No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
1. 1 Hipertermia Setelah dilakukan tindakan NIC :
Batasan Karakteristik : keperawatan ..x.. jam diharapkan Temperature Regulation
Apnea mampu mempertahankan suhu tubuh Monitor suhu paling tidak setiap 2 jam , sesuai
Bayi tidak dapat dalam rentang normal dengan kriteria : kebutuhan
mempertahankan menyusui NOC : Pasang alat monitor suhu inti secara kontinu,
Gelisah Thermoregulation sesuai kebutuhan
Hipotensi Suhu tubuh dalam rentang Monitor tekanan darah, nadi, dan respirasi,
Kejang normal (36,50C 37,50C) sesuai kebutuhan
Koma Denyut nadi dalam rentang Monitor suhu dan warna kulit
Kulit kemerahan normal Monitor dan laporkan adanya tanda dan gejala
Kulit terasa hangat Respirasi dalam batas normal dari hipertermia
Letargi (16 20x/menit) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi adekuat
Postur abnormal Tidak menggigil Instruksikan pasien bagaimana mencegah
Stupor Tidak dehidrasi keluarnya panas dan serangan panas
Takikardia Tidak mengeluh sakit kepala Diskusikan pentingnya termoregulasi dan
Takipnea Warna kulit normal kemungkinan efek negatif dari demam yang
Vasodilatasi Vital Sign berlebihan, sesuai kebuthan
Suhu tubuh dalam rentang Informasikan pasien mengenai indikasi
normal (36,50C 37,50C) adanya kelelahan akibat panas dan
Faktor yang berhubungan : Denyut jantung normal (60-100 penanganan emergensi yang tepat, sesuai
Agen farmaseutikal x/menit) kebutuhan
Aktivitas berlebihan Irama jantung normal Gunakan matras pendingin, selimut yang
Dehidrasi Tingkat pernapasan dalam mensirkulasikan air, mandi air hangat,
Iskemia rentang normal (16-20 x/menit) kantong es atau bantalan jel, dan kateterisasi
Pakaian yang tidak sesuai Irama napas vesikuler pendingin intravaskuler untuk menurunkan
Peningkatan laju metabolisme Tekanan darah sistolik dalam suhu tubuh, sesuai kebutuhan
Penurunan perspirasi rentang normal (90-120 Sesuaikan suhu lingkungan untuk kebutuhan
Penyakit mmHg) pasien
Sepsis Tekanan darah diastolik dalam Berikan medikasi yang tepat untuk mencegah
Suhu lingkungan tinggi rentang normal (70-90 mmHg) atau mengontrol menggigil
Trauma Kedalaman inspirasi dalam Berikan pengobatan antipiretik, sesuai
rentang normal kebutuhan
Infection Severity
Tidak ada kemerahan Fever Treatment
Cairan (luka) tidak berbau Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
busuk Monitor warna kulit dan suhu
Tidak ada sputum purulen Monitor asupan dan keluaran, sadari
Tidak ada rrainase purulent perubahan kehilangan cairan yang tak
Tidak ada piuria/ nanah dalam dirasakan
urine
Suhu tubuh stabil (36,50C Beri obat atau cairan IV (misalnya, antipiretik,
37,50C) agen antibakteri, dan agen anti menggigil )
Tidak ada nyeri Tutup pasien dengan selimut atau pakaian
Tidak mengalami lethargy ringan, tergantung pada fase demam (yaitu :
Nafsu makan normal memberikan selimut hangat untuk fase dingin
Jumlah sel darah putih normal ; menyediakan pakaian atau linen tempat tidur
dalam rentang normal (4,10 ringan untuk demam dan fase bergejolak
11,00 10^3/l) /flush)
Hidration Dorong konsumsi cairan
Turgor kulit elastis Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan
Membran mukosa lembab aktivitas-aktivitas jika diperlukan
Intake cairan adekuat Berikan oksigen yang sesuai
Output urin Tingkatkan sirkulasi udara
Tidak merasa haus Pantau komplikasi-komplikasi yang
Warna urin tidak keruh berhubungan dengan demam serta tanda dan
Tekanan darah dalam rentang gejala kondisi penyebab demam (misalnya,
normal kejang, penurunan tingkat
Denyut nadi dalam rentang kesadaran,ketidakseimbangan asam basa, dan
normal dan adekuat perubahan abnormalitas sel)
Tidak ada peningkatan Pastikan tanda lain dari infeksi yang terpantau
hematokrit pada orang karena hanya menunjukkan
Tidak ada penurunan berat demam ringan atau tidak demam sama sekali
badan selama proses infeksi
Otot rileks Pastikan langkah keamanan pada pasien yang
Tidak mengalami diare gelisah
Suhu tubuh dalam rentang Lembabkan bibir dan mukosa hidung yang
normal kering
Infection Control
Bersihkan lingkungan dengan baik setelah
digunakan oleh setiap pasien
Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai
protokol institusi
Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
Batasi jumlah pengunjung
Annjurkan pasien mengenai teknik mencuci
tangan dengan tepat
Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan
pada saat memasuki dan meninggalkan
ruangan pasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
tangan yang sesuai
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan perawatan pasien
Pakai sarung tangan sebagaimana dianjurkan
oleh kebijakan pencegahan universal
Pakai pakaian ganti atau jubah saat menangani
bahan-bahan yang infeksius
Pakai sarung tangan steril dengan tepat
Pertahankan lingkungan aseptik selama
pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line central dan
dressing sesuai dengan petunjuk umum
Pastikan penanganan aseptik dari semua
saluran IV
Gunakan kateter intermiten untuk mengurangi
kejadian infeksi kandung kemih
Berikan terapi antibiotik yang sesuai
Anjurkan pasien meminum antibiotik seperti
yang diresepkan
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
infeksi dan kapan harus melaporkannya
kepada penyedia perawatan kesehatan
Ajarkan pasien dan anggota keluarga cara
menghindari infeksi.
Infection Protection
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
lokal
Monitor hitung mutlak granulosit, WBC, dan
hasil-hasil diferensial
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Batasi jumlah pengunjung yang sesuai
Skrining jumlah pengunjung terkait penyakit
menular
Partahankan teknik asepsis pada pasien yang
beresiko
Pertahankan teknik isolasi yang sesuai
Berikan perawatan kulit yang tepat untuk area
(yang mengalami) edema
Periksa kulit dan selaput lender untuk adanya
kemerahan, kehangatan ekstrim, atau drainase
Periksa kondisi setiap sayatan bedah atau luka
Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Anjurkan asupan cairan dengan tepat
Anjurkan istirahat
Pantau adanya perubahan tingkat energi atau
malaise
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik
yang diresepkan
Jaga penggunaan antibiotik dengan bijaksana
Jangan mencoba pengobatan antibiotik untuk
infeksi virus
Ajarkan pasien dan keluarga pasien mengenai
perbedaan-perbedaan antara infeksi virus dan
bakteri
Ajarkan pasien dan keluarga mengenai tanda
dan gejala infeksi dan kapan harus
melaporkannya kepada pemberi layanan
kesehatan
Lapor dugaan infeksi pada personil
pengendali infeksi
Lapor kultur positif pada personal pengendali
infeksi.
Fluid Management
Jaga intake yang adekuat dan catat output
pasien
Monitor status hidrasi (misalnya : membran
mukosa lembab, denyut nadi adekuat, dan
tekanan darah ortostatik)
Monitor hasil laboratorium yang relevan
dengan retensi cairan (misalnya : peningkatan
berat jenis, peningkatan BUN, penurunan
hematokrit, dan peningkatan kada osmolalitas
urin)
Monitor tanda-tanda vital pasien
Monitor perubahan berat badan pasien
Monitor status gizi
Distribusikan asupan cairan selama 24 jam
Konsultasikan dengan dokter jika tanda-tanda
dan gejala kelebihan volume cairan
memburuk
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
No Diagnosa Keperawatan
(NOC) (NIC)
2. 1Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan NIC
0Batasan Karakteristik : keperawatan ..x.. jam diharapkan pola Oxygen Therapy
. Bradipnea nafas pasien teratur dengan kriteria : Bersihkan mulut, hidung dan secret
Dispnea NOC : trakea
Fase ekspirasi memanjang Respiratory status : Ventilation Pertahankan jalan nafas yang paten
Ortopnea Respirasi dalam batas normal Siapkan peralatan oksigenasi
Penggunaan otot bantu (dewasa: 16-20x/menit) Monitor aliran oksigen
pernafasan Irama pernafasan teratur Monitor respirasi dan status O2
Penggunaan posisi tiga titik Kedalaman pernafasan normal Pertahankan posisi pasien
Peningkatan diameter anterior- Suara perkusi dada normal Monitor volume aliran oksigen dan
posterior (sonor) jenis canul yang digunakan.
Penurunan kapasitas vital Retraksi otot dada Monitor keefektifan terapi oksigen
Penurunan tekanan ekspirasi Tidak terdapat orthopnea yang telah diberikan
Penurunan tekanan inspirasi Taktil fremitus normal antara Observasi adanya tanda tanda
Penurunan ventilasi semenit dada kiri dan dada kanan hipoventilasi
Pernafasan bibir Ekspansi dada simetris
Pernafasan cuping hidung Tidak terdapat akumulasi Monitor tingkat kecemasan pasien
Pernafasan ekskursi dada sputum yang kemungkinan diberikan terapi
Pola nafas abnormal (mis., Tidak terdapat penggunaan otot O2
irama, frekuensi, kedalaman) bantu napas
Takipnea