Kerangka Acuan Kegiatan PMT Bumil
Kerangka Acuan Kegiatan PMT Bumil
A. Pendahuluan
Kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan keselamatan
ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Riskesdas 2013 prevalensi risiko KEK
pada ibu hamil (15-49 tahun) sebesar 24,2%. Masalah gizi lain pada ibu hamil adalah
prevalensi anemi sebesar 37,1 % dan tinggi badan < 150 cm sebesar 31,3 %. Kondisi
ibu hamil ketika berisiko menurunkan kekuatan otot yang membantu proses persalinan
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin,
bahkan kematian ibu. Risiko pada bayi dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin
(keguguran), premature, lahir cacat, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), bahkan kematian
bayi. Ibu hamil KEK dapat menggangu tumbuh kembang janin, yaitu pertumbuhan fisik
(stunting), otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit tidak menular di usia
dewasa.
Masalah ibu hamil KEK disebabkan konservasi zat gizi yang kurang. Kekurangan
zat gizi makro berkaitan dengan kekurangan zat gizi mikro khususnya vitamin A, vitamin
D, asam folat, zat besi, kalsium dan iodium.
Penanggulangan ibu hamil KEK salah satunya adalah Pemberian Makanan Tambahan
Pemulihan (PMT-P).
B. Latar Belakang
Pada tahun 2016 prosentase ibu hamil KEK sebesar 18,06% dan ibu hamil
anemia sebesar 4,18%. Ibu hamil yang mengalami KEK berisiko melahirkan bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) 5 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang
tidak KEK (Mustika, 2004).
Sedangkan tahun 2017 (sampai dengan Maret 2017) prosentase bumil KEK 11,09%.
SETIA
H. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil yang mengukur LILA nya kurang dari 23,5
cm dan anemi dari keluarga miskin.
1. Judul
2. Pendahuluan
3. Tujuan
4. Peserta
5. Narasumber
6. Waktu dan tempat
7. Biaya
8. Hasil kegiatan
9. Kendala dan permasalahan
10. Rencana tindak lanjut
11. Penutup
Laporan dibuat oleh pengelola program dan dilaporkan maksimal 7 hari
setelah selesai kegiatan. Laporan ditujukan kepada PJ UKM kemudian diteruskan
ke Kepala Puskesmas.
- Evaluasi kegiatan dilakukan setelah kegiatan selesai dengan menggunakan daftar
tilik untuk mengevaluasi apakah kegiatan sudah sesuai dengan kerangka acuan.