Anda di halaman 1dari 7

MODUL II

PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN

Alparizi (F1B016012)
Asisten :Muammar Ghirahandhi Hamaris
TanggalPercobaan :22 November 2017

ES2123 Praktikum Pengukuran Besaran Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO UNRAM

Abstrak
Sistem pentanahan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem pada peralatan-peralatan listrik.
Nilai tahanan berbanding lurus dengan nilai tegangan dan berbanding terbalik dengan nilai arusnya. Salah satu
unsur yang perlu diperhatikan dalam pengukuran suatu sistem pentanahan adalah tahanan jenis tanah. Pada
penelitian ini pengukuran dilakukan menggunakan metode empat titik denganvmenancapkan elektroda batang
tunggal di tanah pada kondisi tanah yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda juga.
Kata kunci : Pentanahan, tahanan, tegangan, arus

1. PENDAHULUAN serta harga sama dengan sebuah konduktor


yang ditanam seluruhnya dalam tanah.
Tujuan dari percobaan ini 4
1.Melakukan metode pengukuran tahanan tanah. = ( 1)
2
2. Menganalisis fungsi dari tahanan dalam Sistem
Pentanahan elektroda plat adalah suatu cara dengan
Tenaga Listrik. mempergunakan elektroda berbentuk plat dengan
ukuran minimum luas 0,5 m 2 untuk tembaga.
Kedalaman penanaman minimum 30 cm sampai
2. DASAR TEORI dengan 1,5 m kebawah permukaan tanah. Rumus
Pada dasarnya sistem pentanahan tahanan pentanahan untuk sistem plat adalah
adalah peralatan yang terdiri dari elektroda 1 0.16
pentanahan yang dibutuhkan bersama hantaran = ( + )
4.2
pentanahan. Elektroda pentanahan dapat berupa (Makmur Saini,2016 )
batang yang ditanam tegak lurus atau ditanam
sejajar permukaan tanah, dan berupa lempeng Earth tester merupakan salah satu alat yang
atau plat, yang kesemuanya ini dirancang untuk dapat digunakan untuk mengukur tahanan tanah, yang
memperkecil tahanan pentanahan. Untuk hal mempunyai skala logaritma dan pengukuran yang
tersebut terlebih dahulu harus ditentukan bahan rendah dan sempurna. Earth tester ini terdiri dari suatu
maupun sifat elektrodanya, yang terutama transistor pengukur sumber daya dan sistem
harus mempunyai konduktifikasi yang tinggi galvanometer AC. Pada saat terjadi gangguan yang di
serta resistivitas yang rendah, agar arus yang alirkan ke tanah akan menimbulkan perbedaan
mengali cepat ke dalam tanah. Perlu tegangan pada permukaan tanah yang disebabkan
diperhatikan bahwa elektroda harus tahan karena adanya tahanan tanah. Alat ukur grounding
terhadap korosi. Earth tester atau grounding tester ini, dilengkapi 3
(tiga) buah lubang konektor dan 3(tiga) kabel ukur
Sistem elektroda rod/batang adalah yang akan digunakan. Ketiga kabel tersebut yaitu:
suatu system pentahanan yang menggunakan
batang-batang kondutor yang ditanam tegak Kabel berwarna merah (C), dihubungkan ke
lurus pada permukaan tanah. Banyaknya lubang konektor berwarna merah pada alat
elektroda yang ditanam disesuaikan dengan ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke
kebutuhan sistem pentanahan itu sendiri. Untuk stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah
batang konduktor yang ditanam tegak lurus ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak
pada permukaan tanah, maka harus antara stick atau tongkat besi yang satu
diperhitungkan pengaruh bayang-bayang dengan yang lainnya sekitar 5m 10
konduktor tersebut, sehingga tahanan elektroda

MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000


Kabel berwarna kuning (P), dihubungkan ke pemasangan yang dangkal, kondisi tanah
lubang konektor berwarna kuning pada alat penempatan pengukuran area dan tidak sama
ukur, dan ujung satunya dihubungkan ke jenis tanah pada dua lapisan tersebut. Metode
stick/tongkat besi yang tersedia dan sudah driven rod ditunjukan seperti gambar dibawah
ditancapkan ke bumi/tanah. Usahakan jarak ini.
antara stick atau tongkat besi yang satu 4. Metode Jembatan Wheatstone
dengan yang lainnya sekitar 5m 10 m. Susunan komponen-komponen yang
Begitu juga jarak antara masing-masing stick berupa resistor dan satu daya yang dimana
/ tongkat besi dengan titik grounding atau jika R1.R3 = R2.R4,maka V=0. Jembatan
pentanahan yang diukur juga harus memiliki wheatstone umumnya digunakan untuk
jarak antara 5m 10 m. memperoleh ketelitian dalam melaksanakan
Kabel berwarna hijau (E), Kabel berwarna pengukuran terhadap suatu tahanan yang
Hijau (E), dihubungkan ke lubang konektor nilainya relatif kecil.
berwarna Hijau pada alat ukur (Earth Tester),
dan ujung satunya dihubungkan ke kabel Faktor faktor yang mempengaruhi tahanan
penghantar pada titik Grounding atau tanah yaitu :
pentanahan yang sudah kita pasang. Tahanan jenis tanah
Setelah itu putar selektor pada alat ukur Panjang jenis elektroda pentanahan
(Earth Tester) untuk kita arahkan pada Luas penampang elektroda pentanahan
pengukuran dengan nilai tertinggi (skala 100
) terlebih dahulu, lalu tekan tombol test.
Jika jarum ukur belum bergerak atau bergerak
namun sangat kecil, putar selektor untuk 3. METODOLOGI
mengubah satuan skala yang lebih kecil (10
). 3.1 Spesifikasi Alat dan Bahan
Jika jarum ukur masih bergerak hanya sedikit
juga, maka bisa kita coba lagi dengan skala 1. Earth Resistansi Tester (Model 41055)
ukur yang lebih kecil (1 ), untuk 2. Kabel-kabel penghubung
mendapatkan hasil pengukuran yang lebih 3. Meteran
akurat 4. Multimeter
5. 2 batang katoda
Metode pengukuran resistansi pentanahan : 6. Air secukupnya
1. Susunan wenner
Dalam metode wenner, keempat 3.2 Percobaan II Pengukuran Tahanan
elektroda untuk masing-masing tes Pentanahan
direnggangkan dengan setiap pemasangan
masing-masing berukuran sama secara 3.2.1 Pada sudut 90
berdekatan.
2. Susunan schlamberger MERAH
KUNING
Untuk mengukur jarak besar HIJAU
C1 P1 E
elektroda bagian luar adalah 4 atau 5 kali
jarak pisah elektroda dengan bagian dalam.
Metode ini dirumuskan
TANAH
= ( + )/ HHHHH
Dimana: tahanan jenis tanah (ohm m) HHHHH
R = tahanan yang terukur (ohm) hHHHhh
C = jarak antara elektroda bagian H
Gambar 3.2 RangkaianPercobaan II
dalam dan luar (m)
d = jarak antara elektroda bagian
dalam (m).

3. Metode Driven rod


Metode Driven rod (tiga pancangan)
atau metode fall of potensial cocok digunakan
dalam keadaan normal, seperti garis transmisi
pada sisem pembumian atau permasalahan Langkah percobaan
area.kesemuanya ini disebabkan karena
MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000
1. Menghubungkan tiga terminal elektroda yaitu
E, P, dan C dari system pentanahan (Earth
Resistansi Taster Model Digital (4105A)
Jarak Tanah Kering Tanah Basah
2.Menghubungkan peralatan seperti pada N P-C
gambar 3.2 Tahana Teganga Tahana Teganga
o (meter
n n (V) n n (V)
3.Mengatur jarak antara E dan P serta antara P dan C
)
(1) sejauh 5,7,9 dan 11 pada sudut 90 1 5 33.5 3.6 33.6 3
2 7 33.1 3.6 33.2 3.7
4.Memgukur nilai R dan V pada jarak 5,7,9 dan 3 9 32.9 3.7 33 3.8
11.
4 11 32.8 4.7 32.9 4.8
5.Mencatat hasil pengukuran resistansi pada
tabel 1.1 Tabel 4.2 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 45 derajat

3.2.2 Pada sudut 45 Perhitungan berdasarkan data tabel 4.1 rumus dan data
MERAH
KUNING komponen yang digunakan.
HIJAU
C1 P1 E
4.1 Perhitungan pada percobaan pertama lokasi
90
TANAH
HHHHH 4.1.1 Perhitungan Arus Tanah Kering pada
HHHHH percobaan pertama
hHHHhh
H
Gambar 3.3 RangkaianPercobaan II
I = V/R
I = 3.6/33,5
Langkah percobaan I = 0,107 A

Jarak Tanah Kering


1. Menghubungkan tiga terminal elektroda yaitu
E, P, dan C dari system pentanahan (Earth No P-C Tegangan I(A)
Resistansi Taster Model Digital (4105A) Tahanan
(meter) (V)
2.Menghubungkan peralatan seperti pada 1 5 33.5 3.6 0,107
gambar 3.2
2 7 33.1 3.6 0,108
3.Mengatur jarak antara E dan P serta antara P dan C 3 9 32.9 3.7 0,112
(1) sejauh 5,7,9 dan 11 pada sudut 45
4 11 32.8 4.7 0,143
4.Memgukur nilai R dan V pada jarak 5,7,9 dan
11.
Tabel 4.3 Hasil perhitungan pengukuran tahanan
5.Mencatat hasil pengukuran resistansi pada pentanahan lokasi 90 derajat
tabel 1.1
Dari tabel di atas, semakin jauh jarak P - C, maka nilai
tahanan semakin kecil, sedangkan nilai tegangannya
semakin besar. nilai arusnya semakin besar dari data 1
sampai 4.
4. HASIL DAN ANALISIS
Jarak Tanah Kering Tanah Basah
N P-C
Tahana Teganga Tahana Teganga
o (meter
n n (V) n n (V)
)
1 5 33.5 3.6 33.6 3
2 7 33.1 3.6 33.2 3.7
3 9 32.9 3.7 33 3.8
4 11 32.8 4.7 32.9 4.8
Tabel 4.1 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 90 derajat

MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000


Grafik Analisa Tanah Kering Dari grafik jarak elektroda terhadap arus dapat dilihat
bahwa semakin jauh jarak elektroda yang terpasang,
a. Jarak Elektroda terhadap Tahanan maka nilai arus yang dapat dilihat dari persamaan
I=V/R akan semakin tinggi.
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
34 4.1.2 Perhitungan Arus Tanah Basah pada
Tahanan

33.5 33.5 percobaan pertama

33 33.1
32.9 32.8
32.5 I= V/R
I= 3/33,6
32 I= 0,089 A
5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter) Jarak Tanah Basah
Grafik 4.1 Jarak antara elektroda terhadap No P-C Tegangan I(A)
Tahanan
tahanan tanah kering (meter) (V)
1 5 33.6 3 0,089
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin jauh 2 7 33.2 3.7 0,111
jarak elektroda yang terpasang, maka nilai tahanan 3 9 33 3.8 0,115
yang terukur pada Earth Resistance Tester akan
4 11 32.9 4.8 0,145
semakin kecil.
Tabel 4.4 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 90 derajat
b. Jarak Elektroda terhadap Tegangan
Dari data diatas semakin jauh jarak P - C , maka nilai
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tegangan tahanan semakin kecil sedangkan nilai dari
6
Tegangan (V)

tegangannya semakin besar. nilai arusnya semakin


4.7 besar dari data 1 sampai 4.
4 3.6 3.6 3.7
2 Grafik Analisa Tanah Basah

0 a. Jarak Elektroda terhadap Tahanan


5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter) Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
34
Grafik 4.2 Jarak antara elektroda terhadap
Tahanan

tegangan tanah kering 33.5 33.6


33.2
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin 33 33
jauh jarak elektroda yang terpasang, maka nilai 32.9
tegangan yang terukur pada multimeter akan semakin 32.5
tinggi. 5 7 9 11
c. Jarak Elektroda terhadap Arus Jarak Elektroda (meter)
Grafik 4.4 Jarak antara elektroda
terhadapTahanan tanah basah
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Arus
0.2
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin jauh
Arus (A)

0.15 0.143 jarak elektroda yang terpasang, maka nilai tahanan


0.107 0.108 0.112 yang terukur pada Earth Resistance Tester akan
0.1 semakin kecil.
0.05
0
5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter)

Grafik 4.3 Jarak antara elektroda terhadap arus

MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000


b. Jarak Elektroda terhadap Tegangan 4.2 4.2 Perhitungan pada percobaan pertama
lokasi 45
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tegangan
4.2.1 Perhitungan Arus Tanah Kering pada

Tegangan (V)
6
percobaan pertama
4.8
4 3.7 3.8
3 I = V/R
2 I = 4,7/33,7
0
Jarak Tanah Kering
5 7 9 11 No I(A)
P-C Tegangan
Jarak Elektroda (meter) Tahanan
(meter) (V)
1 5 33,7 4,7 0,139
Grafik 4.5 Jarak antara elektroda terhadap
tegangan tanah basah 2 7 33,1 4,9 0,148
3 9 33 4,5 0,136
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin jauh 4 11 32,9
0,136 4,5
jarak elektroda yang terpasang, maka nilai tegangan
yang terukur pada multimeter akan semakin tinggi. I = 0,139 A
Tabel 4.3 Hasil perhitungan pengukuran tahanan
c. Jarak Elektroda terhadap Arus pentanahan lokasi 45 derajat

Dari tabel di atas, semakin jauh jarak P - C, maka nilai


Grafik Jarak Elektroda Terhadap Arus tahanan semakin kecil,dan seharusnya nilai
0.2
tegangannya semakin besar namun alat ukurnya
Arus (A)

0.15 0.145 kurang memadai sehingga tegangan yang di hasilkan


0.111 0.115 menurun dan arus pun tidak meningkat
0.1 0.089
0.05 Grafik Analisa Tanah Kering
0
a. Jarak Elektroda terhadap Tahanan
5 7 9 11
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
Jarak Elektroda (meter) 34
Tahanan

33.7
Grafik 4.6 Jarak antara elektroda terhadap 33.5
arus tanah basah
33 33.1 33
Dari grafik jarak elektroda terhadap arus dapat dilihat 32.9
bahwa semakin jauh jarak elektroda yang terpasang, 32.5
maka nilai arus yang dapat dilihat dari persamaan 5 7 9 11
I=V/R akan semakin tinggi. Jarak Elektroda (meter)

Grafik 4.7 Jarak antara elektroda terhadap


tahanan tanah kering

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin


jauh jarak elektroda yang terpasang, maka nilai
tahanan yang terukur pada Earth Resistance
Tester akan semakin kecil

MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000


4.2.2 Perhitungan Arus Tanah Basah pada
percobaan pertama
b. Jarak Elektroda terhadap Tegangan
I= V/R
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
5 I= 4,9/33,8
Tegangan (V)

4.9 I= 0,144 A
4.8
4.7 Jarak Tanah Basah
4.6 No P-C Tegangan I(A)
4.5 4.5 Tahanan
4.4 (meter) (V)
1 5 33,8 4,9 0,144
4.2
2 7 33,3 4,7 0,141
5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter) 33 4,3 0,130
3 9
Grafik 4.8 Jarak antara elektroda terhadap 4 11 32,9 3,9 0,118
tegangan tanah basah Tabel 4.4 Hasil percobaan pengukuran tahan
pentanahan sudut 45 derajat
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tegangan
pada saat jarak 5m ke 7m meningkat lalu dari
jarak 7m-11m tegangannya menurun. Hal ini Dari tabel di atas, semakin jauh jarak P - C, maka nilai
disebut dengan keadaan fluktatif atau keadaan tahanan semakin kecil,dan seharusnya nilai
yang tidak seimbang terjadi karena saat tegangannya semakin besar namun alat ukurnya
melakukan pengukuran sudut 45 dilakukan kurang memadai sehingga tegangan yang di hasilkan
dengan cara manual menurun dan arus pun tidak meningkat

c. Jarak Elektroda terhadap Arus


Grafik Jarak Elektroda Terhadap Arus Grafik Analisa Tanah Basah
0.15
0.148 a. Jarak Elektroda terhadap Tahanan
0.145
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
34
Arus (A)

33.8
Tahanan

0.14 0.139 33.5


33.3
0.135 0.136 0.136 33 33 32.9
0.13 32.5
5 7 9 11 32
Jarak Elektroda (meter) 5 7 9 11
Jarak Elektroda (meter)
Grafik 4.9 Jarak antara elektroda terhadap arus Grafik 5.0 Jarak antara elektroda terhadap
tanah kering tahanan tanah basah

Dari grafik atas dapat dilihat arus yang dapat di ukur Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa semakin
pada saat jarak 5-7m meningkat sedangkan jarak jauh jarak elektroda yang terpasang, maka nilai
dari 7-9m menurun hal ini terjadi karena tegangan tahanan yang terukur pada Earth Resistance
pada pengukuran sebelumnya mengalami Tester akan semakin kecil
penurunan. . Hal ini disebut dengan keadaan
fluktatif atau keadaan yang tidak seimbang terjadi
karena saat melakukan pengukuran sudut 45
dilakukan dengan cara manual

MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000


b. Jarak Elektroda terhadap Tegangan memiliki tahanan lebih besar sedangkan tanah yang
basah memiliki tahanan yang lebih kecil untuk jenis
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Tahanan
6 tanah . yaitu tanah berpasir, tanah biasa, tanah berbatu.

Tegangan (V)
4.9 4.7 Dimana masing-masing jenis tanah ini memiliki
4 4.3 3.9 tahanan yang berbeda-beda.

2 5. KESIMPULAN
Berisi kesimpulan menyeluruh dari hasil analisis;
0 1. Kondisi tanah dapat mempengaruhi besar
5 7 9 11 kecilnya tahanan tanah dimana, tanah basah
Jarak Elektroda (meter)
memiliki tahanan yang lebih kecil daripada
Grafik 5.1 Jarak antara elektroda terhadap tanah kering
tegangan tanah basah 2. Tahanan tanah yang terukur akan berbanding
lurus dengan besarnya tegangan yang terukur
Dari data di atas dapat dilihat bahwa tegangannya pada multimeter dan juga arus yang didapat
menurun hal ini terjadi karena kelembapan tanah pada persamaan.
yang tinggi V=IxR
Dimana : I = arus (ampere)
c. Jarak Elektroda terhadap Arus V= tegangan (volt)
Grafik Jarak Elektroda Terhadap Arus R= hambatan (ohm)
0.2 3. Semakin jauh dari jarak elektroda-elektroda
yang terpasang maka semakin kecil tahanan
0.15 tang yang terukur pada earth resistensi tester
Arus (A)

0.144 0.141
0.13 akan semakin kecil.
0.118
0.1

0.05
6. DAFTAR PUSTAKA
0
1. Tim Lab ListrikDasar,
5 7 9 11
PenuntunPraktikumRangkaianListrik, Lab
Jarak Elektroda (meter) ListrikDasar FT UNRAM, 2017.

2. Hyat, William, RangkaianListrik I, Erlangga,


Grafik 5.2 Jarak antara elektroda terhadap arus
Jakarta, 2010.
tanah basah

Dari grafik atas dapat dilihat arus yang dapat di ukur


pada saat jarak 5-11menurun hal ini terjadi karena
tegangan pada pengukuran sebelumnya mengalami
penurunan.

Pada percobaan pengukuran tahanan pentanahan ini.


Pada tabel ini pengukuran yang didapat terdapat
kesalahan, yakni pada data tegangan (volt).
Pada kolom data tegangan setiap percobaan terdapat
data dengan kesalahan yang sama kemudian
meningkat atau data tegangan yang tiba-tiba
menuruun. Iini terjadikarena multimeter yang
digunakan kurang presisi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya antara
lain:
1. Panjang/kedalaman elektroda pentanahan
2. Diameter elektroda pentanahan
3. Kelembapan tanah
4. Jenis tanah
5. Kesalahan dalam pembacaan alat ukur
dalam percobaan ini, kelembapan mempengaruhi
tahanan pentanahan, dimana tanah kering yang
MODUL 1 | PraktikumPengukuranBesaranListrik 2017 / F1B016000

Anda mungkin juga menyukai