OLEH A3:
AMALIA MAHARDHIKA
DEVINA AMADEA
SANTI AGUSTINA
JURUSAN GIZI
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pangan
Gizi Perairan untuk masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Table of Contents
Type chapter title (level 1)1
Type chapter title (level 2)2
Type chapter title (level 3)3
Type chapter title (level 1)4
Type chapter title (level 2)5
Type chapter title (level 3)6
BAB I
PENDAHALUAN
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan menemukan komposisi bahan pada pembuatan panko ebi dan
springroll untuk pembuatan pangan gizi perairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Produk perikanan : ikan (fin fish), crustacea, dan molusca (shellfish), rumput laut
(seaweed), microalga dan biota lainnya baik yang hidup di air tawar maupun air laut.
Berdasarkan peraturan Internasional yang diamanatkan dalam Code of Conduct for
Reponsible Fisheries FAO/WHO, Ditjen Perikanan Tangkap menetapkan kebijakan /strategi
pembangunan perikanan dalam bidang pasca panen dan teknologi pengolahan adalah dengan
peningkatan mutu dan pengembangan produk bernilai tambah yang mencakup beberapa point
seperti : Mengurangi penyusutan (losses) yang sekaligus meningkatkan nilai dan
pemanfaatannya.Mengoptimalkan pemanfaatan ikan hasil tangkapan (ikan non ekonomis,
tangkapan samping dan hasil samping proses industri) melalui pengembangan produk
bernilai tambah.
2.2 Udang
Udang merupakan salah satu boga bahari yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia.
Dalam dunia hewan, udang masuk ke dalam ordo decapoda dan banyak dibudidayakan secara
komersial dalam budi daya perairan. Udang mengandung omega-3 dalam jumlah besar dan
kadar merkuri yang rendah. Dan seperti boga bahari lainnya, udang
mengandung kalsium, iodium, dan protein tinggi namun total kalori yang rendah.
Udang juga mengandung kolesterol dalam jumlah yang signifikan, antara 122 hingga
251 mg per 100 gram. Konsumsi udang dikatakan dapat menyehatkan sistem sirkulasi dalam
tubuh karena kadar lemak jenuh yang rendah sehingga kolesterol dalam udang bermanfaat
untuk meningkatkan rasio LDL terhadap HDL dan menurunkan kadar trigliserida dalam
darah. Kandungan asam amino pada udang mengalami penurunan setelah perebusan.
Rumput laut termasuk beberapa jenis (species) dari alga atau ganggang, dimana alga ini
dikenal sebagai vegetasi perintis (tanaman perintis). Alga mengandung klorofil,
karotenoid, dan juga kromatophora (butiran-butiran zat warna), seperti hijau, biru, keemasan,
dan lain sebagainya.
Alga atau phyton dalam bahasa latin mempunyai nama dan istilah Indonesia yaitu ganggang.
Ganggang ini berbeda sekali dengan ganggang (Hydrilla spp). Orang sering keliru dalam
penamaan serta pengenalannya, jadi berhati-hatilah dalam mengenali dan memberi nama
rumput laut.
Di Indonesia sendiri, rumput laut mempunyai bermacam-macam nama, sesuai dengan daerah
tempat dia ditemukan. Di pulau Jawa dikenal dengan nama kades, ganggang atau rambu
kasang. Di pulau Bali disebut bulung, di pulau Lombok namanya lelusa. Sedang di kepulauan
Maluku dikenal dengan nama arien.
2.3 Cumi-cumi
Cumi-cumi adalah kelompok hewan cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup
di laut.Nama itu ''Cephalopoda'' dalam bahasa Yunani berarti "kaki kepala", hal ini karena
kakinya yang terpisah menjadi sejumlah tangan yang melingkari kepala.Seperti semua
cephalopoda, cumi-cumi dipisahkan dengan memiliki kepala yang berbeda. Akson besar
cumi-cumi ini memiliki diameter 1 mm. Cumi-cumi banyak digunakan sebagai makanan.
Para ahli mengungkapkan cumi-cumi adalah sumber makanan laut yang kaya protein,
omega-3, tembaga, seng, vitamin B dan yodium. Kandungan tembaga dalam kebaikan cumi
untuk penyerapan tubuh, penyimpanan dan metabolisme besi dan pembentukan sel darah
merah.
Dalam 100 gram cumi-cumi mengandung 270 mg, dan 2,7 mg zat besi. Kandungan
tersebut sama halnya telah memenuhi kebutuhan gizi harian anda sebesar 17% fosfor, 8%
seng dan 10 % magnesium dari total kebutuhan harian anda.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Prinsip
Prinsip Pembuatan Panko EbiPanko ebi merupakan makanan yang dibuat dari udang
dan dilumuri dengan tepung panko kemudian dibekukan / digoreng dengan minyak panas.
a. Alat :
1. Pisau
2. Baskom
3. Loyang atau wadah plastik
4. Plastik pengemas (kotak plastik)
b. Bahan :
c. Bahan Pelengkap :
Campurkan bahan utama menjadi satu, biarkan selama 5 menit.hingga bumbu meresap
Dikemas Digoreng
Dibekukan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.seputarikan.com/2015/03/9-alasan-manfaat-dan-khasiat-cumi-cumi.html