Anda di halaman 1dari 7

TUGAS DISKUSI FLORA NORMAL

Putu Gede Tara Darma Putra (16710054)

Pada organ orang sehat seperti darah, otak dan otot tidak ditemukan bakteri. Sebaliknya
pada kulit dan mukosa orang sehat tersebut dihuni oleh bakteri yang disebut flora normal yang
jenisnya mencapai lebih dari 200 spesies.

Flora normal merupakan kumpulan mikroorganisme umumnya dari jenis bakteri yang
secara alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Flora normal muncul sesaat setelah
lahir dan terus menetap hingga meninggal. Terdapat sekitar 1014 bakteri flora normal pada 1013
sel tubuh manusia, ini berarti tiap sel rata-rata ditumpangi sekitar 10 bakteri. Flora normal
tersebar di seluruh permukaan tubuh manusia baik permukaan luar (kulit) maupun permukaan
dalam (mukosa).

A. Peran Flora Normal


Flora normal merupakan mikroorganisme yang dapat ditemukan pada bagian-bagian
tubuh manusia, yang dapat interaksinya dapat berupa mutualisme maupun
komensalisme. Keberadaan flora normal berperan:
1. Menutupi tempat penempelan potensial untuk invasi mikroba patogen;
2. Resistensi kolonialisasi, menempati lingkungan mikro secara lebih efektif daripada
patogen;1
3. Memproduksi nutrisi (vitamin k, folat, pyridoxine, biotin, riboflavin); 1
4. Mengonsumsi nutrisi dari host; 1
5. Sebagai commensals; 1
6. Menghasilkan senyawa yang beracun untuk mikroorganisme lain.
B. Distribusi Flora Normal
Flora normal dapat ditemukan di tubuh manusia pada :
a. Banyak : kulit, mulut, sistem GI, daerah kelamin; 1,2,3,4
b. Sedikit : Esofagus, saluran kencing, lambung; 1,2,3,4
c. Steril : Darah, cairan serebrospinal, urin, jaringan endotel. 1,2,3,4

1
Gambar 1. Nomor dari bakteri yang mengkolonasi perbedaan bagi tubuh di manusia.1

Berikut flora normal di tempat yang terdistribusi:

Gambar 2. Persebaran flora normal pada berbagai bagian tubuh.2

2
Berikut merupakan distribusi flora normal yang ada pada bagian-bagian tubuh
manusia;

Gambar 3. Distribusi flora normal pada bagian tubuh manusia.1


Adapula bagian tubuh yang tidak terdapat flora normal yaitu cairan
serebrospinal, otak, meninges, peritoneum, otot, tulang, jantung, pericardium, saluran
pernapasan bawah, dan cairan interstisial sel. Apabila terdapat flora normal di daerah
tersebut maka dapat diketahui bahwa telah terjadi infeksi mikroorganisme.1,2,3,4

Gambar 4. Flora normal yang berada pada daerah steril yang dapat mengakibatkan
penyakit.1

3
C. Interaksi Mikroorganisme dan Manusia
Terdapat 3 interaksi yaitu:
a. Mutualisme , kedua belah pihak mendapatkan keuntungan. Contohnya Eschercia
coli yang mensintesis vitamin K di dalam usus dan mengonsumsi nutrisi yang
tersedia dari usus untuk kelangsungan hidupnya;1,4
b. Komensalisme, salah satu pihak di untungkan dan pihak lainnya tidak di rugikan.
Contohnya mikroorganisme flora normal di mata, telinga dan genitalia eksternal;1,4
c. Parasitisme, salah satu pihak di rugikan. Biasanya mikroorganisme yang bersifat
patogen.1,4

D. Jenis Flora Normal


Kalimat flora normal dalam penelitian terbaru dikenal sebagai normal microbiota
dikarenakan mikroba yang terbanyak berperan sebagai flora normal adalah bakteri.
Kulit dan mukus membran selalu mempunyai tempat persembunyian bagi
mikroorganisme tersebut. Ada dua jenis flora normal yaitu:
1. Flora residen (menetap).
Flora residen berkembang biak dan menetap pada tubuh host dalam waktu yang
lama, sampai akhir hayat host tersebut. Flora residen selalu berada pada seluruh
permukaan kulit. Contohnya S. epidermidis, micrococcus, diphtheroid,
propionibacteria dan sejumlah kecil bakteri coccus anaerob.4
Peran dari flora residen
Flora normal dikenal sebagai commensals dimana ada keuntungan di salah satu
pihak dan pihak lain tidak dirugikan. Flora normal tersebut menyebar di beberapa
anggota bagian tubuh manusia dan memiliki peran tugas masing-masing sebagai
flora normal.
2. Flora transien (sementara).
Flora transien didapatkan dari hasil kontak kulit dengan lingkungan, saluran
pencernaan sendiri ataupun dari orang lain. Contohnya E.coli saat kita
membersihkan sistem pencernaan setelah buang air maka terdapat flora transien.4

4
E. Infeksi Oportunistik
Keseimbangan flora normal harus dijaga keseimbangan agar selalu seimbang, jika
terjadi ketidakseimbangan, maka dapat menyebabkan penyakit. Flora normal dapat
menjadi opportunistic pathogen yang menyebabkan infeksi opportunistik. Artinya
flora normal dapat menginfeksi host jika:
a. Sistem imun mulai terganggu. Pada individu yang mengalami
immunocompromised sistem imun sedang melemah sehingga flora normal akan
masuk dan mengindeksi; 1,2,3,4
b. Tindakan nosocomial seperti halnya implantasi instrument berupa kateter, postese
dan sebagainya. Segala tindakan medis yang sifatnya menginvasi harus dilakukan
secara steril; 1,2,3,4
c. Pengobatan antiobiotika. Berdasarkan spektrumnya, antibiotik ada 2 jenis yaitu
narrow spectrum dan broad spectrum. Narrow spectrum hanya bisa memusnahkan
salah satu jenis bakteri apakah bakteri gram positif maupun negatif. Tetapi,
penggunaan jenis broad spectrum yang dapat membunuh semua jenis flora normal.
Artinya flora normal yanga ada dapat terbunuh dan akhirnya muncullah flora yang
patogen. 1,2,3,4

F. Mekanisme dari Flora Normal dalam Menyebabkan Infeksi atau Kerugian bagi
Host
Flora normal misalnya di kulit seharusnya berada di lapisan kulit terluar. Jika
seandainya masuk karena lemahnya sistem imunitas, tindakan nosocomial dan
penggunaan antibiotik yang dapat membuat flora normal menjadi infeksi opportunistik
maka akan menimbulkan penyakit. Flora normal dapat masuk ke kulit dan
menyebabkan penyakit melalui tiga jalan yaitu:
1. Mampu menembus barrier pertahanan karena ketidakseimbangan;3
Jika keseimbangan jumlah antara flora normal dengan patogen terganggu dapat terjadi
infeksi. Kulit dan mukus membran merupakan tempat perlekatan dan hidupnya
mikroorganisme yaitu flora normal. Jika terjadi ketidakseimbangan maka akan
menginfeksi. Misalnya pada vagina wanita. Flora normal (Lactobacillus sp) yang
menjaga pH vagina pada 3,4-4,5 karena bakteri ini mengubah glikogen yang
dihasilkan epitelium vagina, dan menghasilkan asam.

5
. Adanya flora normal ini mencegah pertumbuhan berlebih dari jamur
Candida albicans. Jika jumlah flora normal berkurang atau tidak ada karena
adanya eliminasi dari antibiotik, atau pembersihan yang berlebihan pada vagina,
maka pH vagina akan menjadi netral. Kenetralan ini mendukung lingkungan yang
kondusif bagi Candida albicans untuk tumbuh.
2. Manifestasi dari focus infeksi; 3
Mikroorganisme dapat menyebabkan penyakit jika ada kesempatan,
misalnya jika terdapat suatu focus infeksi misalnya streptokokus yang biasa
menetap di saluran pernafasan bagiam atas, karena tonsilektomi atau ekstraksi
gigi, menyebabkan bakteri ini masuk melalui aliran darah, kemudian menetap pada
katup-katup jantung yang dapat menyebabkan endokarditis infektif akut.
3. Serta diperantai oleh kerusakan kulit. 3
Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit yang menutupi lapisan
dermis dan jaringan subkutan. Bagian ini dikulit disebut mekanisme pertahanan
pertama, yang dapat menghalangi tumbuhnya organisme pada umumnya.
Mikroorganisme dapat melakukan penetrasi jika pada kulit terjadi luka, abrasi atau
luka bakar.

6
Gambar 5. Mekanisme flora normal.1

Referensi :
1. Davis CP, Baron S (editor). Medical Microbiology 4th Edition, Chapter 6: Normal Flora.
Galveston (TX): University of Texas Medical Branch at Galveston; 1996
2. Keyser FH, Bienz KA, Eckert J, Zinkernagel RM. Keysers Medical Microbiology.
Germany: Thieme; 2005.
3. Freter R, Brickner J, Botney M. et al. Survival and implantation of Escherichia coli in the
intestinal tract. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC348005/.
4. Yeva Rosana. Bakteri dan jamur penyebab infeksi kulit dan jaringan penunjang serta flora
normal [Lecture Slides]. Microbiology Department Medical Faculty, Univeristy of
Indonesia ; 2014.

Anda mungkin juga menyukai