2017
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat
sistem surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang di dalamnya
Rumah sakit mempunyai peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan
kesehatan masyarakat di Indonesia, karena rumah sakit merupakan fasilitas yang
padat karya dan padat teknologi. Peran strategis rumah sakit sangat diperlukan
untuk menghadapi transisi epidemiologi yang terjadi saat ini.
HAIs (Health-care associated infection) merupakan kejadian infeksi yang
didapatkan penderita setelah mendapatkan perawatan >48 jam dan pasien tidak
dalam masa inkubasi. Macam kejadian HAIs banyak di hubungkan karena
pemasangan alat, seperti CAUTI (Catheter Associated Urinary Tract Infection),
VAP (Ventilator Associated Pneumonia), CRBSI (Catheter (IV, Central) Related
Blood Stream Infection) dan IDO (Infeksi Daerah Operasi) karena tindakan
operasi. Karena HAIs, di identifikasi melalui kegiatan surveilans.
Media penularn utama dari sebagian besar bakteri atau virus penyebab
infeksi nosokomial adalah tangan-tangan personil medik yang terkontaminasi.
Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan
antiseptic pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient
safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi
penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan my five moments for
hand hygiene yaitu melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien,
sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan pasien,
setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan
pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya merupakan
stimulus sosial yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya
universal precaution sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya
pencegahan infeksi nosokomial.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang bauk dan benar dianggap
sebagai penyebab utama infeksi nosocomial atau HAIs dan penyebaran
mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui
sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya wabah (boyce dan pittet,
2002). Sehingga perlu adanya audit kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk
evaluasi kegiatan hand hygiene yang telah dilakukan oleh tim PPI RSUD
Asembagus.