Insya
Insya
RINGKASAN
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tembakau (Nicotiana tabacum L.) merupakan sejenis tumbuhan
herbal dengan ketinggian kira-kira 1,8 meter dengan daun yang
melebar dan meruncing. Tanaman ini merupakan tanaman yang
berasal dari Amerika Utara dan Amerika Selatan. Sejarah tembakau
pada awalnya digunakan untuk pengobatan oleh orang- orang asli
Amerika. Masyarakat dunia mengenal tembakau sebagai bahan dasar
rokok.Penemuan olahan tembakau sebagai bahan rokok berawal dari
bangsa Eropa. Mereka menemukan tembakau dan membuat olahan
sederhana, sehingga tanaman ini banyak dikenal sebagai bahan
pembuatan rokok.
Di Indonesia, awal perkembangan tembakau dimulai dari bangsa
Belanda yang membuka lahan di beberapa wilayah atau pulau.
Menurut Budiman (2009), luas areal tanam tembakau di Indonesia
pada rentang tahun 1971 sampai dengan 2009 naik secara fluktuatif
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,23% per tahun. Sejalan
dengan peningkatan luas areal tanam, produksi tembakau di Indonesia
juga cenderung naik.Pada periode tahu 1971 sampai dengan 2009,
produksi tembakau Indonesia meningkat dengan laju pertumbuhan
rata-rata sebesar 7.43% per tahun. Perkembangan perusahaan
tembakau di Indonesia pada tahun 1990 sampai dengan 2009 dibagi
menjadi tiga kelompok yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan
Besar Negara (PBN), dan Perkebunan Besar Swasta (PBS).
Tembakau memiliki kandungan alkaloid nikotin, yang berbeda-
beda kadarnya berdasarkan spesiesnya. Setiap bagian tubuh tembakau
(bunga, daun, batang, akar) mengandung nikotin, kecuali pada bijinya.
Alkaloid adalah istilah bagi senyawa kimia yang diambil dari kata
alkali, dan sebagian besar kandungannya adalah dari unsur Nitrogen,
biasanya bersifat netral sampai basa .Nikotin merupakan senyawa
kimia yang memiliki rumus senyawa C10H14N2, memiliki berat
molekul 162,23 gr/mol, dan termasuk dalam jenis alkaloid. Nikotin
bersifat stimulan, yang dapat mempengaruhi kerja saraf (menimbulkan
perasaan tenang dan rileks) pada mamalia, bersifat adiktif, serta
bersifat antiherbivore.
Untuk meningkatkan kualitas daun tembakau, petani memotong
beberapa tunas tembakau setelahbunga mekar pada bagian atas
tanaman. Namun hal ini menyebabkan tumbuhnya tunas tunas baru
pada setiap ketiak daun tembakau. Bila tunas tunas muda ini tumbuh
besar merugikan karena menyebabkan daun menjadi tipis dan kualitas
turun. Oleh karena itu tunas tunas yang tumbuh harus di buang
secara periodik.
3
DaftarPustaka