Kanker paru merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia, deng prognosis yang sering kali
buruk. Kanaker paru biasanya tidak dapat diobati dan penyembuhan hanya mungkin dilakukan
dengan cara pembedahan, dimana 13% dari klien yang menjali pembedahan mampu bertahan 5
tahun. Metstasis penyakitbiasanya muncul dan hanya 16% klien yang penyebaran penyakitnya dapat
kanker paru sering kali hanya berupa tindakan paliatif ( mengatasi gejala ) dibandingkan dengan
kuratif ( penyembuhan ) diperkirakan 85% dari kanker paru terjadi akibat merokok. Oleh karena itu,
mayoritas penyakit paru disebabkan oleh karsinogen dan zat promotor tumor yang masuk ke dalam
tubuh melalui kebiasaan merokok. Secara keseluruhan, resiko relatif terjadinya kanker paru
meningkat sekitar 13x lipat oleh kebiasaan merokok yang aktif dan sekitar 1,5x lipat oleh pajanan
( resiko meningkat 60-70x lipat untuk seseorang yang merokok 2 bungkus sehari selama 20
tahun dibandingkan individu bukan perokok ). Dalam hal ini, seseorang yang merokok pada
usia lebih muda akan lebih beresiko untuk menderita kanker paru. Faktor lain yang
berhubungan adalah jenis rokok diisap ( kandungan tar, filter fersus non filter).
2. Polusi udara, banyak polusi udara yang dapat menyebabkan kanker paru, diantaranya sulfur,
4. Debu radioaktif/ ledakan nuklir ( radon ), beberapa zat kimia (seperti asbes, arsen, krom,
dengan timbulnya kanker paru. Hal ini kemungkinan karena vitamin a berhubungan dengan
diferensiasi sel.
6. Genetik. Pada sel kanker didapatkan sejumlah lesi genetik termasuk aktivitas onkogen
Meskipun zat karsinogen tersebut ada, kanker paru timbul karena sering terjadinya
paparan berulang dari substansi yang menyebabkan iritasi atau radang kronik. Rokok
merupakan faktor resiko mayor timbulnya kenker paru ( 80-90%). Faktor resiko
perkembangan kanker paru adalah 10x untuk laki-laki perokok dan 5x untuk wanita perokok
( faber, 1992 ).
Patologi
Lebih dari 90% seluruh tumor kanker primer timbul pada jaringan epitel. Kanker ini berkumpul
sehingga disebut bronkogenik karsinoma. Kanker paru diklasifkasikan sesuai dengan tipe hastologi
Adenokarsinoma.
Large cell.
Parau (hoarsenes).
Dispnea.
Wheezing.
Clubbing finger.
Diagnosis keperawatan
1. Kerusakan pertukaran gas, yang berhubungan dengan penurunan kapasitas paru sekunder
2. Bersihan jalan napas tidak efektif, yang berhubungan dengan obstruksi tumor dan
3. Nyeri, yang berhubungan dengan tekanan tumor pada jaringan penunjang dan erosi
jaringan.
Diagnosisi tambahan
4. Pola napas tidak efektif, yang berhubungan dengan penurunan energi, fatigue, nyeri,
5. Intoleransi aktivitas, yang berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen tubuh, dispnea, fatigue, kelemahan umum, hilang berat badan, nyeri,
depresi.
7. Risiko tinggi injuri, yang berhubungan dengan ketidakseimbangan metabolik, misal akibat
hiperkalsemia.
8. Kelemahan, yang berhubungan dengan hipermetabolisme, kecenderungan emosi tidak
tertahan, keadaan tidak nyaman, perubahan kimia tubuh, misal akibat kemoterapi.
10. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, yang berhubungan denga proses
11. Penurunan curah jantung, yang berhubungan dengan malfungsi elektrikal sekunder
12. Kerusakan mobilitas fisik, yang berhubungan dengan penurunan kekuatan dan daya tahan,
13. Berduka antisipasi, yang berhubungan dengan hilangnya status kesehatan (aktual atau
potensial.
Penatalaksanaan
a. Terapi oksigen
Jika terjadi hipoksemia, perawat dapat memberikan oksigen via masker atau nasal
kanula sesuai dengan permintaan. Bahkan jika klien tidak terlalu jelas hipoksemianya,
doter dapat memberikan oksigen sesuai yang dibutuhkan untuk memperbaiki dispnea
dan kesemasan.
b. Terapi obat
c. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada klien dengan kanker paru, terutama
kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker, termasuk kombinasi dari
obat-obatan berikut.
d. Imunoterapi
Banyak kanker paru mengalami gangguan imun. Obat imunoterapi (cytokin) bisa
diberikan.
e. Terapi radiasi
Klien tumot paru yang operable tetapi resiko jika dilakukan pembedahan.
Doses umum 5.000-6.000 rad dalam jangka waktu 5-6 minggu. Pengobatan
penyinaran
f. Terapi leser
g. Torakosentasis
Efusi pleura dapat menjadi masalah bagi klien kangker paru
Efusi timbul akibat adanya tumor pada pleura viseralis dan parietalis
akumulasi cairan.
b. Dilakukan khusus pasa stadium III secara individual yang mencakup tiga kriteria berikut :
undifferentiated.