Anda di halaman 1dari 5

SURAT GUGATAN

Nomor : 001/G/TUN/2016/PTUN.BL

Bandar Lampung, 22 September 2016

Kepada Yth.
Perihal : Gugatan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negera
Lampiran : Surat Kuasa Penggugat Jl.P. Emir Moh Noer No.27, Durian
Payung Tj. Karang Pusat
Di_
Bandar Lampung

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama : Mawar
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Sukamenanti No. 1 Kampung Baru Bandar Lampung

Dengan ini memberikan kuasa dengan hak kepada EKO YULIANTO, S.H.
Berkewarganegaraan Indonesia berprofesi sebagai Advokat berkantor di Satria Keadilan
yang beralamat di Jalan Untung Suropati No.1 Bandar Lampung,
berdasarkan surat kuasa khusus NOMOR 014/SK.KHS/PTUN/XXVI/2016 , selanjutnya
disebut PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap:

PIMPINAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL BANDAR LAMPUNG, berkedudukan


di Jalan Basuki Rahmat Bandar Lampung yang selanjutnya disebut TERGUGAT
OBJEK SENGKETA

Objek sengketa Tata Usaha Negara dalam perkara ini adalah Keputusan Badan Pertanahan
Nasional Kota Bandar Lampung Atas diterbitkanya Sertifikat Nomor 123 / BPN BDL /
2016 yang dikeluarkan tanggal 1 Januari 2016 oleh BADAN PERTANAHAN NASIONAL.
Adapun dasar hukum gugatan ini adalah:

I. Bahwa Tergugat adalah Pimpinan Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar


Lampung disebabkan karena objek sengketa ini dikeluarkan oleh BADAN
PERTANAHAN NASIONAL

II. Bahwa nyata-nyata Pimpinan Badan Pertanahan Kota Bandar Lampung yang
telah menerbitkan keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan;

III. Bahwa objek sengketa yang diterbitkan oleh Tergugat adalah merupakan Surat
Keputusan Tata Usaha Negara dan telah memenuhi ketentuan pasal 1 butir 2 dan
3 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
Hal ini didasarkan pada alasan-alasan sebagai berikut:

1. Bahwa Tergugat adalah Badan atau Pejabat yang melaksanakan urusan


Pemerintahan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga Tergugat sudah dapat dikualifikasikan sebagai Badan atau Pejabat
Tata Usaha Negara, sebagaimana dimaksud pada pasal 1 butir 6 Undang-
Undang Nomor: 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.

2. Bahwa kedua objek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat itu merupakan
suatu Keputusan Tata Usaha Negara, yang memenuhi syarat sebagaimana
ditetapkan pada pasal 1 butir 3 undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu :
Konkret : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat adalah nyata-nyata
dibuat oleh Tergugat, tidak abstrak, tapi berwujud tertulis, tertentu dan dapat
ditentukan mengenai apa yang akan dilakukan;

Individual : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut ditujukan


dan berlaku khusus bagi seseorang atau badan Hukum Perdata dan bukan untuk
umum

Final : karena surat keputusan yang dikeluarkan Tergugat tersebut telah defeniti
dan menimbulkan sebab akiba hukum.

TENTANG DUDUK PERKARA :

1. Bahwa, Penggugat adalah pemilik atas sebidang tanah yang terletak di jalan suka
menanti No.1 kampungan Baru Bandar Lampung, seluas kurang lebih 200 meter
persegi seperti tertera dalam sertifikat Hak Milik No 234/BPN-BDL/1997 yang
dikeluarkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung pada tanggal 23
Juni 1997.

2. Bahwa pada saat diterbitkanya sertifikat 123/BPN-BDL/2016 atas sebidang tanah di


Sukarame dengan luas 220 meter penggugat merasa dirugikan karena kehilangan 20
meter dari luas tanahnya.

3. Bahwa, menurut informasi yang diperoleh Penggugat, Badan Pertanahan Nasional


Kota Bandar Lampung pada tanggal 1 Januari 2016 yang telah menerbitkan
sertifikat nomor 123/BPN-BDL/2016, sehingga terjadinya pemotongan tanah milik
penggugat sebanyak 20 meter.

4. Bahwa dengan terbitnya Sertifikat tersebut oleh Tergugat yang telah menyebabkan
pemotongan tanah sebanyak 20 meter, bertentangan dengan prinsip kepastian hukum
dan kepastian Hak Atas Tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 UU No. 5
Tahun 1960 dan Pasal 2 PP No. 47 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah
5. Bahwa, tindakan Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung memutuskan
memberikan pemotongan tanah sebanyak 20 meter dengan mengeluarkan sertifikat
tersebut merupakan suatu keputusan Tata Usaha Negara yang merugikan
kepentingan penggugat, dan secara nyata menunjukan Badan Pertanahan Nasional
Bandar Lampung tidak melaksanakan Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
khsusnya asas Kecermatan, Ketelitian dan Kepastian Hukum sebagaimana diatur
dalam pasal 53 ayat (2) huruf a dan huruf c UU No. 5/1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara

6. Bahwa karena objek sengketa tersebut diterbitkan dengan alasan yang tidak
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang menyebabkan pihak
penggugat merasa dirugikan atas pemotongan tanah tersebut, maka perbutan
Tergugat merupakan perbuatan yang sewenang-wenang dan melampaui
kewenangannya, maka keputusan yang dikeluarkan oleh Tergugat tidak sah, dan
oleh karena tidak sah maka keputusan tersebut harus dianggap batal.

7. Bahwa, agar Penggugat tidak mengalami kerugian akibat berlakunya keputusan


tersebut maka Penggugat memohon kepada Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar
Lampung untuk membatalkan berlakunya keputusan tata usaha negara yang menjadi
objek sengketa sampai adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan
hukum tetap dalam perkara ini

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, maka Penggugat mohon


kepada Ketua Pengadilan Tata Usaha Bandar Lampung agar berkenan untuk
memutuskan.-------------------------------------------------------------------------------------

PRIMAIR

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya.


2. Menyatakan batal demi hukum
3. Menyatakan tidak sah dan/atau batalSertifikat Hak Milik Nomor 123/BPN-
BDL/2016 (terlampir) yang diterbitkan oleh Badan Pertanahan Nasional Kota
Bandar Lampung
4. Menghukum tergugat untuk mencabut kembali sertifkat nomor 123/BPN-
BDL/2016
5. Menghukum Badan Pertanahan Nasional Kota Bandar Lampung untuk membayar
biaya perkara yang timbul dalam Pengadilan Tata Usaha Negara Tanjung Karang ini.

SUBSIDAIR

Apabila majelis hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya


menurut hukum. (ex aquo et bono).

Hormat
Penggugat

EKO YULIANTO, S.H.

Anda mungkin juga menyukai