Anda di halaman 1dari 2

LIMBAH GAS

Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang
diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur
kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan lain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui
kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara. Zat pencemar
melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran
halus dan masih mungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap, kabut dan
fume.Sedangkan pencemaran berbentuk gas hanya dapat dirasakan melalui penciuman (untuk
gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon
dan lain-lain.

Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi
temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik
partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara,
asbes, semen, belerang, asap pembakaran, uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.

Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas
diudara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat
berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada mala m hari zat yang
berada dalam udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil
secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara
mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.Arah angin mempengaruhi daerah
pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi
partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan
pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan
pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.

Cara Penanganan Limbah Gas

1. Mengontrol emisi Gas Buang

Gas buang seperti sulfur oksida, nitogen monoksida, karbon monoksida, hidrokarbon
dapat dikontrol pengeluarannya melalui beberapa metode. Gas sulfur oksida dapat dihilangkan
dari udara hasil pembakaran bahan bakar dengan cara desulfurisaasi menggunakan filter basah.
Nitrogen oksida dapat dikurangi dari hasil pembakaran sepeda motor dengan cara menurunkan
suhu pembakaran.Sedangkan gas karbon monoksida dan hidrokarbon dari hasil pembakaran
kendaraan bermotor dapat dikurangi dengan dilakukan dengan memasang alat pengubah
katalitik.
2. Menghilangkan Materi Partikel dari udara pembuangan

a. Filter udara

Filter udara dipasang pada cerobong untuk menyaring kotoran. Filter udara harus
dikontrol secara rutin. Bila filter sudah penuh dengan debu, maka harus diganti dengan yang
baru. Filter udara dapat digunakan pada ventilasi ruangan atau bangunan, mesin atau cerobong
pabrik, mesin kendaraan bermotor, atau pada area lain yang membutuhkan udara bersih. Jenis
dan bahan yang digunakan sebagai filter udara bermacam-macam, tergantung pada kandungan
udara yang disaring, rnisalnya apakah berdebu banyak, bersifat asam atau alkalis, dan
sebagainya.

b. Pengendap siklon

Pengendap siklon merupakan pengendap debu(abu) yang terdapat dalam gas buangan
atau udara diruang pabrik yang berdebu. Prinsip kerja pengendap siklon adalah memanfaatkan
gaya sentrifugal dari udara/ gas buangan sengaja diembuskan melalui tepi dinding tabung siklon
sehingga partikel yang relatif berat akan jatuh ke bawah.

c. Filter basah (scrubbers atau wet collector)

Prinsip kerja filter basah adalah membersihkan udara yang kotor dengan cara
menyemprotkan air. Debu akan turun ke bawah saat mengalami kontak dengan air.filter basah ini
digunakan biasanya pada kendaraan bermotor dan pabrik. Air yang digunakan untuk
menyemprot udara kotor juga dapat diganti dengan senyawa cair lain yang dapat melarutkan
polutan udara. Contoh senyawa atau materi partikulat yang dapat dibersihkan dari udara dengan
menggunakan filter basah adalah ammonia (NH4), debu, hidrogen klorida (HCl), sulfur oksida,
dan senyawa asam atau basa lain.

d. Pengendap sistem gravitasi

Pengendap sistem gravitasi hanya dapat digunakan untuk membersihkan udara kotor
yang partikelnya besar.prinsip kerja alat ini adalah mengalirkan udara kotor ke dalam alat yang
dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat terjadi perubahan kecepatan secara tiba-tiba (speed
drop), partikel jatuh terkumpul ke bawah akibat gaya gravitasi.

e. Pengendap elektrostatik

Pengendap elektrostatik digunakan untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar
dan totoran dalam udara berupa eorosol atau uap air. Alat ini sudah relatif bersih. Pengendap
elektrostatik digunakan pada pabrik yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Batu
bara yang digunakan sebagai bahan bakar mengandung SO2 (Sulfur dioksida) menghasilkan gas/
asap yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai