Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI EFEKTIF

Defenisi
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan (perawat,
dokter, dan petugas kesehatan lainnya) secara tepat waktu ,lengkap akurat, jelas dan dipahami
oleh kedua pihak (pemberi dan penerima informasi)

Tujuan
1. Mengurangi kesalahan komunikasi dan menghasilkan peningkatan keselamatan pasien
2. Meningkatkan mutu pelayanan
3. Untuk menjalin kerjasama dokter dan perawat

Prosedur
Persiapan alat :
1. Buku komunikasi
2. Pulpen
3. Pesawat telepon

Cara kerja :

1. Petugas mengidentifikasi pasien secara langsung dengan menanyakan langsung nama


pasien ( pada keluarga bila pasien tidak sadar) dan melihat ke gelang identitas pasien.
2. Perawat melakukan pengkajian keperawatan kepada pasien
3. Siapkan di dekat pesawat telepon : status pasien, buku komunikasi dan pulpen
4. Tuliskan identitas dan kondisi pasien pada form buku komunikasi pasien
5. Tekan nomor ekstensi pemberi perintah/dokter.
6. Setelah telepon tersambung, ucapkan salam.
7. Laporkan identitas dan kondisi pasien saat ini dengan menggunakan teknik SBAR
baca : Teknik komunikasi SBAR
8. Dokter/pemberi informasi akan memberikan respon atau jawaban pada saat itu juga
9. Perawat mencatat isi perintah yang diucapkan oleh dokter/pemberi informasi pada buku
komunikasi
10. Konfirmasi ulang isi perintah yang sudah dituliskan dengan membacakan ulang kepada
pemberi perintah/dokter. Eja ulang satu persatu hurufnya bila perintah mengandung nama
obat gologan LASA (look alike sound alike) / NORUM (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip) dan obat High Alert, Daftar obat LASA / NORUM dan High Alert terlampir.
11. Cantumkan tanda ceklis pada kolom membaca ulang isi laporan bila sudah dibacakan
ulang.
12. Pemberi perintah/dokter harus mengkonfirmasi lisan sesaat setelah pemberi
perintah/dokter mendengar pembacaan dan memberikan pernyataan kebenaran
pembacaan secara lisan misal ya sudah benar.
13. Perawat/penerima informasi bertandatangan atas penermaan informasi
14. Pindahkan data SBAR dan Instruksi dokter tersebut pada buku status pasien dengan cara
menulis tanggal dan jam saat melapor kemudian mencantumkan kondisi pasien dengan
teknik SBAR dan distempel SBAR
15. Tulis instruksi yang disampaikan oleh dokter/pemberi informasi kemudian distempel
berbentuk form stempel TBaK
16. Penerima informasi/perawat bertandatangan pada form stempel TBaK
17. Telpon ulang pemberi perintah/dokter bila laporan belum dibacakan ulang, dan belum
konfirmasikan ulang isi perintah.
18. Ucapkan terima kasih dan salam.
19. Pelaksana instruksi harus bertandatangan pada form catatan perintah lisan /melalui
telepon
20. Pemberi informasi/dokter harus mengkonfirmasi instruksi yang telah diberikan dengan
bertandatangan pada form TBaK pada hari berikutnya atau maksimal 1 x 24 jam
Unit terkait/Kerja

Ruang rawat inap, UGD, LAB, Fisioteraphy, Radiologi, OK, ICU

SBAR

1. Definisi
SBAR adalah teknik/pola komunikasi yang harus dilakukan untuk melapor atau
berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antarprofesi (interdisiplin ilmu) untuk
menghindari kesalahan komunikasi dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pasien.
S (Situation ) Kondisi terkini yang terjadi pada pasien
B (Background) Informasi penting yang melatarbelakangi kondisi / keluhan pasien
A (Assesment) Hasil penilaian / pengkajian kondisi pasien
R (Recommendation) Apa yang perlu dilakukan/saran untuk mengatasi masalah pasien
2. Tujuan
Untuk memastikan komunikasi yang optimal antar petugas kesehatan tentang kondisi
pasien.
3. Waktu Pemberian SBAR
a. Saat visite dokter
b. Saat ada perubahan kondisi pasien/pelaporan pasien kondisi kritis
c. Saat pertukaran shift
d. Saat berkomunikasi dengan bagian/kesehatan lain
e. Saat transfer pasien
4. Hal yang harus dilakukan sebelum melakukan SBAR
a. Evaluasi kondisi pasien : cek TTV dan pemeriksaan lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien ( misalnya : cek gds, suara paru,suara peristaltik dan lain-lain)
b. Siapkan informasi-informasi yang sesuaia degan kondisi pasien
c. Review hasil laboratrium terakhir dan analisanya (kecenderungan naik, turun, atau tidak
ada perubahan), catatan keprawatan terkini, obat-obatan terkini.

5. Pencatatan SBAR oleh Perawat di CPPT


a. Minimal 1 shift dalam 24 jam (shift malam)
b. Bila ada perubahan kondisi pasien yang dilaporkan ke dokter

6. Saat menjawab SBAR saat berkomunikasi via telpon TBAK


a. Write Down / Tuliskan
Tuliskan pesan verbal pada catatan integrasidi status atau rekam medis pasien meliputi
tanggal, jam instruksi, nama pemberi, nama penerima dan tanda tangan penerima pesan.
b. Read Back / Baca Kembali
Setelah dituliskan, pesan/instruksi/hasil dari laboratorium yang kritis dibacakan kembali
kepada pengirim pesan pertelepon/lisan.
c. Confirm / Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan / instruksi untuk konfirmasi kebenaran
seluruh pesan/instruksi yang dituliskan.
Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan sebagai
tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.

Contoh Teknik Komunikasi S-B-A-R

Berikut ini merupakan salah satu contoh dalam teknik komunikasi S-B-A-R:
Jam 08.10 WIB

Situation :
Selamat pagi dr, saya., perawat dari ruang zal bedah akan melaporkan pasien baru
dari IGD tadi malam. Ny G 69 tahun di kamar 1, sekarang mengeluh kesakitan di pinggul kanan
dengan skala nyeri 8, kaki kanan juga susah digerakan. Sudah dapat ketorolac injeksi tadi jam 6
pagi .

Background :
Riwayatnya pasien jatuh dikamar mandi, punya riwayat stroke lama. Telah terpasang spalk
dikaki kanan di IGD dan dilakukan rontgen femur tetapi belum ada bacaan, laborat sudah
diambil tetapi belum ada hasil, tanda-tanda vital TD 140/90, Nadi 76x/mnt, RR 22x/mnt, Suhu
36,5 C .

Assesment :
Diagnosis sementara fraktur femur, kemungkinan ada fraktur pelvis juga dokter?.

Recommendation :
Adakah terapi tambahan untuk meredakan nyerinya?
Berkenankah dilakukan foto pelvis?

Kira-kira kapan dokter bisa datang ke ruangan untuk melihat pasienya?

Advis atau intruksi dokter :


Longgarkan spalk jika terlalu kencang
Berikan ekstra terapi ketoprofen Supp
Lakukan Foto Pelvis
Akan datang ke ruang zal bedah jam 10.00 WIB
Proses tersebut dilanjutkan dengan TBaK ( tulis, baca ulang, konfirmasi kembali), dan lakukan
verifikasi pada DPJP saat visite ke ruangan dengan meminta tanda tangan di lembar komunikasi,
sebagai bukti dokter telah membaca dan memperhatikan tulisan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai