Alparizi (F1B016012)
Asisten :Muammar Ghirahandhi Hamaris
TanggalPercobaan :22 November 2017
Abstrak
Sistem pentanahan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pada peralatan-peralatan listrik.
Nilai tahanan berbanding lurus dengan nilai tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai arusnya. Salah satu
unsur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suatu sistem pentanahan adalah tahanan jenis tanah. Pada
penelitian ini pengukuran dilakukan menggunakan metode empat titik denganvmenancapkan elektroda batang
tunggal di tanah pada kondisi tanah yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda juga.
Kata kunci : Pentanahan, tahanan, tegangan, arus
3.2.2 Pada sudut 45 Perhitungan berdasarkan data tabel 4.1 rumus dan data
MERAH
KUNING komponen yang digunakan.
HIJAU
C1 P1 E
4.1 Perhitungan pada percobaan pertama lokasi
90
TANAH
HHHHH 4.1.1 Perhitungan Arus Tanah Kering pada
HHHHH percobaan pertama
hHHHhh
H
Gambar 3.3 RangkaianPercobaan II
I = V/R
I = 3.6/33,5
Langkah percobaan I = 0,107 A
33 33.1
32.9 32.8
32.5 I= V/R
I= 3/33,6
32 I= 0,089 A
5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter) Jarak Tanah Basah
Grafik 4.1 Jarak antara elektroda terhadap No P-C Tegangan I(A)
Tahanan
tahanan tanah kering (meter) (V)
1 5 33.6 3 0,089
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin jauh 2 7 33.2 3.7 0,111
jarak elektroda yang terpasang, maka nilai tahanan 3 9 33 3.8 0,115
yang terukur pada Earth Resistance Tester akan
4 11 32.9 4.8 0,145
semakin kecil.
Tabel 4.4 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 90 derajat
b. Jarak Elektroda terhadap Tegangan
Dari data diatas semakin jauh jarak P - C , maka nilai
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tegangan tahanan semakin kecil sedangkan nilai dari
6
Tegangan (V)
Tegangan (V)
6
percobaan pertama
4.8
4 3.7 3.8
3 I = V/R
2 I = 4,7/33,7
0
Jarak Tanah Kering
5 7 9 11 No I(A)
P-C Tegangan
Jarak Elektroda (meter) Tahanan
(meter) (V)
1 5 33,7 4,7 0,139
Grafik 4.5 Jarak antara elektroda terhadap
tegangan tanah basah 2 7 33,1 4,9 0,148
3 9 33 4,5 0,136
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin jauh 4 11 32,9
0,136 4,5
jarak elektroda yang terpasang, maka nilai tegangan
yang terukur pada multimeter akan semakin tinggi. I = 0,139 A
Tabel 4.3 Hasil perhitungan pengukuran tahanan
c. Jarak Elektroda terhadap Arus pentanahan lokasi 45 derajat
33.7
Grafik 4.6 Jarak antara elektroda terhadap 33.5
arus tanah basah
33 33.1 33
Dari grafik jarak elektroda terhadap arus dapat dilihat 32.9
bahwa semakin jauh jarak elektroda yang terpasang, 32.5
maka nilai arus yang dapat dilihat dari persamaan 5 7 9 11
I=V/R akan semakin tinggi. Jarak Elektroda (meter)
4.9 I= 0,144 A
4.8
4.7 Jarak Tanah Basah
4.6 No P-C Tegangan I(A)
4.5 4.5 Tahanan
4.4 (meter) (V)
1 5 33,8 4,9 0,144
4.2
2 7 33,3 4,7 0,141
5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter) 33 4,3 0,130
3 9
Grafik 4.8 Jarak antara elektroda terhadap 4 11 32,9 3,9 0,118
tegangan tanah basah Tabel 4.4 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 45 derajat
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tegangan
pada saat jarak 5m ke 7m meningkat lalu dari
jarak 7m-11m tegangannya menurun. Hal ini Dari tabel di atas, semakin jauh jarak P - C, maka nilai
disebut dengan keadaan fluktatif atau keadaan tahanan semakin kecil,dan seharusnya nilai
yang tidak seimbang terjadi karena saat tegangannya semakin besar namun alat ukurnya
melakukan pengukuran sudut 45 dilakukan kurang memadai sehingga tegangan yang di hasilkan
dengan cara manual menurun dan arus pun tidak meningkat
33.8
Tahanan
Dari grafik atas dapat dilihat arus yang dapat di ukur Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin
pada saat jarak 5-7m meningkat sedangkan jarak jauh jarak elektroda yang terpasang, maka nilai
dari 7-9m menurun hal ini terjadi karena tegangan tahanan yang terukur pada Earth Resistance
pada pengukuran sebelumnya mengalami Tester akan semakin kecil
penurunan. . Hal ini disebut dengan keadaan
fluktatif atau keadaan yang tidak seimbang terjadi
karena saat melakukan pengukuran sudut 45
dilakukan dengan cara manual
Tegangan (V)
4.9 4.7 Dimana masing-masing jenis tanah ini memiliki
4 4.3 3.9 tahanan yang berbeda-beda.
2 5. KESIMPULAN
Berisi kesimpulan menyeluruh dari hasil analisis;
0 1. Kondisi tanah dapat mempengaruhi besar
5 7 9 11 kecilnya tahanan tanah dimana, tanah basah
Jarak Elektroda (meter)
memiliki tahanan yang lebih kecil daripada
Grafik 5.1 Jarak antara elektroda terhadap tanah kering
tegangan tanah basah 2. Tahanan tanah yang terukur akan berbanding
lurus dengan besarnya tegangan yang terukur
Dari data di atas dapat dilihat bahwa tegangannya pada multimeter dan juga arus yang didapat
menurun hal ini terjadi karena kelembapan tanah pada persamaan.
yang tinggi V=IxR
Dimana : I = arus (ampere)
c. Jarak Elektroda terhadap Arus V= tegangan (volt)
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Arus R= hambatan (ohm)
0.2 3. Semakin jauh dari jarak elektroda-elektroda
yang terpasang maka semakin kecil tahanan
0.15 tang yang terukur pada earth resistensi tester
Arus (A)
0.144 0.141
0.13 akan semakin kecil.
0.118
0.1
0.05
6. DAFTAR PUSTAKA
0
1. Tim Lab ListrikDasar,
5 7 9 11
PenuntunPraktikumRangkaianListrik, Lab
Jarak Elektroda (meter) ListrikDasar FT UNRAM, 2017.