Filtrasi merupakan salah satu teknik pemisahan yang cukup tua dan banyak digunakan di
industri. Teknik ini digunakan untuk memisahkan campuran heterogen, khususnya pada
campuran dengan fasa padat. Secara garis besar, prinsip kerja filtrasi adalah dengan melewatkan
fluida heterogen pada suatu media berpori (filter cloth). Partikel padatan akan tersaring pada
media tersebut dan biasanya dikenal sebagai cake sedangkan fluida yang melewati media berpori
dikenal dengan sebutan filtrat dan sudah terpisah dari campuran pengotornya. Peralatan filtrasi
pada industri terdiri dari berbagai jenis, salah satu contohnya adalah disc filter.
Cara Kerja
Disc filter terdiri dari beberapa cakram pusat vertikal yang mengelilingi batang pemutar
horizontal. Tiap cakram berongga dan dilapisi dengan kain penyaring (medium filter) yang akan
menyaring fluida. Disc filter ini diletakkan dalam sebuah wadah yang berisi slurry dan terendam
sebagiannya seperti terlihat pada Gambar 1.1 dibawah. Disc filter akan berputar dan rotary valve
pada bagian tengah cakram akan mengalirkan tekanan vakum sehingga filtrat akan tersedot ke
rongga-rongga dalam disc. Sementara itu, padatan akan tersaring di bagian luar disc sebagai
cake. Cake yang terbentuk dicuci oleh aliran backwash untuk menghilangkan zat-zat
pengotornya kemudian cake dikeringkan. Prinsip kerja disc filter ini menyerupai rotating drum
filter namun dengan proses pencucian yang sedikit lebih efisien. Penyaringan pada disc filter
dapat terjadi karena tekanan maupun vakum.
Gambar 1.1 Skema rotary disc filter outside-in (kiri) dan inside-out (kanan)
Selain Gambar 1.1 diatas, disc filter dapat juga dioperasikan secara vertikal dan
bertekanan dengan skema ditampilkan pada Gambar 1.2 berikut. Pada sistem vertikal, umpan
dialirkan dari bagian luar disc yang kemudian terhisap menuju ke dalam disc akibat adanya
sistem vakum. Tumpukan disc menghalangi padatan untuk ikut mengalir ke dalam. Pada bagian
bawah, terdapat elemen pemutar sehingga disc berputar dan mencegah adanya aliran backflush.
Vertical disc filter memiliki sistem pembersihan dengan menggunakan blackflush. Cairan
pembersih dialirkan dari bagian dalam disc menuju bagian luar sehingga padatan yang terjebak
di dalam disc ikut terbawa dan disc filter dapat digunakan kembali. Pada umumnya, digunakan
dua atau lebih vertical disc filter karena perlunya pembersihan secara rutin. Contoh alat disc
filter di industri dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Gambar 1.2 skema vertical disc filter (kiri) dan metode backflush (kanan)
Gambar 1.3. Rotary disc filter (kiri) dan vertical disc filter (kanan)
Jenis-Jenis
Berdasarkan aliran slurry, disc filter dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu outside-in
dan inside-out. Pada konfigurasi outside-in, disc yang digunakan pada proses filtrasi terendam
seluruhnya oleh campuran yang akan dipisahkan sehingga umpan akan mengalir dari bagian luar
ke bagian dalam. Padatan akan tersaring pada bagian luar media filtrasi sedangkan filtrate
terkumpulkan dibagian dalam drum dan dialirkan mennuju sistem pemrosesan selanjutnya.
Padatan yang terakumulasi dibersihkan dengan membalikkan arah aliran filtrat (reverse flow)
dengan tetap memutar disc secara simultan. Media penyaring yang digunakan berupa serat nilon
yang menutupi bagian serupa sarang lebah yang mengelilingi pipa atau drum filtrate.
Kekurangan konfigurasi ini adalah adanya padatan yang lolos dan bercampur dengan
filtrat ketika proses pembersihan dengan tekanan tinggi (high pressure cleaning). Selain itu,
penggunaan filter denagn perendaman secara terus-menerus juga menyebabkan kesulitan dalam
proses backwash untuk menghilangkan padatan yang telah menumpuk. Akibatnya, pembersihan
yang lebih kompleks dibutuhkan oleh konfigurasi ini, seperti penggunaan sistem sludge
withdrawal dan pembersihan tambahan dengan tekanan tinggi. Kekurangan lain adalah adanya
kemungkinan tumbuhnya mikroorganisme pada bagian filtrat, terutama pada umpan yang tidak
mengandung klorin. Konfigurasi ini juga memerlukan siklus backwash yang cukup kompleks
dan harus dilakukan secara off-line sehingga akan sangat mengganggu proses produksi.
Konfigurasi inside-out berkebalikan dengan outside-in, umpan dialirkan dari bagian
dalam media filtrasi dan merendam sebagian luar media filtrasi dalam air yang telah terfiltrasi.
Padatan akan terakumulasi pada bagian dalam media penfiltrasi. Media penyaring yang
digunakan berupa kain tenun polyester dengan ukuran pori dalam mikron, atau sekitar 10 m.
Kain ini dimasukkan ke dalam kotak plastik yang mengelilingi drum pada konfigurasi disc filter.
Pada konfigurasi ini, disc hanya terpapar oleh air filtrat sehingga tidak diperlukan sistem
penghilangan sludge seperti pada konfigurasi outside-in. Keuntungan konfigurasi ini adalah
penggunaan sistem yang lebih sederhana, lebih tahan lama, dan biaya perawatan yang lebih
murah.
Indikator Performa
Terdapat beberapa indikator yang menjadi acuan dari performa kerja disc filter. Salah
satu Indikator kerja penting yang harus diperhatikan pada pemakaian disc filter adalah efisiensi
filtrasi yang dihasilkan. Hal ini dapat dilihat dengan memastikan konsentrasi zat yang ingin
dihilangkan dari larutan jika dibandingkan konsentrasi awalnya pada aliran yang belum
dilewatkan pada disc filter. Selain efisiensi penyaringan, waktu penyaringan efektif yang dimiliki
disc filter merupakan salah satu faktor yang penting untuk diperhitungkan dalam memilih filter.
Masalah Operasional
Pada pemakaian disc filter dalam suatu proses filtrasi tentunya back-washing perlu
dilakukan, hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kembali effisiensi yang dimiliki oleh disc
filter seperti sebelum permukaanya tertutupi oleh partikel pengotor. Waktu efektif bekerja
sebelum dilakukan back-washing dan waktu yang diperlukan untuk melakukan proses back-
washing menentukan kinerja dari disc filter. Pengguna tentunya akan tidak menyukai jenis disc
filter yang memiliki sedikit waktu efektif bekerja sebelum dilakukanya back-washing karena
akan mengganggu kinerja proses secara keseluruhan. Selain beberapa faktor yang telah
disebutkan diatas faktor lainya seperti head loss turut serta dalam menentukan kinerja disc filter.
Pemakaian disc filter sebagai salah satu jenis alat filtrasi tentunya tidak luput dari adanya
masalah. Kondisi vakum yang tidak dapat dipertahankan dengan baik selama proses filtrasi
berlangsung merupakan salah satu masalah yang dapat terjadi. Hal tersebut mungkin terjadi
karena seal antara sambungan yang berada di dalam alat tidak lagi berfungsi dengan baik.
Seiring dengan bertambahnya usia penggunaan dari disc filter kecepatan yang dibutuhkan oleh
alat tersebut untuk menyaring pengotor tentunya meningkat. Hal ini menyebabkan energi yang
dikeluarkan dalam proses filtrasi lebih besar dari sebelumnya.
Masalah lainya yang tidak kalah penting adalah tingginya kadar solute pada aliran hasil
filtrasi. Masalah ini termasuk salah satu masalah yang cukup pelik untuk diselesaikan dalam
permasalahan yang dihadapi oleh disc filter, dikarenakan memiliki berbagai macam
kemungkinan penyebab. Masalah ini dapat disebabkan oleh keselahan kondisi operasi yang tidak
sesuai dengan spesifikasi desain filter, kesalahan dalam perbaikan yang dilakukan, dan
kerusakan fisik lainya.
Sumber
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18311/10/Chapter%20II.pdf.txt