Dengan Sulfanilamida
*
Yuliana, I Nyoman Adi Winata, Ika Oktavianawati
ABSTRAK
Sintesis banyak dikembangkan sebagai jalur penemuan senyawa baru atau duplikasi senyawa tertentu yang mahal dan
sulit didapat. Sintesis senyawa azo dikembangkan karena aplikasi yang luas yaitu sebagai pewarna, indikator, dan zat
antibakteri. Penelitian ini mempelajari teknik sintesis senyawa azo dari p-aminofenol dengan sulfanilamida melalui
reaksi diazotisasi dan kopling azo. Hasil sintesis berupa serbuk kuning dan orange dengan rendemen 30,2% dan 41,3 %
pada waktu kopling optimum 60 menit. Penentuan titik leleh menunjukkan azo kuning dan azo orange masing
masing 112C dan 156C. Produk sintesis dikarakterisasi dengan spektroskopi UV-Vis dan IR. Scanning max. azo
kuning yaitu 260 nm dan 206 nm, sedangakan azo orange pada 264 nm. Analisis IR menunjukkan adanya gugus C-H
aromatis, C=C, N=N, CN, S=O, CO dan adanya substituen orto, meta, para. Berdasarkan analisis spektroskopi dan
titik leleh tersebut dimungkinkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah 4-amino-3-(4-
hidroksifenilazo)benzenasulfonamida. Struktur hasil sintesis akan dikonfirmasi lanjut dengan analisis H-NMR.
NH2
O S O
NH2
-
Cl
+
N
N
NaNO 2 , HCl
HO
OH
o
0-5 C + NH2
4-aminof enol 4-hidroksibenzenadiazonium 4-aminobenzenasulfonamid
klorida
o
0-5 C
NH 2
O S O
N
N
NH 2
HO
4-amino-3-[(E)-4-hi droksi feni l)diazenil]benzenas ulfonamida
Penentuan Titik Leleh yang diinginkan. Plat diangin anginkan sehingga spot
Uji titik leleh dilakukan dengan pipa kapiler. Senyawa azo yang terbentuk terlihat jelas sedangkan noda tidak
murni dimasukkan ke dalam pipa kapiler dan dipanaskan berwarna dilihat di bawah lampu UV. Analisis kualitatif
ke dalam alat melting point. Temperatur leleh dicatat saat dilakukan dengan membandingkan nilai Rf senyawa
padatan mulai meleleh hingga seluruhnya meleleh. azo, crude, dan material awal yang digunakan.
terjadi pada waktu kopling 60 menit dan 120 menit (lihat Gambar 4).
yang dikonfirmasi dengan adanya spot baru yang Rf-
nya berbeda dengan bahan- bahan awal yang digunakan Analisis spektrofotometri UV Vis
(lihat gambar 2). Hal ini disebabkan lemahnya Senyawa azo murni dianalisis secara kualitatif melalui
nukleofilitas sulfanilamida sehingga waktu kopling scanning panjang gelombang absorbansi maksimum (
yang lama akan memberikan kesempatan untuk garam max). semyawa azo kuning menunjukkan absorbansi
diazonium bereaksi dengan sulfanilamida lebih banyak. puncak (260 dan 206) nm. Sedangkan senyawa azo
Hasil sintesis berupa crude lengket berwarna coklat orange menunjukkan absorbansi puncak pada 264 nm.
kemerahan setelah disaring menggunakan buchner Daerah serapan pada 206 nm menunjukkan transisi
tanpa proses pencucian. Senyawa crude azo dimurnikan elektronik (-*) benzena dan gugus azo aromatik
melalui kolom kromatografi dengan eluen aseton: (N=N) sedangkan 260 nm untuk transisi elektronik (n-
heksana (2,5: 7,5) menghasilkan padatan berwarna *). Spektrum serapan UV dapat dilihat pada Gambar
kuning dan orange dengan rendemen 30,2% dan 41,3 5.
%.
Rf Tm
W ktu kopling Berat crude dan
berat fraksi 1 2
o
5 menit 1,14 g (39 %) 0,42 165 168 C
o
15 menit 1,07 g (36,6 %) 0,42 165 168 C
o
30 menit 1,24 g (42,5 %) 0,42 165 168 C
1,16 g (39,7 %)
o
60 menit K = 0,35 g (30,2 %) 0,62 0,45 112 dan 156 C
O = 0,48 g (41,3 %)
1,26 g (43,1 %)
o
120 menit K = 0,37 g (29,4 %) 0,62 0,45 112 dan 156 C
O = 0,52 g (41,3 %)
60
Hasil Sintesis
40
Rendemen
20 kunin
g
0
-20 0 50 100 150
Tabel 2. Sifat fisik dan kimia senyawa azo dengan bahan awal
Dari hasil optimasi waktu kopling terhadap jumlah Pandey, A., Singh, P., Iyengar, L. 2007. Bacterial
rendemen sintesis, waktu kopling 60 menit decolorization and degradation of azo dyes.Int.
menunjukkan waktu optimum sisntesis pada penelitian Biodeter. Biodegrad. 59: 7384.
ini (lihat Gambar 3). Suirta, I W. 2010. Sintesis Senyawa Orto-Fenilazo-2-
Naftol Sebagai Indikator Dalam Titrasi.Jurnal
Karakterisasi Senyawa Hasil Sintesis Kimia 4 (1): 27-34.
Senyawa hasil sintesis dikarakterisasi sifat fisik dan Piste1, MRS. P., Indalkar, D.P., Dnyandev N.Z., And
kimianya, kemudian dibandingkan dengan sifat sifat Pankaj S.M. 2012. Synthesis and Antimicrobial
bahan awal untuk mengetahui keberhasilan sintesis Activity Of Substituted P-Amino Azobenzene
bahan baru (lihat Tabel 2) With Thymol Moiety- A Green
Protocol.International Journal of Chemistry
KESIMPULAN Research.3 (2): 25-29.
th
Bruice, P.Y. 2004. Organic Chemistry 4 Edition.
Sintesis senyawa azo dari p-aminofenol dengan Pearson Prentice.
sulfanilamida menghasilkan padatan kuning dan orange Otutu, J O., Ukoro D. and Ossay, E K. 2008.
dengan rendemen masing masing 30,2 % dan 41,3%. Preparation of Dis-Azo Dyes Derived from p-
Waktu kopling optimum sintesis yaitu 60 menit. Aminophenol and Their Fastness Properties for
Karakteristik senyawa azo kuning berupa: titik leleh Synthetic Polimer-Fibres.Journal of Applied
112C, larut dalam aseton, nilai Rf 0,62. Sedangkan Sciences.8 (2): 334-339.
senyawa azo orange berupa: titik leleh 156C, larut Siswandono. 1995. Kimia Medisinal Edisi I. Airlangga
dalam aseton, nilai Rf 0,45. university Press. Surabaya.
Patel, BK., Prajapati, NK., and Patel, DG. 2013.
Synthesis, characterization and spectral study of
DAFTAR PUSTAKA chelating azo dyes containing salicylic acid ligand.
Pelagia Research Library. Der Chemica Sinica. 4
McMurry, J. 1992. Organic Chemistry. 3rd edition. (6): 70-72.
Brooks/Cole Publishing Company. Callifornia. Kar, A. 2004. Advenced Practical Medicinal Chemistry:
Warren, S. 1982. Organic Synthesis: The Theory Methodology Purification Usages. New
Disconnection. New York: Approach, John Wiley Age International (P) Ltd., Publishers.
& Sons Ltd.Wade, 2006