Anda di halaman 1dari 3

Sebagian besar komponen penting yang diperlukan dalam peningkatan kesehatan adalah

obat. Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak
dapat menyembuhkan, meringankan bahkan mencegah penyakit. Proses pemindahan molekul
obat dari bentuk padat ke dalam larutan pada suatu medium disebut disolusi.
(Tumbango ,2013)

Dalam dunia kefarmasian para apoteker dan pakar-pakar kimia senantiasa merancang
sediaan obat supaya mampu merancang terobosan baru dalam menciptakan suati produk yang
berkualitas, baik dari segi kesetabilan obat maupun efek yangditimbulkan. Sudah sepantasnya.
Sebagai seorang farmasis kitaharus selalu menggali informasi terkini mengenai teknologi
obatdari berbagai segi. Disini yang paling ditekankan yaitu pada preformulasi. Preformulasi
merupakan metode perancangan suatu riset dalamrangka menyusun konsep baru yang nantinya
harusmampumenghasilkan suatu maha karya yang bernilai.
(Ghoib dan Rahman, 2007)

Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menentukan kadar suatu obat, tergantung dari
struktur kimia dan sifat kimia -fisikanya. Antalgin dapat ditentukan secara titrimetri yaitu
dengan titrasi iodimetri. Titrasi iodimetri merupakan titrasi langsung terhadap zat -zat yang
potensial oksidasinya lebih rendah dari sistem iodium -iodida, sehingga zat tersebut akan
teroksidasi oleh iodium.
Uji disolusi ,Obat yang telah memenuhi persyaratan kekerasan, waktu hancur, keregasan,
keseragaman bobot, dan peneta pan kadar, belum dapat menjamin bahwa suatu obat memenuhi
efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan pada setiap produksi tablet. Disolusi adalah
proses pemindahan molekul obat dari bentuk padat kedalam larutan pada suatu medium.
Disolusi menunjukkan jumlah bahan obat yang terlarut dalam waktu tertentu. Disolusi
menggambarkan efek obat secara invitro, jika disolusi memenuhhi syarat maka diharapkan obat
akan memberikan khasiat secara invivo.
(Soewandhi, 2007)
Disolusi adalah suatu proses dimana bahan padat melarut ke dalam medium disolusi dan
laju disolusinya senyawa padat ditentukan oleh laju difusi suatu lapisan yang sangat tipis dari
larutan jenuh yang terbentuk disekeliling bahan padat. Penentuan disolusi dapat dilakukan secara
invitro dimana kecepatan disolusi menurut persamaan Noyes Whitney, hubungan sbb:

D = koefisien difusi bahan terlarut dalam medium disolusi


A = luas permukaan efektif
h = tebal lapisan difusi
Cs = kelarutan bahan aktif dari medium
C = konsentrasi bahan terlarut dalam medium disolusi.
Tujuan dan prinsip disolusi secara invitro:
- Untuk meramalkan kecepatan disolusi suatu obat dalam saluran cerna
- Merupakan suatu pegangan dalam pengembangan suatu produk sediaan obat
- Untuk mengawasi keseragaman suatu produk sediaan obat.
Disolusi merupakan salah satu pendekatan untuk meramalkan ketersediaan biologis obat
dalam tubuh. Prinsip penentuan disolusi bahan aktif sediaan yaitu dengan menentukan jumlah
bahan aktif terlarut pada setiap selang waktu tertentu. Pengukuran disolusi dilakukan terhadap 5
tablet, diukur satu per satu menggunakan dissolution tester.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disolusi secara invitro:
1. Kecepatan Pengadukan
Jika pengadukan cepat maka disolusi semakin cepat. Pengadukan juga mempengaruhi tebal
lapisan difusi. Bila pengadukan cepat maka lapisan difusi kecil sehingga kecepatan disolusi
bertambah.
2. Suhu Medium
Jika suhu tinggi, viskositas akan turun sehingga koefisien difusi akan naik.
3. pH Medium
kecepatan disolusi asam lemah akan naik dengan naiknya pH dan kecepatan disolusi basa lemah
akan menurun dengan naiknya pH.
4. Viskositas medium
Viskositas yang besar akan memberikan koefisien difusi yang kecil, sehingga kecepatan disolusi
menjadi berkurang.
5. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Aktif
Sifat hidrofil-hidrofob, jika bahan hidrofob terdispersi dalam media disolusi maka luas
permukaan partikel yang kontak dengan medium disolusi menjadi berkurang.
Ukuran Partikel : makin kecil ukuran partikel, luas permukaan besar sehingga disolusi makin
besar.
Kelarutan : menurut Noyes dan Whitney, kelarutan bahan aktif berbanding lurus dengan
kecepatan disolusi.
6. Tegangan permukaan antara bahan obat dengan medium disolusi.
Penambahan surfaktan pada senyawa hidrofob akan menaikkan kecepatan disolusi. Hal ini
karena surfaktan akan menurunkan tegangan permukaan antara senyawa tersebut dengan
medium disolusi menjadi naik, akibatnya kecepatan disolusi menjadi besar.
7. Faktor Formulasi
Bahan Pengisi : granul yang dibuat dengan bahan pengisi yang hidrofil, maka kecepatan
disolusinya menjadi cepat karena permukaan granul lebih mudah terbasahi oleh medium disolusi
terutama untuk bahan aktif yang bersifat hidrofob.
Bahan Pengikat : jika bahan pengikat bersifat hidrofob, kecepatan disolusi akan diperlambat
sedangkan bahan pengikat yang hidrofil akan mempercepat kecepatan disolusi tablet.
Bahan Penghancur : adanya bahan penghancur akan memcahkan granul sehingga kontak bahan
aktif dengan medium disolusi menjadi besar dan kecepatan disolusi menjadi besar.
Ukuran granul : makin kecil ukuran granul, kecepatan disolusi makin besar.
Bahan lubrikan : umumnya bersifat hidrofob sehingga akan memperlambat kecepatan disolusi,
tetapi lubrikan yang bersifat menurunkan tegangan permukaan akan mempercepat disolusi.
Bahan pembasah : surfaktan ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dari senyawa hidrofob
sehingga dapat mempercepat disolusi.
8. Faktor Teknik Pembuatan
Penambahan daya kompressi ikat antar partikel maka kecepatan disolusi akan berkurang, tapi
jika dengan bertambahnya daya kompressi menyebabkan berkurangnya daya ikat antar partikel,
maka kecepatan disolusi akan bertambah besar.
( Kampus farmasi, 2015 )

Anda mungkin juga menyukai