LECTURE NOTES
0142FAkuntansiInternasional
LEARNING OUTCOMES
1. Peserta diharapkan mampu menjelaskan persyaratan IFRS terkait dengan pengakuan serta
pengukuran aset.
2. Peserta diharapkan mampu menjelaskan persyaratan IFRS terkait dengan standar
pengungkapan dan penyajian.
OUTLINE MATERI :
1. Inventories
2. Property, Plant, and Equipment
3. Impairment of Assets
4. Intangible Assets
5. Leases
6. Disclosure and Presentation Standards
a. Statement of Cash Flows
b. Events after the Reporting Period
c. Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates, and Errors
0142FAkuntansiInternasional
1. Inventories
Definisi Persediaan
Persediaan adalah aset yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan bisnis sehari hari, atau
yang sedang dalam proses produksi untuk dijual, atau bahan atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk dikonsumsi dalam proses produksi. Persediaan dapat mencakup barang
yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali. Dalam kasus jasa, persediaan dapat berupa
biaya perolehan jasa yang terhadapnya pendapatan terkait belum diakui.
Biaya biaya yang dapat Dimasukkan ke Persediaan
Yang masuk ke biaya perolehan persediaan adalah semua biaya untuk membeli persediaan
dan mengubahnya menjadi bentuk akhir, dan biaya lain yang timbul untuk membawa
persediaan ke lokasi dan kondisinya saat ini. Dengan demikian, biaya berikut ini dapat
dimasukkan ke biaya perolehan persediaan:
Upah tenaga kerja langsung
Ongkos angkut
Penanganan
Bea impor dan pajak terkait
Overhead untuk biaya produksi tetap dan variabel
Harga pembelian
Metode Pengukuran Persediaan
Metode penetapan biaya yang standar adalah metode first in, first out (FIFO) atau metode
rata rata tertimbang. Metode FIFO mengasumsikan bahwa item item yang pertama kali
dibeli adalah yang pertama kali dikonsumsi, sehingga dengan demikian barang yang terakhir
kali dibeli masih dalam stok pada akhir periode pelaporan.
Metode rata rata tertimbang menentukan biaya berdasarkan rata rata tertimbang dari
biaya barang yang sama pada stok awal atau yang diperoleh selama periode pelaporan.
Perusahaan harus menggunakan metode penetapan biaya yang sama untuk semua persediaan
yang sama sifatnya serta memiliki penggunaan yang sama bagi perusahaan.
0142FAkuntansiInternasional
0142FAkuntansiInternasional
0142FAkuntansiInternasional
0142FAkuntansiInternasional
3. Impairment of Assets
Alasan Dilakukan Pengujian Penurunan Nilai Aset
Kita tidak dapat mencatat nilai aset pada nilai yang lebih dari jumlah yang dapat dipulihkan
kembali. Penurunan nilai aset terjadi ketika nilai buku lebih besar dari jumlah yang
diperoleh kembali baik melalui penggunaan aset ataupun penjualan aset. Dalam hal ini, aset
mengalami penurunan nilai, dan kita harus mengakuinya sebagai kerugian penurunan nilai
untuk dikurangkan ke nilai bukunya.
Nilai aset yang dapat dipulihkan kembali adalah nilai mana yang lebih besar antara nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual, dan nilai sekarang penggunaan aset (assets value in
use). Nilai aset yang sedang digunakan adalah nilai sekarang arus kas masa datang yang
diharapkan dapat diperoleh dari aset tersebut. Nilai buku aset adalah jumlah yang tercatat
terkait aset, bersih dari akumulasi penyusutan atau akumulasi kerugian penurunan nilai aset
tersebut.
Cara Menetapkan Nilai Wajar Dikurangi Biaya untuk Menjual
Ada berbagai sumber informasi untuk menentukan nilai wajar aset, dikurangi biaya untuk
menjual. Berikut ada tiga sumber, yang disajikan dalam susunan menurun berdasarkan
kualitas informasi:
Perjanjian penjualan
Harga di pasar aktif
Biaya pelepasan
Biaya untuk menjual yang dicatat pada transaksi ini mencakup pajak dan biaya jasa hukum,
penghapusan aset, dan penyiapan aset untuk dijual.
Sumber Informasi yang Digunakan pada Proyeksi Arus Kas
Ketika menghitung nilai sekarang penggunaan aset (nilai masa sekarang arus kas masa
depan, assets value in use), pertimbangkan arus kas masa datang yang khusus diperoleh dari
penggunaan aset itu, yang telah dimodifikasi karena ada variasi arus kas masa depan, tingkat
bunga bebas risiko saat ini, dan faktor faktor lain yang mempengaruhi arus kas. Dasarkan
proyeksi arus kas pada asumsi yang masuk akal dan dapat didukung bukti yang mencakup
berbagai kondisi ekonomi yang paling cenderung terjadi selama masa manfaat aset tersebut.
Proyeksi tersebut harus didasarkan pada anggaran atau ramalan terkini, tetapi proyeksi
tersebut sebaiknya jangan mencakup jangka waktu lebih dari lima tahun, kecuali ada alasan
0142FAkuntansiInternasional
yang dapat diterima untuk menggunakan periode yang lama, kita yakin bahwa proyeksi ini
dapat diandalkan, dan kita jelas jelas memiliki kemampuan memprakirakan arus kas secara
akurat untuk jangka waktu yang lama.
4. Intangible Assets
Ada banyak jenis item aset tak berwujud, yang umumnya adalah dalam kategori berikut:
Kekayaan intelektual
Lisensi
Pengetahuan pasar
Penerapan proses atau sistem
Pengetahuan ilmiah atau teknis
Merek dagang
Jika item tak berwujud memenuhi kriteria dapat diidentifikasi, dapat mengendalikan sumber
daya, dan dapat memberi manfaat ekonomi masa depan, maka kita dapat mencatatnya
sebagai aset.
Kriteria yang Harus Dipenuhi untuk Menjadi Aset Tak Berwujud
Item yang tak berwujud harus memenuhi semua kriteria berikut agar dapat dicatat sebagai
aset:
Kendali
Manfaat ekonomi masa depan
Dapat diidentifikasi
Jika item tertentu memenuhi definisi item tak berwujud dan memenuhi kriteria aset tak
berwujud, maka kita dapat mencatat pengeluaran yang terkait dengan item tersebut sebagai
aset. Pengeluaran ini dapat mencakup biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh atau
menghasilkan item itu.
Jika entitas memperoleh aset tak berwujud, maka seluruh kriteria pengakuan yang tercatat
sebelum ini telah terpenuhi. Biaya yang masuk ke biaya total aset tak berwujud yang
diperoleh:
Harga pembelian
Bea masuk
Pajak pembelian yang tidak dikembalikan
0142FAkuntansiInternasional
Biaya persiapan aset secara langsung agar dapat digunakan, seperti biaya profesional,
tenaga kerja, dan pengujian
Dikurangi: diskon dan rabat
Jika kita memperoleh aset tak berwujud pada penggabungan bisnis, maka catat nilai
wajarnya pada tanggal perolehan sebesar harga perolehannya. Gunakan empat metode
penilaian yang disajikan dalam urutan pilihan yang menurun berikut:
Tawaran harga
Transaksi terkini
Transaksi yang wajar
Pengganda atau arus kas
Jika aset tak berwujud yang diperoleh tidak dapat dipisahkan dari aset lain, maka akuilah
kelompok aset itu sebagai aset tunggal yang terpisah dari goodwill.
Cara Mengakui Pengeluaran Penelitian dan Pengembangan
Jika entitas melakukan pengeluaran ke proyek penelitian dan pengembangan, maka akui
pengeluaran itu sebagai beban jika pengeluaran itu berkaitan dengan penelitian. Anda dapat
mencatat pengeluaran yang berkaitan dengan pengembangan sebagai aset tak berwujud
hanya jika memenuhi semua kriteria berikut:
Maksud penyelesaian
Kelayakan
Manfaat masa depan
Pengukuran
Sumber daya
Niat penggunaan
Ketika kita mencatat pengeluaran sebagai beban, tidak diizinkan jika kemudian
mengakuinya sebagai bagian dari harga perolehan aset tak berwujud.
Cara Mengukur Aset Tak Berwujud setelah Pengakuan Awal
Kita dapat mengukur aset tak berwujud setelah pengakuan awalnya dengan menggunakan
salah satu metode berikut:
Metode biaya perolehan
Metode penilaian ulang
0142FAkuntansiInternasional
Jika kita menggunakan metode ini untuk aset, maka kita juga harus menghitung semua aset
tak berwujud lain di jenisnya secara bersamaan dan dengan menggunakan model yang sama,
kecuali jika tidak ada pasar aktif untuk aset tersebut.
Jika kita menilai ulang aset tak berwujud, terdapat dua cara untuk menafsirkan akumulasi
amortisasi yang ada menurut tanggal penilaian ulangnya:
Pernyataan ulang yang proporsional
Penghapusan
Kita harus mengkaji ulang aset tak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas setahun
sekali, dan ketika terdapat tanda bahwa aset itu mungkin menurun nilainya. Kaji ulang ini
akan menilai apakah terdapat penurunan nilai aset dan apakah masa manfaat yang tidak
terbatas masih terjamin. Jika masa manfaat adalah tidak lagi tidak terbatas, maka temukan
masa manfaat dan mulailah mengamortisasi selama periode tersebut.
5. Leases
Definisi
Sewa (lease) adalah suatu perjanjian di mana lessor menyetujui untuk memberikan izin
kepada lessee untuk menggunakan suatu aset untuk periode waktu yang dinyatakan dalam
pertukaran untuk sebuah atau lebih pembayaran. Sebuah sewa pembiayaan (finance lease)
adalah sebuah sewa dimana lessee mengaku semua risiko dan manfaat yang berkaitan
dengan aset secara substansial, sedangkan sewa operasi (operating lease) adalah setiap sewa
selain sewa pembiayaan.
Kapan Sebuah Pengaturan Berisi Perjanjian Sewa?
Menentukan apakah sebuah pengaturan mengandung sewa membutuhkan sebuah penilaian
apakah pengaturan menyampaikan sebuah hak untuk menggunakan suatu aset, dan apakah
memenuhi perjanjian tergantung pada penggunaan aset tertentu atau grup dari aset tertentu.
Pengaturan mengandung sebuah hak untuk menggunakan aset jika menyampaikan kepada
pembeli hak untuk mengendalikan penggunaan aset tersebut. Hak untuk pengendalian terjadi
pada salah satu dari situasi berikut:
Akses. Pembeli dapat mengendalikan akses fisik terhadap aset sambil mengendalikan
lebih dari satu bagian output atau utilitasnya yang tidak signifikan.
0142FAkuntansiInternasional
Operasi. Pembeli dapat mengoperasikan aset dengan cara yang ditentukan pada saat
mengendalikan lebih dari satu bagian output atau utilitasnya yang tidak signifikan.
Output. Ada kemungkinan kecil bahwa pihak ketiga akan mengambil lebih dari
jumlah output atau utilitasnya yang tidak signifikan, dan pembeli membayar harga
untuk output dari aset yang tidak ditetapkan oleh perjanjian dan tidak sama dengan
harga pasar saat ini.
Cara Lessee Mengakui Sebuah Sewa Pembiayaan
Lessee mengakui sebuah sewa pembiayaan pada masa awal sewa. Lessee mengakui sewa
pembiayaan sebagai aset dan liabilitas untuk membayar sewa di masa depan, pada jumlah
yang sama dengan nilai wajar aset yang disewa, atau, jika lebih rendah, nilai kini dari
pembayaran sewa minimum. Juga tambahkan biaya langsung awal lessee dengan jumlah
yang diakui sebagai aset, seperti biaya negosiasi dan biaya jaminan sebuah sewa.
Kapanpun lessee melakukan pembayaran sewa, dia membagi pembayarannya menjadi beban
keuangan dan sebuah penurunan dari saldo liabilitas.
Cara Lessee Mengakui Sewa Operasi
Lessee biasanya mengakui sebuah beban berdasarkan metode garis lurus untuk pembayaran
sewa berdasarkan sewa operasi. Adalah mungkin untuk mengakui beban dengan
menggunakan metode selain metode garis lurus, jika metode lain lebih mencerminkan dari
penggunaan lessee atas aset tersebut.
Cara Lessor Mengakui Sewa Pembiayaan
Seorang lessor mengakui aset yang dimiliki berdasarkan sewa pembiayaan sebesar jumlah
yang sama dengan investasi bersih dalam sewa. Piutang pembayaran sewa merupakan
pembayaran pokok, serta penghasilan pembiayaan. Seorang lessor memasukkan biaya
langsung awal dalam pengukuran awal piutang sewa pembiayaan. Biaya langsung termasuk
komisi, biaya hukum, dan biaya internal yang secara langsung dan meningkat secara
bertahap yang disebabkan oleh proses negosiasi dan perjanjian sewa.
Cara Lessor Mengakui Sewa Operasi
Seorang lessor mengakui penghasilan sewa dari sewa operasi dalam penghasilan
berdasarkan garis lurus selama jangka waktu sewa. Hal ini dapat diterima untuk
menggunakan metode lain selain metode garis lurus jika metode tersebut lebih
mencerminkan pola penggunaan aset tersebut.
0142FAkuntansiInternasional
0142FAkuntansiInternasional
maka kita harus mempertimbangkan laporan itu untuk disahkan dan diterbitkan pada
tanggal penerbitan; tanggal ini mungkin jauh lebih cepat daripada pertemuan pemegang
saham atau badan pengawas.
Cara Mencatat Penyesuaian Peristiwa setelah Periode Pelaporan
Kita harus menyesuaikan jumlah yang diakui perusahaan di laporan keuangan agar
mencerminkan setiap penyesuaian peristiwa setelah periode pelaporan, tetapi hanya
sampai tanggal ketika laporan keuangan itu disetujui untuk diterbitkan.
Cara Mengungkapkan Peristiwa yang Muncul setelah Periode Pelaporan
Kita harus mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan peristiwa yang timbul
setelah tanggal pelaporan berikut:
Tanggal persetujuan
Peristiwa peristiwa yang tidak disesuaikan (nonadjusting events)
Kondisi akhir periode
0142FAkuntansiInternasional
0142FAkuntansiInternasional
SIMPULAN
Session tiga ini terutama membahas mengenai standar standar IFRS terkait dengan aset, di
antaranya adalah persediaan, property, pabrik dan peralatan, aset tak berwujud, penurunan nilai
aset. Selain itu juga dibahas maengenai transaksi khusus seperti perubahan kebijakan akuntansi,
estimasi dan kesalahan. Untuk lebih memahami peserta disarankan membaca langsung buku
Intermediate Financial Reporting an IFRS Perspective, dimana banyak diberikan contoh
contoh yang sangat membantu pemahaman.
0142FAkuntansiInternasional
DAFTAR PUSTAKA
1. Timothy Doupnik & Hector Perera (2012). International Accounting 3rd edition
McGrawHill, New York. Chapter 4
2. Nelson Lam & Peter Lau (2009). Intermediate Financial Reporting An IFRS
Perspective McGraw-Hill Education (Asia)., Singapore. Chapter 3 9
3. Steven M. Bragg (2010). The Vest Pocket Guide to IFRS John Wiley & Sons Inc. New
Jersey.