Anda di halaman 1dari 14

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND LEVERAGE TO COMPANY VALUES WITH DIVIDENT

POLICIES AS INTERVENING VARIABLE (IN LQ 45 COMPANY LISTED IN BEI


PERIOD OF 2012-2016)

Novia Rahmawati 1), Dheasey Amboningtyas, SE, MM 2)


1)
Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran
2)
Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Pandanaran

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage terhadap nilai perusahaan dengan
kebijakan dividen sebagai variabel intervening pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling diperoleh sebanyak 6 perusahaan dengan
periode lima tahun dari tahun 2012 sampai 2016. Jenis penelitian ini menggunakan jenis metode kuantitatif
dengan data sekunder yang diperoleh dari ICMD dan www.idx.co.id. Analisis data dalam penelitian ini
menggunkan analisis deskriptif, uji asumsi klasik, koefisien determinasi, uji t, analisis jalur dan uji sobel. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan positif terhadap kebijakan dividen.
Leverage berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Kebijakan dividen berpengaruh tidak
signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Leverage berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen mampu
menjadi variabel intervening antara profitabilitas dengan nilai perusahaan, dan kebijakan dividen mampu
menjadi variabel intervening antara leverage dengan nilai perusahaan.

Kata Kunci : Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Nilai Perusahaan.

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND LEVERAGE TO COMPANY VALUES WITH DIVIDENT


POLICIES AS INTERVENING VARIABLE (IN LQ 45 COMPANY LISTED IN BEI
PERIOD OF 2012-2016)

ABSTRACTION
This study aims to determine the effect of profitability, leverage to corporate value with dividend policy as an
intervening variable in manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The population in this
research are 25 LQ 45 companies listed in Indonesia Stock Exchange with sampling technique using purposive
sampling obtained by 6 companies with five year period from 2012 until 2016. This type of research uses a
quantitative method type with secondary data obtained from ICMD and www.idx.co.id. Data analysis in this
research use descriptive analysis, classical assumption test, coefficient of determination, t test, path analysis
and test of sobel. The results showed that profitability had a significant positive effect on the dividend policy.
Leverage has no significant negative effect on the dividend policy. The dividend policy has no significant
positive effect on firm value. Profitability has a significant positive effect on company value. Leverage has a
significant positive effect on company value. The dividend policy can be an intervening variable between
profitability and firm value, and dividend policy can be an intervening variable between leverage and firm value.

Keywords: Profitability, Leverage, Dividend Policy, Corporate Value.

Pendahuluan tersebut untuk melakukan berbagai strategi


bisnis serta inovasi baru agar tercapai tujuan
Persaingan bisnis di Indonesia perusahaannya. Tujuan jangka pendek
semakin hari semakin pesat, hal tersebut perusahaan adalah memperoleh laba secara
dikarenakan kemajuan teknologi serta maksimal sedangkan tujuan jangka panjang
mudahnya arus informasi yang masuk. perusahaan adalah meningkatkan
Bertambahnya jumlah perusahaan baru kemakmuran pemilik perusahaan atau
membuat persaingan semakin ketat antar pemegang saham (wealth of the
perusahaan. Hal ini mendorong perusahaan shareholder). Tujuan perusahaan jangka
panjang ini dapat diwujudkan dengan 7. Bagaimana pengaruh leverage
memaksimalkan nilai perusahaan. (ROA) terhadap nilai perusahaan
Nilai perusahaan adalah harga (PBV) dengan kebijakan dividen
yang bersedia dibayar apabila perusahaan sebagai variabel intervening ?
tersebut dijual. Nilai perusahaan menjadi
penting karena dapat menggambarkan
keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai Tujuan Penelitian
perusahaan, calon investor akan memandang
baik perusahaan tersebut karena nilai Tujuan penelitian ini adalah
perusahaan yang tinggi mencerminkan untuk :
kinerja perusahaan yang baik. Selain itu 1. Mengetahui pengaruh profitabilitas
nilai perusahaan dapat menggambarkan (ROA) terhadap kebijakan dividen
prospek serta harapan akan kemampuan (DPR) pada perusahaan LQ 45 tahun
dalam meningkatkan kekayaan perusahaan 2012 2016.
di masa mendatang (Dani Sugiarti, 2015). 2. Mengetahui pengaruh leverage
(DER) terhadap kebijakan dividen
Rumusan Masalah (DPR) pada perusahaan LQ 45 tahun
2012 2016.
Berdasarkan latar belakang yang 3. Mengetahui pengaruh kebijakan
telah diuraikan sebelumnya, terdapat dividen (DPR) terhadap nilai
beberapa permasalahan yang harus diteliti. perusahaan (PBV) pada perusahaan
Nilai perusahaan, dari perusahaan LQ 45 LQ 45 tahun 2012 2016.
tahun 2012-2016 mengalami fluktuasi 4. Mengetahui pengaruh profitabilitas
dengan kecenderungan turun. Kebijakan (ROA) terhadap nilai perusahaan
dividen dari beberapa perusahaan tersebut (PBV) pada perusahaan LQ 45 tahun
terus menurun selama 2012-2016, 2012 2016.
sedangkan profitabilitas perusahaan- 5. Mengetahui pengaruh leverage
perusahaan tersebut mengalami penurunan (DER) terhadap nilai perusahaan
pada tiap tahunnya. Penurunan yang dialami (PBV) pada perusahaan LQ 45 tahun
beberapa perusahaan tersebut tidak diikuti 2012 2016.
dengan kenaikan dividen. Berdasarkan 6. Mengetahui pengaruh profitabilitas
fenomena yang terjadi, maka dapat (ROA) terhadap nilai perusahaan
diidentifikasi beberapa pertanyaan (PBV) dengan kebijakan dividen
penelitian sebagai berikut : sebagai variabel intervening.
7. Mengetahui pengaruh leverage
1. Bagaimana pengaruh profitabilitas (DER) terhadap nilai perusahaan
(ROA) terhadap kebijakan dividen (PBV) dengan kebijakan dividen
(DPR) pada perusahaan LQ45 tahun sebagai variabel intervening.
2012-2016 ?
2. Bagaimana pengaruh leverage (DER)
terhadap kebijakan dividen (DPR) Tinjauan Pustaka
pada perusahaan LQ45 tahun 2012- Pengertian nilai perusahaan
2016 ? menurut (Suad Husnan, 2011) menyatakan
3. Bagaimana pengaruh kebijakan bahwa Nilai perusahaan merupakan harga
dividen (DPR) terhadap nilai yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
perusahaan (PBV) pada perusahaan apabila perusahaan tersebut dijual, semakin
LQ45 tahun 2012-2016 ? tinggi nilai perusahaan semakin besar
4. Bagaimana pengaruh profitabilitas kemakmuran yang akan diterima oleh
(ROA) terhadap nilai perusahaan pemilik perusahaan.
(PBV) pada perusahaan LQ45 tahun Sedangkan pengertian nilai
2012-2016 ? perusahaan menurut (Agus Sartono, 2011)
5. Bagaimana pengaruh leverage (DER) menyatakan bahwa Nilai perusahaan
terhadap nilai perusahaan (PBV) adalah nilai jual sebuah perusahaan sebagai
pada perusahaan LQ45 tahun 2012- suatu bisnis yang sedang beroperasi.
2016 ? Nilai perusahaan sangat penting
6. Bagaimana pengaruh profitabilitas karena dengan nilai perusahaan yang tinggi
(ROA) terhadap nilai perusahaan akan diikuti oleh tingginya saham. (Martono
(PBV) dengan kebijakan dividen dan Harjito, 2005) dalam (Donita Nababan,
sebagai variabel intervening ? 2014) mengatakan bahwa nilai perusahaan
dapat mencerminkan nilai asset yang
dimiliki perusahaan seperti surat berharga. Harga pasar per lembar saham
Menurut (Keown, 2010) dalam (Donita PBV=
Nababan, 2014) nilai perusahaan merupakan Nilai buku per lembar saham
nilai pasar atas surat berharga hutang dan
ekuitas perusahaan yang beredar. Nilai Nilai perusahaan pada penelitian
perusahaan yang tinggi akan membuat pasar ini diukur dengan menggunakan rasio Price
percaya tidak hanya pada kinerja perusahaan Book Value. Nilai perusahaan yang
saat ini namun pada prospek perusahaan di diindikasikan dengan PBV yang tinggi
masa depan. Dalam menentukan nilai menjadi harapan para pemilik perusahaan,
perusahaan digunakan rasio Price Book atau menjadi tujuan perusahaan bisnis pada
Value (PBV). Nilai perusahaan saat ini, sebab nilai PBV yang tinggi dapat
dikonfirmasikan melalui price book value meningkatkan kemakmuran para pemegang
merupakan rasio pasar (market rasio)yang saham (Ayuningtias, 2013).
digunakan untuk mengukur kinerja harga
pasar saham terhadap nilai bukunya. Nilai Kebijakan Dividen
perusahaan merupakan persepsi investor Kebijakan dividen adalah
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan kebijakan yang berkaitan dengan keputusan
yang sering dikaitkan dengan harga saham. perusahaan untuk membagi pendapatan
yang dihasilkan dalam bentuk dividen
Rasio Nilai Perusahaan kepada pemegang saham atau
1. Price Earning Ratio (PER) memegangnya sebagai laba ditahan untuk
PER merupakan rasio yang investasi di masa mendatang (Weston and
digunakan untuk mengukur seberapa besar Copeland, 2010). Pembayaran dividen
perbandingan antara harga saham merupakan alternatif dalam kondisi
perusahaan dengan keuntungan yang ketidakpastian para investor tentang
diperoleh oleh pemegang saham. PER dapat kemampuan perusahaan dalam
dihitung dengan rumus (Ross, 2009) : menghasilkan keuntungan. Dengan
Harga pasar saham demikian perusahaan yang membayar
PER dividen akan meyakinkan ketidakpastian
Laba per lembar saham investor lebih awal dari perusahaan yang
tidak membayar dividen (Martono dan Agus,
2. Tobins Q ratio (Q Tobin) 2008).
Perusahaan yang membayar
Q Tobin adalah nilai pasar dari dividen dari waktu ke waktu secara periodik
asset perusahaan dibagi dengan biaya atau berkala dinilai lebih baik dibandingkan
penggantiannya, Q Tobin dihitung dengan dengan perusahaan yang membayar dividen
rumus (Ross, 2009) : secara berfluktuasi. Pembayaran dividen
yang stabil dapat mencerminkan bahwa
perusahaan memiliki kondisi keuangan yang
stabil pula, begitupula sebaliknya
Nilai pasar asset perusahaan perusahaan dengan dividen tidak stabil
Tobin mencerminkan kondisi keuangan
Biaya penggantian asset perusahaan perusahaan yang kurang baik (Sudana,
2011). Komitmen perusahaan untuk
3. Price Book Value (PBV) membayar dividen harus meningkatkan nilai
pemegang saham. Hal ini menunjukkan jika
Nilai buku per lembar saham perusahaan percaya bahwa informasi dalam
menunjukkan jumlah rupiah yang akan dividen dapat memberikan sinyal positif
dibayarkan kepada setiap lembar saham kepada investor (Rizqia, 2013). Kebijakan
apabila perusahaan pada saat itu dibubarkan dividen dapat diukur dengan menggunakan
dengan anggapan bahwa semua aktiva dapat Dividend Payout Ratio (DPR), karena DPR
di dijual dengan harga yang sama dengan lebih dapat menggambarkan perilaku
nilai bukunya. Nilai buku per lembar saham oportunistik manajerial yaitu dengan
ini akan dapat digunakan sebagai salah satu melihat berapa besar keuntungan yang
dasar menentukan harga kurs saham yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai
bersangkutan (Munawir, 1990). Dengan dividen dan berapa yang disimpan di
membagi harga per lembar saham dengan perusahaan (Hardiyati, 2012). Rumus
nilai buku akan diperoleh rasio nilai pasar/ dividend payout ratio adalah sebagai
nilai buku sebagai berikut (Weston dan berikut :
Brigham, 1998) : Dividen per lembar saham
DPR dari kegiatan bisnis yang dilakukan
Laba per lembar saham sehingga investor dapat melihat seberapa
efisien perusahaan menggunakan asset dan
dalam melakukan operasinya untuk
Profitabilitas menghasilkan keuntungan (Mardiyati, 2012).
Profitabilitas menurut (Brigham, Rasio Profitabilitas
2006) dalam (Ria Nofrita, 2013) adalah Terdapat beberapa pengukuran
hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan yang dapat digunakan untuk mengukur
keputusan manajemen perusahaan. Dengan profitabilitas perusahaan, yaitu :
demikian dapat dikatakan bahwa 1. Operating Profit Margin (OPM)
profitabilitas perusahaan merupakan Margin laba operasi
kemampuan perusahaan dalam menunjukkan keefektifan manajemen dalam
menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang mengelola laporan keuangan perusahaan
dilakukan pada suatu periode akuntansi. yang diukur dengan membandingkan laba
Profitabilitas menurut (Saidi, 2004 dalam usaha terhadap penjualanya (Keown, dkk,
Ria Nofrita, 2013) adalah kemampuan 2008).
perusahaan dalam memperoleh laba. Para Laba setelah pajak
investor menanamkan saham pada OPM = x 100%
perusahaan adalah untuk mendapatkan Penjualan
return, yang terdiri dari yield dan capital
gain. Semakin tinggi kemampuan
memperoleh laba, maka semakin besar 2. Gross Profit Margin (GPM)
return yang diharapkan investor, sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi lebih Margin laba kotor merupakan
baik. persentase dari laba kotor dibandingkan
Menurut (R. Agus Sartono, dengan penjualan. Semakin besar GPM,
2010) , yang menyatakan bahwa semakin baik keadaan operasi perusahaan
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan karena hal ini menunjukkan bahwa laba
memperoleh laba dalam hubungannya kotor relatif lebih rendah dibandingkan
dengan penjualan, total aktiva maupun dengan penjualan (Syamsyudin, 2001).
modal sendiri. Menurut (Kasmir, 2011), Laba kotor
yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas GPM = x 100%
merupakan rasio untuk menilai kemampuan Penjualan
perusahaan dalam mencari keuntungan.
Menurut (Susan Irawati, 2006), yang
menyatakan bahwa rasio keuntungan atau 3. Net Profit Margin (NPM)
profitability ratios adalah rasio yang Margin laba merupakan rasio
digunakan untuk mengukur efisiensi antara laba bersih yaitu penjualan sesudah
penggunaan aktiva perusahaan atau dikurangi dengan expense termasuk pajak
merupakan kemampuan suatu perusahaan dibandingkan dengan penjualan
untuk menghasilkan laba selama periode (Syamsyudin, 2001).
tertentu (biasanya semesteran, triwulanan Laba setelah pajak
dan lain-lain) untuk melihat kemampuan NPM = x 100%
perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Penjualan
Berdasarkan pendapat para ahli di
atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio 4. Return on Asset (ROA)
profitabilitas adalah rasio untuk mengukur
tingkat efektifitas pengelolaan manajemen Pengembalian Aset menunjukkan
perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah seberapa banyak laba bersih yang bisa
keuntungan yang dihasilkan dari penjualan diperoleh dari seluruh kekayaan yang
dan investasi. Intinya adalah penggunaan dimiliki perusahaan (Husnan, 1997). ROA
rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. dapat dihitung dengan menggunakan rumus
Profitabilitas adalah hasil bersih sebagai berikut (Horne dan Wachowicz,
dari serangkaian kebijakan dan keputusan, 2010) :
rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh Laba bersih sebelum pajak
gabungan dari likuiditas, pengelolaan aktiva ROA = x 100%
dan pengelolaan hutang terhadap hasil-hasil Total Aktiva
operasi (Weston dan Eugene, 1990). Rasio
profitabilitas mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan 5. Return on Equity (ROE)
Rasio Leverage
Rasio ini menunjukkan Rasio digunakan untuk
kemampuan dalam menghasilkan laba atas mengukur leverage perusahaan, yaitu :
investasi berdasarkan nilai buku pemegang 1. Debt Ratio (DR)
saham, dan seringkali digunakan dalam Rasio yang biasa disebut dengan
membandingkan dua atau lebih perusahaan rasio hutang (debt ratio) ini mengukur
dalam sebuah industri yang sama. ROE prosentase besarnya dana yang berasal dari
yang tinggi mencerminkan penerimaan hutang. Hutang yang dimaksud adalah
perusahaan atas peluang investasi yang baik semua hutang yang dimiliki oleh perusahaan
dalam manajemen biaya yang efektif. Akan baik yang berjangka pendek maupun yang
tetapi, jika perusahaan tersebut telah berjangka panjang. Kreditor lebih menyukai
memilih untuk menerapkan tingkat utang debt ratio yang rendah sebab tingkat
yang tinggi, ROE yang tinggi hanyalah keamanan dananya menjadi semakin baik
merupakan hasil dari asumsi risiko (Sutrisno, 2001). Untuk mengukur besarnya
keuangan yang berlebihan. ROE dapat rasio hutang ini digunakan rumus:
dihitung dengan rumus sebagai berikut Total Hutang
(Horne dan Wachowicz, 2010) : DR = x 100%
Laba bersih setelah pajak Total Aktiva
ROE = x 100%
Ekuitas pemegang saham 2. Debt to Equity Ratio (DER)
Dalam penelitian ini Rasio hutang dengan modal
menggunakan rasio Return on Asset (ROA) sendiri (debt to equity ratio) adalah
untuk mengukur profitabilitas perusahaan. imbangan antara hutang yang dimiliki
ROA berfungsi untuk mengukur efektifitas perusahaan dengan modal sendiri. Semakin
perusahaan dalam menghasilkan laba tinggi rasio ini berarti modal sendiri
berdasarkan aktiva yang dimilikinya. semakin sedikit dibanding dengan
Semakin besar ROA, maka semakin efisien hutangnya. Bagi perusahaan sebaiknya,
penggunaan aktiva oleh perusahaan dalam besarnya hutang tidak boleh melebihi modal
beroperasi sehingga dapat meningkatkan sendiri agar beban tetapnya tidak terlalu
laba perusahaan. tinggi. Semakin kecil rasio ini semakin baik
Leverage (Kasmir, 2014). Maksudnya, semakin kecil
Menurut (I Gede Yoga Yudiana porsi hutang terhadap modal, semakin aman.
dan I Ketut Yadnyana, 2016) leverage Rumusnya:
adalah rasio yang menggambarkan Total Hutang
hubungan antara utang terhadap modal, DER = x 100%
rasio ini dapat melihat seberapa jauh Modal
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak
luar kemampuan perusahaan yang Semakin tinggi rasio ini berarti
digambarkan pendanaan utang daripada semakin sedikit dibandingkan dengan
saham. Sehingga leverage perusahaan utangnya. Bagi perusahaan sebaiknya besar
digunakan untuk pembayaran dividen agar utang tidak boleh melebihi modal sendiri.
dapat menjaga performa dan sinyal Dari beberapa pengertian diatas penulis
perusahaan bagi investor. dapat mengambil kesimpulan bahwa Debt
Leverage keuangan adalah To Eequity Ratio (DER) merupakan rasio
tingkat pengamanan utang sebagai sumber utang yang digunakan untuk kreditor atau
pembiayaan perusahaan. Leverage investor biasanya lebih menyukai Debt To
merupakan istilah yang digunakan Equity Ratio (DER) yang rendah sebab
perusahaan untuk mengukur kemampuan tingkat keamanan dananya semakin baik.
perusahaan dalam memenuhi kewajiban Dan penelitian ini menggunakan rasio DER.
financial suatu perusahaan. Faktor hutang
mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam Populasi dan Sampel
pembayaran dividen pada share holder Populasi merupakan subyek
(Indrima Faujimi, 2014). Faktor ini penelitian. Menurut (Sugiyono, 2010)
mencerminkan perusahaan dalam memenuhi populasi adalah wilayah generalisasi yang
seluruh kewajibannya yang ditunjukkan terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
oleh beberapa bagian modal sendiri yang kualitas dan karakteristik tertentu yang
digunakan untuk membayar hutang. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga
obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang Berikut ini merupakan tabel 4.1statistikdeskriptif :
ada pada obyek/subyek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat Tabel 4.1
yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Descriptive Statistics
perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa N Mini Maxi Mean Std.
Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2012- mum mum Deviatio
2016 sebanyak 79 perusahaan. n
Menurut (Sugiyono, 2010)
sampel adalah bagian dari jumlah dan PROFITABI 30 2.53 71.51 12.53 16.15623
LITAS 63
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
30 .50 7.52 2.051 1.99324
tersebut. Apabila peneliti melakukan LEVERAGE
7
penelitian terhadap populasi yang besar,
KEBIJAKA 30 25.62 935.0 275.8 282.5144
sementara peneliti ingin meneliti tentang
populasi tersebut dan peneliti memeiliki N 0 693 8
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka NILAI 30 .36 58.48 10.02 17.20563
PERUSAHA 63
peneliti menggunakan teknik pengambilan
AN
sampel, sehingga generalisasi kepada
Valid N 30
populasi yang diteliti. Maknanya sampel
(listwise)
yang diambil dapat mewakili atau
representatif bagi populasi tersebut. Dalam Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
penelitian ini, sampel diambil menggunakan
metode purposive sampling. Metode Pada tabel 4.1 menunjukkan
purposive sampling tersebut membatasi bahwa jumlah data yang digunakan dalam
pengambilan sampel yang akan diteliti penelitian ini sebanyak 30 data. Tabel
berdasarkan kriteria tertentu. Berikut kriteria tersebut juga menampilkan bahwa rata-rata
perusahaan yang akan dijadikan sebagai masing-masing variabel berada pada angka
sampel dalam penelitian : positif. Maka dapat disimpulkan bahwa data
Tabel 3.1 layak di uji dalam penelitian.
Proses Seleksi Penentuan
Sampel Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik
N bertujuan untuk mengetahui dan menguji
O KRITERIA JUMLAH kelayakan atas model regresi yang
Perusahaan yang selalu masuk 25 digunakan pada penelitian ini. Tujuan
1. data indeks LQ 45 berturut- lainnya untuk memastikan bahwa di dalam
turut pada tahun 2012-2016 model regresi yang digunakan mempunyai
Dikurangi perusahaan dengan (18) data yang telah di dsitribusikan secara
2.
data keuangan tidak lengkap normal, bebas dari autokorelasi,
JUMLAH SAMPEL 6 multikolinieritas serta heteroskedastisitas.

Sumber : Data yang diolah dari idx, 2012-2016 Uji Normalitas


Analisis Data Uji Normalitas bertujuan untuk
Analisis deskriptif dilakukan mengetahui apakah data berdistribusi
untuk memberikan deskripsi suatu data yang normal atau tidak normal, dalam penelitian
berkaitan dengan variabel penelitian.Pada ini menggunakan uji kolmogrov Smirnov.
tabel di bawah ini akan ditampilkan Hasil pengujian normalitas diperoleh
karakteristik sampel yang digunakan di sebagai berikut:
dalam penelitian ini yang meliputi jumlah
sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai Berikut ini merupakan tabel 4.2 hasil uji
maximum, nilai minimum dan standar kolmogorov-Smirnov :
deviasi untuk masing-masing variabel.
Tabel 4.2
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil Uji Multikolinearitas
Unstandard
ized
Residual N Variabel Toleranc VIF Keteranga
o penelitian e n
N 30
Mean .0000000
1 Profitabilit 0.596 1.00 Tidak ada
Normal Parametersa,b Std. 240.85103
as (X1) 4 multikol
Deviation 176
2 Leverage 0.796 1.00 Tidak ada
Absolute .304
Most Extreme (X2) 4 multikol
Positive .304
Differences Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Negative -.212
Kolmogorov-Smirnov Z 1.665 Berdasarkan tabel 4.3
Asymp. Sig. (2-tailed) .085 menunjukkan bahwa nilai VIF semua
variabel independen jauh di bawah 10 dan
hasil perhitungan nilai tolerance
menunjukkan semua variabel independen
a. Test distribution is Normal.
memiliki nilai tolerance lebih besar dari
b. Calculated from data.
0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih dari
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2017 0.90. Dengan demikian dapat disimpulkan
tidak ada problem multikolonieritas antar
Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model regresi.
nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov dari 0,085
maka data residual terdsitribusi normal. Uji Heteroskedastisitas

Uji Multikolinearitas Uji heteroskedastisitas bertujuan


menguji apakah dalam model regresi terjadi
Uji multikolonieritas bertujuan ketidaksamaan varians dari residual satu
untuk menguji apakah dalam suatu model pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
regresi ditemukan adanya korelasi antar varians dari residual suatu pengamatan ke
variabel independen. Model regresi yang pengamatan tetap, maka disebut
baik seharusnya tidak terjadi korelasi homokesdastisitas dan jika berbeda disebut
diantara variabel independen. Jika variabel heteroskedastisitas atau yang terjadi
independen saling berkorelasi, maka heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Menurut Ghozali (2011) uji
Variabel ortogonal adalah variabel Heteroskedastisitas bertujuan menguji
independen yang nilai korelasi antara apakah dalam model regresi terjadi
sesama variabel independen sama dengan ketidaksamaan variance dari residual satu
nol (Ghozali, 2011). ke pengamatanyang lain. Model terjadi
Diagnosis terhadap adanya heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk
multikolonieritas di dalam model regresi mendeteksi adaatau tidaknya
adalah sebagai berikut : heterokedastisitas itu dengan menggunakan
a. Memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10, uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan
apabila memiliki nilai VIF lebih dari 10, uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser
maka terjadi problem multikolonieritas. dilakukansebagai berikut :
b. Mengkorelasikan antara variabel 1. Apabila koefisien parameter beta dari
independen, jika memiliki korelasi yang persamaan regresi signifikan statistik,
sempurna (lebih dari 0.50), maka telah yang berarti data empiris yang
terjadi problem multikolonieritas. diestimasi terdapat
heteroskedastisitas.
Hasil uji multikolinearitas di peroleh 2. Apabila probabilitas nilai tes tidak
sebagai berikut : signifikan statistik, maka berarti data
empiris yang diestimasi tidak
terdapat heteroskedastisitas.

Hasil uji heteroskesdastisitas


diperoleh sebagai berikut :
menerangkan variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol (0)
dan satu (1). Nilai R yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen
Tabel 4.4 dalam menjelaskan variabel dependen
Hasil Uji Heteroskesdatisitas terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
Profitabilitas dan Leverage terhadap Kebijakan variabel-variabel independen memberikan
Dividen hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel dependen.
Berikut merupakan tabel 4.6 hasil
Model Unstandardized Standard t Sig. uji Adjusted R Square X1, X2 terhadap Y1:
Coefficients ized Tabel 4.6
Coefficie Hasil Uji Koefesien Determinasi
nts Model Summaryb
B Std. Beta Model R R Adjusted R Std. Error of
Error Square Square the Estimate
(Constan 213,386 75,01 2,845 ,008 1 ,550 a
,302 ,251 244,52893
t) 7
a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabiltas
Profitabi 8,962 2,816 ,512 3,183 ,004 b. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
1
ltas
Leverag -24,304 22,82 -,171 -1,065 ,296
e 1 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.6
Berdasarkan tabel dapat disimpulkan nilai menunjukkan bahwa nilai Adjusted R
signifikansi profitabilitas sebesar 0,004< 0,05 maka Square (R2) sebesar 0,251 yang berarti
kesimpulannya adalah terdapat problem. variabel kebijakan dividen dapat dijelaskan
Sedangkan nilai signifikansi Leverage sebesar oleh variabel independen yang meliputi
0,296> 0,05 maka kesimpulannya adalah tidak profitabilitas dan leverage sebesar 0,251
terdapat problem. atau 25,1% , sedangkan sisanya sebesar
Tabel 4.5 74,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang
Hasil Uji Heteroskesdatisitas tidak terdapat dalam penelitian.
Profitabilitas dan Leverage terhadap Kebijakan Sementara itu besarnya nilai Std.
Dividen Error of the Estimate (SEE) sebesar
244.52893, dimana semakin besar nilai
Coefficientsa SEE akan membuat model regresi yang
Model Unstandardized Standardize t Sig. digunakan dalam penelitian semakin tepat
Coefficients d dalam memprediksi variabel kebijakan
Coefficients dividen.
B Std. Beta
Error Berikut merupakan tabel 4.7 hasil
uji Adjusted R Square X1, X2 terhadap Y2:
(Constant) -4,579 2,162 -2,118 ,044 Tabel 4.7
Profitabilta ,976 ,081 ,917 12,033 ,000 Hasil Uji Koefesien Determinasi
1
s
Leverage 1,153 ,658 ,134 1,753 ,091 Model Summary
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan Model R R Adjusted Std. Error of
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2017 Square R Square the Estimate
Berdasarkan tabel 4.5 dapat 1 ,919a ,844 ,832 7,04695
disimpulkan nilai signifikansi profitabilitas a. Predictors: (Constant), Leverage, Profitabiltas
sebesar 0,000 <0,05 maka kesimpulannya b. Dependent Variabel Nilai Perusahaan
adalah terdapat problem. Sedangkan nilai
signifikansi Leverage sebesar 0,091> 0,05 Sumber :Data sekunder yang diolah, 2017
maka kesimpulannya adalah tidak terdapat
problem. Berdasarkan tabel 4.7
Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) menunjukkan bahwa nilai Adjusted R
Koefisien determinasi (Adjusted Square (R2) sebesar 0,844 yang berarti
RSquare) digunakan untuk mengukur variabel nilai perusahaan dapat dijelaskan
seberapa jauh kemampuan model dalam oleh variabel independen yang meliputi
profitabilitas dan leverage sebesar 0,844 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
atau 84,4% , sedangkan sisanya sebesar
15,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji
tidak terdapat dalam penelitian. parameter individual (Uji t) menunjukkan
Sementara itu besarnya nilai Std. bahwa :
Error of the Estimate (SEE) sebesar 7.04695, 1. Hasil uji parameter
dimana semakin besar nilai SEE akan individual (Uji t)
membuat model regresi yang digunakan menunjukkan bahwa
dalam penelitian semakin tepat dalam profitabilitas berpengaruh
memprediksi variabel nilai perusahaan. signifikan positif terhadap
Uji Secara Parsial (Uji t) kebijakan dividen, dengan
Untuk menguji variabel yang nilai signifikansi sebesar
berpengaruh antara variabel independen 0,004< 0,05.
terhadap variabel dependen secara 2. Hasil uji parameter
individual (sendiri-sendiri) maka digunakan individual (Uji t)
uji t. Hipotesis yang diuji dengan taraf nyata menunjukkan bahwa
= 5 % adalah : leverage berpengaruh tidak
- Ho: 1 = 2 = 0, tidak ada signifikan terhadap kebijakan
pengaruh yang positif dan signifikan dari dividen, dengan nilai
variabel independen terhadap variabel signifikansi sebesar 0,296>
dependen. 0,05.
- Ha: 1 = 2 > 0, ada pengaruh
yang positif dan signifikan dari variabel Tabel 4.9
independenterhadap variabel dependen. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual
Penerimaan atau penolakan (Uji t)
hipotesis dilakukan dengan kriteria: Coefficientsa
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Model Unstandardized Standardize t Sig.
hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak Coefficients d
signifikan). Ini berarti secara parsial Coefficients
variabel independen tidak mempunyai B Std. Beta
pengaruh secara signifikan terhadap Error
variabel dependen.
(Constant) -4,579 2,162 -2,118 ,044
2. Jika nilai signifikan 0,05 maka
hipotesis diterima (koefisien regresi 1 Profitabiltas ,976 ,081 ,917 12,033 ,000
signifikan). Ini berarti secara parsial Leverage 1,153 ,658 ,134 1,753 ,091
variabel independen tersebut a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
Berikut merupakan tabel 4.8 hasil
uji t : Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji
parameter individual (Uji t) menunjukkan
bahwa :
Tabel 4.8 1. Hasil uji parameter individual
Hasil Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) menunjukkan bahwa
(Uji t) profitabilitas berpengaruh
signifikan positif terhadap
Coefficientsa
nilai perusahaan, dengan nilai
Model Unstandardized Standardi t Sig. signifikansi sebesar 0,000<
Coefficients zed 0,05.
Coefficien 2. Hasil uji parameter
ts individual (Uji t)
B Std. Beta menunjukkan bahwa leverage
Error berpengaruh tidak signifikan
(Constant 213,386 75,017 2,845 ,008 terhadap nilai perusahaan,
) dengan nilai signifikansi
1 Profitabilt 8,962 2,816 ,512 3,183 ,004 sebesar 0,091 > 0,05.
as
Leverage -24,304 22,821 -,171 -1,065 ,296 Analisis Jalur (Path Analysis)
Analisis jalur merupakan analisis
a. Dependent Variable: Kebijakan Dividen yang digunakan untuk menguji pengaruh
apakah ada pengaruh langsung dan tidak
langsung yangdiberikan oleh variabel
independen melalui variabel intervening
terhadap variabel dependen. Uji Sobel
Berikut merupakan tabel 4.10 hasil uji analisis Uji Sobel dilakukan untuk
jalur : menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
variabel independen (X) ke variabel
dependen (Y2) melalui variabel intervening
(Y1). Pengaruh tidak langsung X ke Y2
Coefficientsa melalui Y2 dihitung dengan caramengalikan
Model Unstandardize Standard t Sig. jalur XY2 (a) dengan jalur MY2 (b)
d Coefficients ized atau ab. Jadi koefisien ab = (c c), dimana c
Coeffici adalah pengaruh X terhadap Y2 tanpa
ents mengontrol Y1, sedangkan c adalah
B Std. Beta koefisien pengaruh X terhadap Y2 setelah
Error mengontrol Y2(Sobel, 1982).
-4,809 2,510 - ,066 Standar error koefisien a dan b
(Constant) ditulis dengan Sa dan Sb, besarnya standar
1,916
Profitabiltas ,967 ,097 ,908 9,976 ,000 error tidak langsung (indirect effect) Sab
1 dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Leverage 1,179 ,684 ,137 1,725 ,096
Kebijakan ,001 ,006 ,018 ,191 ,850 = 2 2 + 2 2 + 2 2
Dividen Tabel 4.11
Hasil Uji Sobel
a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Coefficientsa
Tabel 4.10
Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Model Unstandardized Sig.
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2017 Coefficients
B Std.
Error
Berdasarkan tabel 4.10
menunjukkan bahwa : .001 .006 .850
Variabel X
1. pengaruh profitabilitas dengan melihat t
hitung > t tabel (9,976 > 2,04841) dan KEBIJAKAN .028 .010 .010
nilai koefisien beta > nilai signifikansi Sumber : Data sekunder yang diolah, 2017
(0,908> 0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa variabel profitabilitas Sab =
berpengaruh langsung terhadap nilai
2 2 + 2 2 + 2 2
perusahaan.

2. Variabel leverage dengan melihat t
hitung > t tabel (1,725 > 2,04841) dan = (0,0280,006) + (0,0010,010) + (0,0010,028)
nilai koefisien beta > nilai signifikansi = 0,000168 + 0,00001 + 0,000028
(0,137 > 0,05). Maka dapat disimpulkan Sab =0,000206
bahwa variabel profitabilitas Sab= 0,0143
berpengaruh langsung terhadap nilai
perusahaan. =

3. Terdapat nilai kebijakan dividen 0,0010,028
t =
0,0143
terhadap nilai perusahaan dengan t 0,000028
hitung sebesar (0,191 < 2,04841) dan t=
0,0143
signifikansi 0,850 > 0,05 maka variabel t =0,002
kebijakan dividen berpengaruh Nilai t 0,002 < 2,04841 (nilai t
langsung terhadap nilai perusahaan. tabel) sehingga secara signifikan ada
Untuk nilai e1 = (1 0,845) = 0,155 pengaruh tidak langsung dari variabel X
dengan demikian diperoleh diagram terhadap variabel Y2 melalui variabel Y1.
jalur model struktur 1 sebagai berikut :
kondisi perusahaan yang akan dipilih.
Dalam hal ini investor harus
Kesimpulan menanamkan sahamnya pada
perusahaan yang tepat. Para investor
Berdasarkan hasil penelitian yang pun diharapkan sebelum memilih
telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai saham yang akan dibelinya terlebih
berikut : dahulu mengetahui dan menganalisis
1. Profitabilitas berpengaruh positif kondisi keuangan perusahaan
terhadap kebijakan dividen, dapat tersebut, terutama laporan keuangan
diartikan bahwa semakin tinggi seperti seberapa besar dividen yang
profitabilitas perusahaan maka akan akan dibagikan, tingkat profitabilitas
mempengaruhi tingkat kebijakan yang diperoleh perusahaan tersebut
dividen. serta tingkat leverage suatu
2. Leverage berpengaruh negatif perusahaan.
terhadap kebijakan dividen, dapat 2. Bagi peneliti lain dapat meneliti
diartikan bahwa semakin tinggi variabel-variabel lain untuk melihat
hutang perusahaan maka dividen faktor-faktor lain yang dapat
yang dibagikan akan semakin rendah. mempengaruhi nilai perusahaan. Dan
3. Kebijakan dividen berpengaruh memilih emiten dari sektor lainnya
positif terhadap nilai perusahaan, untuk dijadikan sebagai objek
dapat diartikan bahwa semakin tinggi penelitian yang lebih lanjut, dengan
dividen yang dibagikan maka nilai jumlah data yang lebih banyak agar
perusahaan akan meningkat pula. memberikan hasil yang lebih baik.
4. Profitabilitas berpengaruh positif Keterbatasan Penelitian
terhadap nilai perusahaan, dapat Dalam penelitian yang telah
diartikan bahwa tingkat keuntungan dilakukan masih terdapatnya beberapa
perusahaan meningkat, maka nilai keterbatasan penelitian, antara lain :
perusahaan akan meningkat pula. 1. Hasil penelitian yang menunjukkan
5. Leverage berpengaruh positif bahwa variabel independen mampu
terhadap nilai perusahaan, dapat menjelaskan variabel dependen
diartikan bahwa tingkat liabilitas sebesar 84,44%, sedangkan sisanya
perusahaan semakin rendah maka 15,6% (100% - 84,44%) dijelaskan
nilai perusahaan akan meningkat. variabel lain yang tidak terdapat
6. Kebijakan dividen terbukti mampu dalam penelitian.
menjadi variabel intervening antara 2. Hal ini terkait dengan pemilihan
profitabilitas terhadap nilai perusahaaan sampel yang memang
perusahaan, dapat diartikan bahwa sedikit, keterbatasan penelitian ini
semakin tinggi dividen yang pada prinsipnya terletak pada
dibagikan akan mempengaruhi keterbatasan data penelitian yang
tingkat keuntungan perusahaan, dipergunakan dalam penelitian ini,
maka nilai perusahaan akan khususnya yang berkaitan dengan
meningkat pula. kebijakan dividen, dimana banyak
7. Kebijakan dividen terbukti mampu perusahaan tidak memberikan
menjadi variabel intervening antara dividen.
leverage terhadap nilai perusahaan,
dapat diartikan bahwa semakin Agenda Penelitian Yang Akan Datang
rendahnya leverage suatu perusahaan Dengan adanya keterbatasan
maka dividen yang akan dibagikan penelitian diatas, maka ada beberapa hal
akan meningkat, begitu pula dengan yang disarankan oleh peneliti untuk
nilai perusahaan yang akan menunjang kemajuan penelitian berikutnya,
meningkat. yaitu :
1. Untuk penelitian yang akan datang
Saran dapat menambahkan atau mengganti
Berdasarkan hasil penelitian yang variabel penelitian, serta mengganti
ada, maka peneliti memberikan beberapa obyek penelitian agar sampel yang
saran, antara lain : diperoleh lebih banyak.
1. Bagi investor maupun calon investor 2. Menambah periode penelitian dan
yang ingin menginvestasikan memperluas sektor penelitian.
sahamnya pada suatu perusahaan
sebaiknya melihat terlebih dahulu
Dividen dan Nilai Perusahaan.
Universitas Udayana.
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro.

Agus Harjito, Martono. 2008. Manajemen Faujimi, Indrima. 2014. Pengaruh


Keuangan,edisi1.yogyakarta: Profitabilitas, Leverage, Likuiditas,
EKONISIA. Ukuran Perusahaan Terhadap
Akdon, dan Riduwan, Rumus dan Data Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
dalam Aplikasi Statistika, Bandung: Manufaktur Yang Terdaftar di BEI
Alfabeta, 2013 Tahun 2010-2012. Universitas
Alamsyah, Sustari. 2017. Pengaruh Negeri Padang.
Profitabilitas Terhadap Nilai Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Perusahaan, Relevansi Nilai Multivariate dengan SPSS.
Informasi Akuntansi, Keputusan Semarang:
Investasi, Kebijakan Dividen Sebagai Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Variabel Intervening. Multivariate Dengan Program
SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Alivia, Natasha Rizky. 2013. Analisis Universitas Diponegoro.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis
Nilai Perusahaan Dengan Multivariate dengan Program IBM
Profitabilitas Sebagai Variabel SPSS 21 Update PLS Regresi.
Intervening. Skripsi FEB UNDIP. Semarang: Badan Penerbit
Arthur J Keown, dkk. 2010. Dasar-dasar Universitas
Manajemen Keuangan. Jakarta: Gumanty, Tatang Ary 2013. Kebijakan
Salemba Empat. Dividen: Teori, Empiris, dan
Ayuningtyas.Dwi. 2013.Pengaruh Implikasi, edisi pertama. Yogyakarta:
Profitabilitas Terhadap Nilai UPP STIM YKPN.
Perusahaan:Kebijakan Dividen dan Hardiyanti, N. 2012. Analisis Pengaruh
Kesempatan Investasi Sebagai Insider Ownership, Leverage,
Variabel Antara. Jurnal.STIESIA. Profitabilitas, Firm Size, dan Dividen
Surabaya. Payout Ratio terhadap Nilai
Badan Penerbit UNDIP. Perusahaan. Skripsi. Program Sarjana
Baridwan, Zaki (2004), Intermediate Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Accounting Pengantar Akuntansi, Universitas Diponegoro. Semarang.
Buku 2, Edisi 21, Salemba Empat. Harjito, Agus dan Martono, Manajemen
Jakarta. Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan
Bayu Irfandi Wijaya., & I.B. Panji Sedana. Pertama, Penerbit EKONISIA,
2015. Pengaruh Profitabilitas Yogyakarta, 2011.
terhadap Nilai Perusahaan Hidayat, Azhari. 2013. Pengaruh
(Kebijakan Dividend dan Kebijakan Hutang dan Kebijakan
Kesempatan Investasi Sebagai Deviden Terhadap Nilai Perusahaan
Variabel Mediasi) (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Brigham & Weston. 1998. Dasar-dasar Artikel Universitas Negeri
Manajemen Keuangan penerjemah Padang,http://ejournal.unp.ac.id/stud
Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat. ents/index.php/akt/article/download/
Jakarta. 683/440.
Husnan, S dan Pudjiastuti, E. 2006. Dasar-
Cetakan Pertama. Jakarta, Penerbit dasar Manajemen Keuangan Edisi
Pustaka Sinar Harapan. Kelima. Yogyakarta : UPP AMP
Dewi, Dian Masita. 2016. Jurnal Pengaruh YKPN
Likuiditas, Leverage, Ukuran Idawati, Ida Ayu Agung dan Sudiartha,
Perusahaan Terhadap Kebijakan Gede Mertha. 2013. Jurnal Pengaruh
Dividen Dengan Profitabilitas Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran
Sebagai Variabel Intervening. Perusahaan Terhadap Kebijakan
Universitas Lambung Mangkurat. Dividen Perusahaan Manufaktur di
BEI. Universitas Udayana.
Dinata, I Made Agus Surya. 2014. Jurnal
Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Irvaniawati dan Utiyati, Sri. 2014. Jurnal
Kepemilikan Terhadap Kebijakan Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang,
Kebijakan Investasi dan Kebijakan Osazuwa, Nosakhare Peter dan Che-Ahmad,
Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Ayoib. 2015. Efek Mediasi
STIESIA Surabaya. Profitabilitas dan Leverage
Memanfaatkan Hubungan Antara
Jariah, Ainun. 2016. Jurnal Likuiditas, Ekonomi-efisiensi dan Nilai
Leverage, Profitabilitas Pengaruhnya Perusahaan di Depan Umum
Terhadap Nilai Perusahaan Perusahaan Malaysia yang
Manufaktur di Indonesia Melalui diperdagangkan. Universitas Utara
Kebijakan Dividen. STIE Wdiya Malaysia.
Gama Lumajang.
Prasetyo, D., Zahroh, Z.A., dan Azizah,
Kashmir. 2008Pengertian Rasio D.F., 2013, Pengaruh Keputusan
Solvabilitas Jenis Tujuan dan Investasi dan Keputusan Pendanaan
Manfaat,http://www.landasanteori.c terhadap Nilai Perusahaan (Studi
om/2015/07/pengertian-rasio pada Perusahaan Sektor Properti dan
solvabilitas-jenis.html, diakses pada Real Estate yang Terdaftar di BEI
tanggal 19 Juli 2017, pukul 21.38. Periode Tahun 2009-2011), Jurnal
Kasmir. (2014). Dasar-Dasar Perbankan. Administrasi dan Bisnis 2013.
Edisi Revisi, Cetakan ke duabelas,
PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Putra, AA Ngurah Dharma Adi. 2016.
Pengaruh Kebijakan Dividen,
Lukman Syamsudin. 2001. Manajemen Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran
Keuangan Perusahaan (Konsep Perusahaan Terhadap Nilai
Aplikasi Dalam Perencanaan, Perusahaan.
Pengawasan, dan Pengambilan
Keputusan). Jakarta: PT.Raja Rakhimsyah dan Gunawan. 2011. Pengaruh
Grafindo Persada. Keputusan Investasi, Keputusan
Pendanaan, Kebijakan Deviden dan
Mamduh M, Hanafi, dan Abdul Halim. 2009. Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai
Analisis Laporan Keuangan, edisi Perusahaan. Jurnal Investasi. Vol. 7
keempat. Yogyakarta: UPP STIM No. 1 Hal. 31-45.
YKPN.
Munawaroh, Soimah. 2015. Pengaruh Ross, Stephen A. 2009. Pengantar
Leverage, Likuiditas Kepemilikan Keuangan Perusahaan. Salemba
Institusional, Pertumbuhan Empat. Jakarta.
Perusahaan Terhadap Kebijakan Safitri, Niken. 2006. Pengaruh Partisipasi
Dividen. dalam Penyusunan Anggaran
Terhadap Kepuasan Kerja dan
Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Kinerja Karyawan : Job Relevant
Edisi 4. Yogyakarta: Liberty. Information (Jri) Sebagai Varibel
Nababan, Donita. 2015. Jurnal Analisis Antara (Studi Pada PT. Merapi
Pengaruh Struktur Modal dan Utama Pharma Cabang Yogyakarta).
Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Skripsi. Fakultas Ekonomi,
Perusahaan (Studi Pada Saham- Universitas Islam Indonesia.
saham LQ45 di BEI Tahun 2008- Yogyakarta.
2014). Universitas Sumatera Utara.
Nidjo Sandjojo, 2011. Metode Analisis Jalur Sari, Komang Ayu N. dan Sudjarni Luh
(Path Analysis) dan Aplikasinya, Komang. 2015. Pengaruh Likuiditas,
Nofrita, Ria. 2013. Jurnal Pengaruh Leverage, Pertumbuhan Perusahaan
Profitabilitas terhadap Nilai dan Profitabilitas Terhadap
Perusahaan dengan Kebijakan Kebijakan Dividen Pada Perusahaan
Dividen sebagai Variabel Intervening Manufaktur di BEI.
(studi empiris pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI). Sartono Agus,. 2011. Manajemen Keuangan
Universitas Negeri Padang. Teori dan Aplikasi.
Nufiati, Nurul Masruri Bagus. 2015. Jurnal Yogyakarta:BPFE.
Pengaruh Profitabilitas dan Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Likuiditas Terhadap Kebijakan Keuangan: Teori dan Aplikasi.
Dividen Kas Pada Perusahaan Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Pefindo. STIESIA Surabaya.
Sudana, I. 2011. Manajemen Keuangan Van Horne, Wachowicz, John M. 2010.
Perusahaan Teori dan Praktek. Prinsip Manajemen Keuangan.
Jakarta : Erlangga. Jakarta. Salemba Empat.
Sugiarti, Dani. 2015. Jurnal Analisis
Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Wahid Sulaiman, 2004, Analisis-Analisis
Perusahaan, Kebijakan Dividen dan Regresi menggunakan SPSS,
Keputusan Investasi Terhadap Nilai Yogyakarta : ANDI.
Perusahaan Pada Perusahaan LQ 45. Weston, Fred, J dan Brigham, F, Eugene.
Universitas Muhammadiyah 1990. Dasar-dasarManajemen
Surakarta. Keuangan. Edisi Kesembilan,
Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Bisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.Arthur J.
Bandung : Alfabeta. Keown, 2008, Manajemen Keuangan,
Edisi 10, Jakarta: PT macanan Jaya
Sukoco, Heri. 2013. Jurnal Analisis Cemerlang
Pengaruh DER, Profitabilitas, Firm Weston, J. Feed dan Thomas E. Copeland.
Size dan Likuiditas Terhadap Nilai 2010. Manajemen Keuangan.
Perusahaan Melalui Mediasi DPR. Jakarta: Binarupa Aksara.

Sutrisno, Edy. (2011). Menajemen Sumber Yudiana, I Gede Yoga dan Yadnyana, I
Daya Manusia. Jakarta. Kencana. Ketut. 2016. Jurnal Pengaruh
Kepemilikan Manajerial, Investment
Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan Opportunity Set dan Profitabilitas
Teori, Konsep dan Aplikasi (8thed). pada Kebijakan Dividen Perusahaan
Yogyakarta: Ekonisia. Manufaktur. Universitas Udayana.
Tarihoran, Anita. 2016. Jurnal Pengaruh
Penghindaran Pajak dan Leverage www.idx.co.id
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan
Transparansi Perusahaan Sebagai www.sahamok.com
Variabel Moderasi. STIE Mokriskil.

Anda mungkin juga menyukai