Anda di halaman 1dari 29

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang Masalah


Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami kepada Dosen Gempa. Dan
karena begitu pentingnya materi ini dan untuk menambah pematerian, maka dengan
ini kami membuat makalah Statika ini.

2. Perumusan Masalah
Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan gaya, sifat gaya, penjumlahan
gaya, beban, jenis-jenis tumpuan dan reaksi, dan keseimbangan.

3. Tujuan Pembuatan Makalah


Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk membantu, mempermudah pembelajaran
serta melengkapi pematerian.

4. Manfaat Pembuatan Makalah


- Untuk mengetahui tentang konsep keseimbangan gaya
- Untuk mengetahui jenis tumpuan dan pengaruh tumpuan pada analisa
keseimbangan gaya
- Untuk mengetahui konsep keseimbangan antara beban aksi dan reaksi pada
struktur statis tertentu
- Keseimbangan gaya aksi dan reaksi akan menghasilkan gaya dalam
- Distribusi gaya dalam pada struktur statis tertentu agar diketahui bagian mana dari
struktur yang menderita gaya dalam terbesar

Hal 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Dari Reaksi Perletakan
Reaksi perletakan adalah reaksi yang secara umum mempelajari tentang ilmu
kesetimbangan (keseimbangan) gaya gaya yang bekerja pada suatu konstruksi

2. Beban dan Gaya Luar


Didalam suatu struktur pasti ada beban, beban yang bisa bergerak umumnya disebut
beban hidup misal : manusia, kendaraan, dan lain sebagainya. Beban yang tidak dapat
bergerak disebut beban mati, misal : meja, peralatan dan lainsebagainya. Ada
beberapa macam beban yaitu beban terpusat dan beban terbagi rata.

Gaya-gaya yang bekerja di luar struktur atau muatan dan reaksi yang menciptakan
kestabilan struktur disebut gaya luar.

a. Beban terpusat
Beban terpusat adalah beban yang terkonsentrasi di suatu tempat.
a.1.

manusia yang berdiri diatas jembatan

P
beban terpusat
Penggambaran dalam mekanika teknik

Kendaraan berhenti diatas jembatan

P1 P2 P3

Penggambaran dalam mekanika teknik

Notasi beban terpusat = P

Satuan beban terpusat = ton, kg, Newton, dan lainsebagainya,

Hal 2
b. Beban terbagi rata

Beban terbagi rata adalah beban yang tersebar secara merata baik kearah
memanjang maupun ke arah luas.

anak-anak berbaris diatas


jembatan

q t/m
Penggambaran dalam mekanika teknik

Notasi beban terbagi rata = q


Satuan beban terbagi rata = ton/m,kg/cm,Newton/m dan lainsebagainya.

3. Jenis-Jenis Tumpuan dan Reaksi

Tumpuan Rol
Alat ini mampu melawan gaya-gaya dalam suatu garis aksi yang spesifik.
Tumpuan Rol merupakan tumpuan yang mampu menahan gaya dalam arah
Vertikal. Penghubung yang terlihat pada gambar dibawah ini dapat melawan
gaya hanya dalam arah AB rol. Pada gambar dibawah hanya dapat melawan
beban vertical. Sedang rol-rol hanya dapat melawan suatu tegak lurus pada
bidang cp.
1.

Hal 3
Sifat dari perletakan ROL
- Dapat bergerak dalam arah sejajar perletakan, tetapi tidak ada reaksi
perletakan sejajar dengan perletakan

- Dapat berputar tetapi tidak ada reaksi perletakan dalam arah memutar

- Tidak dapat bergerak dalam arah tegak lurus perletakan, tetapi terdapat
reaksi perletakan tegak lurus perletakan yang ditandai dengan anak
panah merah disimbolkan R

Tumpuan Sendi

Tumpuan yang berpasak mampu melawan gaya yang bekerja dalam setiap
arah dari bidang. Jadi pada umumnya reaksi pada suatu tumpuan seperti ini
mempunyai dua komponen yang satu dalam arah horizontal dan yang lainnya
dalam arah vertical. Tidak seperti pada perbandingan tumpuan rol atau
penghubung,maka perbandingan antara komponen-komponen reaksi pada
tumpuan yang terpasak tidaklah tetap. Untuk menentukan kedua komponen
ini, dua buah komponen statika harus digunakan.

Hal 4
Sifat dari perletakan SENDI :
- Tidak dapat bergerak dalam arah sejajar perletakan, tetapi terdapat
reaksi perletakan sejajar perletakan yang ditandai dengan anak panah
merah dinotasikan R
- Dapat berputar tetapi tidak ada reaksi perletakan dalam arah memutar
- Tidak dapat bergerak dalam arah tegak lurus perletakan, tetapi terdapat
reaksi perletakan tegak lurus perletakan yang ditandai dengan anak
panah merah disimbolkan R

Tumpuan Jepit

Tumpuan jepit ini mampu melawan gaya dalam setiap arah, baik arah
vertikan dan horizontal dan juga mampu melawan suaut kopel atau momen.
Secara fisik,tumpuan ini diperoleh dengan membangun sebuah balok ke
dalam suatu dinding batu bata. Mengecornya ke dalam beton atau mengelas
ke dalam bangunan utama. Suatu komponen gaya dan sebuah momen.

Sifat dari perletakan JEPIT :


- Tidak dapat bergerak dalam arah sejajar dan tegak lurus perletakan,
tetapi terdapat reaksi perletakan sejajar dan tegak lurus perletakan
- Tidak dapat berputar tetapi terdapat reaksi perletakan dalam arah
memutar
- Pada jepit terdapat 3 reaksi perletakan yaitu RV, RH, RM (Reaksi
Vertikal, Reaksi Horizontal dan Reaksi Momen)

Hal 5
4. Gaya Dalam
Gaya Dalam adalah gaya yang melawan gaya luar yang timbul dari kekuatan
bahan konstruksi (Kamarwan 1995)

Gaya dalam dapat dibedakan menjadi (Kamarwan, 1995):


1.Gaya normal (normal force) adalah gaya yang bekerja sejajar /searahsumbu
batang.
2.Gaya lintang/geser (shearing force) adalah gaya yang bekerja tegak lurus
sumbu batang.
3.Momen lentur (bending momen)gaya yang menahan lentur sumbu batang.

Persamaan statik tertentu adalah (Kamarwan, 1996):


F= 0 atau Fx = 0 Fy = 0 (tidak ada gaya resultanyang bekerja pada suatu
benda)
M = 0 (tidak ada resultan momen yang bekerja pada suatu benda)

Diagram Gaya Dalam


Diagram gaya dalam adalah diagram yang menggambarkan besarnya gaya dalam
yang terjadi pada suatu konstruksi. Sedang macam-macam diagram gaya dalam
itu sendiri adalah sebagai berikut (Kamarwan, 1995):
1.Diagram gaya normal (NFD), diagramyang menggambarkan besarnya gaya
normal yang terjadi pada suatu konstruksi.
2.Diagram gaya geser (SFD), diagram yang menggambarkan besarnya gaya
geser yang terjadi pada suatu konstruksi.
3.Diagram moment (BMD), diagram yang menggambarkan besarnya momen
lentur yang terjadi pada suatu konstruksi.
Sumber : ( Karmawan SS : Statika Bagian Dari Mekanika Teknik . Jakarta.
1995)

Hal 6
Hal 7
Hal 8
Hal 9
Hal 10
Hal 11
Hal 12
Hal 13
Hal 14
5. Struktur Portal
Pengertian Portal.
Pada konstruksi Portal yang terdiri dari balok dan tiang yang dibebani muatan di
atasnya akan timbul lenturan pada balok saja, dan akan meneruskan gaya-gaya
tersebut kepada tiang berupa gaya normal.
Pada konstruksi portal yang balok dan tiangnya mempunyai hubungan yang kaku
apabila dibebani muatan akan menimbulkan lentur dan gaya normal di balok maupun
di tiang. Gaya horizontal yang bekerja pada tiang juga akan menimbulkan lentur pada
balok. Pada konstruksi demikian bila balok dibebani muatan terpusat akan
menimbulkan momen lentur positif pada balok yang menunjukkan adanya lentur pada
sumbu balok, yang mengakibatkan putaran sudut pada hubungan balok dan tiang.
Akibat putaran sudut ini tiang akan bergeser kedudukannya. Dalam hal demikian
dianggap pada tiang hanya akan timbul gaya normal tekan saja, yang besarnya sama
dengan reaksi perletakan.

Hal 15
6. Struktur Rangka Batang
Syarat rangka batang :
l. Sumbu batang berimpit dengan batang sederhana, yaitu rangka garis penghubung
antara kedua ujung sendi. Titik sambungan selanjutnya disebut Titik Simpul
atauSimpul. Garis yang menghubungkan semua Simpul disebut Garis Sistim.
2. Muatan yang bekerja pada rangka batang simpul.
3. Garis Sistim dan gaya{uar harus terletak dalam satu bidang datar.
4. Rangka Batang ini harus merupakan rangka batang Statik Tertentu, baik ditinjau
dari keseimbangan luar maupun dari keseimbangan dalam

Metode Titik Buhul ( Kesetimbangan Titik)


Pendekatan ini memandang.bahwa bila konstruksi dalam keadaan seimbang maka
seluruh simpul harus dalam keadaan seimbang pula. Bila kemr,rdian ditinjau dari
keseimbangan simpul maka tiap-tiap simpul akan merupakan keseimbangan yang
harus memenuhi syarat
konkuren koplanar.
Untuk mencari kesetimbangan satu titik Berdasarkan keseimbangan gaya-gaya
konkuren koplanar dapat dimengerti bahwa persamaan yang dapat diturunkan
hanya akan
dapat mencari dua gayayang tidak diketahui. Oleh karena itu carilah sebuah titik
simpul yang menangkap dua batang yang belum diketahui.

Hal 16
konsep terpenting dalam metode ini, ialah :

1. Uraikan terlebih dahulu gaya-gaya batang menjadi 2 arah yang tegak lurus
2. Hitung reaksi ( Va dan Vb ) tumpuan akibat pembebanan yang diberikan
3. Namai batang-batang dan titik-titik buhul kontruksi, agar lebih mudah
membedakannya dalam perhitungan kedepannya.
4. Buat perjanjian tanda, yang pada umumnya dalam perhitungan tanda negatif (-)
dilambangkan sebagai tekan. Dan lambanga positif (+) dilambangkan sebagai
tarik.
5. Mulailah perhitungan, dengan terlebih dahulu menghitung gaya-gaya batang
pada titik buhul yang maximal gaya batangnya hanya 2 gaya batang yang tidak
diketahui.
6. Kemudian lanjutkan perhitungan ke titik buhul lainnya dengan syarat tadi
hanya 2 gaya batang maximum yang tidak diketahui pada titik buhul
7. Dalam perhitungan pada tiap-tiap titik buhul, di buat asumsi awal dimana semua
gaya-gaya batang arahnya menjauhi titik buhul pada titik buhul yang kita hitung.
8. Dan jika hasil yang diperoleh bernilai positif (+) maka batang tersebut adalah
batang tarik, dan sebaliknya jika hasil yang diperoleh bernilai negatif (-) maka
batang tersebut adalah batang tekan.
9. Simpulkan hasil perhitungan gaya-gaya batang pada tabel hasil perhitungan agar
anda sendiri bisa melihat hasilnya secara keseluruhan.

Contoh di titik A

Karena batang S1 sudah diketahui selanjutnya kita ambil titik D untuk


mencari S4 dan S3.

Hal 17
Kita ambil titik C

Kita ambil titik F

Kemudian kita simpulkan hasil perhitungan gaya-gaya batang seperti pada tabel
dibawah ini

Hal 18
7. Contoh Soal dan Pembahasan

Hal 19
Hal 20
Hal 21
8. Balok Gerber / Balok Terusan

Balok Gerber adalah suatu balok yang di tumpu oleh dari 2 (dua) tumpuan atau
lebih.

A B C

Penyelesaian perhitungan untuk balok gerber ini sebenarnya dengan


statis tak tentu, dimana oleh tuan Gerber dapat disesuaikan dengan statis
tertentu, dengan cara memberi atau meletakan sendi diantara 2 (dua) tumpuan
tersebut.

Misalnya sebuah balok tumpuan dimana sendinya terletak pada A B


atau B C . Dalam hal ini ada aturannya untuk menentukan jumlah sendi,
dengan menggunakan rumus :

Jumlah sendi ( S ) = n 2 dimana n = jumlah


tumpuan

a) Atau b)
S S

A B C

Prinsip perhitungan untuk balok gerber :


1. Dengan prinsip balok tumpuan sederhana
2. Dengan prinsip over steak atau balok tumpuan menjorok

Hal 22
Gambar balok gerber :

1. Dengan 3 (tiga) tumpuan

S
A B C

RA RS

RB RC

S
A B C

RS

RA RB

RS RC

2. Dengan 4 (empat) tumpuan

S1 S2
A B C
D

RS1 RS2

RA RB RC

Hal 23
RD

S1 S2
A B C
D

RA RS1 RS2
RD

RB Rc

Hal 24
CONTOH SOAL :
1. Hitung reaksi - reaksi yang terjadi dan gambarkan bidang D dan
M!

P1 = 4ton P2 = 3 ton
S
A D B E C

2m 2m 1m 1m 3m

(I) P1

RA RS P2
(II)

RB RC

Bagian (I) :
2,75
RA = RS = P1 = .4 = 2 ton 2
MD = RA . 2 = 2 . 2 = 4 ton m + +
A D B E
C
Bagian (II) : 0,25

2 - 2
MC = 0
- RS . 5 + RB . 4 P2 . 3 = 0
- 2 . 5 + 4 . RB 3.3 = 0
RB = 19/4 = 4,75 ton
V=0 MB
- RS + RB P2 + RC = 0
RC = 0,25 ton
A D B E
C
Gaya Diagonal
DA = 2 ton
ME
DD = 2 4 = - 2 ton
DB = - 2 + 4,75 = 2,75 ton
DE = 2,75 3 = 0,25 ton MD

Momen
MA = MC = 0
MD = 4 ton
MB = RA.5 P1.3 = 2.5 4.3 = - 2 ton m
ME = RA.6 P1.4 + RB.1 = 2.6 4.4 + 4,75.1 = 0.75 ton m

Hal 25
2. Hitung reaksi - reaksi yang terjadi dan gambarkan bidang D dan
M!

S q = 2 t/m

A B C

5m 2m 6m

(I)

RS RC

(II) RS

RA RB

Bagian (I) :

Rc = RS = Q = .(2.6) = 6 ton
Mmax = 1/8.q.L2 = 1/8.2.62 = 9 ton m

Hal 26
BAB III PENUTUP

Kesimpulan :
Didalam suatu struktur pasti ada beban, beban yang bisa bergerak umumnya
disebut beban hidup misal : manusia, kendaraan, dan lain sebagainya. Beban
yang tidak dapat bergerak disebut beban mati, misal : meja, peralatan dan
lainsebagainya. Ada beberapa macam beban yaitu beban terpusat dan beban
terbagi rata.
Tumpuan dibagi menjadi 3 yaitu Tumpuan Rol, Tumpuan Sendi, dan
Tumpuan Jepit.

Hal 27
DAFTAR PUSTAKA

1.Kamarwan, Sidharta S. STATIKA Bagian Dari Mekanika Teknik. edisi


ke-2. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta. 1995.
2.Modul Statika Semester 1

Hal 28
Hal 1

Anda mungkin juga menyukai