PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan ini adalah :
1. Untuk memahami cara melakukan konfigurasi pada jaringan wireless.
2. Mengimplementasikan sitem Setting WEP,WPA jaringan wireless.
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan,
tempat dan waktu, serta sistematika penulisan dari laporan Praktek
Kerja Lapangan ini.
BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR UPTD TELEMATIKA
DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, INFORMATIKA
DAN PERSANDIAN ACEH
Mencakup Sejarah Pembentukan UPTD Telematika Dinas
Perhubungan, komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh, Visi
dan Misi, Lokasi UPTD Telematika, serta Struktur Organisasi
UPTD Telematika.
BAB III LANDASAN TEORI
Memuat tentang definisi dari Jaringan Komputer, gambaran umum,
serta bagian-bagiannya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
2
Menggambarkan secara umum sistem kinerja yang ada di UPTD
Telematika Aceh, melakukan percobaan dan konfigurasi jaringan
wireless pada system mikrotik Routerboard 800.
BAB V PENUTUP
Bagian ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dari keseluruhan
pembahasan laporan.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1. Qanun Aceh No.5 Tahun 2007 tentang susunan Organisasi Dan tata kerja
Dinas .Lembaga Teknis daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
2. Peraturan Gurbernur Aceh No.18 tahun 2008 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, Informasi Dan
Telematika Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
3. Peraturan Gurbernur Nanggroe Aceh Darussalam No.18 tahun 2009
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
Perhubungan, Komunikasi, Informasi Dan Telematika Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam.
4
1. Membantu dan mengembangkan e-government Pemerintah Aceh dalam
rangka meningkatkan kualitas penyelenggara administrasi Pemerintah Aceh
yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi guna memberikan layanan
informasi publik secara trasparan dan akuntabel.
2. Membangun infrastruktur dan mengembangkan telematika daerah dalam
rangka meningkatkan jaringan komunikasi dan informasi guna akses
informasi baik secara regional,nasional maupun global.
3. Membangun dan mengembangkan aplikasi sistem informasi guna mendukung
terselengggaranya Pemerintahan elektronik(e-government) Pemerintah Aceh.
4. Melaksanakan pemberdayaan masyarakat dibidang teknologi komunikasi dan
informasi dalam rangka meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta
sosial budaya dan masyarakat.
5. Melaksanakan pembinaan sumber daya aparatur Pemerintah Aceh yang
memiliki pengetahuan dan keahlian dalam mengelola teknologi komunikasi
dan informasi.
5
2.5 Stuktur Organisasi UPTD Telematika Dinas Perhubungan,
Komunikasi, Informatika dan Persandian Aceh
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR UPTD TELAMATIKA
KASI.MULTIEDIA DAN
INFORMATIKA
ALFAJRIAN. AB, SE, MM
PEMBINA (IV/a)
NIP. 10710717 199903 1 003
6
BAB III
LANDASAN TEORI
Di dalam sebuah jaringan komputer ada dua pihak yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan yang sama yaitu pihak client dan pihak server. Pihak client
adalah pihak yang menerima atau meminta layanan, sedangkan pihak server
adalah pihak yang mengirim atau mengirimkan layanan. Selain itu dalam sebuah
jaringan komputer terdapat puluhan, ribuan, dan bahkan jutaan node. Node
merupakan setiap komputer atau perangkat lain yang terhubung dalam suatu
jaringan.
7
o Dalam komputer dan jaringan komputer, konfigurasi sering mengacu pada
hardware spesifik dan rincian perangkat lunak dalam hal perangkat yang
terpasang, kapasitas atau kemampuan, pada sistem yang dibuat.
o Dalam jaringan, konfigurasi sering berarti topologi jaringan.
o Dalam menginstal hardware dan software, konfigurasi kadang-kadang
proses metodis mendefinisikan pilihan yang disediakan.
8
4. INTERNET (Interconnected Network)
Jangkauannya mencakup seluruh dunia yang merupakan gabungan dari
LAN, WAN, dan MAN yang ada. Perangkat keras yang dibutuhkan untuk
membangun sebuah jaringan komputer yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi jaringan seperti : Bridge, Router
dan lainnya yang dibutuhkan untuk process transformasi data didalam jaringan.
a. Router
Router memiliki kemampuan untuk menyaring atau menfilter data yang
lalu lalang di jaringan berdasarkan aturan atau aturan protocol tertentu. Sama
seperti Hub/Switch, Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan
beberapa jaringan seperti jaringan model LAN, MAN, bahkan WAN.
9
Komponen ini sering disebut kartu karena bentuknya seperti katu yang harus
ditancapkan ke komputer, baik pada slot PCI ataupun SCSI.
c. HUB
HUB adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multiport) yang
mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi star. Pada jaringan yang
umum, sebuah port akan menghubungkan HUB dengan komputer server.
Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungan HUB dengan node-
node. HUB merupakan alat penghubung antar komputer, semua jenis komunikasi
hanya dilewatkan oleh HUB. HUB digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang
sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group
IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port diHUB, maka akan
tersalin ke port lainnya di HUB yang sama dan semua komputer yang tersambung
di HUB yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini HUB sudah banyak
ditinggalkan dan diganti dengan Switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah
karena HUB mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat dari pada
switch. HUB dan Switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan
100Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps.
d. Bridge
Bridge adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan
komputer kedalam dua buah jaringan komputer, ini digunakan untuk mendapatkan
10
jaringan komputer yang efisien, dimana kadang pertumbuhan network sangat
cepat makanya diperlukan jembatan untuk itu. Kebanyakan bridges dapat
mengetahui masing-masing alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan
komputer sebelahnya dan juga pada jaringan komputer yang lain disebelahnya
pula. Diibaratkan bahwa Bridges ini seperti polisi lalu lintas yang mengatur di
persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk. Dia mengatur agar informasi di
antara kedua sisi network tetap jalan dengan baik dan teratur. Bridge juga dapat di
gunakan untuk mengkoneksi diantara network yang menggunakan tipe kabel yang
berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Fungsi bridge kurang lebih sama
dengan repeater namun bridge melakukan filter terhadap sinyal, sehingga setiap
segmen tidak dipengaruhi oleh segmen yang lain. Selain itu bridge juga dapat
menghubungkan jaringan komputer yang berbeda segmen protocol aksesnya,
namun dengan syarat protokol komunikasinya sama.
e. Switch
Switch adalah komponen jaringan yang di gunakan untuk menghubungkan
beberapa HUB untuk membentuk jaringan yang lebih besar atau menghubungkan
komuter-komputer yang mempunyai kebutuhan bandwidth yang besar. Switch
memberikan unjuk kerja yang jauh lebih baik dari pada HUB dengan harga yang
sama atau sedikit lebih mahal. Pada saat sinyal memasuki suatu port di switch,
switch melihat alamat tujuan dari frame dan secara internal membangun sebuah
koneksi logika dengan port yang terkoneksi ke node tujuan. Port-port lain di
switch tidak mengambil bagian di dalam koneksi. Hasilnya adalah setiap port di
switch berkores-pondensike suatu collision domain tersendiri sehingga kemacetan
jaringan terhindari. Jadi, jika suatu Ethernet switch 10-Mbps mempunyai 10 port,
maka setiap port secara efektif mendapatkan total bandwidth 10Mbps sehingga
port switch memberikan suatu koneksi yang didecated ke node tujuan. Switch
terbagi dalam 2 tipe utama : Switch layer-2 dan layer-3. Switch laye-2 beroperasi
pada layer data-link model OSI dan berdasarkan teknologi bridging. Switch tipe
ini membangun koneksi logika antar port berdasarkan pada alamat MAC. Switch
layer-2 dapat digunakan untuk memecah jaringan yang sedang berjalan ke dalam
11
collision domain yang lebih kecil untuk meningkatkan kerja. Switch layer-3
beroperasi pada layer-3 dari model OSI dasar teknologi routing.Switch tipe ini
membangun koneksi logika antar port berdasarkan alamat jaringan. Switch-Switch
ini dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan yang berbeda
didalam suatu internetwork. Switch layer -3 kadang-kadang di sebut Switch
routing atau switch multi layer.
f. Modem
Modem merupakan kependekan dari modulator Demulator. Alat ini
memungkinkan PC, mini komputer, atau mainframe untuk menerima dan
mengirim paket data dalam bentuk digital melalui saluran telepon. Modem
digunakan untuk menghubungkan PC dengan internet.
g. Kabel Jaringan
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan
unshielded. T U Shielded U T adalah jenis kabel yang memiliki selubung
pembukus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45. Pada twisted
pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap
PC memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair
umumnya lebih handal (reliable) dibandingkan dengan thin coax karena HUB
mempunyai kemampuan data error correction dan meningkatkan kecepatan
transmisi. Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair.
12
Kategori 5 adalah yang oaling reliable dan memiliki kompabilitas yang
tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada 10Mbps dan Fast Ethernet
(10Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed. Kabel
straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel
crossed digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel
maksimum kabel Twisted-Pair adalah 100m.
1. Straight Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam
artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua diujung lain. Namun ada
standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable. Kabel straight
digunakan untuk menghubungkan computer ke hub/switch. Dalam tipe ini kedua
ujung kabel memilki urutan yang sama.
2. Crossover Cable
Kabel cross digunakan untuk menghubungkan komputer ke komputer atau
antar hub/switch. Teknologi sekarang memungkinkan hubungan antar switch/hub
dengan kabel lurus. Menghubungkan pada ujung salah satu pasang straight
kemudian diujung satunya pada kabel yang sama pasang cross dengan catatan pin
satu dari ujung straight dipasang pada pin ke-3 pada ujung yang akan dijadikan
cross dan pin ke-2 pada ujung straight pasang pada pin ke-6 pada ujung yang akan
dijadikan cross.
13
Gamabar 3.7 Susunan Kabel UTP Cross
a. Topologi Bus
Topologi Bus merupakan topologi dimana semua perangkat keras terhubung
melalui kabel tunggal yang kedua ujungnya tidak tertutup dan masing-masing
ujungnya menggunakan sebuah perangkat terminator. Jika alamat perangkat
sesuai dengan alamat pada informasi yang dikirim, maka informasi akan diterima
dan diproses. Jika tidak, maka informasi akan diabaikan.
14
b. Kecepatan pengiriman tinggi
c. Tidak diperlukan pengendali pusat
d. Jumlah perangkat yang terhubung dapat dirubah tanpa mengganggu yang
lain.
e. Kemampuan pengembangan tinggi
f. Keterandalan jaringan tinggi
g. Kondusif untuk jaringan gedung bertingkat
b. Topologi Ring
Topologi ring merupakan topologi dimana setiap perangkat dihubungkan
sehingga berbentuk lingkaran. Setiap informasi yang diperoleh akan diperiksa
alamatnya oleh perangkat jika sesuai maka informasi akan diproses sedangkan
jika tidak maka informasi diabaikan.
15
c. Tidak diperlukan host, relatif murah
d. Dapat melayani berbagai mesin pengirim
e. Komunikasi antar terminal mudah
f. Waktu yang diperlukan untuk pengaksesan data optimal.
c. Topologi tree
Topologi tree merupakan generalisasi dari topologi bus, media transmisi
berupa kabel yang bercabang tanpa loop tertutup. Topologi tree selalu dimulai
pada titik yang disebut headend. Satu atau beberapa kabel berasal dari headend.
16
a. Karena data yang dikirim oleh semua perangkat diperlukan mekanisme
untuk mengidentifikasi perangkat yang ingin di tuju.
b. Diperlukan mekasime trasmisi data untuk menghindari overlapping sinyal
jika 2 perangkat mengirim data secara bersamaan.
d. Topologi Start
Pada topologi star terdapat perangkat pengendali yang berfungsi sebagai
pengatur dan pengendali komunikasi data. Sedangkan perangkat lain terhubung
dengan perangkat pengendali sehingga pengiriman data akan melalui perangkat
pengendali.
e. Topologi Mesh
17
Jenis topologi yang merupakan dari berbagai jenis topologi yang lain
(disesuaikan dengan kebutuhan). Biasanya digunakan pada jaringan yang tidak
memiliki terlalu banyak node di dalamnya. Dikarenakan setiap perangkat
dihubungkan dengan perangkat lainnya.
3.2 Wireless
3.2.1 pengertian wireless network
Wireless network atau jaringan tanpa kabel adalah salah satu jenis jaringan
berdasarkan media komunikasinya, yang memungkinkan perangkat-perangkat
didalamnya seperti komputer, hp, dll bisa saling berkomunikasi secara
wireless/tanpa kabel, Wireless network umumnya diimplementasikan
menggunakan komunikasi radio. Implementasi ini berada pada level lapisan fisik
(physical layer) dari OSI model.
18
Wireless Personal Area Network (WPAN) adalah jaringan wireless
dengan jangkauan area yang kecil. Contoh nya Bluetooth, Infrared, dan ZigBee.
e. Cellular Network
Cellular Network atau Mobil Network adalah jaringan radio terdistribusi
yang melayani media komunikasi perangkat mobil seperti handphone, pager, dll.
Contoh system dari Sellular Network ini adalah GSM, PCS, dan D-AMPS.
19
Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan (oleh administrator) ke
client maupun access point.
3.3 MIKROTIK
20
sekarang menyediakan hardware dan software untuk konektivitas internet di
sebagian besar negara di seluruh dunia. Produk hardware unggulan Mikrotik
berupa Router, Switch, Antena, dan perangkat pendukung lainnya. Sedangkan
produk Software unggulan Mikrotik adalah MikroTik RouterOS.
a. Mikrotik RouterBoard
21
menggunakan adaptor. Untuk digunakan di jaringan wifi bisa di pasang di atas
tower dan menggunakan PoE sebagai sumber arusnya.
b. BUILT-IN HARDWARE
Dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas dalam board router,
yang didalamnya sudah terinstal Mikrotik RouterBoard.
22
- Firewall dan NAT : mendukung pemfilteran berdasarkan MAC, IP address,
range port, protocol IP, pemilihan opsi protocol seperti ICMP, TCP Flags dan
MSS.
- Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit data
rate, SSL dan HTTPS.
- IPSec : Protocol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann Group 1,
2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkripsi menggunakan
DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwading Secresy (PFS)
MODP droup 1, 2, 5.
- ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,
MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco
HDLC, x751, x75bui line protocol.
- M3P : Mikrotik Protocol Paket Packer untuk wireless links dan Ethernet.
- MNDP : Mikrotik Discovery Neighbour Protocol, juga mendung Cisco
Discovery Protocol (CDP).
- Monotoring/Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistic graph yang dapat
diakses melalui HTTP.
- NTP : Network Time Protocol untuk server dan client; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
- Point To Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protocol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1;
MSCHAPv2; otentikasi dan laporan radius; enkripsi MPPE; kompresi untuk
PPoE; limit data rate.
- Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTP proxy; transparent
proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protocol SOCK; mendukung parent
proxy;static DNS.
- Routing : Routing static dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
- SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
- Simple Trunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
- SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only
23
- Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media akses types; sync-
PPP, Cisco HDLC; Frame Relay line protocol; ANSI-617d (ANDI atau annex
D) dan Q933a (CCITT atau annex A); Frame Relay jenis LMI.
- Tool : Ping, traceroute; bandwidth test; ping flood; SSH; packet sniffer;
Dinamik DNS udate.
- UPnP : Mendukung antarmuka universal Plug and Play.
- VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untu jaringan Ethernet dan
wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
- VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP
- VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
- Winbox : Aplikasi mode GUI untuk meremot dan mengkonfigurasi Mikrotik
RouterOS.
3.4. DHCP
3.4.1 Pengertian DHCP
DHCP adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada
komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut
sebagai DHCP Server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut
sebagai DHCP Client. Dengan demikian administrator tidak perlu lagi harus
memberikan nomor IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup
dengan memberikan referensi kepada DHCP Server.
3.5 SSID
3.5.1 Pengertian SSID
Service Set Indent (SSID) adalah nama dari wireless network kita. Secara
defauld, SSID dari WAP akan di broadcast. Hal ini akan membuat user mudah
untuk menemukan network tersebut, karena SSID akan muncul dalam daftar
24
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
4.2 Metodelogi Analisa Jaringan Wireless dengan Mikrotik RouterBoard
800
Jaringan computer adalah kumpulan dua atau lebih komputer-komputer
yang saling dihubungkan atau saling berhubungan dengan menggunakan sebuah
media baik dengan kabel maupun tanpa kabel (nirkabel/wireless) sehingga dapat
melakukan pemakaian data dan sumber daya secara bersama-sama. Dalam
jaringan computer sederhana dengan media kabel kita mengenal istilah work
group tau per to per. Dalam jaringan wireless LAN kita mengenal istilah SSID.
SSID merupakan singkatan dari Service Set Identifier. Sebuah SSID mempunyai
fungsi untuk menamai sebuah jaringan wireless yang dipancarkan dari sebuah
Access Point (AP). Sistem penamaan SSID dapat diberikan maksimal sebesar 32
karakter. Access Point (AP) memiliki peran yang hamper sama dengan Hub atau
Switch pada jaringan computer dengan media kabel, di mana dalam jaringan
nirkabel AP bertugas untuk menyebarluaskan gelombang radio standar 2,4 GHZ
agar dapat dijadikan oleh setiap klien atau peripheral komputer yang ada dalam
daerah jangkauannya agar dapat saling berkomunikasi. AP akan menjadi gerbang
bagi jaringan nirkabel untuk dapat berkomunikasi dengan dunia luar maupun
dengan sesama perangkat nirkabel didalamnya.
a. Celah Keamanan Jaringan Wireless
Beberapa kelemahan pada jaringan wireless yang bisa digunakan attacker
melakukan serangan antara lain :
1. Hide SSID
Banyak administrator menyembunyikan Services Set Id (SSID) jaringan
wireless mereka dengan maksud agar hanya yang mengetahui SSID yang dapat
terhubung ke jaringan mereka. Hal ini tidaklah benar SSID sebenarnya tidak dapat
disembunyikan secara sempurna. Pada saat-saat tertentu atau khususnya saat
client akan terhubung (associate) atau ketika akan memutuskan diri
(deauthentication) dari sebuah jaringan wireless, maka client akan tetap
mengirimkan SSID dalam bentuk plain text (meskipun menggunaka enkripsi),
sehingga jika kita bermaksud menyadapnya, dapat dengan mudah menemukan
26
informasi tersebut. Beberapa tools yang dapat digunakan untuk mendapatkan
SSID yang di-hidden antara lain : Kismet (kisMAC), SSID-Jack(airjack), aircrack
dan masih banayk lagi. Berikut merupakan aplikasi Kismet yang secara
melakukan sniffing.
2. WEP
Tegnologi Wired Equivalency atau WEP memang merupakan salah satu
standar enkripsi yang paling banyak digunakan. Namun teknik enkrips WEP ini
memiliki celah keamanan yang cukup mengganggu. Bisa dikatakan, celah
keamanan ini sangat berbahaya. Tidak ada lagi data penting yang bisa lewat
dengan aman. Semua data yang telah dienkripsi sekalipun akan bisa dipecahkan
oleh para penyuap. Kelemahan WEP antara lain :
1. Masalah kunci yang lemah, algoritma RC4 yang digunakan dapat
depecahkan.
2. WEP menggunakan kunci yang bersifat statis
3. Masalah Initialization Vector (IV) WEP
4. Masalah integritas pesan Cyclic Redundancy Check (CRC-32)
3. WPA
WPA merupakan teknologi keamanan sementara yang diciptakan untuk
menggantikan kunci WEP. Ada dua jenis yakni WPA personal (WPA-PSK), dan
WPA-RADIUS. Saat ini yang sudah dapat di crack adalah WPA-PSK, yakni
dengan metode brute force attack secara offline. Brute force dengan
menggunakan mencoba-coba banyak kata dari suatu kamus. Serangan ini akan
berhasil jika passphrase yang di gunakan wireless tersebut memang dapat pada
27
kamus kata yang digunakan si hacker. Untuk mencegah adanya serangan terhadap
keamanan wireless menggunakan WPA-PSK, gunakanlah passphrase yang cukup
panjang(satu kalimat).
- Pada Winbox klok pada tanda () atau isi alamat mikrotik pada kolom
connect.
- Setelah itu login dengan username yulina dan password yulina Mikrotik
kemudian klik tanda connect.
28
Gambar 4.3 Login ke Winbox
b. Konfigurasi Ip
29
- Untuk mengatur Ip Address, lihat dulu ether mana yang aktif, dengan cara
klik interface dan lihat ether berapa yang ada trafik, seperti gambar
dibawah ini, terlihat ether 1 dan ether 2 yang aktif :
- Arahkan kursor ke menu tab IP kemudian arahkan kursor dan klik menu
DHCP CLIENT, kemudian klik ikon (+), pada interface rubah dari ether 1
ke ether 2 kemudian apply dan Ok.
30
- Setelah melakukan pengaturan di atas maka otomatis router kita sudah
langsung mendapatkan IP dari modem dan sudah langsung terkoneksi
internet. Untuk mengetahuinya bisa di cek koneksi internet di Terminal di
menu router itu sendiri, seperti pada gambar berikut.
31
- Setelah di klik apply dan OK maka hasil nya seperti pada gambar di bawah
ini :
32
Gambar 4.8 Ip Address Wlan2 yang sudah ditambah
c. Penggunaan NAT
NAT (Network Address Translation) atau penafsiran alamat jaringan adalah
suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet
dengan menggunakan satu alamat Ip. Banyaknya penggunaan metode ini
disebabkan karena ketersediaan alamat Ip yang terbatas, kebutuhan akan
keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan. Membuat Ip firewall NAT untuk memperkenankan ip client ke gateway.
Awal klik IP pilih firewall pilih tab general pada NAT Rure. Out-
interface=ether8 (Ethernet yang langsung terhubung ke internet) dan klik tool
Action kemudian pilih masquerade (alamat asal akan ditranslasikan ke IP
Publik).
33
Gambar 4.10 NAT yang sudah ditambah
d. Penggunaan Gateway
Menambah ip gateway agar bisa terkoneksi dengan internet, karena penulis
menggunakan metode dhcp client maka ip gateway pada mikrotik otomatis
bertambah sendiri.
34
DHCP server, lalu klik DHCP setup, arahkan DHCP Setup Interface ke WLAN1
kemudian -> Next.
35
Gambar 4.16 Address to Give Out
36
Gambar 4.19 Setup has completed successfully
g. Penggunaan DNS
DNS (Domain Name Server) berfungsi untuk menerjemahkan alat web ke
alamat IP. Mensetting DNS dangan cara. Pilih IP_DNS, pada rule Static : klik
Setting: Primary DNS=123.108.97.220 dan Secondary DNS=1234.108.97.222
kemudian klik OK.
37
Gambar 4.21 Konfigurasi DNS
38
Gambar 4.23 Hasil Konfigurasi wireless
39
nama penulis sendiri sebagai name profile nya yaitu yulina dan password key nya
yaitu yulina123 kemudian klik apply dan OK.
40
Gambar 4.28 Memasukkan password WEP tanpa centang Hide
characters
Setelah laptop/PC penulis telah terkoneksi ke wireless yang baru saja penulis
konfigurasi maka penulis melakukan tes koneksi langsung ke Google.com dan
juga ke IP gateway internet reouter dengan menggunakan command prompt
(CMD) laptop penulis.
41
Gambar 4.38 Ping ke Google.com
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN
43
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.google.com/search?q=pengenalan+jaringan+mdf%28main+di
stribution+frame%29&ie=utf-8&oe=utf-8, [10 Oktober 2015]
2. http://10.88.10.250/embassy/index.php, [10 Oktober 2015].
3. https://www.google.com/search?q=isiska&ie=utf-8&oe=utf-
8#q=pengertian+aplikasi+e-payment+di+mdf, [22 Oktober 2015]
4. http://id.wikipedia.org, [25 Oktober 2015].
5. www.telkom.co.id, [29 Oktober 2015].
6. http://insaniandi.blogspot.co.id/p/blog-page_30.html,
[04 November 2015].
7. https://www.google.com/search?q=gambar+untuk+peralatan+mdf&biw=9
39&bih=457&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ved=0CBoQsARqF
QoTCJ_mk7nV8MgCFSGepgod9jEPBg#tbm=isch&q=gambar+untuk+tan
g&imgrc=_, [04 November 2015]
8. https://www.google.com/search?q=pengertian+pesawat+tentang+konfigur
asi+jarlokat&ie=utf-8&oe=utf-8#q=pdf+unit+di+ruang+mdf,
[06 November 2015].
9. http://semongkoijo.blogspot.co.id/2013/04/pengalaman-di-mdf.html,
[06 November 2015].
44