Makalah Astronomi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

TUGAS KELOMPOK

ASTRONOMI

Karakter Planet Melalui Struktur Kebumiannya Dan Peristiwa Yang Terjadi

Didalamnya

Dosen Pengampu :

Riswanto, M.pd

Disusun oleh :
Ersi Ferdila 15330001
Maratus Sholikhah 15330002
Nita Fitria 15330003
Titin Novita Sari 15330005

PROGAR STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Astronomi
tentang Karakter Planet Melalui Struktur Kebumiannya Dan Peristiwa Yang Terjadi
Didalamnya, dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Riswanto, M.Pd yang telah
memberi tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Metro, Oktober 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................................................. i

Kata Pengantar................................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Identifikasi Berbagai Jenis Planet.........................................................................3


B. Struktur Bumi........................................................................................................7
C. Hukum Keppler.....................................................................................................12
D. Aplikasi Hukum Keppler dan Hukum Newton.......................................................17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAK

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-
objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit
berbentuk elips, lima planet kerdil, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan
jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan
Terbesar. Enam dari delapan planet dan tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh
satelit alami yang biasa disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi.
Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu
dan partikel lain.
Bumi adalah salah satu planet di tata surya (sistem matahari) yang terdapat
dalam suatu galaksi yang bernama Galaksi Bima Sakti (The Milky Ways atau Kabut
Putih). Dalam tata surya kita planet bumi menduduki nomor tiga dari matahari. Selain
planet-planet dalam tata surya ada juga benda-benda angkasa lain dan 200 milyar
bintang yang ada pada Galaksi Bima Sakti. Pada sebuah penelitian galaksi Bima
Sakti ternyata buka satu-satunya galaksi namun terdapat ratusan,jutaan bahkan
milyaran galaksi lainnya yang mengisi jagat raya ini. Adapun proses pembentukan
batu-batuan terjadi secara bertahap di dalam bumi dan reliefnya berdasarkan
dengan zaman sejarah dalam ilmu geologi.
Hukum hukum ini menjabarkan gerakan dua badan yang mengorbit satu sama
lainnya. Massa dari kedua badan ini bisa hampir sama, sebagai contoh Charon
Pluto (~1:10), proporsi yang kecil, sebagai contoh. BulanBumi(~1:100), atau
perbandingan proporsi yang besar, sebagai contoh MerkuriusMatahari
(~1:10,000,000).

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana identifikasi dari berbagai jenis planet ?
2. Bagaimana struktur bumi ?
3. Apa bunyi hukum keppler ?
4. Bagaimana aplikasi hukum keppler dan hukum newton ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui identifikasi dari berbagai jenis planet
2. Mengetahui struktur bumi
3. Mengetahui bunyi hukum keppler
4. Mengetahui aplikasi hukum keppler dan hukum newton

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Identifikasi Berbagai Jenis Planet


Dalam tata surya, terbagi atas dua kelompok planet yakni ada yang dikatakan
planet dalam yang diantaranya terdiri dari planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan planet luar terdiri dari planet Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Adapun ciri-ciri dari planet-planet yang berada dalam dua kelompok planet dalam dan
planet luar yaitu sebagai berikut: Ciri-Ciri Planet Dalam yaitu terbentuk dari batu dan
logam, memiliki permukaan yang padat, tidak memiliki cincin, memiliki sedikit satelit. Ciri-
Ciri Planet Luar yaitu Terbentuk dari hidrogen dan helium, Memiliki cincin dan atmosfer
yang tebal, Mempunyai banyak satelit.
1. Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya
Berdasarkan penjelasan bahwa planet dalam tata surya kita terbagi atas dua
kelompok, macam-macam planet tersebut sebagai berikut:
a. Planet Merkurius
Planet Merkurius yang mana dikatakan merkurius berasal dari nama dewa kurir
kerajaan Romawi. Merkurius merupakan planet yang paling dekat dengan Matahari
sehingga suhu permukaannya di siang hari mencapai 400 derajat celcius, akan
tetapi disaat malam akan turun sampai dengan 180 derajat celcius. Merkurius
adalah planet terkecil dalam tata surya, namun memiliki berat yang hampir sama
dengan yang berat bumi. Hal ini dapat terjadi karena Planet Merkurius disusun dari
suatu besi yang sangat besar yang berdiameter 3.600 km. Dimana waktu yang
paling tepat mengamati merkurius ada pada waktu senja atau menjelang pagi.
1) Ciri-Ciri Planet Merkurius
a) Diamater 4.879 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 57,9 juta km
c) Kala rotasi 58,65 hari
d) Kala revolusi 88 hari
e) Suhu rata-rata 167 derajat celcius
f) Jumlah satelit 0
g) Cincin tidak ada
b. Planet Venus
Venus merupakan nama yang berasal dan diambil dari nama dewi cinta dan
kecantikan bangsa Romawi. Tidak hanya itu Planet Venus juga dikenal dengan
bintang sore atau bintang kejora karena dapat kita amati di waktu petang hari dan

3
sebelum matahari akan terbit. Venus terlihat seperti bintang di langit malam karena
terdapat lapisan atmosfer yang tebal dan dapat memantulkan sinar matahari yang
baik. Venus adalah planet yang terpanas di tata surya dengan suhu yang dapat
mencapai lebih dari 470 derajat celcius. Venus satu-satunya planet yang berputar
searah dengan jarum jam.
1) Ciri-Ciri Planet Venus
a) Berdiamaterr 12.104 km
b) Jarak rata-rata dan matahari 108,2 juta km
c) Kala rotasi 243 hari
d) Kala revolusi 224,7 hari
e) Suhu rata-rata 464 derajat celcius
f) Jumlah satelit 0
g) Cincin tidak ada
h) Matahari terbit dari barat, karena arah rotasi dari timur ke barat. Peristiwa ini
kebalikan dari Bumi
i) Planet paling panas yang ditutupi oleh awan tebal karbon dioksida. Jika
terdapat radiasi dari matahari maka radiasi tersebut sulit untuk keluar. Seperti
efek rumah kaca
c. Planet Bumi
Bumi adalah planet yang dapat ditempati karena memiliki suhu yang relatif
tetap. Suhu di Bumi menjaga tersedianya air yang dalam bentuk cair dan dapat
menjaga organisme penghasil oksigen tetap hidup. Lebih dari 70% permukaan
Bumi adalah air, sisanya adalah daratan. Tebal dari atmosfer Bumi adalah dapat
mencapai 700 km yang pada sebagian besar adalah nitrogen dan oksigen
1) Ciri-Ciri Planet Bumi
a) Diamater 12.756,3 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 149, 6 juta km
c) Kala rotasi 23 jam 57 menit
d) Kala revolusi 365, 242 hari
e) Suhu rata-rata 15 derajat celcius
f) Jumlah satelit 1
g) Cincin tidak ada
h) Planet dengan sumber kehidupan dengan suhu yang cocok untuk kehidupan
air, dan oksigen
i) Berwarna biru karena partikel udara di atmosfer memantulkan cahaya
berwarna biru

4
d. Planet Mars
Mars berasal dari nama dewa perang dan legenda bangsa Romawi. Mars juga
dijuluki dengan planet merah. Pertanyaannya, mengapa dijuluki berwarna merah ?..
karena pada permukaan planet Mars berwarna merah yang berasal dari besar
berkarat yang ada dalam seluruh permukaan Mars. Permukaan Mars terdiri dari
gunung-gunung berapi yang besar, lembah, lapisan es, dan sungai yang kering.
Mars memiliki dua buah satelit yang kecil yang diberi nama phobos dan Deimos.
1) Ciri-Ciri Planet Mars
a) Diameter 6.794 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 227,9 juta km
c) Kala rotasi 9 jam 56 menit
d) Kala revolusi 11 tahun 10 bulan 3 hari
e) Rata-rata suhu -65 derajat celcius
f) Jumlah satelit 2
g) Cincin tidak ada
h) Tersusun atas karbondioksida yang sangat tipis
e. Planet Yupiter
Planet Yupiter atau Planet Zeus yang diambil dari raja dewa-dewa bangsa
Yunani kuno. Namun, di dalam kebudayaan bangsa Romawi, Zeus dikenal sebagai
Yupiter. Planet Yupiter adalah planet yang terbesar yang berada di tata surya kita.
Diameter dari planet Yupiter adalah sekitar 11 kali diameter Bumi yang berat yang
sekitar dua kali jumlah berat seluruh planet dalam tata surya. Permukaan Yupiter
diselimuti oleh awan tebal yang sebagian besar terbentuk atas gas helium dan
hidrogen. Gaya tarik dari Planet Yupiter sangat besar, sehingga dapat mengubah
gas hidrogen menjadi cair. Sedangkan pada bagian inti Yupiter, tekanan yang besar
dapat mengubah hidrogen menjadi suatu logam yang padat.
1) Ciri-Ciri Yupiter
a) Diameter 139.822 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 778,3 juta km
c) Kala rotasi 10 jam 40 menit
d) Kala revolusi 29, 42 tahun
e) Suhu rata-rata sekitar 50 derajat celcius
f) Jumlah satelit 16
g) Cincin: ada
h) Memantulkan 70% cahaya dari matahari yang sampai mengenai
permukaannya

5
i) Gas terdiri atas 10% Helium dan 90% Hidrogen
f. Planet Saturnus
Saturnus tidak padat, yang sebagian besar dari penyusunnya adalah gas
hidrogen dan helium. Hanya pada bagian inti planet yang sangat kecil ini terdapat
batu padat. Angin yang terdapat di saturnus lebih kencang dibandingkan badai di
bumi. Angin berputar-putar tampa henti dibagian ekuator dengan kecepatan sampai
dengan 1.100 km/jam.
1) Ciri-Ciri Planet Saturnus
a) Diameter 120.536 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 1433,5 juta km
c) Kala rotasi 10 jam 40 menit
d) Kala revolusi 29,42 tahun
e) Suhu rata-rata -140 derajat celcius
f) Jumlah satelit 18
g) Cincin ada
h) Mempunyai cincin yang terdiri atas batu dan bongkahan es
i) Permukaan yang terdiri atas kristal es
j) Mampu mengapung jika ditempatkan dalam air
g. Planet Uranus
Uranus disebut dengan nama dewi langit yang berasal dari Yunani kuno, yaitu
Urania. Uranus merupakan palenet yang ketujuh dan Matahari, yaitu sekitar 2.872
km jauhnya dari Matahari sehingga dapat melakukan sat kali revolusi yang
diperlukan waktu hampir kiranya 84 tahun. Letak uranus sangat jauh dari Matahari
sehingga pada permukaannya sangat dingin. Sebagai perbandingannya, jika sinar
Matahari hanya membutuhkan waktu dalam mencapai bumi sekitar 8 menit, maka
dibandingkan dengan uranus memerlukan waktu sekitar 2,5 jam. Selain dari itu, di
musim panas, Matahari bersinar selama 20 Tahun, sedangkan di musim dingin,
kegelapan menyilimuti selama lebih dari 20 tahun. Pada musim gugur, Matahari
terbit dan terbenam selama setiap 9 jam.
1) Ciri-Ciri Planet Uranus
a) Diameter 50.724 km
b) Jarak rata-rata dari Matahari 2.872 km
c) Kala rotasi 17 jam 14 menit
d) Kala revolusi 84 tahun
e) Suhu rata-rata -140 derajat celcius
f) Jumlah satelit 27
g) Cincin ada

6
h) Berwarna hijau kebiruan karena atmosfernya mengandung metana yang
sangat tebal
i) Sumbu rotasi berimpit dengan bidang orbit; kutup udara dan kutub selatan
bergantian tempat menghadap Matahari
h. Planet Neptunus
Diameter dari planet Neptunus dapat mencapai 50.500 km. Jarak Neptunus ke
Matahari kurang lebih dari 4.500 juta km. Kala rotasi Neptunus adalah 16 jam 7
menit dan kala revolusinya adalah 164,8 tahun. Neptunus ditemukan 65 tahun
setelah Uranus ditemukan. Neptunus tampak berwarna cerah biru kehijauan.
Netunus sering dijuluki pembuat ulah karena sering beredar keluar dan garis
orbitnya. Neptunus dikenal sebagai kembari dari Uranus. Atmosfer Neptunus terdiri
dari 80% hidrogen, 19% helium, dan 1,5% metana. Permukaan Neptunus tertutu
lapisan es sangat tebal. Suhu Neptunus mencapai kira-kira -223 derajat celcius.
1) Ciri-Ciri Planet Neptunus
a) Diameter 50.500 km
b) Jarak rata-rata dari Matari adalah 4.500 juta km
c) Kala rotasi 16 jam 7 menit
d) Kala revolusi 164,8 tahun
e) Suhu rata-rata -223 derajat celcius
f) Jumlah satelit 14
g) Cincin ada
h) Atmosfer yang terdiri atas es, air, metana, amoniak, gas hidrogen, dan
helium

B. Struktur Bumi
Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam sistem tata surya. Sebagai
planet yang memiliki kehidupan di dalamnya, bumi terdiri atas beberapa struktur yang
memungkinkan untuk dijadikan tempat tinggal. Di antara macam-macam struktur bumi, di
antaranya terdiri dari banyak jenis material seperti berbagai jenis batuan, tanah, serta air
yang semuanya itu membentuk planet bumi yang sekarang ini kita diami.
Bumi memiliki struktur dan komposisi penyusunnya. Berikut adalah gambar yang
menunjukkan jika bola bumi dipotong dari permukaan hingga ke bagian inti, maka akan
terdapat lapisan-lapisan penyusun yang dapat dibedakan secara fisik dan kimiawi.

7
Struktur penyusun bumi secara fisik:
1. Lapisan dalam (inti Bumi)
Lapisan terdalam bumi membentuk inti bumi. Inti bumi terbentuk dari materi
bertekanan sangat tinggi yang tersusun dari mineral cair NiFe dengan suhu
mendekati suhu permukaan matahari, yaitu sekitar 6000oC. Inti bumi terbagai
menjadi dua, yaitu inti luar bumi (outer core) yang berupa cairan dan inti dalam bumi
(inner core) yang berupa material padat. Inti bumi mempunyai suhu yang tinggi,
sehingga magma (mantle) berupa cairan panas yang akan mencari celah untuk
keluar dari dalam bumi.
Naiknya cairan panas disebabkan oleh adanya tekanan luar bumi ke dalam inti
bumi atau compressing. Inti dalam bumi karena mengalami tekanan atau
compressing mengakibatkan yang seharusnya berupa cairan atau bahkan gas
menjadi benda padat.
2. Lapisan Kulit Bumi
Lapisan kedua dari dalam bumi adalah lapisan selimut atau selubung bumi atau
mantel bumi. Suhu pada lapisan ini diperkirakan sekitar 3000 oC. Lapisan ini terdiri
atas 3 bagian, yaitu lithosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a. Lithosfer
Lithosfer merupakan lapisan selimut bumi yang paling atas dengan ketebalan
50-100 km, mengandung silisium dan aluminium berbentuk padat. Lithosfer
bersama kerak bumi sering dinamakan lempeng lithosfer. Di dalam litosfer terdapat
lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang terdapat dalam batuan. Mineral
pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02 ), Feldspar, Piroksen, Mika
Putih (K-AlSilikat), Biotit atau Mika Cokelat (K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit,
Kalsit (CaC03), Dolomit (CaMgCOT3 ), Olivin (Mg,Fe), Bijih Besi Hematit (Fe 2O3),
Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O). Selain itu, litosfer tersusun atas dua
lapisan utama, yaitu lapisan SiAl (ilisium dan aluminium) dan lapisan SiMa (Silisium

8
dan Magnesium). Lapisan SiAl tersusun oleh logam Silisium dan Aluminum.
Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan Al2O3 . Batuan yang terdapat
dalam lapisan SiAl antara lain batuan sedimen, granit, andesit, dan metamorf.
Lapisan SiMa adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam Silisium dan
Magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO.
b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan di bawah lithosfer dengan ketebalan 130-160 km.
Lapisan ini berbentuk cairan kental, mengandung Silisium, Aluminium, dan
Magnesium.
c. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang tebalnya 2400-2750 km, mengandung
Silisium dan Magnesium.

3. Lapisan Kerak Bumi


Lapisan ketiga adalah kerak bumi. Lapisan ini mencapai 70 km, dan merupakan
lapisan tanah dan bebatuan. Lapisan ini menjadi tempat tinggal seluruh makhluk
hidup di bumi. Kerak bumi membentuk lempeng samudra dan lempeng benua.
Lempeng samudra dengan ketebalan 5-10 km, sedangkan lempeng benua mencapai
ketebalan 20-70 km. Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.1000 C. Unsur-
unsur kimia utama pembenyuk kerak bumi adalah oksigen (46,6%), silicon (27,7%),
aluminium (8,1%), besi (5,0%), kalsium (3,6%), natrium (2,8%), kalium (2,6%), dan
magnesium (2,1%). Unsur-unsur tersebut membentuk satu senyawa yang disebut
batuan.

Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi empat bagian, yakni
bagian padat (lithosfer), bagian cair (hidrosfer), bagian udara (atmosfer) dan bagian yang
ditempati oleh berbagai jenis organisme (biosfer).
1. Lapisan Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh
dengan ketebalan lebih dari 650 km. Gerakan udara dalam atmosfer terjadi terutama
karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta perputaran bumi.
Perputaran bumi ini akan mengakibatkan bergeraknya masa udara, sehingga
terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di dalam atmosfer yang
dapat menimbulkan arus angin.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari berbagai gas yang tidak tampak.
Berdasarkan volumenya, terdapat empat gas yang terkandung di lapisan atmosfer.
Keempat gas yang menempati hampir 100% lapisan atmosfer tersebut masing-

9
masing nitrogen (N2) sebanyak 78,08%, oksigen (O2) sebanyak 20,95%, argon (Ar)
sebanyak 0,93% dan karbondioksida (CO2) sebanyak 0,03%. Gas lain yang
terkandung dalam lapisan atmosfer dengan volume yang sangat rendah antara lain
neon (Ne), helium (He), krypton (Kr), hydrogen (H 2), xenon (Xe), dan ozon (O3).
Lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi mempunyai ketebalan yang sulit untuk
ditetapkan secara pasti. Sebagian besar ahli ilmu iklim menyepakati bahwa
ketebalan lapisan atmosfer lebih dari 650 km. Menurut perubahan suhu dan
ketinggiannya, atmosfer dapat dikelompokkan menjadi empat lapisan, yakni
troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan eksosfer

a. Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer, yang terletak pada
ketinggian 0-18 km di atas permukaan bumi. Ketebalan lapisan troposfer di atas
permukaan bumi tidak merata. Di daerah khatulistiwa atau daerah tropis,
ketebalan troposfer sekitar 16 km dengan temperatur rata-rata 80C, daerah
sedang ketebalan lapisan troposfer sekitar 11 km dengan temperatur rata-rata
54C, dan daerah kutub ketebalannya sekitar 8 km dengan temperatur rata-rata
46C. Tebal lapisan troposfer rata-rata di permukaan bumi 10 km.
b. Stratosfer
Stratosfer terletak pada ketinggian antara 18 49 km dari permukaan bumi.
Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan sangat dingin,
yaitu sekitar 57oC. Tahukah kamu dimana pesawat terbang melintas? Nah,
ternyata pada lapisan stratosfer inilah tempat terbangnya pesawat. Pada lapisan
ini juga terdapat awan cirrus, namun tidak ada pola cuaca. Dari bagian tengah
stratosfer ke atas, terdapat lapisan dengan konsentrasi ozon (O3 ). Lapisan ozon
ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu pada lapisan ini dapat mencapai
sekitar 18oC pada ketinggian sekitar 40 km.

10
c. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian antara 49 82 km dari permukaan bumi.
Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari jatuhan meteor atau benda-
benda angkasa luar lainnya. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi biasanya
terbakar di lapisan ini. Lapisan mesosfer ini ditandai dengan penurunan suhu
(temperatur) udara, rata-rata 0,4C per seratus meter. Temperatur terendah di
mesosfer kurang dari -81C. Bahkan di puncak mesosfer yang disebut
mesopause, yaitu lapisan batas antara mesosfer dengan lapisan termosfer
temperaturnya diperkirakan mencapai sekitar -100C.
d. Termosfer atau ionosfer
Termosfer terletak pada ketinggian antara 82-800 km dari permukaan bumi.
Lapisan termosfer ini disebut juga lapisan ionosfer. Disebut dengan termosfer
karena terjadi kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu
sekitar 1982C. Disebut ionosfer karena pada lapisan ini merupakan tempat
terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek.
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima, eksosfer terletak pada ketinggian
antara 800 1000 km dari permukaan bumi.

2. Lapisan Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi. Kata hidrosfer berasal
dari kata hidros yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan. Hidrosfer di
permukaan bumi meliputi danau, sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan
uap air yang terdapat di lapisan udara.

3. Lapisan Lithosfer
Lithosfer berasal dari bahasa yunani yaitu lithos artinya batuan, dan sphera
artinya lapisan. Lithosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri
atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. Lithosfer adalah lapisan kulit bumi
paling luar yang berupa batuan padat. Lithosfer tersusun dalam dua lapisan, yaitu
kerak dan selubung, yang tebalnya 50 100 km. Lithosfer merupakan lempeng
yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.

11
4. Lapisan Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdiri dari gabungan
ekosistem yang ada di planet bumi. Sistem ini mencakup semua mahluk hidup yang
berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan utuh.

C. Hukum Keppler
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan
seorang astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler (1571-1630). Penemuannya
didasari oleh data yang diamati oleh Tycho Brahe(1546-1601), seorang astronom
terkenal dari Denmark. Sebelum ditemukannya hukum ini, manusia zaman dulu
menganut paham geosentris, yaitu sebuah paham yang membenarkan bahwa bumi
merupakan pusat alam semesta. Anggapan ini didasari pada pengalaman indrawi
manusia yang terbatas, yang setiap hari mengamati matahari, bulan dan bintang
bergerak, sedangkan bumu dirasakan diam. Anggapan ini dikembangkan oleh astronom
Yunani Claudius Ptolemeus (100-170 M) dan bertahan hingga 1400 tahun. Menurutnya,
bumi berada di pusat tata surya. Matahari dan planet-planet mengelilingi bumi dalam
lintasan melingkar. Kemudian pada tahun 1543, seorang astronom Polandia bernama
Nicolaus Copernicus (1473-1543) mencetuskan model heliosentris. Heliosentris artinya
bumi beserta planet-planet lainnya mengelilingi matahari dalam lintasan yang melingkar.
Tentu saja pendapat ini lebih baik dibanding pendapat sebelumnya. Namun, ada yang
masih kurang dari pendapat Copernicus yaitu diam masih menggunakan lingkaran
sebagai bentuk lintasan gerak planet.

Pada tahun 1596 Kepler menerbitkan buku pertamanya di bidang astronomi dengan
judul The Mysteri of the Universe. Di dalam buku itu ia memaparkan kekurangan dari
kedua model diatas yaitu tiada keselarasan antara lintasan- lintasan orbit planet dengan

12
data pengamatan Tycho Brahe. Oleh karenanya Kepler meninggalkan model Copernicus
juga Ptolemeus lalu mencari model baru. Pada tahun 1609, barulah ditemukan bentuk
orbit yang cocok dengan data pengamatan Brahe, yaitu bentuk elips. Kemudian
penemuannya tersebut dipublikasikan dalam bukunya yang berjudul Astronomia
Nova yang juga disertai hukum keduanya. Sedangkan hukum ketiga Kepler tertulis
dalam Harmonices Mundi yang dipublikasikan sepuluh tahun kemudian.

1. Hukum I Kepler
Hukum I Kepler menjelaskan tentang bagaimana bentuk lintasan orbit planet-
planet. Bunyi dari hukum ini yaitu :
Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari, berbentuk elips, di mana
matahari terletak pada salah satu fokusnya.

GEOMETRI ORBIT PLANET ELIPS

Dari model diatas diperlihatkan bentuk elips dari lintasan orbit planet yang
mengelilingi matahari. Dimana matahari berada disalah satu titik fokusnya yang
ditandai dengan F1 dan F2. Sedangkan planet bearada pada jarak r2 dari F2 atau
r1 dari F1. Jika posisi planet berubah maka jarak r1 dan r2 ikut berubah. Jarak a
disebut sumbu semimayor dan 2a disebut mayor. Jarak b disebut sumbu semiminor
dan 2b disebut minor. Jarak c dari titik pusat merupakan titik fokus, dimana c 2 =
a2+b2.
Bentuk elips orbit ditentukan oleh eksentrisitas (e) elips tersebut. Semakin
kecil eksentrisitasnya, maka bentuk elipsnya akan semakin mendekati bentuk
lingkaran. Dan sebaliknya, bila eksentrisitasnya semakin besar, bentuk elips akan
memanjang dan tipis. Jarak merupakan perbandingan dari jarak c dengan jarak a (e
= c/a). Nilai eksentrisitas elips lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari 1. Ketika planet
berada pada jarak terjauh dari matahari, maka pada saat itu planet berada pada
titik aphelion. Letaknya pada gambar yaitu pada ujung kiri elips (sebelah kiri F1).

13
Jarak dari aphelion ke matahai dapat dihitung dengan menjumlahkan jarak a
dengan c. Jika planet berada pada ujung kanan elips (sebelah kanan F2) maka
planet sedang berada pada titik perihelion. Pada saat itu planet berada pada jarak
terdekat dengan matahari. Jarak perihelion dengan matahri merupakan selisih
antara jarak a dengan c.

2. Hukum II Kepler
Hukum kedua Kepler menjelaskan tentang kecepatan orbit suatu planet.
Bunyi dari hukum keduanya yaitu :
Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khayal yang ditarik dari
matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yang sama dalam
waktu yang sama.

LUASAN APHELION (ABC) DAN LUASAN PERIHELION (ADE)

Pada gambar diatas dperlihatkan dua contoh luasan untuk menjelaskan


hukum II Kepler. Kedua luasan ini mempunyai luas yang sama. Pada selang waktu
yang sama, garis khayal yang menghubungkan planet dan matahari menyapu
luasan yang memiliki besar yang sama. Oleh karena itu, ketika planet bergerak dari
b ke c (titik aphelion), kecepatan orbit planet lebih kecil atau lambat. Sedangkan
ketika planet bergerak dari d ke e (titik perihelion) kecepatan orbit planet lebih besar
atau cepat. Maka kesimpulannya keceptan orbit maksimum planet yaitu ketika
planet berada di titik perihelion dan kecepatan minimumnya ketika berada di titik
aphelion.

14
3. Hukum III Kepler
Pada hukum ini Kepler menjelaskan tentang periode revolusi setiap planet
yang melilingi matahari. Hukum Kepler III berbunyi :
Kuadrat perioda suatu planet sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya
dari Matahari.
Secara matematis Hukum Kepler dapat ditulis sebagai berikut :

Keterangan :
T1= Periode planet pertama
T2= Periode planet kedua
r1 = jarak planet pertama dengan matahari
r2 = jarak planet kedua dengan matahari

Persamaan ini dapat diturunkan dengan menggabungkan 2 persamaan hukum


Newton , yaitu hukum gravitasi Newton dan hukum II Newton untuk gerak melingkar
beraturan. Penurunan rumusnya yaitu sebagai berikut :
Persamaan hukum Newton II :
Karena Maka

Keterangan :
m = massa planet yang mengelilingi matahri
a = percepatan sentripetal planet
v = kecepatan rata-rata planet
r = jarak rata-rata planet dari matahari

Persamaan hukum gravitasi Newton :

15
Keterangan :
F g = Gaya gravitasi matahari
m1 = massa matahari
m2 = massa planet
r = jarak rata-rata planet dan matahari

Digabungkan kedua rumus diatas sehingga menjadi :

m2 pada ruas kiri dan m pada ruas kanan merupakan sama-sama massa planet
sehingga dapat dihilangkan.

Panjang lintasan yang dilalu planet merupakan keliling lintasan orbit planet.
Keliling orbit planet dapat dirumuskan dengan 2 x phi x r, dimana r adalah jarak
rata-rata planet dari matahari. Diketahui bahwa kecepatan rata-rata planet
merupakan perbandingan antara keliling orbit dan periode panet, sehingga :

Konstanta k = T2/r3 juga yang diperoleh oleh Kepler ditemukan dengan cara
perhitungan menggunakan data astronomi Tycho Brahe. Hasilnya juga sama
dengan yang diperoleh menggunakan rumus kedua Hukum Newton diatas.

16
D. Aplikasi Hukum Keppler dan Hukum Newton
a. Mengukur Jarak Bumi-Matahari
Cara terkini yang digunakan untuk mengukur jarak bumi ke matahari adalah
menggunakan radar, namun radar tersebut digunakan untuk mengukur jarak
venus. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 1 SA/ 1 AU. Andaikan orbit venus
dan bumi adalah berupa lingkaran, jika Tbumi = 365,25 hari dan Tvenus= 224,70 hari.
Maka dengan memanfaatkan hukum kepler III diperoleh hasil (perhatikan gambar
perhitungannya)

Jika av= RV adalah jari-jari venus dan ab = Rb adalah jarak bumi ke matahari,
maka dengan menggunakan persamaan hukum kepler III, jarak bumi ke matahari
akan dengan mudah kita selesaikan.
T 2v T 2b T 2v R 3v
= sehingga menjadi =
R 3v R3b T 2b R 3b
2/ 3
R v T 2v
=
R b T 2b( ) = f Maka f =
Rv
Rb
sehingga jika 2
Rv =f 2
Rb

Dari perumusan persamaan di atas maka kita akan diperolah bahwa bidang
yang dibentuk untuk ilustrasi gambar 4.15 membentuk segitiga, maka apabila kita
dengan menggunakan aturan vektor, maka diperoleh hasil berikut ini.
2 2 2 2
Rv = Rb + d2 2 Rb d cos Jika Rv =f Rb
2 2
f Rb = Rb + d2 2 Rb d cos
Berdasarkan hasil perumusan persamaan di atas, maka kita tinggal
menentukan besarnya nilai d dengan d adalah jarak venus ke bumi. Panjangnya d
telah dapat ditentukan radar yang sebelumnya yang telah saya jelaskan diatas,

17
dan dari hasil pengukuran radar diperoleh jarak bumi ke matahari adalah 149,59 x
106 km atau jika di bulatkan akan menjadi 150 juta km.

b. Menentukan Massa Matahari


Dengan menggunakan data-data awal yang sudah diperoleh dan konsep dari
hukum kepler dan newton maka diperoleh gambar analisa matahari sebagai
berikut :
T bumi 3,16 10
7
s
G = 6,67 11
10 N m 2 / kg 2
r bumimatahari = 150 106 Km
Sehingga dari perumusan hukum Kepler III diperoleh :
T2 4 2
3 =
R GM
2 2 3
GM T = 4 R
4 2 R3
M =
GT2
Maka dengan memasukkan nilai-nilai yang telah diketahui diatas kita dapat
menghitung besarnya massa matahari
2 3
4 R
M =
GT2
7 2
3,16 10
11
M = 6,67 10
2 6 3
4(3,14) (150 10 )

M = 2 1030 kg
30
Jadi diperoleh massa matahari adalah 2 10 kg

c. Menentukan Massa Bumi


Untuk menghitung massa bumi persamaan yang digunakan sama dengan
yang digunakan dalam menghitung besarnya massa matahari. Data awal yang
kita miliki adalah mengacu pada bulan, T bumi 2,36 6
10 s dan
8
jarak bumi-bulan adalah 3,84 10 m

T2 4 2
=
R3 GM
2 2 3
GM T = 4 R

18
2 3
4 R
M = 2
GT
2,36 106 2
11
M = 6,67 10
4(3,14)2 (3,84 108 )3

24
M = 6,02 10 kg
Maka telah diperoleh besarnya massa bumi adalah 6,02 1024 kg

19
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam tata surya, terbagi atas dua kelompok planet yakni ada yang dikatakan
planet dalam yang diantaranya terdiri dari planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan planet luar terdiri dari planet Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Bumi telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu. Bumi merupakan
planet dengan urutan ketiga dari sembilan planet yang dekat dengan matahari. Jarak
bumi dengan matahari sekitar 150 juta km, berbentuk bulat dengan radius 6.370
km. Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis
mahluk hidup. Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.
Hukum Kepler ditemukan oleh seorang matematikawan yang juga merupakan
seorang astronom Jerman yang bernama Johannes Kepler(1571-1630). Hukum
Kepler ada tiga yaitu hukum 1 kepler, hukum 2 kepler, dan hukum 3 kepler. Ada tiga
aplikasi hukum kepler dan hukum newton yaitu : mengukur jarak bumi-matahari,
menentukan massa matahari dan menentukan massa bumi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Riswanto, Nyoto Suseo.2015. Dasar-Dasar Astronomi dan Fisika Kebumian.


Metro:Lembaga Penelitian UM Metro Press

www.artikelsiana.com diakses pada tanggal 06 Oktober 2017

www.ilmugeografi.com diakses pada tanggal 07 Oktober 2017

www.sakdi25.wordpress.com diakses pada tanggal 06 Oktober 2017

www.softilmu.com diakses pada tanggal 07 Oktober 2017

www.wikipedia.org diakses pada tanggal 06 Oktober 2017

21

Anda mungkin juga menyukai