1 Kasus
3.2 Pengkajian
2
3.2.1. Identitas klien
Nama : By. Y
Usia : 7 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Ruang/kamar : Mawar
Diagnosa medik : BBLR
Dr. penanggung jawab : dr. S Sp A
Tanggal masuk : 5-01-2012
Tanggal pengkajian : 05-01-2012 Pukul 08.00 WIB
Apgar skor : 7 (Asfiksia ringan)
3
a. Jenis kelamin perempuan, usia kehamilan 2 hari 28 minggu,
melahirkan di bidan 1200 gr, nifas normal, masalah 40 hari
BBLSR Meninggal
b. Jenis kelamin perempuan, usia kehamilan 7 hari 29 minggu,
melahirkan di bidan 1400 gr, nifas normal, BBLSR hidup.
Pada saat dikaji tanggal 05 Januari jam 08.00 Wib, bayi tampak sesak nafas
dengan respirasi 76 x/menit. Sesak berkurang jika posisi bayi semi ekstensi
dan terpasang O2 Sungkup 5 liter/menit ditandai dengan menurunnya retraksi
rongga dada dan sesak tampak bertambah dengan posisi bayi fleksi.
Bayi lahir pada 5 01 2012 Pukul 07.15 WIB di Ruang Mawar RSUD
Mahardika melalui persalinan spontan dengan gravidarum II, APGAR
SCORE pada menit pertama 3, menit ke 5 nilainya 3 dan pada menit ke 10
nilainya 3, berat badan 1400 gram, panjang badan 38 cm dan air ketuban
berwarna jernih. Dan ibu klien mengatakan riwayat kehamilan dan persalinan
anak pertama prematur.
3.9.2 Kepala
Bentuk kepala normochepal, rambut tipis lurus dengan warna rambut
hitam, tidak terdapat benjolan, tidak ada lesi, keadaan sutura sagitalis
datar, tidak ada nyeri tekan, terdapat lanugo disekitar wajah.
3.9.3 Mata
5
Bentuk mata simetris, tidak terdapat kotoran, bulu mata belum tumbuh,
sklera tidak ikterik.
3.9.4 Telinga
Bentuk simetris, tidak terdapat serumen, tidak terdapat benjolan dan
lesi, tulang telinga lunak, tulang kartilago tidak mudah
membalik/lambat, terdapat lanugo.
3.9.5 Hidung
Bentuk hidung normal, PCH positif, terpasang O2 sungkup 5
liter/menit, terpasang NGT, keadaan hidung bersih, tidat terdapat polip
dan benjolan.
3.9.6 Mulut
Bentuk bibir simetris, tidak terdapat labio palato skizis, tidak terdapat
stomatitis, mukosa bibir tampak pucat dan terdapat jamur sisa sisa
pemberian PASI.
3.9.7 Dada
Bentuk dada cekung, bersih, terdapat retraksi (pada dinding
epigastrium), RR 76x/menit, suara nafas Vesikuler, Cor BJ I BJ II
terdengar jelas, tidak terdapat bunyi jantung tambahan (BJ III), tidak
terdapat kardiomegali, palpasi nadi radialis brakhialis dan karotis teraba
lemah dan ireguler.
3.9.8 Punggung
Keadaan punggung bersih, terdapat banyak lanugo, tidak terdapat
tanda-tanda dekubitus/ infeksi.
3.9.9 Abdomen
6
Bentuk abdomen datar, BU 10 x/menit, lingkar perut 25 cm, tidak
terdapat hepatomegali, turgor kulit kurang elastis ditandai dengan kulit
kembali ke bentuk semula lebih dari 2 detik.
3.9.10 Umbilikus
Tidak ada kelainan dan tanda-tanda infeksi tali pusat, warna merah
muda, bau tidak ada, tali pusat sudah terlepas.
3.9.10 Genitalia
Labia mayor belum menutupi labia minor, Anus paten ditandai dengan
bayi sudah BAB, mekoniun sudah keluar dan warna terlihat hitam dan
konsistensi lembek.
3.9.11 Integumen
Struktur kulit halus dan tipis, merah pucat (Pale Pink), lapisan lemak
tipis pada jaringan kulit, keriput, tidak ada ruam merah (Skin rash).
Lanugo tersebar diseluruh permukaan tubuh.
3.9.13 Ekstrimitas
Atas : Bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, akral dingin tidak
terdapat benjolan dan lesi.
Bawah : Bentuk simetris, jari-jari kaki lengkap, akral dingin, terpasang
IVFD D5 NS Mikro drip di kaki sebelah kanan dengan 10
tetes/menit, tidak terdapat benjolan dan lesi. Udema Sianosis.
3.9.14 Refleks
Moro : Moro ada ditandai dengan cara dikejutkan secara tiba-tiba
dengan respon bayi terkejut tapi lemah (sedikit merespon)
7
Menggenggam : Refleks genggam positif tetapi lemah ditandai dengan
respon bayi menggenggam telunjuk pengkaji tetapi lemah.
Menghisap : Menghisap lemah ditandai dengan bayi mau menghisap
dot tetapi daya hisap masih lemah.
Rooting : Rooting positif tapi masih lemah ditandai dengan kepala bayi
mengikuti stimulus yang di tempelkan yang disentuhkan di daerah bibir
bawah dagu hanya tetapi bayi hanya mengikuti setengah dari stimulus
tersebut.
Babynski : Refleks babinsky positif ditandai dengan semua jari hiper
ekstensi dengan jempol kaki dorsi pleksi ketika diberikan stimulus
dengan menggunakan ujung bolpoint pada telapak kaki.
3.9.15 Therapy
Efotax 2 x 100 mg Antibiotik iv
Gentamicine 3 x 5 mg Antibiotik iv
Aminophiline 3 x 5 mg Bronkodilator iv
Dexamethasone 3 x 1/3 ampul Kortikosteroid iv
Sanmol 2 x 0.2 cc Antipiretik parenteral
Sorbital 30 mg Antikompulsif iv (Jika perlu)
IVFD D5 NS Mikro drip 9 tts/menit iv
3.9.16 Laboratorium
WBC 10.0 103/mm3 4.0/11.0 103/mm3
HGB 13,3 g/dl 11.0/18.8 g/dl
HCT 36,9 % 35.0/55.0 %
9
Intake nutrisi kurang
dari kebutuhan
4 Ds : Hospitalisasi Gangguan rasa aman
: Cemas Orang tua
Keluarga klien
mengatakan khawatir
dengan keadaan Perawatan ekstra di
bayinya ruang perinatologi
Do :
Ekspresi wajah
ayahnya tampak
cemas Bonding Attachment
Ayah klien sering tidak terjadi
bertanya-tanya
mengenai kondisi
bayinya ketika
menjenguk bayinya di Koping keluarga in
ruang perawatan. efektif
BBLSR.
Cemas
10
3.12 Prioritas Diagnosa Keperawatan
3.12.1. Gangguan pertukaran O2 berhubungan dengan Imaturitas sistem
pernafasan
3.12.2. Gangguan Thermoregulasi: Hipertermi berhubungan dengan cairan
yang diperoleh/sediaan cairan dalam tubuh bayi
3.12.3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan Imaturitas sistem pencernaan
11
BAB V
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8 kali lebih besar
dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Kalaupun bayi menjadi
dewasa ia akan mengalami gangguan pertumbuhan, baik fisik maupun
mental.
Prognosis akan lebih buruk lagi bila berat badan makin rendah. Angka
kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan
komplikasi neonatal seperti asfiksia, aspirasi pneumonia, perdarahan
intrakranial, dan hipoglikemia. Bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai
kerusakan pada syaraf dan akan terjadi gangguan bicara, dan IQ.
4.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Garna, Heri.dkk. 2000. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak
Edisi Ke dua.Bandung : FKU Padjadjaran.
Irianto, Kus. Drs. 2004. Struktur Dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung : Yrama Widya.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi ketiga Jilid 1. Jakarta
: EGC.
13
Prawirohardjo, Sarwono, DR. dr. SpOG 2005, ILMU KEBIDANAN. Jakarta
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak. 2002. Ilmu Kesehatan Anak 1. Jakarta :
FKUI.
14