Tinjauan Pustaka
2.1 Agresi
2.1.1 Definisi Agresivitas
Menurut Buss dan Perry (1992) agresi dapat diartikan sebagai perilaku atau
kecenderungan suatu perilaku yang bertujuan untuk menyakiti orang lain baik secara
fisik, maupun psikologis. Itu berarti, bukan hanya tindakan fisik yang merupakan
perilaku agresi, tapi juga perilaku secara verbal, aktif pasif maupun langsung dan tidak
langsung.Perbedaan verbal dan fisik adalah jika fisik langsung menyerang obek,
sedangkan verbal menyerang dengan kata-kata.Aktif pasif ialah melihat tindakan yang
terlihat, dan kegalalan dalam bertindak, sedangkan tindak agresi secara langsung dan
tidak langsung lebih ke kontak langsung dengan objek yang dituju dan tidak adanya
kontak langsung namum memunculkan tindakan agresi (contohnya menyebarkan gossip
tengtang objek yang dituju).
Sedangkan menurut Berkowitz (1988), agresivitas dapat diartikan sebagai
perilaku yang diarahkan untuk melukai orang lain, yang berarti perilaku melukai orang
lain itu yang berupa kecelakaan atau ketidaksengajaan tidak termasuk dalam perilaku
melukai orang lain.
1
2
terletak pada tujuan yang mendasarinya. Jenis pertama semata- mata untuk
melampiaskan emosi, sedangkan agresi jenis kedua dilakukan untukmencapai
tujuan lain.
2.2 Pencahayaan
2.2.1 Definisi
Sinar memegang peranan yang penting dalam semua seni visual.Pada siang hari,
sinar yang diperlukan pada umunya berasal dari matahari, sementara pada malam hari
sinar dapat diadakan dengan bantuan lampu atau obor.
Berkat adanya sinar, kita bisa melihat benda disekitar kita.Sinar yang jatuh pada
suatu benda dipantulkan kembali oleh benda tersebut ke segala arah.Pantulan yang
sampai ke mata membuat kita melihat benda tersebut, sehingga persepsi wujud dari
benda, tergantung dari pantulan sinar yang sampai.Misalnya, suatu bola yang disinari
oleh lampu yang terletak tepat dibelakang kita memantulkan sinar secara merata pada
mata, hingga yang terlihat adalah lapangan yang bundar. Jika lampunya digeser kekiri
atau kanan, sebagian sinar yang mengenai bola itu tidak akan dipantulkan ke arah mata
kita. Mata kita akan mempersepsi benda tersebut berwujud bulat. Pengaruh sinar atas
persepsi mata kita ditetapkan dalam seni pewayangan.
Mata kita juga sebenarnya bisa menafsir kekuatan sinar, tetapi tafsiran dengan
mata seringkali salah karena mata terpengaruh oleh sinar-sinar lain dan warna yang ada
disekitarnya. Hal ini dengan jelas didemonstrasikan dalam gambaran bidang-bidang
bundar berwarna abu-abu yang sama, masing-masing berada di tengah bidang yang
warnanya bertaraf dari putih sampai hitam.
Menurut James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang
elektromagnetik, yaitu 3.108 m/s. Cahaya merupakan pancaran elektromagnetik yang
terlihat oleh mata telanjang manusia
2.3 Remaja
2.3.1 Definisi
Menurut Santrock (2003), adolescene diartikan sebagai masa perkembangan
transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis,
kognitif, dan sosial-emosional.Senada dengan hal tersbut, Erikson juga menyatakan
bahwa masa remaja adalah masa dimana adanya perubahan perilaku yang dimaksudkan
untuk adanya pencarian identitas, atau sering disebut identity and confussion identity,
dimana adanya pencarian jati diri dari individu.Hal ini mengacu pada periode ketika
seseorang tidak memiliki identitas yang mapan atau adanya krisis identitas, dimana
remaja dengan segala cara ingin mencari tahu siapa dirinya sendiri dengan berbagai
macam cara dimana mereka masih penuh dengan tingkat emosional yang sangat tinggi
dan juga mereka masih berada pada masa-masa labil sehingga biasanya emosi mereka
bias tersalurkan dengan berbagai macam tindakan, baik tindak yang tergolong positif
maupun tindakan negative sekalipun.
2.3.2 Narapidana
Narapidana adalah individu yang melakukan kesalahan, telah di vonis bersalah
dan dijatuhkan sanksi atau hukuman atas pelanggaran yang dibuatnya.Menurut UU No.
12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan, narapidana adalah terpidana yang menjalani
pidana hilang kemerdekaan di Lembaga Pemasyarakatan.
6
Pencahayaan
Andikpas Remaja
Perilaku Agresivitas