KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Hari/Tanggal Ujian Kasus: Senin, 30 Oktober 2017
SMF ILMU JIWA
PANTI SOSIAL BINA LARAS HARAPAN SENTOSA 3
I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Tn. RH
Usia / tanggal lahir : 28 tahun / 18 Desember 1989
Jenis kelamin : Laki-Laki
1
Suku bangsa : Padang
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status perkawinan : Belum Menikah
Alamat : Angkatan
2
sulit bergaul, pasien pun berjalan kaki karena dikendalikan dan tertidur di kolong
jembatan.
Akhirnya saat tidur di kolong jembatan tersebut, pasien ditangkap oleh Satpol PP dan
dibawa ke panti di Kedoya, di panti Kedoya pasien merasakan punggung pasien berat,
pasien sering melihat terdapat bayangan hitam berupa sayap di punggung pasien seperti
dua ular di bagian pundak dan kipas cina di bawah pergelangan tangan. Suara suara pun
masih sering pasien dengarkan, pasien mendengar suara itu mengajak pasien
berkomunikasi, terdapat juga suara seperti berbicara dengan telefon genggam, tetapi
tidak ada sumber telefon genggam.
Maret 2017 pasien dipindahkan ke panti Balaraja, di panti pasien merasa punggung
berat dan seperti ditusuk-tusuk pisau, suara dan bayangan masih sering pasien lihat, di
panti balaraja pasien mulai sulit tidur, karena setiap malam pasien merasa dipegang,
diganggu, dibangunkan oleh sentuhan, cubitan, tetapi saat pasien bangun tidak ada yang
memegang pasien.
Keluhan dan perasaan aneh dalam diri pasien sering sekali terjadi satu tahun
belakangan.
3
tidak. Pasien menjadi sering ketakutan, tidak berani menaiki kendaraan bermotor, sulit
bergaul, pasien pun berjalan kaki karena dikendalikan dan tertidur di kolong jembatan.
Keluhan dan perasaan aneh dalam diri pasien sering sekali terjadi satu tahun
belakangan.
4
D. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat perkembangan fisik :
Pasien lahir normal, cukup bulan, dan ditolong oleh dokter, langsung menangis. Tidak
ada komplikasi pada saat kehamilan dan persalinan. Riwayat pertumbuhan dan
perkembangan sesuai anak seusianya.
2. Riwayat perkembangan kepribadian:
Pasien merupakan anak yang ceria dan punya banyak teman. Pasien tidak mengingat
kedua orangtuanya karena sejak kecil diasuh oleh nenek. Pasien tidak dekat dengan
nenek karena menurutnya, nenek tidak nyambung jika diajak berbicara, oleh karena itu
pasien lebih suka mengobrol dan bercerita pada teman-teman pergaulannya. Hubungan
dengan keluarga pasien juga tidak terlalu dekat.
Saat SMP pasien suka bermain ke warnet bersama teman-teman sehingga mulai sering
bolos, pasien juga mulai merokok. Pasien menjadi jarang belajar. Saat SMK Pasien aktif
dalam perkumpulan social, pasien ikut dalam perkumpulan yang mempromosikan
kampanye mengenai HIV AIDS.
3. Riwayat pendidikan :
Pasien menyelesaikan TK, SD, SMP, dimana prestasi pasien biasa saja, mengikuti
aktivitas sekolah. Pasien lulus SMK di sumatera bidang konstruksi bangunan pada tahun
2010, pasien adalah anak yang aktif, di SMK pasien pendiam tetapi sering mengikuti
perkumpulan dan kampanye kesehatan.
4. Riwayat pekerjaan :
Setelah lulus SMK pasien bekerja di kereta api selama 5 tahun, kemudian pasien merasa
takut karena memikirkan hal yang belum terjadi, pasien sering tidak masuk dan akhirnya
berhenti saat pasien diperintahkan untuk lari jauh tersebut.
5
5. Kehidupan beragama :
Pasien beragama islam, dan dibesarkan dalam keluarga yang beragama islam, sholatnya
tidak rajin.
E. RIWAYAT KELUARGA
Pasien adalah anak ke 1 dari 6 bersaudara. Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
riwayat psikiatri ataupun penggunaan obat-obatan terlarang.
Laki-Laki Pasien
Perempuan
6
F. SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG :
Pasien merasa nyaman dan ingin pulang ke rumah, tetapi jika pulang juga pasien tidak
tahu harus pulang kemana, pasien ingin kuliah melukis. Dalam kehidupan social di
panti, pasien tidak mudah bergaul dan lebih suka diam menyendiri.
A. DESKRIPSI UMUM
1. Penampilan
Pasien berpakaian kaos,tampak tidak rapi, kulit sawo matang, rambut tampak rapi,
kuku tampak terawat, bersih, wajah dan penampilan fisik sesuai usianya, tampak
tenang, raut wajah menunjukkan rasa khawatir dan waspada.
2. Kesadaran
a. Kesadaran sensorium / neurologik : kompos mentis
b. Kesadaran psikiatrik : tidak tampak terganggu
7
b. Gangguan berbicara : tidak ada
B. ALAM PERASAAN (EMOSI)
1. Suasana perasaan (mood) : hipotim
2. Afek ekspresi afektif
a. Arus : lambat
b. Stabilisasi :stabil
c. Kedalaman : dalam
d. Skala diferensisasi : luas, respon emosi dengan ekspresi wajah yang bervariasi
juga irama dan gerakan tubuh serasi dengan suasana yang di hayatinya
e. Keserasian : serasi
f. Pengendalian impuls : kuat
g. Ekspresi : wajar
h. Dramatisasi : tidak ada akting emosional
i. Empati :tidak dapat di nilai
C. GANGGUAN PERSEPSI
a. Halusinasi: terdapat halusinasi visual, auditorik, taktil. Halusinasi visual berupa
melihat bayangan bayangan sedang memanjat. Halusinasi auditorik berupa
mendengar suara seperti kaleng atau berbicara, Halusinasi Taktil yang berupa
adanya sayap yang menempel di punggung pasien dan setiap malam ada yang
membangunkan pasien dengan sentuhan atau cubitan, sehingga pasien sulit tidur.
b. Ilusi : tidak ditemukan.
c. Depersonalisasi : tidak ada
d. Derealisasi : tidak ada
8
D. SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
1. Taraf pendidikan : SMK
2. Pengetahuan umum : baik
3. Kecerdasan : Rata-Rata
4. Konsentrasi dan kalkulasi: baik
5. Orientasi
i. Waktu : baik
ii. Tempat : baik
iii. Orang : baik
iv. Situasi : baik
6. Daya ingat
a. Tingkat
Jangka panjang :baik
Jangka pendek : baik
b. Segera : baik
c. Gangguan : tidak ditemukan adanya gangguan
7. Pikiran abstraktif : Baik
8. Visuospatial: Baik
9. Bakat kreatif: Baik
10. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, Pasien dapat melakukan kegiatan sehari
hari seperti makan, mandi, mengganti
pakaian sendiri, BAB atau BAK sendiri.
E. PROSES PIKIR
1. Arus pikir
Produktifitas : berpikir cepat
Kontinuitas : inkoheren
Hendaya bahasa : tidak ada
9
2. Isi pikir
Preokupasi dalam pikiran : ditemukan, bahwa pasien memikirkan mengapa
harus dia yang terkena penyakit ini.
Waham : ada (waham paranoid yang berupa waham dikendalikan) bukan
dirinya yang menggerakkan tubuhnya.
Obsesi : tidak ditemukan
Fobia : fobia saat naik mobil
Gagasan rujukan : tidak ada
Gagasan pengaruh : tidak ditemukan
F. PENGENDALIAN IMPULS
Selama wawancara tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls.
G. DAYA NILAI
Daya Nilai Sosial: Kurang, pasien kurang berinteraksi dengan pasien-pasien lain
Uji Daya Nilai : Baik, tidak mengambil hak milik orang lain,
Daya Nilai Realitas : Terganggu, pasien mengalami waham dan halusinasi.
H. TILIKAN :
Tilikan derajat 2, dimana pasien bingung apa yang terjadi pada dirinya. Pasien merasa
ada sesuatu yang berbeda.
I. RELIABILITAS :
Secara umum baik, dan pasien dapat dipercaya
10
2. Kesadaran : kompos mentis
3. Tensi : 120/90 mmHg
4. Nadi : 90 kali/menit
5. Suhu badan : 37,1 Celcius
6. Frekuensi pernafasan : 22 kali/menit
7. Bentuk tubuh :
Kepala : Normocephali, rambut distribusi merata
Mata: pupil bulat isokor, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Mulut : hipersalivasi (-)
Leher : KGB tidak membesar
Thorax : Bentuk toraks normal
Abdomen : Tidak membunci, datar
8.Ekstremitas : Dalam batas normal
9.Sistem kardiovaskuler : tidak dilakukan
10. Sistem respiratorius : tidak dilakukan
11. Sistem gastro-intestinal : tidak dilakukan
12. Sistem musculo-sceletal : tidak dilakukan
13. Sistem urogenital : tidak dilakukan
B. STATUS NEUROLOGIK
1.Saraf Kranial (I-XII) : tidak ditemukan kelainan
2.Gejala Rangsang Meningeal : kaku kuduk (-), Lasegue (-), Kernig (-)
3.Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
4.Pupil : isokor,reflex cahaya +/+
5.Oftalmoskopi : dalam batas normal
6.Motorik : normotoni, normotrofi
7.Sensibilitas:
11
8.Sistem Saraf Vegetatif/Otonom: dalam batas normal
9.Fungsi Luhur : dalam batas normal
10. Gangguan Khusus : tidak ditemukan
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
-
12
1. Gangguan jiwa ini sebagai GMNO, karena:
a. Tidak ada gangguan kesadaran dan neurologi.
b. Tidak ada gangguan fungsi intelektual
c. Tidak ditemukan penyakit organik yang diduga berkaitan dengan gangguan
jiwanya
d. Hasil pemeriksaan fisik dalam batas normal
2. Menurut PPDGJ, pasien ini mengalami gangguan F.20
a. Berlangsung paling sedikit 6 bulan
b. Penurunan fungsi yang cukup bermakna yaitu dalam bidang pekerjaan,
hubungan interpersonal dan kehidupan pribadi
c. Pernah mengalami psikotik aktif dalam bentuk yang khas selama periode
tersebut.
d. Tidak ditemui gejala yang sesuai dengan skizoafektif, gangguan mood
mayor, autism, atau gangguan organic.
e. Adanya halusinasi visual, auditorik, dan taktil.
Memenuhi kriteria untuk skizofrenia paranoid, karena
f. Memenuhi kriteria skizofrenia
g. Halusinasi dana tau waham menonjol
h. Sering kali bersifat takut
i. Gangguan afektif, gejala katatonik tidak nyata atau tidak menonjol.
Gangguan mental dan organic akibat zat (F1) dapat disingkirkan karena sebelum pasien
menggunakan zat dumolin pun pasien sudah mengalami gejala berupa halusinasi dan waham.
Dumolin hanya digunakan pasien bila sulit tidur. Meskipun pasien terlihat telah mengalami
perbaikan, tetapi saat ini pasien masih merasa sulit tidur karena diganggu dengan sentuhan,
pasien juga mengatakan masih terasa berat pada punggung, seperti ada sayap yang menempel
tetapi hilang timbul, selain itu pasien juga masih merasa takut ditembak, keluhan ini sudah
berlangsung 1 tahun. Oleh karena itu dapat ditegakkan diagnosis Skizofrenia paranoid
berkelanjutan (F20.00)
13
B. Axis II
Tidak ada gangguan kepribadian dan retardasi mental
C. Axis III
Tidak ada masalah fisik
D. Axis IV
Tidak ada masalah psikososial yang bermakna.
E. Axis V
Skala GAF 50-41 gejala berat, disabilitas berat.
a. Fungsi pekerjaan : pasien tidak bekerja
b. Fungsi social : mengalami kesulitan berkomunikasi
c. Fungsi perawatan diri: pasien bisa melakukan kegiatan sendiri
IX. PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam
14
X. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologis: tidak ada
2. Psikologi/ psikiatrik: terdapat waham dan halusinasi.
3. Sosial/keluarga: Hubungan dengan keluarga tidak baik
15