Anda di halaman 1dari 6

PDD-NOS (Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified), merupakan diagnosa

yang diberikan pada anak yang tidak memenuhi kriteria diagnositik dari ke empat bentuk
Pervasive Development Disorder (PDD) seperti Autis, Asperger, CDD (Childhood
Disintegratiive Disorder) dan Rett.
Anak PDD-NOS memperlihatkan gangguan yang jelas dalam aspek komunikasi, interaksi
sosial, dan minat/perhatian yang merupakan. Sementara itu American Pediatric Association
(APA) justru mendefinisikan PDD-NOS sebagai sekumpulan masalah autistik/gangguan
perkembangan yang terdiri dari 5 keadaan yakni: Autisme, Asperger Syndrome, Retts
Syndrome, CDD (Childhood Disintegrative Disorder), dan PDD-NOS.
Setiap anak dengan PDD-NOS memiliki intensitas gangguan yang berbeda-beda.
Beberapa anak dengan PDD-NOS memiliki hambatan dalam lingkungan sekolah atau
rumah saja, sementara yang lain memiliki kesulitan dalam area kehidupanya.

Istilah PDD-NOS digunakan jika seorang anak menunjukkan beberapa tanda/gejala autistik
namun tidak memenuhi seluruh kriteria yang ada untuk dikatakan sebagai autisme ataupun
bentuk PDD yang lainnya.

Istilah PDD-NOS juga kadang merujuk pada istilah APD (Atypical Personality
Development), APDD (Atypical PDD), atau Atypical Autism, ataupun dikategorikan dalam
ASD yang lebih mendekati pada diagnosis Aspergers Syndrome walaupun mungkin tidak
pas. Ataupun sebenarnya anak memperlihatkan ciri autisme tetapi tanpa adanya beberapa
gejala autisme lainnya.

Spektrum autistik
Autistic Spectrum Disorder (ASD) adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan sekumpulan kelainan dengan adanya gangguan/masalah/ kelainan yang
beragam pada bidang interaksi sosial, komunikasi, minat yang sangat terbatas, dan
perilaku yang sangat berulang. Jadi masalah ini seperti spektrum di mana ujung yang satu
terdapat autisme yang jelas (full-blown, memenuhi seluruh kriteria), dan berjalan ke ujung
yang lainnya dengan masalah/kelainan/gejala yang semakin memudar sampai berakhir di
ujung yaitu sindrom Asperger atau PDD-NOS.

Ciri yang khas pada sindrom Asperger yaitu tidak adanya keterlambatan mulainya bicara
pada anak, namun terdapat gangguan/masalah pada komunikasi dan bahasa (mohon
bedakan antara istilah bicara dengan bahasa).

Pada sindrom Asperger, umumnya masalah yang semakin memprihatinkan setelah anak
semakin besar (mulai usia Sekolah Dasar) dimana diperlukan kemampuan bahasa yang
semakin besar yang diperlukan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya.

Multisystem Developmental Disorder (MSDD) adalah suatu istilah yang pertama kali
digunakan oleh Stanley Greenspan untuk menggambarkan anak-anak yang berusia 3 tahun
ke bawah yang memperlihatkan tanda-tanda gangguan komunikasi seperti autisme, tetapi
dengan keterlekatan emosi yang kuat yang tidak ada pada autisme.

Mirip autistik
Orangtua sering mengalami kebingungan terhadap penyebutan gangguan tersebut.
Padahal semuanya sama, hanya ada kriteria-kriteria yang terpenuhi dan ada yang tidak.
Yang sebetulnya sering adalah autisme infantile. Tetapi sering kali tidak memenuhi kriteria
diagnostik secara keseluruhan, tetapi itu ada ciri-ciri autistiknya. Nah kalau sudah begitu,
untuk memudahkan, orang biasanya menyebutnya PDD-NOS. Jadi ada ciri autistik, tetapi
tidak lengkap, tidak memenuhi kriteria diagnostik yang infantile.

Adapun kasus yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah autisme infantile, PDD-NOS,
dan asperger. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan yang mengalami gangguan
autistik pun 4:1. Autisme merupakan gangguan yang ada di dalam otak manusia, yang
menyebabkan anak hidup di dalam dunianya sendiri.

Gangguan ini biasanya muncul pada anak di bawah usia tiga tahun. Orang tua pun harus
bisa membedakan dan benar-benar memastikan kapan gangguan tersebut muncul. Bila
muncul di bawah tiga tahun, maka itu autistik. Tapi memang ada satu atau dua kasus yang
muncul di atas lima atau enam tahun. Bila seperti itu, tidak disebut sebagai gangguan
autistik, tetapi gangguan lain yang mempunyai ciri autistik.

Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab autisme. Namun, dalam penelitian
beberapa tahun terakhir, faktor genetik dinilai menjadi faktor yang menyebabkan autisme.
Mungkin orangtua mengatakan tidak ada riwayat keluarga, namun diduga merupakan
mutasi gen.

Penelitian lain menyebutkan bila salah satu orangtua yang usianya sudah lanjut juga bisa
menurunkan anak autistik. Ibu yang sudah usia lanjut, di atas 40 tahun, maupun ayah yang
usianya lanjut di atas 50 tahun, haruslah berhati-hati. Mereka diduga dapat menurunkan
gen yang kurang bagus.

Tujuan terapi
Bagi anak autisme, pada dasarnya tidak bisa disembuhkan secara total, meskipun anak
autistik yang high functioning gejalanya sudah sangatlah normal. Meskipun demikian, orang
tua yang memiliki anak dengan autisme tidak perlu khawatir. Anak autistik bisa diterapi,
asalkan benar dilakukan terapis yang benar-benar profesional di bidangnya.

Tujuan terapi sebenarnya adalah membuat anak bisa tumbuh dan berkembang, terutama
proses berbahasanya. Apalagi 75 persen tidak bisa berbicara. Kalaupun dia bisa berbicara,
minimal menurunkan gejala keagresivan emosi atau tantrum, karena dia sudah
mengungkapkan apa yang dia tidak mau dan yang dia tidak suka. Selanjutnya tentu
perkembangan sosialnya. Dan yang paling penting kemandirian, seperti mandi, makan, dan
tidur.

Yang harus dilakukan


1. Bagi orangtua, deteksi dini harus dilakukan. Pemberian obat sebaiknya jangan ditakuti karena
akan disesuaikan dan tidak akan diberikan seumur hidup.
2. Orangtua dan juga keluarga besar harus bisa menerima anak autistik apa adanya. Proses untuk
membantu perkembangan anak autistik itu bisa bertahun-tahun. Kesabaran dan kasih sayang
sangatlah diperlukan.
3. Untuk masyarakat umum, hindari memandang anak autistik sebagai seseorang yang aneh,
apalagi menular. Penyebutan autistik yang menjamur di tengah masyarakat untuk menjadi
bahan ejekan, tidak boleh digunakan. Jangan memakai penyebutan autistik di luar keadaan
yang sebenarnya karena akan menyakitkan hati orang tua yang memiliki anak autistik.
Gangguan PDD-NOS (Pervasive Develompmental Disorder
Not Otherwise Specified)
Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD NOS) adalah salah satu dari 5 gangguan spektrum
Autism. Autism adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya
tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia
lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. Karakteristik anak dengan autisme adalah adanya
6 gangguan dalam bidang interaksi sosial, komunikasi (bahasa dan bicara), perilaku-emosi, pola bermain, gangguan
sensorik atau motorik dan perkembangan terlambat atau tidak normal. Gejala ini mulai tampak sejak lahir atau saat
masih kecil biasanya sebelum anak berusia 3 tahun, Meski seringkali dianggap ringan ternyata dalam beberapa hal
manifestasi klinis tertentu justru lebih parah gangguannya.

Disorder-Tidak Pervasive Developmental Otherwise Specified (PDD-NOS) adalah gangguan perkembangan pervasif
(PDD), juga disebut spektrum autisme disorder (ASD). PDD-NOS adalah satu dari lima bentuk Gangguan Spektrum
Autisme . PDD-NOS sering disebut autisme atipikal. Diagnosa Pervasive Develompmental Disorder Not Otherwise
Specified (PDD NOS) umumnya digunakan atau dipakai di Amerika Serikat untuk menjelaskan adanya beberapa
karakteristik autisme pada seseorang .
National Information Center for Children and Youth with Disabilities (NICHCY) di Amerika Serikat menyatakan bahwa
Autisme dan PDD NOS adalah gangguan perkembangan yang cenderung memiliki karakteristik serupa dan gejalanya
muncul sebelum usia 3 tahun. Keduanya merupakan gangguan yang bersifat neurologis yang memengaruhi
kemampuan berkomunikasi, pemahaman bahasa, bermain dan kemampuan berhubungan dengan orang lain.
Ketidakmampuan beradaptasi pada perubahan dan adanya respon-respon yang tidak wajar terhadap pengalaman
sensoris seringkali juga dihubungkan pada gejala autisme.

Autism Spectrum Diseases


Autism dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder R-IV merupakan salah satu dari lima jenis gangguan
dibawah payung PDD (Pervasive Development Disorder) di luar ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan ADD
(Attention Deficit Disorder). Gangguan perkembangan perpasiv (PDD) adalah istilah yang dipakai untuk
menggambarkan beberapa kelompok gangguan perkembangan di bawah (umbrella term) PDD, yaitu:
1. Autistic Disorder (Autism) Muncul sebelum usia 3 tahun dan ditunjukkan adanya hambatan dalam interaksi sosial,

komunikasi dan kemampuan bermain secara imaginatif serta adanya perilaku stereotip pada minat dan aktivitas.

2. Aspergers Syndrome Hambatan perkembangan interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, secara

umum tidak menunjukkan keterlambatan bahasa dan bicara, serta memiliki tingkat intelegensia rata-rata hingga di atas

rata-rata.

3. Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-NOS)Merujuk pada istilah atypical autism,

diagnosa PDD-NOS berlaku bila seorang anak tidak menunjukkan keseluruhan kriteria pada diagnosa tertentu (Autisme,

Asperger atau Rett Syndrome).

4. Retts Syndrome Lebih sering terjadi pada anak perempuan dan jarang terjadi pada anak laki-laki. Sempat mengalami

perkembangan yang normal kemudian terjadi kemunduran/kehilangan kemampuan yang dimilikinya; kehilangan

kemampuan fungsional tangan yang digantikan dengan gerakkan-gerakkan tangan yang berulang-ulang pada rentang

usia 1 4 tahun.

5. Childhood Disintegrative Disorder (CDD) Menunjukkan perkembangan yang normal selama 2 tahun pertama usia

perkembangan kemudian tiba-tiba kehilangan kemampuan-kemampuan yang telah dicapai sebelumnya.


Gejala autisme dapat sangat ringan (mild), sedang (moderate) hingga parah (severe), sehingga masyarakat mungkin
tidak menyadari seluruh keberadaannya. Parah atau ringannya gangguan autisme sering kemudian di-paralel-kan
dengan keberfungsian. Dikatakan oleh para ahli bahwa anak-anak dengan autisme dengan tingkat intelegensi dan
kognitif yang rendah, tidak berbicara (nonverbal), memiliki perilaku menyakiti diri sendiri, serta menunjukkan sangat
terbatasnya minat dan rutinitas yang dilakukan maka mereka diklasifikasikan sebagai low functioning autism.
Sementara mereka yang menunjukkan fungsi kognitif dan intelegensi yang tinggi, mampu menggunakan bahasa dan
bicaranya secara efektif serta menunjukkan kemampuan mengikuti rutinitas yang umum diklasifikasikan sebagai high
functioning autism. Dua dikotomi dari karakteristik gangguan sesungguhnya akan sangat berpengaruh pada implikasi
pendidikan maupun model-model treatment yang diberikan pada para penyandang autisme. Kiranya melalui media ini
penulis menghimbau kepada para ahli dan paktisi di bidang autisme untuk semakin mengembangkan strategi-strategi
dan teknik-teknik pengajaran yang tepat bagi mereka. Apalagi mengingat fakta dari hasil-hasil penelitian terdahulu
menyebutkan bahwa 80% anak dengan autisme memiliki intelegensi yang rendah dan tidak berbicara atau nonverbal.
Namun sekali lagi, apapun diagnosa maupun label yang diberikan prioritasnya adalah segera diberikannya intervensi
yang tepat dan sungguh-sungguh sesuai dengan kebutuhan mereka.
Karakteristik PDD-NOS
Karena PDD-NOS adalah gangguan spektrum, tidak setiap anak menunjukkan tanda-tanda yang sama. Dua
karakteristik utama dari gangguan ini adalah kesulitan dengan keterampilan interaksi sosial dan komunikasi. Tanda
sering terlihat pada bayi tetapi diagnosis biasanya barui dapat dibuat sampai sekitar usia 4. Meskipun PDD-NOS
dianggap lebih ringan dibandingkan autism yang khas, sebenarnya tidak sepenuhnya hal ini selalu benar. Sementara
beberapa karakteristik mungkin lebih ringan, tetapi manifestasi yang lain mungkin lebih parah.

Keterampilan fungsi Sosial


Setelah anak dengan PDD-NOS masuk sekolah, ia sering akan sangat bersemangat untuk berinteraksi dengan teman
sekelas, tetapi dapat bertindak secara sosial berbeda dari teman sebaya dan tidak dapat membuat koneksi asli.Saat
mereka menua, koneksi terdekat mereka buat biasanya dengan orangtua mereka. Anak-anak dengan PDD-NOS
memiliki kesulitan membaca ekspresi wajah dan yang berkaitan dengan perasaan orang lain. Mereka mungkin tidak
tahu bagaimana merespon ketika seseorang tertawa atau menangis. Literal thinking is also characteristic of PDD-NOS.
Pemikiran literal juga karakteristik dari PDD-NOS. Mereka kemungkinan besar akan mengalami kesulitan memahami
pembicaraan figuratif dan sarkasme.

Keterampilan komunikasi
Kemampuan komunikasi yang terhambat adalah tanda PDD-NOS yang dimulai segera setelah lahir. Bayi dengan PDD-
NOS yang tidak babling atau mengoceh dengan bertambahnya usia mereka, mereka tidak berbicara pada usia di mana
pidato berkembang pada orang khas. Beberapa karakteristik bahasa berbasis pola yang berulang atau bahasa kaku,
kepentingan sempit, perkembangan bahasa tidak rata, dan komunikasi nonverbal miskin. Karakteristik yang sangat
umum dari PDD-NOS adalah gangguan kesulitan menangkap perbedaan antara kata ganti, terutama
antara kau dan aku saat bercakap-cakap, seperti dalam pertukaran ini:
Orangtua : Apakah Anda ingin warna ini atau Anda ingin aku?
Anak: Aku.
Di sini, karena orangtua menggunakan kata untuk menggambarkan dirinya sendiri, anak berpikir bahwa saya ini
berlaku untuk orang tua terlepas dari siapa pembicara. Anak tidak mengerti, tanpa intervensi, bahwa
penugasan saya tergantung pada pembicara, bukan untuk siapa pun yang berbicara terlebih dahulu
PDD-NOS biasanya didiagnosa oleh psikiater anak, psikolog, atau ahli saraf pediatrik. [Tidak ada tes khusus tunggal
dapat diberikan untuk menentukan apakah seorang anak pada spektrum. Diagnosis dilakukan melalui observasi,
angket, dan tes. Orang tua biasanya akan memulai pencarian diagnosis dengan pertanyaan untuk dokter anak anak
mereka tentang perkembangan anak mereka setelah melihat kelainan. Dari sana, dokter akan mengajukan pertanyaan
untuk mengukur perkembangan anak dibandingkan dengan yang sesuai dengan seusia. One test that measures this
is the Modified Checklist of Autism in Toddlers (MCHAT). Satu tes yang mengukur ini adalah Daftar Periksa Modifikasi
autism di Balita (MCHAT). Ini adalah daftar pertanyaan yang jawabannya akan menentukan apakah anak harus dirujuk
ke spesialis seperti dokter anak tumbuh kembang, ahli saraf , psikiater, atau psikolog. Daftar lain, DSM-IV adalah
serangkaian karakteristik dan kriteria untuk memenuhi syarat untuk diagnosis autism

Anda mungkin juga menyukai