Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PANGAN GIZI PERAIRAN

OLEH A3:

AMALIA MAHARDHIKA

DEVINA AMADEA

MUTIARA ADINDA PUTRI

GUSTI AMBAR WATI

SANTI AGUSTINA

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pangan
Gizi Perairan untuk masyarakat.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Lampung, Desember 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

Table of Contents
Type chapter title (level 1)1
Type chapter title (level 2)2
Type chapter title (level 3)3
Type chapter title (level 1)4
Type chapter title (level 2)5
Type chapter title (level 3)6
BAB I

PENDAHALUAN

1.2 LATAR BELAKANG

Sektor perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama


penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan, sumber protein hewani dan
sumber devisa. Ikan merupakan sumber protein tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Sumberdaya hayati perikanan Indonesia mempunyai andil yang besar untuk menyediakan
makanan berprotein tinggi (Effendie,1997). Keanekaragaman ikan dalam suatu perairan
menunjukkan bagaimana kondisi lingkungan perairan tersebut. Selanjutnya Supriharyono
(2000), menjelaskan bahwa sifat fisik dan kimia perairan yang khas menunjukkan kondisi
lingkungan yang bervariasi sehingga menyebabkan organisme yang hidup di perairan tersebut
memiliki kekhasan pula.

Sektor Perikanan memegang peranan penting dalam perekonomian nasional terutama


dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi nelayan, sumber protein hewani
dan sumber devisa.Produksi perikanan mengalami peningkatan dari tahun tahun ke tahun.
Produksi perikanan di tahun 2013 mengalami peningkatan dibanding 2012 sebesar 26,2 %,
Selain itu tingkat konsumsi ikan tahun 2010 hingga 2013 naik sebesar 5,33 % per tahun. Di
tahun 2013 total produksi perikanan sebesar 19,56 juta ton, yang terdiri dari perikanan
tangkap 5,6 juta ton dan perikanan budidaya 13,70 juta ton. Namun Bila dilihat dari tingkat
pemanfaatan, terutama untuk ikan ikan non ekonomis belum optimal, Hal ini dikarenakan
pemanfaatannya masih terbatas dalam bentuk olahan tradisional dan konsumsi segar. Dengan
keadaan tersebut ikan ikan tidak ditangani dengan baik di kapal yang menyebabkan ikan
yang di daratkan bermutu rendah ( 20 30 %).Di sisi lain ikan tangkapan samping (HTS/by
catch) pukat udang dan tuna serta sisa olahan (by product) industri perikanan belum pula
dimanfaatkan secara

Perairan Indonesia memiliki sumberdaya pangan ikani yang potensial dalam


pemenuhan gizi masyarakat, khususnya pemenuhan protein hewani; seiring dengan
kontribusinya dalam pertumbuhan perekonomian. Produksi perikanan budidaya pada tahun
2006 mencapai 919.940 ton yang didominasi oleh ikan mas 285.250 ton, ikan bandeng
269.530 ton, ikan nila 227.000 ton, ikan lele 94.160 ton, ikan gurame 35.570 ton dan ikan
kerapu 8.430 ton (Ditjen Perikanan Budidaya 2007). Jumlah produksi ikan nila masih
menempati tiga besar yakni 24,68% dari total produksi ikan budidaya Indonesia. Peningkatan
jumlah produksi ikan setiap tahunnya mendorong pula usaha peningkatan penganekaragaman
produk berbasis ikan sehingga konsumsi ikan selalu diminati.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan menemukan komposisi bahan pada pembuatan panko ebi dan
springroll untuk pembuatan pangan gizi perairan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. pengertian Diversifikasi

Diversifikasi adalah Penganekaragaman Jenis produk olahan hasil perikanan dari


bahan baku yang belum / sudah dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan faktor faktor
mutu dan gizi, sebagai usaha penting bagi peningkatan konsumsi produk perikanan baik
kualitas maupun kuantitas dan peningkatan nilai jual.Produk merupakan suatu yang
diproduksi atau tumbuh, atau hasil dari suatu proses, bisa juga berarti komponen baru yang
terbentuk sebagai hasil dari produk kimiawi.

Produk perikanan : ikan (fin fish), crustacea, dan molusca (shellfish), rumput laut
(seaweed), microalga dan biota lainnya baik yang hidup di air tawar maupun air laut.
Berdasarkan peraturan Internasional yang diamanatkan dalam Code of Conduct for
Reponsible Fisheries FAO/WHO, Ditjen Perikanan Tangkap menetapkan kebijakan /strategi
pembangunan perikanan dalam bidang pasca panen dan teknologi pengolahan adalah dengan
peningkatan mutu dan pengembangan produk bernilai tambah yang mencakup beberapa point
seperti : Mengurangi penyusutan (losses) yang sekaligus meningkatkan nilai dan
pemanfaatannya.Mengoptimalkan pemanfaatan ikan hasil tangkapan (ikan non ekonomis,
tangkapan samping dan hasil samping proses industri) melalui pengembangan produk
bernilai tambah.

2.2 Udang

Udang merupakan salah satu boga bahari yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Dalam dunia hewan, udang masuk ke dalam ordo decapoda dan banyak dibudidayakan secara
komersial dalam budi daya perairan. Udang mengandung omega-3 dalam jumlah besar dan
kadar merkuri yang rendah. Dan seperti boga bahari lainnya, udang
mengandung kalsium, iodium, dan protein tinggi namun total kalori yang rendah.

Udang juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan, antara 122 hingga
251 mg per 100 gram. Konsumsi udang dikatakan dapat menyehatkan sistem sirkulasi dalam
tubuh karena kadar lemak jenuh yang rendah sehingga kolesterol dalam udang bermanfaat
untuk meningkatkan rasio LDL terhadap HDL dan menurunkan kadar trigliserida dalam
darah. Kandungan asam amino pada udang mengalami penurunan setelah perebusan.

2.2. Rumput laut

Rumput laut termasuk beberapa jenis (species) dari alga atau ganggang, dimana alga ini
dikenal sebagai vegetasi perintis (tanaman perintis). Alga mengandung klorofil,
karotenoid, dan juga kromatophora (butiran-butiran zat warna), seperti hijau, biru, keemasan,
dan lain sebagainya.

Alga atau phyton dalam bahasa latin mempunyai nama dan istilah Indonesia yaitu ganggang.
Ganggang ini berbeda sekali dengan ganggang (Hydrilla spp). Orang sering keliru dalam
penamaan serta pengenalannya, jadi berhati-hatilah dalam mengenali dan memberi nama
rumput laut.

Di Indonesia sendiri, rumput laut mempunyai bermacam-macam nama, sesuai dengan daerah
tempat dia ditemukan. Di pulau Jawa dikenal dengan nama kades, ganggang atau rambu
kasang. Di pulau Bali disebut bulung, di pulau Lombok namanya lelusa. Sedang di kepulauan
Maluku dikenal dengan nama arien.

2.3 Cumi-cumi

Cumi-cumi adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup
di laut.Nama itu ''Cephalopoda'' dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena
kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala.Seperti semua
cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar
cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan.

Para ahli mengungkapkan cumi-cumi adalah sumber makanan laut yang kaya protein,
omega-3, tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Kandungan tembaga dalam kebaikan cumi
untuk penyerapan tubuh, penyimpanan dan metabolisme besi dan pembentukan sel darah
merah.

Dalam 100 gram cumi-cumi mengandung 270 mg, dan 2,7 mg zat besi. Kandungan
tersebut sama halnya telah memenuhi kebutuhan gizi harian anda sebesar 17% fosfor, 8%
seng dan 10 % magnesium dari total kebutuhan harian anda.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Prinsip

3.1.1 prinsip Panko Ebi

Prinsip Pembuatan Panko EbiPanko ebi merupakan makanan yang dibuat dari udang
dan dilumuri dengan tepung panko kemudian dibekukan / digoreng dengan minyak panas.

3.1.2 Prinsip Springroll

3.2. Alat Dan BAhan :

a. Alat :

1. Pisau
2. Baskom
3. Loyang atau wadah plastik
4. Plastik pengemas (kotak plastik)

b. Bahan :

1. kg Udang : Hilangkan kulit, belah punggung dan buang isi perutnya.


2. 1 sdt garam
3. sdt lada
4. 1 siung bawang putih haluskan

c. Bahan Pelengkap :

1. butir telur kocok


2. 200 gr / 1 cup tepung terigu\
3. 200 gr tepung panko / tepung roti
4. Minyak (untuk menggoreng)
3.3. Prosedur Pembuatan Panko Ebi

Campurkan bahan utama menjadi satu, biarkan selama 5 menit.hingga bumbu meresap

Ambil 1 udang, celupkan kedalam telur kocok.

Balur kedalam tepung panko (dicampurkan dengan tepung terigu)

sajikan panko ebi

3.3. Skema Kerja :

Campurkan bahan utama menjadi satu, biarkan selama 5 menit

hingga bumbu meresap

Ambil 1 udang, celupkan kedalam telur kocok.

Balur kedalam tepung panko (dicampurkan dengan tepung terigu)

Dikemas Digoreng

Dibekukan
DAFTAR PUSTAKA

http://www.seputarikan.com/2015/03/9-alasan-manfaat-dan-khasiat-cumi-cumi.html

Anda mungkin juga menyukai