Anda di halaman 1dari 10

1. Mengapa pasien merasakan nyeri tenggorokan dan nyeri otot?

Mengapa di tenggorokan?
- Setiap virus memiliki reseptor masing-masing. Protein pada virus Influenza
(H dan N) memiliki reseptor di tenggorokan nyeri tenggorokan
- Tonsil akan di serang inflamasi jejas (berupa sel PMN)
meningkatkan rasa nyeri di tenggorokan

2. Mengapa di dapatkan ronki basah kasar di kedua lapang paru?


- Inflamasi di tonsil lebih parah virus dapat turun ke saluran napas bawah
pus pneumonia merusak silia dan epitel mukus tidak bisa di
keluarkan (+ cairan di alveolus) ronki basah kasar
- Ronki basah kasar : + mukus yang tidak bisa dikeluarkan udara melewati
mukus suara ronki pada inspirasi dan ekspirasi

3. Mengapa saat pemeriksaan x-ray didapatkan hasil infiltrat difus multifokal dan
tersebar?
- Karena terjadinya respon imun proliferative pada jaringan paru dengan Inflitrat yang
menyebar dapat di lobus mana saja, jika parah bisa sampai pleura
- X-ray serial (akan menyebar ke semua lobus)
4. Apa hubungan unggas yang dimiliki oleh
tetangga pasien dan pasien
menguburkan ayamnya yang mati mendadak?
the virus is transmitted via aerosols
generated by coughs and sneezes, although
hand-to-hand contact, other personal contact,
and even fomite (cairan muntah) transmission may take place.
- Cara penularan virus ke manusia :
a. Feses
b. Sekret respirasi
c. Air yang terkontaminasi
d. Vektor mekanik
e. Pasar burung hidup
f. Migrasi
g. Perdangan internasional

5. Bagaimana patogenesis dari kasus tsb?


6. Virus Influenza tipe A
Famili Orthomyxoviruses

Virus Influenza

Tipe A Tipe B Tipe C

Hemaglutinin (H) Neurominidase (N)


H1,. . . . . ., H15 N1,. . . . . ., N9

Dapat mengeinfeksi burung unggas yang merupakan pejamu alaminya


H1, H2,H3 serta N1,N2 Human Influenza (lazim dijumpai pada manusia)
Sedangkan penyebab Avian Influenza adalah virus Influenza tipe A (H5N1)

Sifat Virus Influenza


Kemampuan untuk mengubah antigen permukaannya (H dan N)

Secara singkat Hanya sedikit

Antigenic shift Antigenic drift

Terjadi pada virus influenza terjadi pada virus Influenza B


tipe A

Penyusunan kembali gen-gen H dan N diantara human dan avian influenza viruses melalaui
perantara host ketiga

Memungkinkan terjadinya virus baru yang lebih ganas

Infeksi sistemik karena system imun host baik seluler maupun humoral belum sempat terbentuk
Penyebaran virus Avian Influenza melalui udara

Virus tertanam di membrane mukosa

Terpajan mukoprotein(mengandung asam sialat) yang dapat mengikat virus

Virus AI berikatan dengan alpha 2,6 sialiloligosakarida melalui ikatan 2,3 linkage

Virus yang mengandung protein neuraminidase pada permukaannya dapat memecah ikatan
tersebut

Virus melekat pada sel epitel permukaan

Viryus bereplikasi dalam sel tersebut


(terjadi selama 4-6 jam)

Menyebar ke sel-sel di dekatnya

Sel membengkak dan intinya mengkerut serta mengalami piknosis

Masa inkubasi virus selama 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu sel-sel
kolumner bersilia

Virus dari luar masuk ke dalam tubuh -> hemaglutinin berikatan dengan saltic acid -> virus
endositosis -> RNA virus = negativ sense -> translasi -> meninggalkan sel dengan menggunakan
neuroamidase -> mencegah sitrat acid sugar membran -> replikasi dan pembentukan sel baru
Tiga segmen gen paling besar mengkode subunit polimerase virus yaitu PB2, PB1
dan PA. Polimerase ini berperan dalam transkripsi mRNA, sintesis untai positif
antigenomik RNAs (cRNAs) dan untuk menerjemahkan cRNA menjadi segmen gen
(vRNA) yang dirakit ke dalam calon virus baru.
Segmen 4 mengkode glikoprotein hemaglutinin (HA) yang berperan dalam
perlekatan virus dengan asam sialat, bagian dari reseptor permukaan sel hospes
dan untuk penggabungan virus dengan membran sel hospes. HA ini juga merupakan
target utama untuk menimbulkan antibodi pada sel hospes (Steinhauer & Skehel,
2002; Horimoto & Kawaoka, 2001).
Segmen 5 menghasilkan nukleoprotein (NP) yang menyelubungi cRNA dan vRNA
agar dikenal sebagai cetakan oleh enzim polimerase.
Segmen 6 mengkode neuraminidase yang berfungsi memecah asam sialat
virus dan glikokonjugasi sel hospes pada akhir siklus hidup virus ketika virus
matang akan dilepaskan dari sel hospes yang terinfeksi.
Segmen 7 menghasilkan dua protein yaitu M1 dan M2. M1 membentuk komponen
utama virion dan berperan penting pada pembentukan vi rus kembali. M2
merupakan protein transmembran ber ukuran kecil derivat dari sambungan mRNA.
M2 mempunyai aktivitas pada pembongkaran virus selama fase awal infeksi.
Segmen 8 mengkode 2 protein yaitu NS1 dan NS2. Meskipun dikenal sebagai
protein non structural tetapi NS2 diketahui merupakan komponen virion. NS1
mempunyai berbagai macam fungsi antara lain mengatur sambungan dan translasi
mRNA serta berperan penting terhadap respon interferon terhadap infeksi virus.
Fungsi NS2 adalah sebagai perantara pemindahan ribonukleoprotein baru dari
nukleus melalui interaksi dengan M1.

7. Bagaimana alur penegakan diagnosis pada kasus tsb?


Gejala : (dari anamnesis)
- Demam > 38 derajat (ILI : batuk, sesak nafas)
- Dilihat resiko tinggi atau tidak
- Gejala respiratorik : batuk, pilek, nyeri tenggorokan, sesak nafas
- Gejala sistemik : sefalgia dan mialgia
Px fisik : sesak nafas dan didapatkan ronki basah kasar saat auskultasi
Px penunjang :
- X ray : pneumonia atau tidak (+ infiltrat)
- Tes rapid antigen H5N1
- Kultur : identifikasi dan menentukan antigen dan karakter gen
yang masuk
- PCR dan serologi : untuk mendeteksi virus avian influenza dan
menentukan status pasien
- Pemeriksaan Hb dan Leukosit : terjadi limfopenia (virus H5N1
dapat menyerang leukosit)

8. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari skenenario?


Dx : Avian Influenza
- Gejala influenza : suhu lebih dari 38 derajat
- Foto x ray : infiltrat difus multifokal
DD :
- Influenza Tipe B dan C
- Flu babi (virus influenza H1N1, memiliki gejala yang sama)

9. Apa etiologi dan faktor resiko dari skenario?


Flu burung atau Avian Influenza (AI), termasuk virus Influenza A bersama-
sama dengan virus Influenza B dan C, virus ini merupakan famili
Orthomyxoviridae. Virus Influenza A dapat menginfeksi unggas, termasuk
ayam, itik, angsa, kalkun dan berbagai jenis burung dara, burung camar,
burung elang, babi, kuda, anjing laut serta manusia. Sementara virus
Influenza B dan C hanya menginfeksi manusia. Dengan mikroskop elektron
virus Avian Influenza mempunyai 8 segmen yang terdiri dari rangkaian RNA
dengan ukuran 80-120 nanometer. Setiap virus mempunyai 500 spike.
Segmen ini merupakan genome yang akan menghasilkan protein untuk
hidupnya. Kedelapan segmen ini terdiri dari hemaglutinin (HA),
neuroaminidase (NA), nukleoprotein (NP), matriks (M), polimerase A (PA),
polimerase B1 (PB1) dan polimerase B2 (PB2) serta non struktural (NS).
Kedelapan segmen tersebut akan menghasilkan 10 macam gen M (matriks)
dan NS (non struktural) (Rahardjo, 2004).
Cara penularan dari unggas ke unggas
- Kontak langsung : unggas 1 sudah terkena menularkan ke
unggas lain
- Kontak tidak langsung : lewat tinja, jerami
Cara penularan dari unggas ke manusia
- Kontak langsung : kontak dengan kotoran, atau permukaan
benda yang terkontaminasi, pekerjaan sbg peternak, pemotong
ayam, orang yang tinggal di radius 1 km dari wilayah yang
terkena virus, orang yang menyentuh produk infeksi
Dari lingkungan ke manusia :
- Berdasarkan ketahanan virus yang ada di lingkungan
- Dapat menular ke mamalia lain (spt Babi, kuda, dll)

10. Bagaimana manifestasi klinis dari skenario?


- Influenza like ilness (batuk, pilek, demam, nyeri tenggorokan,
malaise, mialgia, mual, konjungtivitis, diare)
- ILI( Influenza Like Illnesss): ditandai dengan batuk, pilek, demam
(>38derajat)
Hubungannya berkitan dengan kontak dengan unggas secara
langsung(droplet infection) maupun tidak langsung (produk dari unggas)

11. Bagaimana penatalaksanaan penyakit tsb?


- Alur penatalaksanaan :
- Zanamivir memiliki efek samping obat serius berupa bronkospasme dan
penurunan fungsi paru.
- Pemberian antibiotic untuk mencegah infeksi sekunder (seftriakson berefek
pada gram positif dan gram negatif ), metronidasol (untuk bakteri anaerob)
- Suportif : Istirahat, pola makan baik
- Gagal napas : ventilator
- Kerusakan ginjal : Hemodialiasa
- Hepatoprotektor : melindungi hepar
- Pasien biasanya di isolasi karena :
Sangat infeksius
Virus belum terdeteksi
Komplikasi sangat fatal
Angka kematian hampir 90%
Obat terpilih belum ada
12. Apa komplikasi pada penyakit tsb?
- Pneumonia saat virus influenza masuk, protein H akan pecah dan
bereplikasi replikasi terlalu banyak menyebar ke lokasi lain menuju ke
bronkus dan parenkim paru tertangkap silia penghasilan mukus terlalu
banyak
- ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) : bronkitis akut, pneumonia
(bakteri sekunder imunokompromise limfopenia infeksi sekunder)
ganggu pertukaran o2
- MODS (multiple organ disfunction syndrom) : menyebabkan kelainan di organ
lain kematian
13. Bagaimana cara pencegahan thd penyakit tsb?
- Pada unggas :

Memusnahkan unggas yang terinfeksi flu burung

Karantina dan disinfeksi daerah yang terjangkit

Vaksinasi pada unggas yang sehat

- Pada manusia :

Mencuci tangan dengan disinfektan dan mandi setelah bekerja

Hindari kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi

Membersihkan kotoran unggas setiap hari

Imunisasi

- Pada masyarakat :

Mengolah unggas dengan benar

Jauhkan kandang unggas dengan pemukiman warga

Anda mungkin juga menyukai