()
Kemudian membentuk endapan berupa karat, reaksinya adalah:
()2() + 2 2 3 . 2
2 3 . 2 ini merupakan karat yang dihasilkan besi yang berwarna merah kecoklatan,
dan apabila terlarut dalam air akan menghasilkan warna coklat.
Dari hasil percobaan, dapat dibandingkan laju korosi logam yang tidak menggunakan
inhibitor dengan yang menggunakan inhibitor. Berdasarkan hasil percobaan, logam besi dalam
larutan NaCl yang ditambahkan asam nitrit memiliki laju korosi yang paling cepat, yaitu
sebesar 105,1524 mdd (aerasi). Logam besi dalam larutan NaCl tanpa penambahan inhibitor
baik yang menggunakan aerasi maupun tanpa aerasi, memiliki laju korosi paling lambat. Hal
ini berarti penambahan inhibitor korosi yang dilakukan malah mempercepat laju korosi,
padahal seharusnya penambahan inhibitor korosi memperlambat laju korosi.
Percepatan laju korosi yang terjadi ini kemungkinan besar dikarenakan jumlah inhibitor
yang ditambahkan tidak tepat sehingga konsentrasinya kecil dan menyebabkan inhibitor
tersebut tidak bekerja optimal membentuk lapisan pasif sehingga memunculkan korosi
sumuran. Seperti yang kita ketahui, boraks dan asam nitrit merupakan inhibitor berbahaya.
Artinya, apabila ditambahkan di bawah harga kritis akan meningkatkan laju korosi di anoda-
anoda dan memperhebat serangan korosi sumuran. Berbeda dengan kalsium karbonat yang
merupakan inhibitor aman. Jika dibandingkan dengan laju korosi pada penambahan asam nitrit,
laju korosi pada penambahan kalsium karbonat memiliki nilai yang jauh lebih kecil, yaitu
18,1236 mdd (aerasi).

Anda mungkin juga menyukai