Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
Disusun Oleh :
NAMA : HESTIANA
KELAS : X MIPA 4
NIS : 8602
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Virus ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih pada Bapak/Ibu guru yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai virus serta manfaat dan bahaya virus bagi
kehidupan manusia. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penulis
HESTIANA
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus .................................................................. 3
B. Struktur Dan Anatomi Virus ............................................... 4
C. Perkembangbiakan Virus..................................................... 6
D. Klasifikasi Virus .................................................................. 8
E. Peranan Virus Dalam Kehidupan ........................................ 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 16
B. Saran .................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas
protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik
protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang
dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-
sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal),
sementara istilah bakteriofag atau fag digunakan untuk jenis yang menyerang
jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).Virus
sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas.
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit
mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun
tanaman tersebut memiliki bercak-bercak.
Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah
daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat
menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan,
yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga
masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang
dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897
setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam
getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya
menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer
antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri,
melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup
pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan
bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak
dapat dilewati bakteri.
Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri
yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah
Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel
penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.
Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan
mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E.
Pfankuch, dan H. Ruska.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan virus?
2. Bagaimana struktur dan anatomi virus?
3. Bagaimana virus bereproduksi?
4. Bagaimanakah klasifikasi virus?
5. Bagaimana peranan virus dalam kehidupan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetehui definisi virus.
2. Untuk mengetahui struktur dan anatomi virus.
3. Untuk mengetahui reproduksi virus.
4. Untuk mengetahui klasifikasi virus.
5. Untuk mengetahui peranan virus dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya. Biasanya
virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat yang diselubungi semacam bahan
pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya.
Genom virus menyandi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik
maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Kata virus berasal dari bahasa Latin virion yang berarti 'racun', yang pertama
kali digunakan di bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan
infeksi penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya virus
sendiri oleh Dmitri Ivanovsky tahun 1892. Virus adalah parasit intraseluler obligat
dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi
hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut VIRION
yang terdiri dari Capsid yang dapat terbungkus oleh sebuah
Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics Virus merupakan
Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan
merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk
hidup.Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti
huruf T.
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk
bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat
(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam
bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi
ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur
hidupnya.
C. Perkembangbiakan Virus
Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu daur litik dan daur
lisogenik.
1. Daur Litik
Daur litik dari bakteriofage (dimulai dari kanan bawah ke kiri):1. adsorbsi &
penetrasi 2. Pengabungan DNA virus dengan DNA sel 3. Replikasi DNA virus
4. Pembentukan kapsid 5. Pembentukan tubuh dan ekor bakteriofage 6. Lisis
daur litik dalam virologi merupakan salah satu daur reproduksi virus selain
daur lisogenik. Daur litik dianggap sebagai cara reproduksi virus yang utama
karena menyangkut penghancuran sel inangnya.
Daur litik, secara umum mempunyai 3 tahap yaitu adsorbsi & penetrasi,
replikasi (biosintesis) dan lisis. Setiap daur litik dalam prosesnya membutuhkan
waktu dari 10-60 menit.
Tahapan daur:
a. Adsorbsi & penetrasi
Tahap adsorbsi yaitu penempelan virus pada inang. Virus mempunyai
reseptor protein untuk menempel pada inang spesifik. Setelah menempel,
virus kemudian akan melubangi membran dari sel inang dengan enzim
lisozim. Setelah berlubang,virus akan menyuntikkan DNA virusnya kedalam
sitoplasma sel inang.
b. Replikasi (Biosintesis)
Setelah disuntikkan kedalam sel inang, DNA dari virus akan menonaktifkan
DNA sel inangnya dan kemudian mengambil alih kerja sel inang, lalu
menggunakan sel tersebut untuk memperoleh energi dalam bentuk ATP
untuk melanjutkan proses reproduksinya. DNA dari virus, akan menjadikan
sel inang sebuah tempat pembentukan virus baru, kemudian DNA akan
mengarahkan virus untuk menghasilkan protein dan mereplikasi DNA virus
untuk dimasukkan ke dalam virus baru yang sedang dibuat. Molekul-
molekul protein (DNA) yang telah terbentuk kemudian diselubungi oleh
kapsid, kapsid dibuat dari protein sel inang dan berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh virus.
c. Lisis
Tahap lisis terjadi ketika virus-virus yang dibuat dalam sel telah matang.
Ratusan virus-virus kemudian akan berkumpul pada membran sel dan
menyuntikkan enzim lisosom yang menghancurkan membran sel dan
menyediakan jalan keluar untuk virus-virus baru. Sel yang membrannya
hancur itu akhirnya akan mati dan virus-virus yang bebas akan menginvasi
sel-sel lain dan daur akan berulang kembali.
2. Daur Lisogenik
Daur lisogenik dalam virologi merupakan daur reproduksi virus selain
daur litik. Tahapan dari daur ini hampir sama dengan daur litik, perbedaannya
yaitu sel inangnya tidak hancur tetapi disisipi oleh asam nukleat dari virus.
Tahap penyisipan tersebut kemudian membentuk provirus. Daur lisogenik
secara umum mempunyai tiga tahap, yaitu adsorpsi dan penetrasi, penyisipan
gen virus dan pembelahan sel inang.
Tahap daur:
a. Adsorpsi dan penetrasi
Virus menempel pada permukaan sel inang dengan reseptor protein yang
spesifik lalu menghancurkan membran sel dengan enzim lisozim, virus
melakukan penetrasi pada sel inang dengan menyuntikkan materi genetik
yang terdapat pada asam nukleatnya kedalam sel.
b. Penyisipan gen virus
Asam nukleat dari virus yang telah menembus sitoplasma sel inang
kemudian akan menyisip kedalam asam nukleat sel inang, tahap penyisipan
tersebut kemudian akan membentuk provirus (pada bakteriofage disebut
profage). Sebelum terjadi pembelahan sel, kromosom dan provirus akan
bereplikasi.
c. Pembelahan sel inang
Sel inang yang telah disisipi kemudian melakukan pembelahan, provirus
yang telah bereplikasi akan diberikan kepada sel anakan dan daur inipun
akan kembali berulang sehingga sel yang memiliki profage menjadi sangat
banyak.
d. Hubungan dengan daur litik
Provirus yang baru dapat memasuki keadaan Litik dalam kondisi lingkungan
yang tepat tetapi kemungkinannya sangat kecil. Kemungkinan akan
bertambah besar apabila diberi agen penginduksi.
D. Klasifikasi Virus
Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran,
dan genomik fungsional.
1. Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga
protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu :
a. Virus DNA
b. Virus RNA
c. Virus berselubung
d. Virus non-selubung
2. Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran
Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
a. Virus Enterik
b. Virus Respirasi
c. Arbovirus
d. Virus onkogenik
e. Hepatitis virus
3. Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional
Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
a. Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
b. Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
c. Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
d. Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
e. Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
f. Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara
g. Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara
Menurut klasifikasi Bergey, virus termasuk ke dalam divisio Protophyta,
kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada tahun 1976 ICTV
(International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus
diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam.
Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus
RNA.
1. Virus DNA mempunyai beberapa famili:
a. Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
b. Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus
c. Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus
d. Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
e. Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus
f. Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus
2. Virus RNA mempunyai beberapa famili:
a. Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus
b. Famili Reoviridae seperti genus Reovirus
c. Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus
d. Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
e. Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
f. Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus
g. Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
h. Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus
10 Cacar Air Virus Varicella (virus Kulit; titik merah dan gatal,
ADN) F dan G melepuh, kering dan
menghasilkan kerak (krusta)
di kulit
11 AIDS (Acquired HIV (human Sel T pada sel darah putih,
Immune immunodeficiency yang bertanggung jawab
Deficiency virus) (virus terhadap respon kebal
Syndrome) ARN).Tipe HIV-1
dan Tipe HIV-2.
12 Ebola Virus Ebola Menyerang organ-organ
tertentu sehingga
menyebabkan demam hebat,
muntah cairan empedu dan
darah, berak darah bahkan
pendarahan di mata dan
hidung serta batuk-batuk
darah.Mereka mengalami
pendarahan dari dalam
13 SARS (Severe Disebabkan virus Virus ini menyerang
Acute yang diduga dari pernafasan
Respiratocy mutasi virus corona
Syndrome)
14 Herpes Virus dari famili Kulit, mata, mulut dan alat
Herpesviridae (virus kelamin
ADN)
15 Penyakit Kuku Virus dari famili Kaki dan mulut hewan ternak
dan Picornaviridae seperti sapi, kambing, kerbau
Mulut dan kuda
(Foot and Mouth
Disease)
16 Tetelo NCDV (New Castle Virus ini menyerang hewan
Disease Virus) unggas, seperti ayam dan itik
(terutama ayam). Penyakit ini
telah ditemukan vaksinasinya
yaitu ND
A. Kesimpulan
1. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
2. Struktur dan anatomi virus. Model skematik virus berkapsid heliks (virus
mosaik tembakau): 1. asam nukleat (RNA), 2. kapsomer, 3. kapsid.
3. Reproduksi virus secara umum terbagi menjadi 2 yaitu daur litik dan daur
lisogenik.
4. Klasifikasi Virus diantaranya : Virus Penyerang Bakteri (Bakteriofage), Virus
Protista Virus Tumbuhan, dan Virus Hewan/Manusia. Selain itu juga, virus
dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya yaitu pada RNA
dan DNA. Pada virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus
yang menyebabkan polio dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus
penyebab diare); demikian pula virus DNA (misalnya berunting tunggal oada
fase 174 dan parvorirus berunting ganda pada adenovirus, herpesvirus dan
pokvirus).
5. Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus
diubah menjadi gen baik (penyembuh).
B. Saran
Virus dapat dilawan dengan cara tubuh diberi vaksin, karena dapat
meningkatkan sistem kekebalan pada tubuh kita. Oleh sebab itu, usahakan agar
kita semua telah mengikuti program imunusasi yang diadakan secara bertahap.
Selain itu hindari makan dan minum di warung atau tempat-tempat yang tidak
higienis.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Moch. dan Djoko Martono.2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas
(SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional
Nunung Nurhayati, Mukhlis, & Agus Jaya. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
(cetakan ke-1). Bandung : Yrama Widya.