Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FILSAFAT TIMUR
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Filsafat Umum
Dosen Pengampu : Luqman Fauzi, M.Ag.
KELAS PS-1L
2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Dalam penyusunan makalah ini pastinya ada campur tangan dari berbagai
pihak, tak lupa kami menyampaikan terimakasih kepada:
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka
dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun,
dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfat bagi para pembaca.
Amin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
ii | P a g e
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Periode Filsafat India..2
B. Sifat sifat Filsafat India.....4
C. Sejarah Periode Filsafat Cina...6
D. Sifat sifat Filsafat Cina..10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................... 14
iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN
1|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ach. Dhofir Zuhry,Filsafat Timur,(Malang: Madani,2013), hlm 14
2
Loc.cit
2|Page
kritis. Yoga menerima Sankhya, Vaisesika mengakui eksistensi
lainnya. Ini terbukti manakala mencermati tradisi sebelumnya
(Purva paksa) pada hampir seluruh system filsafat,
Sankaracharya, misalnya sebelum membangun system
monoisme (Advaita), terlebih dahulu mengevaluasi dan
mencermati sistem system yang telah ada. Kemudian dengan
kekuatan intuisi, analisis dan logika, ia mampu membawa
sistem advaita melampaui sistem sistem lainnya.
4. Periode Skolastik (300M-1500 M). periode pemberian
komentar dan eksplanasi pada sistematika sistematika falsafi
di India, khususnya terhadap Guadapada (500),Islam (612) dan
Shakara (700). Periode seperti Kumarila, Samkara, Ramanuja,
Madhava dan lain-lainnya. Masa ini diwarnai dengan perdebatan
filsafat dan ilmu logika. Periode ini disebut juga periode
skolastik karena filsafat India berada di bawah pengaruh
faylasuf Muslim,seperti : al-Kindi (8800-870),ar-Razi (8865-
925),al-Farabi (872-925),Ibnu Sina3 (980-1037),al-Ghazali
(1059-1111) dan Ibnu Arabi (1165-1240). Pada periode ini juga
mulai berkembang filsafat Theistik dari Vhaisnavisme dan
Shaivisme : Ramanuja (1100), Madva (1200),Kabir (1400-
1518).
5. Periode Kegelapan (1500M-1900M). Ini adalah periode
lahirnya agama Sikh(isme) oleh Guru Nanak (1449-1538) serta
pengaruh Akbar (1556-1605) dan Syaikh Ahmad (1564-1624).
Periode ini juga periode kolonialisasi di bawah kekuasaan Barat;
Ram Mohun Roy (1772-1833), pendiri masyarakat Brahmo;
Dayananda Saraswati (1824-1883), pendiri masyarakat Arya
dan Ramakrisna (1836-1886)
6. Periode Kontemporer (1850M-2000M). Pada periode filsafat
India mencapai puncak kematangannya. Ini ditandai dengan
lahirnya pemikir-pemikir fenomenal seperti : Rabindranath
Tagore (1861-1941), Swami Vivekananda (1863-1902),
Mahandhas Karamchand (Mahatma) Gandhi (1869-1948),
Aurobindo Ghose (1872-1950), Muhammad Iqbal (1877-1938),
Sarvepalli Radhakrisnan (1888-1975). Puncaknya India meraih
kemerdekaanya pada 1947.4
Pada masa Kontemporer terdapat seorang tokoh muslim yang ikut andil
dalam bagian filsafat India, ia adalah Muhammad Iqbal, yang juga
murapakan patriot muslim di India yang selalu menyuarakan kebebasan
sebagai protes terhadap ulama yang dituduh memenjarakan Islam dengan
3
Ibid,hlm 15
4
Ibid,hlm 16
3|Page
melalaikan karakter progresifnya,terutama ajarannya tentang takdir,dan
melawan relisitas politik di masanya. Iqbal mempunyai karya filsafatnya
yang terpenting, dimana sorotan utama dalam buku ini adalah terjadinya
stagnasi pemikiran Islam selama hampir 500 tahun yang dinilai
penyebabnya antara lain adalah filsafat Plato yang cenderung menafikan
eksistensi individu dengan konsep idealismenya dan memandang rendah
ilmu yang diperoleh melalui pancaindera serta tertutupnya ijtihad.5
6
Burhanuddin Salam,Pengantar Filsafat,(Jakarta:Bumi aksara,2012) hlm 207
5|Page
3) Periode Periode Filsafat Cina
1. Confucianisme
a) Berdampingan terdapat :
7
Jerome R. Ravertz,Filsafat Ilmu Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan,(Yogyakarta:Pustaka
Pelajar,2004) hlm 23
8
G. W. F. Hegel,Filsafat Sejarah,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2007) hlm 160
6|Page
Mashab baru Tung Chung-shu (179-104), Meng His
Ching Fang (37 SM).
Mashab lama yang Hsing (46 SM) Wang Chung
(27-100)
b) Mendahului Neo-Confucianisme : Wang Tung (584-
617), Han Yu (768-824), Li Ap (844).
c) Chou Tunyi (1017-1073),Shao Wung (1011-1077),
Chang Tsai (1020-1077), Rasionalistis ; Cheng Yi
(1033-1108), dan Chu His (1139-1193), Yang Ching
(1140-1226). Selama dinasti Ming ( 1368-1643)
perkembangan besar : Cheng Hsien Chang (1472-
1529), Wan Ken (1483-1540), Wang Chi (14988-1583).
Yen Chung (abad ke XVI) dan lain-lain.9
d) Mashab teks Baru : Tan Ssu-Tung (1865-1898), Kang
Yu Wei (1858-1927), Liao Ping (1852-1932)
2. Taoisme
a) Religius : Wei Po-yang (kurang lebih 142), Yu Fan
(164-233),Ko Hung (250-330).
b) Neo-Taoisme: Wong Pi (226-249), Hsiang Hsiu (221-
300), Kuo Hsiang (312). Ku haun (420-483), Tai-ahih
Shu-ming (474-546).
3. Buddhisme
Buddhisme memasuki Tiongkok pada permulaan abad ke I,
pada abad ke IV dank e V terwujudlah Ketujuh Mashab.
Pengaruhnya besar sampai pada akhir abad ke X. Beberapa
nama : Chi-Tsang (549-632), Chih-kai (538-597), Shen Hsiu
(600-700) dan lain-lain.10
9
Burhanuddin Salam,Pengantar Filsafat,(Jakarta:Bumi Aksara,2012) hlm 221
10
Ibid,hlm 222
7|Page
1. Alam pikiran sebelum Confucius.
Mengakui adanya Tuhan : Surga (Tien). Allah (Ti) Shang
Ti. Tuhan Yang Maha Tinggi yang mengatasi segala11 ruh ruh
(shen). Magi (shu-shu) dan astrologi. Arwah-arwah orang mati
hidup terus asal diberikan korban-korban Pengertian-pengertian
Yang dan Yin (kedua unsur atau prinsip pertama : Surga-dunia,
pria-wanita,evolusi-regressi). Pusat tata kemasyarakatan ialah
Raja. Ritual ditentukan oleh hubungan hubungan social. Tidak
mengindahkan tata dalam alam mengakibatkan bencana
bencana.
Karena perubahan-perubahan social (jatuhnya system
seodal,munculnya perdagangan , kesukaran kesukaran di
lapangan agrarian) timbullah kebutuhan akan kupasan-kupasan
mengenai tingkah laku dan sikap reaksi ingin kembali ke masa
yang lampau, yang dipuja sebagai zaman keemasan. Dalam
suasana inilah timbul filsafat Tionghoa.
2. Confucius dan Confucianisme.
Confucius (551-479) adalah nama latin dari Kung Fu-Tzu
(Guru Kung). Menurut Kung Fu Tzu kekacauan sosial adalah
akibat ditinggalkannya adat istiadat dan tata kemasyarakatan
kuno. Satu satunya jalan untuk memperbaiki keadaan ialah :
kembali ke tata kemasyarakatan lama di mana setiap orang
mempunyai dan mengerti hak hak dan kewajiban
kewajibannya sendiri. maka diusahakannya membenarkan
nama (Chong ming) ; nama-nama harus sesuai lagi dengan
kenyataan, jadi persesuaian antara kedudukan dan sikap orang.
Dengan demikian tercapailah keseimbangan yang seharusnya
(i), yang menyatakan diri dalam cara-cara yang tepat,cara
bertindak yang baik (li).
11
Ibid, hlm 218
8|Page
Pengertian pengertian lain yang sangat penting ialah : Te
= kebajikan ; yen = sikap yang sebenarnya terhadap sesame
manusia;dan syiau = menjalankan kewajibannya sebagai anak.
Pengertian - pengertian ini sukar diterjemahkan karena isinya
dalam perjalanan sejarah bertambah dan berubah dan
dipengaruhi oleh pikiran-pikiran Buddhisme dan Taoisme. Jasa
Confucius ialah bahwa ia meneruskan pikiran-pikiran warisan
zaman dulu dengan membentuk12nya sebagai suatu keseluruhan,
suatu system, thus being a creator through being a transmitter.
Perkembangan CONFUCIANISME selanjutnya :
MECIUS (Meng Tse, kurang lebih 472-189).
Syun Tze (298-238).
Confucianisme selama dinasti dinasti Chin (225-207) dan
Han (206 sebelum masehi) dengan kemenangan Confucianisme
sebagai ajaran orthodox pada tahun 136 sebelum Masehi.
3. Mo Tze dan Mashab Mohist.
Mo Tze (kurang lebih 479 381) dan Mashabnnya
mempunyai pengaruh yang penting. Ia mengajarkan cinta
kepada sesame manusia yang universal sebagai dasar
filsafatnya (chien ai). Universal love ini tak hanya
menguntungkan bagi yang mencintai,jadi timbal-balik. Inilah
dasar daripada utilitarisme Mo Tze dan perbedaan terbesar
dengan filsafat Confucious. Dalam perkembangan selanjutnya
(300-200) dikerjakan metode dialektik.
4. Laotze dan Mashab Taoisme.
Lao Tze ( kira-kira 350 sebelum Masehi) dengan bukunya
yang terkenal : Tao Te Ching (buku tentang jalan dan kebajikan)
menitikberatkan selalu berubahnya kenyataan. Semua perbuatan
manusia harus sesuai dengan Tao itu,perkembangan selanjutnya
12
Ibid, hlm 219
9|Page
Taoisme berubah sifatnya menjadi magi belaka. Nama-nama
yang terpenting : Chuang Tze dan Lio Tze.
5. Dialektisi (kira-kira 370 ebelum masehi).
Kung-sun Lung, Hui Ship. Perhatian besar untuk teori-teori
pengetahuan,dengan kegemaran untuk membuat paradoks-
paradoks, seperti terdapat pada Zeno.13
6. Mashab Hukum.
Buku buku terkenal: Chang Tze dan Han Fei Tze (kira-
kira 359 sebelum Masehi). Hukumlah yang merupakan asas
persatuan suatu Negara seluruh kekuasaan harus dipusatkan di
tangan raja,rakyat harus tetap miskin dan lemah, ketakutan akan
membawa orang kebajikan,orang-orang jahat harus mennguasai
orang baik,diktator yang amoral.14
13
Ibid,22
14
Ibid, hlm 221
10 | P a g e
artinya orang yang telah membentuk kebajikan dalam dirinya sendiri yang
bijaksana betul-betul maka yang di titik beratkan ialah:
1) Etika, bukanlah logika atau metafisika.
2) Sistem-sistem filsafat dalam arti normal hampir-hampir tak ada,
akan tetapi ini tak berarti bahwa de facto tidak ada system-sistem
arti organic unity of ideas (seperti halnya pada socrate dan juga
plato).
3) Walaupun nampaknya dalam fislafat Tionghoa hampir taka da
kemajuan dan perkembangan akan tetapi para penafsir juga
mengemukakan buah-buah pikiranya sendiri, hingga apa yang dulu-
dulunya masih terkandung dalam system-sistem lama berupa
benih, lama kelamaaan menjadi namapak.15
15
Burhanuddin Salam,Pengantar Filsafat,(Jakarta:BumiAksara,2012) hlm 218
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada sejarah filsafat India terdapat 6 periode yaitu :
1) Zaman Veda (1500 SM-800 SM)
2) Zaman Epos (600 SM-400SM)
3) Zaman Sutra (300 SM-300M)
4) Zaman Skolastik (300M-1500 M)
5) Zaman Kegelapan (1500M-1900M)
6) Zaman Kontemporer (1850M-2000M)
a. Berdampingan
b. Mendahalui Neo-Confucianime
c. Chou tunyi
d. Mashab teks baru
a) Religious
b) Neo-taoisme
Buddhisme
Sifat sifat yang dapat menjadi dasar pemikiran filsafat Cina antara lain :
13 | P a g e
lebih tititk beratkan what man is(=his moral qualities) dari pada what he
has (= his intellectual and material capacities). Pengetahuan tidaklah di
kejar asal mengetahui saja melainkan untuk di terapakanpada kelakuan
manusia. Cita-cita mereka tak lain menjadi the innersage artinya orang
yang telah membentuk kebajikan dalam dirinya sendiri yang bijaksana
betul-betul maka yang di titik beratkan ialah:
7) Etika, bukanlah logika atau metafisika.
8) Sistem-sistem filsafat dalam arti normal hampir-hampir tak ada,
akan tetapi ini tak berarti bahwa de facto tidak ada system-
sistem arti organic unity of ideas (seperti halnya pada socrate
dan juga plato).
14 | P a g e
Daftar Pustaka
R. Ravertz, Jerome. 2004. Filsafat Ilmu Sejarah & Ruang Lingkup Bahasan.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
15 | P a g e