Anda di halaman 1dari 7

1.

Penyakit Psoriasis
Penyakit Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik
yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau
perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya. Penyakit
ini diduga terkait dengan gangguan autoimun, yaitu sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang
sel-sel kulit yang sehat. Psoriasis muncul ketika produksi sel-sel kulit tubuh terjadi secara
berlebihan
Faktor keturunan juga dianggap berperan dalam munculnya psoriasis. Di samping itu, ada
sejumlah faktor pencetus yang diduga bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah infeksi
tenggorokan, stres, obesitas, mengidap HIV, cedera pada kulit, serta akibat penggunaan obat-
obatan tertentu. Penanganan psoriasis tergantung pada jenis serta tingkat keparahan gejala yang
diderita pasien. Psoriasis bisa ditangani dengan obat oles, fototerapi, konsumsi obat-obatan, serta
suntikan. Pengobatan ini tidak bisa menyembuhkan psoriasis, tapi bertujuan meringankan gejala
dan memperbaiki tekstur kulit yang terserang penyakit ini.

2. Penyakit Veruca
Penyakit Veruca atau kutil adalah sejenis tumor jinak yang menyerang kulit. Pertumbuhan
pada kulit yang berukuran kecil, pada tahap awal, bisa dilihat dengan timbulnya bintik-bintik
kecil. Ciri-cirinya dengan adanya papula (penonjolan padat berbatas tegas di permukaan kulit
dengan diameter < 1 cm) kecil seukuran kepala jarum dan permukaan kulit menjadi lebih gelap
dan hiperkeratosis (kulit menjadi tebal kasar).
Penyebab kutil atau veruca adalah virus Human Papilloma Virus (HPV). Untuk
mempercepat hilangnya kutil bisa dioleskan larutan atau plester yang mengandung asam salisilat
dan asam laktat. Kutil juga bisa dibekukan dengan cairan nitrogen dan pembekuan ini biasanya
dilakukan berulang-ulang agar seluruh kutil hilang. Elektrodesikasi (pengobatan dengan arus
listrik) atau bedah sinar laser bisa menghancurkan kutil, tetapi bisa menyebabkan terbentuknya
jaringan parut.

3. Penyakit Varicella
Penyakit Varicella atau cacar air adalah penyakit kulit yang mengakibatkan munculnya
ruam kulit berupa kumpulan bintik-bintik kecil baik berbentuk datar maupun menonjol, melepuh
serta berkeropeng dan rasa gatal. Gejalanya adalah demam, nyeri perut, lemas, perasaan tidak enak
dengan vesikel pada kulit, dan nafsu makan hilang.
Penyebab dari penyakit cacar air adalah infeksi suatu virus yang bernama virus varicella
zoster yang disebarkan manusia melalui cairan percikan ludah maupun dari cairan yang berasal
dari lepuhan kulit orang yang menderita penyakit cacar air. Cacar air tidak memiliki langkah
penanganan khusus. Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi gejala. Obat-obatan yang
digunakan untuk menangani cacar air biasanya ada dua jenis. Pertama adalah paracetamol untuk
menurunkan demam. Yang kedua adalah losion atau bedak kalamin untuk mengurangi rasa gatal
pada kulit.

4. Penyakit Eksim
Penyakit Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana
kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling
sering terkena adalah tangan dan kaki. Gejalanya adalah gatal, tanda kemerahan pada kulit, kulit
terasa kering, kulit menebal, dan kulit keropeng.
Penyebab dari eksim sebenarnya belum diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli
mencurigai eksim berhubungan dengan aktifitas daya pertahanan tubuh (imun) yang berlebihan.
Hal ini menyebabkan tubuh mengalami reaksi berlebihan terhadap bakteri atau iritan yang
sebenarnya tidak berbahaya pada kulit. Oleh karena itu, eksim banyak ditemukan pada keluarga
dengan riwayat penyakit alergi atau asma. Untuk mengatasi gejala eksim, biasanya pengobatan
utama yang dilakukan yaitu dengan memberikan obat oles atau pelembab. Obat oles akan
digunakan pada saat terjadi pembengkakan atau ruam. Sedangkan pelembab merupakan obat yang
bisa dipakai sehari-hari sebagai bahan untuk menangani kulit kering.

5. Penyakit Vitiligo
Penyakit Vitiligo adalah salah satu jenis penyakit yang membuat kulit memiliki bercak-
bercak putih. Vitiligo adalah suatu keadaan di mana kulit akan kehilangan pigmen, yaitu melanin
yang akan memberikan dan menentukan warna kulit, mata, dan juga rambut. Gejalanya adalah
adanya makula hipopigmentasi (kelainan kulit dimana kulit warnanya putih datar tidak meninggi
dibanding kulit sehat sekitarnya) pada kulit yang asimtomatik, timbulnya bercak-bercak halus
berwarna putih di kulit, dan kulit terlihat bintik-bintik melebar, putih dan licin
Penyebabnya adalah faktor keturunan, faktor emosional, mengidap penyakit autoimun,
atau sebelumnya pernah terjadi kerusakan pada kulit. Pengobatan yang dilakukan pada penyakit
vitiligo adalah dengan melakukan terapi medis, terapi bedah, atau terapi eksperimental.

6. Penyakit Herpes
Penyebab Herpes adalah virus yang berkembang dengan memanfaat material sel makhluk
hidup lainnya untuk berkembang. Orang yang sistem kekebalan tubuhnya menurun sangat
memungkinkan tubuhnya dijadikan inang bagi virus herpes. Penyakit ini dibagi atas herpes
simpleks dan herpes zoster. Herpes simpleks memiliki dua jenis virus yaitu HSV-I dan HSV-II.
Bagian tubuh yang diserang kerap mengenai area mulut. Jika menginfeksi kemaluan dapat
menyerang vagina dan penis yang biasa meluar lewat hubungan intim. Kulit menjadi sangat gatal
dan selaput lendir memerah. Sementara untuk herpes zoster, penyebabnya adalah virus Varicella
zoster. Virus ini juga menimbulkan cacar air. Gejala yang khas adalah muncul banyak gelembung
kecil terutama di punggu dan hanya di salah satu sisi tubuh yang melewati daerah persyarafan
tertentu. Benjolan gelembung terasa nyeri. Kalau sampai pecah dapat terinfeksi oleh bakteri.
Pada herpes simpleks, diagnosis dilakukan dengan tes yang bernama tes TORCH (Toxoplasma,
rubella, cytomegalovirus dan Herpes Simpleks Virus Tipe II). Tes tersebut dapat memastikan
sejauhmana seseorang positif terkena herpes. Bisa juga tes dilakukan dengan mengambil sampel
darah. Kala ada infeksi virus dalam darah akan ditemukan antibodi yang bekerja melawan antigen
asing dalam tubuh. Dari situ nantinya bisa dilihat benda asing apakah yang sudah masuk ke tubuh.
Untuk pengobatan dapat menggunakan bedak atau salep. Bedak atau salep tersebut dapat
meredakan gatal yang muncul akibat penyakit herpes dan juga sebagai langkah pencegahan agar
anda tidak menggaruknya. Pengobatan dapat anda lakukan dengan mudah dengan bantuan
cattombud dan efeknya akan langsung terlihat, apakah ada perubahan yang terjadi pada radang di
kulit anda atau tidak. Salep yang dianjurkan untuk herpes adalah salep acyclovir yang dapat dengan
mudah anda temui di pasaran. cara mengobati herpes juga harus anda lakukan dari dalam tubuh.
Karena seperti yang anda ketahui bahwa penyakit herpes dapat menimbulkan demam dan juga
nyeri. Untuk itu, anda dapat minum obat penurun panas atau penghilang nyeri seperti parasetamol
atau anda juga sangat dianjurkan untuk minum obat acyclovir oral sehingga pengobatan dapat
berjalan optimal.
7. Penyakit Kusta
Kusta adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae
yang bersifat intraselular obligat, artinya: bakteri tersebut harus berada di dalam sel makhluk
hidup untuk dapat berkembang biak. Kusta merupakan penyakit yang ditakuti karena dapat
menyebabkan luka bergaung yang sukar sembuh, perubahan bentuk anggota gerak dan wajah, dan
kerusakan saraf dan otot. Gejala dan tanda kusta sukar diamati dan muncul sangat lambat.
Beberapa di antaranya adalah Mati rasa. Tidak bisa merasakan perubahan suhu hingga kehilangan
sensasi sentuhan dan rasa sakit pada kulit, Pembesaran pembuluh darah, biasanya di sekitar siku
dan lutut, Perubahan bentuk atau kelainan pada wajah, Hidung tersumbat atau terjadi mimisan,
Muncul luka tapi tidak terasa sakit, Kerusakan mata Mata menjadi kering dan jarang mengedip
biasanya dirasakan sebelum muncul tukak berukuran besar, Lemah otot atau kelumpuhan,
Hilangnya jari jemari.
Penyebab kusta adalah kuman Mycobacterium leprae, merupakan bakteri berbentuk batang
yang tahan asam. Bakteri ini perlu sel inang untuk dapat berkembang biak, berukuran lebar 0,3
hingga 1 mikrometer dan panjan 1 hingga 8 mikrometer. Bakteri ditemukan pada manusia,
binatang armadilo, dan pada tempat-tempat tertentu seperti pada tumbuhan sphagnum moss.
Bakteri memproduksi racun yang tidak diketahui dan dapat beradaptasi untuk menembus dan
hidup di dalam sel darah putih manusia yang berfungsi dalam memakan kuman dan dapat hidup
di luar tubuh manusia selama berbulan-bulan. usta merupakan penyakit kronis yang membutuhkan
pengobatan dalam jangka waktu cukup lama, yaitu 6-12 bulan. Pengobatan umumnya
menggunakan multiple drug therapy (menggunakan gabungan beberapa obat). Pencegahan kusta
dapat dilakukan dengan pemberian vaksin BCG tetapi efektivitasnya bervariasi pada masing-
masing individu, yaitu antara tidak efektif sampai 80% efektif. Pencegahan dengan obat dapat
dilakukan dengan pemberian Dapsone, tetapi hanya efektif untuk Tuberculoid Leprosy.

8. Penyakit Tinea
Infeksi tinea (atau pipa hitam) adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur yang berbeda-
beda. Jamur-jamur tersebut mempengaruhi bagian-bagian tubuh yang berbeda. Gejala-gejala
infeksi jamur ini diberi nama berdasarkan di mana jamur terjadi, seperti jamur pada seluruh kulit
tubuh (tinea Corporis), jamur kulit kepala (tinea capitis), tinea kaki (tinea pedis, kurap kaki), tinea
cruris (tinea cruris), dan jamur kuku (tinea unguium). Gejala umum yang muncul adalah gatal.
Kadang-kadang kulit mengalami eksfoliasi atau mengelupas. Pada tubuh, tinea mulai tampak
seperti sebaran cahaya, bulat atau berbentuk oval, berwarna merah atau coklat, muncul di kulit dan
menyebabkan gatal-gatal. Kulit dapat muncul plak, selain itu menjadi bersisik keras dengan
pinggiran yang tajam dan sedikit melepuh. Selagi kulit masih bersisik dan memiliki bintil merah,
penyakit ini dapat menular ke orang lain. Kondisi seperti gesekan atau garukan dapat
menyebabkan pembengkakan, robekan, dan mendukung terjadinya infeksi.
Penyebab penyakit kulit jamur bukanlah cacing, tetapi sejumlah kecil jamur yang hanya
bisa dilihat di bawah mikroskop yang dikenal dengan dermatofit (tinea). Jamur malassezia furfur
popular, Trichophyton, Microsporum dan Epidermophyton. Jamur yang menyebabkan tinea
biasanya sangat kecil, hanya terlihat di bawah mikroskop dan memiliki kemampuan untuk
berkembang di lingkungan yang hangat dan lembab. Orang dengan perubahan hormon dalam
tubuh membuat sistem kekebalan tubuh lemah dan rentan terhadap jamur kulit dibandingkan
dengan kondisi normalnya. Infeksi jamur dapat diobati, namun tingkat kerusakan yang disebabkan
oleh infeksi jamur hanya dapat didiagnosa oleh dokter. Jika Anda menyadari adanya infeksi jamur
atau gejalanya, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter kemudian akan melakukan
pemeriksaan untuk mendiagnosa, bisa dengan menggunakan kikisan kulit, uji lapisan gusi, dan
pengujian menggunakan sinar ultraviolet untuk menentukan jenis jamur yang menginfeksi.Setelah
jenis jamur sudah diidentifikasi, dokter Anda akan menentukan cara perawatan yang tepat. Sangat
penting untuk dipahami bahwa beberapa jenis infeksi jamur lebih sulit untuk diobat, jadi jangan
kaget jika dokter memberikan berbagai macam obat anti jamur.Untuk infeksi jamur luaran, atay
yang hanya tampak di lapisan kulit paling atas, krim anti jamur, obat tetes, dan salep biasanya
sudah cukup untuk mengobati infeksi tersebut. Namun, jika infeksi terjadi di lapisan kulit di bawah
kuku, maka harus diobati menggunakan obat luar atau dengan suntikan. Jenis infeksi semacam ini
baru dapat hilang setelah beberapa bulan.Selain menggunakan obat-obatan, infeksi jamur dapat
disembukan dengan cara-cara alami, seperti banyak makan bawang putih dan mengonsumsi
vitamin C dengan jumlah yang ideal. Vitamin C dan asam lemak yang penting dapat meningkatkan
sistem kekebalan tubuh agar jamur tidak mudah menyerang organ tubuh. Anda juga dapat
mempertimbangkan untuk mengkomnsumsi obat probiotik, seperti Lactobacillus acidophilus.
Probiotik adalah bakteri baik yang dapat membantu tubuh untuk melawan infeksi jamur.

9. Penyakit Scabies
Penyakit scabies adalah penyakit gatal pada kulit yang disebabkan oleh tungau atau kutu
kecil yang bernama Sarcoptes scabiei varian hominis, ditandai dengan keluhan gatal, terutama
pada malam hari dan mudah menular melalui kontak langsung atau tidak langsung. Penyakit
scabies ini banyak diderita di masyarakat kita, maka tak heran banyak penamaan untuk penyakit
ini seperti gudik (gudikan), kudis (kudisan), gatal agogo, budukan, dan lain-lain. Seperti telah
disebutkan sebelumnya penyakit scabies disebabkan oleh tungau yang berukuran kecil tak tampak
oleh mata telanjang sehingga untuk melihatnya diperlukan alat bantu berupa mikroskop. Ukuran
kutu (tungau) betina 0,3-0,4 mm, sedangkan S. scabei jantan setengah dari ukuran betina. Kutu
betina yang sudah dibuahi akan tinggal di kulit dengan membuat liang terowongan pada, disana ia
bertelor sekitar 40-50 butir telor, dan akan menetas dalam waktu 3-5 hari. Di luar kulit, kutu ini
hanya dapat bertahan hidup 2-3 hari pada suhu kamar.
Gejala utama penyakit scabies adalah gatal pada kulit, terutama memburuk pada malam
hari. Rasa gatal terjadi karena reaksi alergi terhadap tungau. Terjadi secara berkolompok seperti
telah disebutkan di atas. Gejala scabies atau kudis lainnya meliputi: Gatal di sela-sela jari dan
pergelangan tangan. Gatal pada permukaan luar siku dan di ketiak. Gatal di sekitar perut dan pusar.
Gatal Pada bagian bokong dan selangkangan Gatal di sekitar puting susu, garis bra, dan sisi
payudara (pada wanita). Gatal Pada alat kelamin (pada pria). Penyakit scabies atau Kudis ini tidak
akan sembuh dengan sendirinya. Untuk menghilangkannya, dan agar tidak menyebar kepada orang
lain, maka perlu menggunakan obat scabies berbentuk krim khusus atau lotion yang dioleskan
pada kulit. Obat scabies cream ini mengandung permethrin atau kandungan lainnya.

10. Serkarial Dermatitis


Serkarial dermatitis sering juga disebut sebagai Schistosoma serkarial dermatitis,
Swimmers itch, Bathers itch, Sawah itch, Clam diggers itch, Kogan byo, dll, tergantung dari
mana infeksi ini didapat. Dilihat dari namanya dapat kita ketahui penyakit ini menyebabkan
gangguan pada kulit berupa dermatitis yang disebabkan oleh serkaria Schistosoma, dan penyakit
ini timbul setelah seseorang masuk ataupun berenang ke dalam air danau atau laut atau pun apabila
sedang bekerja di sawah. Jadi secara umum penyakit ini muncul setelah seseorang mengadakan
kontak dengan air. Serkarial dermatitis ini disebabkan oleh serkaria dari beberapa spesies
Schistosoma yang merupakan parasit dari burung dan mamalia lain selain manusia. Apabila
serkaria ini mengadakan penetrasi ke dalam tubuh manusia, maka serkaria ini tidak dapat tumbuh
dewasa, karena manusia bukanlah hospes defenitifnya.
Terapi untuk serkarial dermatitis ini biasanya simptomatis. Tidak ada obat khusus yang
digunakan untuk mengobati penyakit ini, karena biasanya sembuh sendiri. Tetapi beberapa
literatur mengatakan dapat diberikan Trimeprazine secara oral. Terapi simptomatis dapat diberikan
antihistamin baik secara topikal, oral atau injeksi. Beberapa literatur mengatakan dapat diberikan
steroid topikal dan pemberian antibiotik baik topikal atau pun oral pada lesiyang telah menjadi
infeksi bakterial sekunder. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah serkarial dermatitis
ini adalah Pada mereka yang suka berenang di sekitar pantai di area endemik schistosomiasis,maka
disarankan agar diusahakan berenang agak jauh dari pinggir pantai, tidak berenang di area dimana
banyak ditemukan keong atau siput, tidak memberi makan burung di sekitar pinggir pantai, dan
segera mengelap tubuh dengan handuk setelah berenang di area yang disangka sebagai daearah
terinfeksi serkaria Schistosoma, Menggunakan sarung tangan karet atau sepatu bot bila masuk ke
air yang tersangka terinfeksi serkaria atau bila bekerja di sawah.

Anda mungkin juga menyukai